Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Stunting prevention behavior among children under two years based on integrated behavior: A model development Noviana, Ulva; Ekawati, Heni; M. Hasinuddin; Haris, Mustofa; Mufarika, Mufarika
Pediomaternal Nursing Journal Vol. 10 No. 1 (2024): VOLUME 10 NO 1 MARCH 2024
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/pmnj.v10i1.47366

Abstract

Introduction: Stunting, a form of chronic malnutrition, continues to increase annually in Indonesia, making it the third country with the highest prevalence of stunting in Southeast Asia. This study aimed to analyze what factors were most dominant that influenced family behavior toward stunting prevention in the Bangkalan Region. Methods: This research follows an analytical observational approach with a cross-sectional design. The study involved a sample size of 110 participants. Inclusion criteria for this study encompassed children aged 0-24 months residing with their mothers, mothers in good physical and mental health, and both children and mothers living in the Bangkalan district. The sampling technique involved multistage random sampling, followed by stratified sampling using a proportionate stratified random sampling method. Data collection was conducted using a questionnaire. Seven questionnaires are used: attitude, personal agency, knowledge, intention, behavior and environmental barrier. The distribution of questionnaires involved direct engagement with several field officers. The analysis technique employed in this study is partial least squares (PLS) using structural equation modeling (SEM).Results: We found three factors significantly influencing mothers' behavior in stunting prevention among habits (P-value 0.031; T 2.221), intentions and knowledge of mothers in stunting prevention (P-value <0.001; T 5.744). The extent of the mother's intention to prevent stunting was influenced directly by the mother's agency (P-value 0.044; T 2.399) and attitude regarding stunting (P-value <0.001; T 7.920).Conlusions: Intention is a direct influence driving factor for individuals to shape behavior, which is influenced by personal attitudes and beliefs. Effective stunting prevention strategy in children under two years is through the development of a stunting prevention behavior model for caregivers through improvements in attitudes, beliefs, norms, personal agencies, knowledge and skills to perform the behavior, intentions, and habits as a family empowerment effort to prevent stunting. Keywords: intentions; parenting; prevention; stunting
EFEKTIVITAS PROMOSI KESEHATAN MELALUI VIDEO DAN BOOKLET TERHADAP PREDISPOSING FACTOR (PERSEPSI) DALAM PENCEGAHAN STUNTING BERDASARKAN PRECEDE PROCEED THEORY NOVIANA, ULVA; Hasinuddin, M.; EKAWATI, HENI; Haris, Mustofa
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 14 No 3 (2023): SEPTEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v14i3.1481

Abstract

Kejadian balita pendek atau stunting masih menjadi permasalahan global yang dialami oleh balita di dunia, termasuk Indonesia. Salah satu faktor penyebab tingginya kejadian stunting adalah persepsi yang salah tentang pencegahan stunting dalam masyarakat. Hasil studi pendahuluan di Desa Jaddih didapatkan persepsi 5 dari 10 responden dalam melakukan pencegahan stunting berada pada kategori kurang. Penelitian ini bertujuan menganalisa perbedaan persepsi pencegahan stunting sebelum dan sesudah diberikan promosi kesehatan melalui video dan booklet pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Metode penelitian ini menggunakan Quasy-experiment pretest-posttest with control group design. Variabel independent promosi kesehatan melalui video dan booklet sedangkan variable dependent persepsi pencegahan stunting. Jumlah populasi sebanyak 45 berupa ibu yang memiliki bayi usia 0-24 bulan di Desa Jaddih, dengan sampel 32 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner persepsi pencegahan stunting. Uji statistik menggunakan uji paired t-test dan independent t-test dengan a 0,05. Hasil penelitian menggunakan uji paired t-test pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol didapatkan nilai p-value 0,000 < 0,05 menunjukkan ada perbedaan persepsi pencegahan stunting setelah dilakukan intervensi. Uji independent t-test didapatkan nilai p-value 0,001 < 0,05 menunjukkan ada perbedaan persepsi pencegahan stunting antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol setelah diberikan intervensi.
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PENCEGAHAN STUNTING BERDASARKAN TEORI PRECED PROCEED : CROSS SECTIONAL STUDY Noviana, Ulva; Hasinuddin, M.; Ekawati, Heni; Haris, Mustofa; Amir, Faisal
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 15 No 2 (2024): JUNI
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v15i2.1901

