Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PERBEDAAN PENGETAHUAN PRE DAN POST PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS PADA WANITA DI DUSUN RINGINSARI BOKOHARJO PRAMBANAN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Nita, Vio; Astuti, Tutik
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v7i2.228

Abstract

Pendahuluan : Kanker serviks merupakan kanker kedua di dunia yang paling banyak dideritawanita setelah kanker payudara terutama di Negara Berkembang seperti Indonesia. Faktor yangmembuat telambatnya deteksi dini yang dilakukan oleh wanita karena kurangnya pengetahuantentang kanker serviks, misalnya untuk menjaga kebersihan daerah kewanitaan (vagina)sangatlah penting dilakukan khususnya untuk wanita dan bagaimana cara mendeteksi dini agarwanita tidak terkena kanker serviks.Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan pengetahuan Pre dan Post Penyuluhan KesehatanTentang Kanker Serviks Pada Wanita Di Dusun Ringinsari Bokoharjo Prambanan SlemanDaerah Istimewa YogyakartaMetode : Metode yang digunakan yaitu quasi eksperiment dengan pendekatan “One GroupsPretest-Posttest Design”. Jumlah sampel yaitu 35 orang. Pengambilan sampel pada penelitian iniyaitu menggunakan teknik sampling Accidental Sampling.Hasil : Sebagian besar (45,71%) pre test pengetahuan kanker serviks dan deteksi dini dalamkategori kurang dan setelah diberi penyuluhan sebagian besar (71,43%) dalam kategori baik.Diketahui p_value 0,000 < 0,05.Kesimpulan : Ada perbedaan antara pengetahuan tentang kanker serviks sebelum diberipenyuluhan dan setelah diberi penyuluhan.
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASETAT (IVA) TEST DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CANGKRINGAN SLEMAN YOGYAKARTA Fadhilah, Siti; Wulandari, Noviana; Astuti, Tutik
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Karya Husada (JKKH)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v9i2.315

Abstract

Latar Belakang: Jumlah penderita kanker leher rahim di Indonesia semakin tinggi.Promosi kesehatan dan deteksi dini menjadi prioritas untuk mencegah dan menangani penyakit.Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 9 Februari 2018 oleh penelitiyang dilakukan di Puskesmas Cangkringan Sleman Yogyakarta menunjukan bahwa terdapatJumlah ibu yang melakukan pemeriksaan Inspeksi Visual asetat (IVA) test yaitu pada tahun2017 masih sangat rendah dan belum memenuhi target dibandingkan dengan jumlah PUS yangada di wilayah kerja Puskesmas Cangkringan. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungandukungan suami dengan perilaku pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat (IVA) test di wilayahkerja Puskesmas Cangkringan Sleman Yogyakarta.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode korelasi prediktif denganrancangan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 70 orang dengan teknik pengambilan dataProbability Samples dengan menggunakan Proportionate Stratified Rendom Sampling. Analisisdata menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil Penelitian: Sebagianbesar suami mendukung perilaku pemeriksaan IVA test yaitu sebanyak 48 orang (68,57%).Sebagian besar perilaku pemeriksaan IVA test pada ibu tidak teratur yaitu sebanyak 40 orang(57,14%). Hasil uji chi square antara dukungan suami dengan perilaku pemeriksaan inspeksivisual asetat (IVA) test didapat nilai signifikansi 0,021 (<0,005). Kesimpulan: Ada hubunganyang signifikan dukungan suami dengan perilaku pemeriksaan inspeksi visual asetat (IVA) test
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASETAT (IVA) TESTDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CANGKRINGAN SLEMAN YOGYAKARTA Wulandari, Noviana; Astuti, Tutik; Fadhilah, Siti
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v7i1.468

Abstract

Latar Belakang: Jumlah penderita kanker leher rahim di Indonesia semakin tinggi. Promosi kesehatan dan deteksi dini menjadi prioritas untuk mencegah dan menangani penyakit. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 9 Februari 2018 oleh peneliti yang dilakukan di Puskesmas Cangkringan Sleman Yogyakarta menunjukan bahwa terdapat Jumlah ibu yang melakukan pemeriksaan Inspeksi Visual asetat (IVA) test yaitu pada tahun 2017 masih sangat rendah dan belum memenuhi target dibandingkan dengan jumlah PUS yang ada di wilayah kerja Puskesmas Cangkringan. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan dukungan suami dengan perilaku pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat (IVA) test di wilayah kerja Puskesmas Cangkringan Sleman Yogyakarta. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode korelasi prediktif dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 70 orang dengan teknik pengambilan data Probability Samples dengan menggunakan Proportionate Stratified Rendom Sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil Penelitian: Sebagian besar suami mendukung perilaku pemeriksaan IVA test yaitu sebanyak 48 orang (68,57%). Sebagian besar perilaku pemeriksaan IVA test pada ibu tidak teratur yaitu sebanyak 40 orang (57,14%). Hasil uji chi square antara dukungan suami dengan perilaku pemeriksaan inspeksi visual asetat (IVA) test didapat nilai signifikansi 0,021 (<0,005). Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan dukungan suami dengan perilaku pemeriksaan inspeksi visual asetat (IVA) test.
Literature review: Personal hygiene genitalia and adolescent reproductive health Sukmawati, Sukmawati; Wahjuni Utami, Jacoba Nugrahaningtyas; Astuti, Tutik
Science Midwifery Vol 13 No 1 (2025): April: Health Sciences and related fields
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v13i1.1863