Abstract

Balita stunting (pendek) merupakan masalah gizi utama yang dihadapi Indonesia. Salah satu faktor penyebab tingginya kejadian stunting adalah pengetahuan dan persepsi pencegahan stunting dalam masyarakat. Hasil studi pendahuluan di Desa Jaddih didapatkan 6 dari 10 responden perilaku pencegahan stunting dengan kategori kurang dan sangat kurang sebanyak 60%. Penelitian ini bertujuan menganalisa hubungan antara pengetahuan dan persepsi ibu dengan perilaku pencegahan stunting pada ibu yang memiliki bayi 0-24 bulan di Desa Jeddih. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Variabel independent pengetahuan dan persepsi sedangkan variable dependent perilaku pencegahan stunting. Jumlah populasi sebanyak 178, dengan sampel 119 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner pengetahuan, persepsi dan perilaku pencegahan stunting. Uji statistik menggunakan uji Spearman Rank. Hasil penelitian pengetahuan dengan perilaku menggunakan uji Spearman Rank pada responden didapatkan nilai p-value 0,000 < 0,05 menunjukkan ada hubungan pengetahuan dengan perilaku pencegahan stunting. Persepsi dengan perilaku menggunkan Uji Spearman Rank pada responden didapatkan nilai p-value 0,000 < 0,05 menunjukkan ada hubungan persepsi dengan perilaku pencegahan stunting. Saran peneliti kepada responden untuk lebih peduli dalam melakukan perilaku pencegahan stunting dengan meningkatkan kesadaran pengetahuan dan persepsi yang dimiliki.
Analisis Korelasi Keaktifan Motorik Dengan Perkembangan Mental Emosional Anak di PAUD ANNA Husada Kabupaten Bangkalan Amir, Faisal; Noviana, Ulva; Rahman, Taufiqur; Iszakiyah, Nur
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 3 (2024): SEPTEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v16i3.2302

Abstract

Kesehatan mental emosional merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan psikologis seorang anak yang meliputi interaksinya dengan dunia luar. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis korelasi antara aktivitas motorik dengan perkembangan mental emosional siswa di PAUD ANNA Husada Kabupaten Bangkalan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelasi dengan cross sectional. Populasi sejumlah 75 siswa dan yang tersaring berdasarkan rumus besar sampel adalah 60 siswa. Sampel diambil dengan menggunakan tekhnik simple random sampling. Uji statistik menggunakan uji spearman ranks dengan tingkat signifikansi alpha (α) 0,05. Hasil penelitian menunjukkan nilai p value 0,019 lebih kecil dari 0,05. Nilai koefisien korelasi positif yaitu 0,301 artinya tingkat keeratan cukup baik. Semakin tinggi aktivitas motorik seorang anak, maka semakin tinggi pula tingkat perkembangan mental emosional. Keterampilan motorik mendorong ketangkasan dan peningkatan energi pada sistem serebral terutama thalamus, limbic system, dan prefrontal cortex. Ketiga area ini bertanggung jawab terhadap pengaturan fungsi kognitif, mental emosional dan perilaku inidividu
VIDEO BERTUTUR BAHASA MADURA DAN EMO DEMO SEBAGAI STRATEGI EFEKTIF EDUKASI KESEHATAN PENCEGAHAN STUNTING Noviana, Ulva; Suryaningsih, Merlyna; Haris, Mustofa
JURNAL PARADIGMA (PEMBERDAYAAN & PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Vol 6 No 2 (2024): JURNAL PARADIGMA VOLUME 6 NOMOR 2 OKTOBER 2024
Publisher : STIKES NGUDIA HUSADA MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/pgm.v6i2.2219

Abstract

Stunting is one of the cases of chronic malnutrition whose prevalence continues to increase from year to year in Indonesia. The results of a questionnaire completed by the Balita stunting family obtained data that 25 babies (83%) did not get colostrum milk because it was considered a primary milk, 11 babies aged 0-6 months (37%) received chopped rice / rice flour / fruit syrup / tajin / white water / honey water before the age of 6 months. It shows the behavior of a large family that cares about causing stunting on Balita. The method used in improving preventive behavior through health education with Emo Demo method and video media speaking Madura language. The participants were very enthusiastic about the delivery of material because they used interesting media such as video and Emo Demo about breastfeeding, mother-child bond, as well as demonstrations of breast-feeding MPI. The participants were able to explain the knowledge of stunting prevention and were capable of demonstrating the production of local and high-protein healthy. Keywords: stunting, Health education, Emo Demo, Video Education
PENGARUH EDUKASI KESEHATAN AUDIO VISUAL BERTUTUR BAHASA MADURA TERHADAP SELF EFFICACY IBU TENTANG PRAKTIK MENYUSUI DAN MAKANAN PENDAMPING ASI NOVIANA, ULVA; Suryaningsih, Merlyna; Haris, Mustofa; Aini, Qurrotu
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 4 (2024): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v16i4.2263

Abstract

Kejadian balita pendek atau stunting masih menjadi permasalahan global yang dialami oleh balita di dunia, termasuk Indonesia. Hasil studi pendahuluan 10 ibu yang memiliki bayi 6-12 bulan didapatkan bahwa 7 (70%) memiliki self afficacy rendah dalam pencegahan stunting. Tujuan penelitian adalah menganalisis perbedaan self efficacy ibu tentang praktik menyusui dan PMT antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Metode penelitian ini menggunakan Quasy-experiment pretest-posttest with control group design. Variabel independent promosi kesehatan melalui audiovisual bertutur bahasa Madura sedangkan variabel dependent Self afficacy ibu tentang praktik menyusui dalam pencegahan stunting. Jumlah populasi sebanyak 72 berupa ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di Desa Jaddih, dengan sampel 32 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner self efficacy ibu dalam praktik menyusui dan self efficacy ibu dalam pemberian makanan tamabahan pencegahan stunting. Uji statistik menggunakan uji paired t-test dan independent t-test dengan α 0,05. Hasil penelitian ada perbedaan self efficacy ibu anatara kelompok yang diberikan edukasi kesehatan melalui audio visual bertutur Bahasa Madura tentang praktik menyusui dengan kelompok yang tidak diberikan, ada perbedaan self efficacy ibu anatara kelompok yang diberikan edukasi kesehatan melalui audio visual bertutur Bahasa Madura tentang pemberian makanan tambahan dengan kelompok yang tidak diberikan. Tenaga kesehatan maupun calon tenaga kesehatan mendalami program mengatasi masalah stunting di Indonesia, dengan memanfaatkan media audiovisual bertutur Bahasa Madura yang mudah dipahami oleh ibu sebagai salah satu media dalam melakukan promosi kesehatan dalam pencegahan stunting
ANALISIS FAKTOR (ATTITUDE, SUBJECTIVE NORM, PERCEIVED CONTROL) YANG MEMPENGARUHI NIAT IBU DALAM PENCEGAHAN STUNTING DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR NOVIANA, ULVA; Suryaningsih, Merlyna; Haris, Mustofa; Aini, Qurrotu
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 15 No 4 (2024): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v15i4.2264

Abstract

Exclusive breastfeeding has a great contribution to the growth and development and endurance of children. Children who are exclusively breastfed will grow and develop optimally and do not get sick easily. Based on preliminary studies, data were obtained as much as 60% of mathers intentions in stunting prevention (exclusive breastfeeding). The purpose of the study is to analyze the factors on influence mather intentions in stunting prevention, namely: attitude, subjective norm, perceived control, in preventing stunting. This study used observational analytics with cross-sectional design. The study population mothers who had babies aged 0-6 months, a total of 72 people in Jaddih Village. Sample size: 61 respondents. The independent variables were attitude, subjective norm, perceived control. and the dependent variable was intention. The instrument in this research used 4 questionnaires which were modified by the researcher. Sampling technique; purposive sampling. Data analysis: spearman rank. The results of the spearman rank test of the attitude variable with intention get a p value of 0.001 (0.05) then there is a relationship between attitude and intention. Norm variables with intention get a p value of 0.002 (0.05) then there is a subjective norm relationship with intention. The perceived variable with intention is assigned a p value of 0.001 (0.05) then there is a relationship between perceived control and intention. The conclusion of this study is that there is a relationship between attitude, subjective norm, perceived control and the intention of mothers to provide exclusive breastfeeding in stunting prevention. Suggestions for respondents are expected to add insight so that they are maximized in carrying out stunting prevention by improving attitude, subjective norms, perceptions of control so that mothers will have the intention to practice fulfilling nutritional intake in stunted children. Especially in mothers who have babies aged 0-6 months. Information from this study is expected to increase the active role of the community in stunting prevention, one of which is the benefits of health services
DUKUNGAN KELUARGA DAN PERSEPSI IBU DALAM PENCEGAHAN STUNTING PADA BADUTA Noviana, Ulva; Hasinuddin, M.; Ekawati, Heni; Haris, Mustofa
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 2 (2024): JUNI
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v16i2.1904