Abstract

Genital hygiene is an essential aspect of maintaining adolescent reproductive health. Poor hygiene practices can increase the risk of infections and other health problems. This study aims to review the relationship between genital personal hygiene and adolescent reproductive health based on various previous studies. The method used was a literature review of eleven scientific articles that discussed genital hygiene, reproductive health education, and factors that affect adolescent behavior in maintaining personal hygiene. The sources studied include quantitative and qualitative research from various countries. The results showed that teenage knowledge about genital hygiene was closely related to hygiene behavior. Health education, the role of parents, and effective methods of conveying information have been proven to contribute to increasing adolescents' awareness of the importance of genitalia hygiene. However, the research still has limitations, such as the lack of longitudinal studies and the lack of focus on adolescent boys. The conclusions of this review confirm that proper education about genital hygiene is essential to prevent reproductive health problems. Further research is needed with a wider population coverage, a more varied approach to methods, and the use of technology in genital hygiene education for adolescents.
1. Hubungan Pola Asuh Orangtua dengan Perkembangan Psikomotorik Balita pada Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Depok II Sleman Yogyakarta Astuti, Tutik; Abdullah, Rezkiani; W. U, J. Nugrahaningtyas
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v3i2.32

Abstract

Abstrak Kualitas seorang anak dapat dinilai dari proses tumbuh kembang. Proses tumbuh kembang merupakan hasil interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan. Banyaknya kegagalan dalam pengasuhan anak terkadang disebabkan oleh sebagian orang tua tidak tahu bagaimana cara mengasuh yang tepat. Berdasarkan studi pendahuluan pada 10 ibu yang mempunyai balita usia 24-59 bulan didapatkan hasil 5 orang tua anak menerapkan pola asuh demokratis dan mengalami perkembangan yang pesat, 4 orang tua anak menerapkan pola asuh otoriter hingga mengalami keterlambatan dalam perkembangannya, dan 1 orang tua anak menerapkan pola asuh permisif dan kurang matang dalam perkembangannya. Mengetahui hubungan pola asuh orang tua dan anak terhadap perkembangan psikomotorik pada balita usia 24-59 bulan di Wilayah kerja Puskesmas Depok II Condongcatur Sleman Yogyakarta tahun 2018. Penelitian ini menggunakan desain Deskriptif Analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah orang tua yang mempunyai balita usia 24-59 bulan sejumlah 43 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah Total Sampling. Uji statistik yang digunakan adalah Kendall Tau. Hasil uji statistik dengan menggunakan Kendall Tau diperoleh p-value = 0,003. Maka ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan psikomotorik balita pada usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Depok II Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan psikomotorik balita pada usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Depok II Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN IMS (INFEKSI MENULAR SEKSUAL) PADA PSK (PEKERJA SEKS KOMERSIAL) DI PUSKESMAS PRAMBANAN SLEMAN D.I. YOGYAKARTA Astuti, Tutik
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v2i2.10

Abstract

Latar Belakang: Infeksi menular seksual (IMS) merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi permasalahan kesehatan global pola penyakitnya hampir terjadi di semua negara. Salah satu penyebabnya adalah transaksi seks pada pekerja seks komersial (PSK).Menurut profil kesehatan DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) tahun 2016 mengenai IMS ( Infeksi Menular Seksual) DIY menempati urutan yang ke 9 sebagai provinsi dengan penderita HIV-AIDS dan IMS terbanyak, total penderita IMS dan HIV-AIDS tahun 2013 adaah 2288 Penderita. Pada tahun 2014 adalah 2663 penderita HIV-AIDS dan IMS. Tahun 2015 penderita IMS dan HIV-AIDS berjumlah 4317 penderita. Penemuan IMS dan HIV-AIDS berfluktuatif setiapa tahun. Pada tahun 2010 dan 2011 sempat mengalami penurunan sementara, kemudian mengalami peningkatan kembali tahun 2013 sampai 2015. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan denagan kejadian IMS (Infeksi Menular Seksual) pada PSK (Pekerja Seks Komersial) di Puskesmas Prambanan Sleman Yogyakarta. Metode Penelitian: Jenis penelitian survey analitik dengan studi cross sectional dimana pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.Analisa data menggunakan uji statistic Kendal-tau, Populasi adalah semua PSK (Pekerja seks komersial) di wilayah puskesmas Prambanan yang melakukan kunjungan pemeriksaan pada saat penelitian berlangsung. Pengambilan sampel menggunakan Total sampling. Hasil Penelitian: Pengetahuan PSK (Pekerja seks komersial) yaitu pengetahuan cukup sebanyak 20 orang (50.0%). Pendidikan PSK (Pekerja seks komersial) yaitu memiliki pendidikan dasar sebanyak 22 orang (55.0%). Sosial Ekonomi yaitu memiliki sosial ekonomi rendah sebanyak 22 orang (55,0%). Hasil uji statistik tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan IMS (Infeksi menular seksual) dengan p-value => 0.05,ada hubungan antara pendidikan dengan IMS (Infeksi menular seksual) dengan p-value =< 0.05,dan tidak ada hubungan antara sosial ekonomi dengan IMS (Infeksi menular seksual) dengan p-value => 0.05. Kesimpulan: tidakada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian IMS (Infeksi menular seksual), ada hubungan Pendidikan dengan kejadian IMS, tidak ada hubungan Sosial ekonomi dengan kejadian IMS (Infeksi Menular Seksual) di Puskesmas Prambanan Sleman D.I Yogyakarta.
PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMPN 4 WONOSARI DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL Astuti, Tutik; Febriati, Listia Dwi; Nugrahaningtyas, Nugrahaningtyas; Erang, Ambu Risa Ndapa
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 3 No. 1 (2024): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Januari 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v3i1.2189

Abstract

Remaja mengalami perkembangan fisik, psikologis dan intelektual yang pesat. Remaja cenderung menyukai tantangan tanpa pertimbangan yang matang. Hal tersebut menimbulkan berbagai permasalahan pada remaja, khususnya permasalahan kesehatan reproduksi. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) oleh guru merupakan suatu upaya untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi penyampaian materi kesehatan reproduksi remaja di SMPN IV Wonosari Kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus observasional dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini terdiri dari guru dan siswa. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan studi dokumen. Penelitian ini mengungkapkan bahwa sebagian besar informan guru kurang memahami KRR komprehensif. Informan guru menyatakan bahwa pendidikan KRR adalah tanggung jawab orang tua, sekolah, masyarakat dan pemeritah. Informan guru menyampaikan materi KRR dengan berbagai metode. Saat menyampaikan materi KRR yang sensitif, guru memisahkan siswa laki-laki dan perempuan. Metode tersebut dapat meningkatkan keaktifan siswa untuk tanya-jawab dengan guru. Pemahaman guru mengenai materi KRR yang semakin baik dapat meningkatkan kualitas penyampaian materi pada siswa. Pendidikan KRR bukan hanya menjadi tanggung jawab sekolah, namun perlu mendapatkan dukungan dari keluarga, masyarakat hingga pemeritah. Pemerintah perlu memberikan pelatihan pada guru terkait pendidikan KRR. Keluarga perlu memberikan pendidikan KRR di rumah, sedangkan masyarakat memberikan pengawasan pada remaja di lingkungannya.
STRATEGI PENCEGAHAN NARKOLEMA DAN PERNIKAHAN DINI DI KALANGAN REMAJA MELALUI INISIASI POSYANDU REMAJA Ratnaningsih, Ester; Astuti, Tutik; W. Utami, J. Nugrahaningtyas
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v4i1.2418

Abstract

Data Panitera Pengadilan Agama Wonosari Gunung Kidul Tahun 2020 menunjukkan angka pernikahan dini naik 100% dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 108 perkara. Dusun Ngunut Tengah salah satu Dusun di Playen, Gunung kidul 26% pernikahan usia remaja. Hasil wawancara remaja di Dusun Ngunut Tengah sebanyak 83% pernah melihat pornografi. Narkolema merupakan pornografi yang dapat di akses lewat mata. Untuk mencegah bahaya narkolema pada remaja diinisiasi pembentukan Posyandu remaja. Pengabdian masyarakat bertujuan untuk menurunkan jumlah pernikahan remaja dengan menginisiasi Posyandu Remaja di Dusun Ngunut Tengah RT 08, RW:02 Kapanewon Playen. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi penyuluhan dan pelatihan kader posyandu remaja serta pendampingan posyandu remaja. Hasil pengabdian masyarakat berupa inisiasi pembentukan Posyandu Remaja, tercetaknya Buku Saku Bahaya Narkolema dan pencegahannya pada remaja, yang telah memperoleh sertifikat Hak Cipta. Hasil pelatihan kader remaja menunjukkan efektifitas pelatihan kader posyandu remaja dilihat dari peningkatan nilai pretest dan posttest (rata- rata beda mean 40,02). Hasil pendampingan posyandu remaja menunjukkan sebesar 33,3% remaja memiliki IMT ideal, 87,5% remaja tidak mengalami Kurang Energi Kronis (KEK), 75 % memiliki ukuran lingkar perut normal dan 91,6% remaja menunjukkan tekanan darah dalam batas normal.