Abstract

Stunting ialah masalah kurang gizi kronis yang mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya. Hasil studi pendahuluan didapatkan hasil (20%) responden perilaku pencegahan stunting kategori sangat kurang, (40%) responden kategori kurang, (40%) responden kategori cukup.Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan dukungan keluarga dan persepsi dengan perilaku pencegahan stunting di Desa Jeddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain penelitian Cross Sectional. Penelitian dilakukan di Desa Jeddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan. Variabel independen adalah dukungan keluarga dan persepsi ibu, variabel dependen adalah perilaku pencegahan stunting. Pengambilan subjek menggunakan metode Purposive Random Sampling. Instrumen penelitan menggunakan kuesioner dukungan keluarga, persepsi, dan perilaku.Populaai sebanyak 119 responden. Analisa data menggunakan test Spearman Rank. Hasil analisa data dengan uji Spearman Rank p value = 0,00 < α : 0,05 dengan nilai r = 2,90 sehingga H0 ditolak, artinya menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga dengan perilaku pencegahan stunting, dan p value = 0,00 < α : 0,05 dengan nilai r = 2,90 sehingga H0 ditolak sehingga ada hubungan persepsi ibu dengan perilaku pencegahan stunting. Tenaga Kesehatan diharapkan untuk lebih perduli lagi dalam mengatasi masalah stunting dan juga lebih intens dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai stunting.
Effectiveness of Emo-Demo to Improve Knowledge and Skills in Stunting Prevention Behavior in Infants Aged 0–6 Months Noviana, Ulva; Haris, Mustofa; Suryaningsh, Merlyna
Health Dynamics Vol 2, No 4 (2025): April 2025
Publisher : Knowledge Dynamics

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/hd20403

Abstract

Background: Stunting is a persistent malnutrition issue caused by prolonged inadequate nutritional intake. The results of the preliminary study that was conducted found low stunting prevention behavior in infants aged 0-6 months in Jaddih Village. The objective of the research was to evaluate the efficiency of the Emo-Demo method in improve knowledge and skills in stunting prevention behavior. Methods: The research design was quasi-experimental. The independent variables was health education with the Emo-Demo method, and the dependent variables were knowledge, skills, and behavior. This study used questionnaires and statistical tests including the Wilcoxon test, paired sample t-test, independent t-test, Spearman Rank, and linear regression. Results: The Wilcoxon test obtained p=0.000<0.05, indicating a difference in knowledge before and after the Emo-Demo intervention. The paired sample t-test obtained p=0.000<0.05, indicating a difference in knowledge before and after the lecture intervention. A p-value of 0.000<0.05 was found, indicating a difference in skills before and after the Emo-Demo intervention. However, p = 0.083 > 0.05 indicated no significant difference in skills before and after the lecture intervention. The independent t-test showed significant differences in knowledge (p = 0.022) and skills (p = 0.021) between treatment and control groups. Spearman Rank analysis revealed significant correlations between knowledge and behavior (p = 0.047, r = 0.354), and between skills and behavior (p = 0.004, r = 0.494). Combined, knowledge and skills significantly influenced behavior (p = 0.046). Conclusion: The Emo Demo method is effective and efficient in increasing knowledge, skills and behavior related to stunting prevention care. Health workers and service facility staff are expected to help reduce stunting prevalence by promoting maternal preventive behaviors for infants aged 0-6 months through health education using the Emo-Demo method.