Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

GAMBARAN DIAGNOSIS PENYAKIT PASIEN TERDAMPAK GEMPA BUMI DAN TSUNAMI PALU DI POSKO KESEHATAN UNRIYO DI CAMP PENGUNGSIAN BALAROA TANGGAL 30 OKTOBER-3 NOVEMBER 2018 W. Utami, J. Nugrahaningtyas
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.708 KB)

Abstract

Camp pengungsian yang berada di Balaroa digunakan untuk pengungsian akibat bencana gempa buni dan tsunami di Palu. Dampak kesehatan yang dapat terjadi adalah diakibatkan gempa bumi dan tsunami dapat berupa gangguan fungsi gerak, infeksi menular akibat air yang tercemar, akibat udara yang tercemar, gangguan kejiwaan, termasuk perubahan pola penyakit yang diakibatkan terganggunya meminum obat rutin yang selama ini dikonsumsi. Pemeriksaan dilakukan terhadap pasien yang datang langsung ke posko kesehatan Unriyo dan mereka yang tidak bisa ke posko kesehatan di datangi ke camp pengungsian. Pemeriksaan dilakukan oleh dokter dan bekerja sama dengan perawat, bidan, ahli gizi dan ahli kesehatan masyarakat Unriyo. Hasil yang diperoleh adalah sebanyak 38 pasien yang mendapatkan pemeriksaan dari petugas kesehatan Unriyo. Dari 38 pasien terdapat 20 Pria (52,6 %) dan perempuan sebanyak 18 pasien (47,4%). Dengan kelompok usia 0 -5 tahun: 7(18,4%) pasien, kelompok usia 5-11 tahun: 3(7,9%) pasien, kelompok usia 12-25 tahun: 7(18,4) pasien, kelompok usia 26-45 tahun: 9(23,7%) pasien, kelompok usia 46-65 tahun: 11(28,9%)pasien dan usia ?65 tahun: 1(2,6%)pasien. Diagnosis penyakit pasien adalah hypotensi: 8(21,1%) pasien, hypertensi: 9(23,7%) pasein, stroke: 1(2,6%) pasien, trauma akibat bencana 3(7,9%) pasien, ISPA: 9(23,7%) pasien, GEA: 3(7,9%) pasien, cacar air 1(2,6%) pasien dan urtikaria: 4(10,5%) pasien. Terdapat beragam penyakit yang disebabkan oleh dampak langsung maupun tidak langsung dari bencana gempa bumi dan tsunami. Dampak langsung adalah ISPA, trauma akibat bencana, urtikaria, sedangkan dampak tidak langsung adalah hipertensi, hipotensi, GEA maupun strokeKata Kunci: diagnosis penyakit, gempa bumi, tsunami, camp pengungsianThe refugee camp in Balaroa was used fo refugees due to the earthwuake and tsunami in Palu. Health effects that can occur are caused by earthquakes and tsunamis can be in the form of movement function disorders, infectious infections caused by polluted water, due to polluted air, psychiatric disorders, including changes in patterns of disease caused by disruption of taking routine drugs that have been consumed. The examination was carried out on patients who came directly to the Unriyo health post and those who couldn?t go to the health post, we were visited the refugee camp. The examination was carried out by doctor, and in collaboration with nurses, midwives, nutrionist and public health experts workers from Unriyo. The result obtained were 38 patients who received examination from Unriyo health workers. Of the 38 patients there were 20 men (52,6 %) and tne number of female patients is 18 patienst (47,4%). The age group 0-5 yeas is 7 patients, the age group 5-11 years is 3 patients, the age group 12-25 years is 7 patients, the age group 26-45 years is 9 patients, the age group 46-65 years is 11 patients, and above 65 years is 1 patients. Patient's diagnosis is hypotension is 8 patients, hypertension is 9 patients, stroke is 1 patient, trauma from disaster 3 patients, ARI is 9 patients, GEA is 3 patients, varicella is 1 patients and urticaria is 4 patients. There are various diseases caused by direct or indirect impacts of the earthquake and tsunami. The direct impact is ARI, trauma due to disasters, urticaria, while indirect impacts are hypertension, hypotension, GEA and stroke.Keywords: diseases diagnosis, earthquake, tsunami, refugee camps
Pendidikan Kesehatan dan Pemeriksaan Flatfoot pada Kader di Desa Srihardono, Kecamatan Panjangrejo Kabupaten Bantul Tahun 2017 W. Utami, J. Nugrahaningtyas
Jurnal Pengabdian Dharma Bakti VOL 1, NO 2 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.795 KB) | DOI: 10.35842/jpdb.v1i2.56

Abstract

Latar belakang: UU no 36 tahun 2009 tentang kesehatan menyatakan bahwa  keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Dalam kehidupan anak membutuhkan kestabilan dalam kontrol postur dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Kaki bertanggung jawab untuk menerima berat seluruh tubuh . Salah satu masalah pada anak yang menyebabkan keseimbangan dinamiknya sering terganggu adalah flatfoot.  Apabila kondisi flatfoot ditemukan usia di atas 10 tahun, maka akan cenderung menjadi deformitas permanen dan lebih sulit penanganannya. Tujuan penelitian: penelitian ini bertujuan untuk memeberikan pendidikan kesehatan dan mengetahui kejadian flatfoot pada kader kesehatan di Desa Srihardono. Metode: penelitian ini menggunakan jenis penelitan deskriptif  kualitatif dengan pendekatan melihat data di pusat penelitian dan pengabdian masyarakat Universitas Respati Yogyakarta, pada bulan November 2017.  Teknik pengambilan data dengan menggunakan data sekunder. Metode yang digunakan adalah observasi dan edukasi. Dengan jumlah responden sebanyak 52 orang. Hasil: Jumlah kader yang memeriksakan flat foot terbanyak di usia 35-39 tahun, usia 45-49 tahun dan usia 50-54 tahun yaitu sebanyak 10 orang ( 19.23%) kemudian berturut-turut diikuti usia 40-44 tahun sebanyak 9 orang (17.31 %), 55-59 tahun sebanyak 6 orang (11.54%), 60-64 tahun sebanyak 4 orang ( 7.69 %), dan terakhir usia 30-34 tahun sebanyak 3 orang (5.77%). Kesimpulan  usia kader kesehatan yang memeriksakan flat foot terbanyak adalah usia 53-39 tahun, 45-49 tahun dan usia 50-54 tahun yaitu masing-masing sebanyak 10 (10.23%) orang dari 52 orangKata kunci : flat foot, pendidikan kesehatan, kader kesehatan
STRATEGI PENCEGAHAN NARKOLEMA DAN PERNIKAHAN DINI DI KALANGAN REMAJA MELALUI INISIASI POSYANDU REMAJA Ratnaningsih, Ester; Astuti, Tutik; W. Utami, J. Nugrahaningtyas
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v4i1.2418

Abstract

Data Panitera Pengadilan Agama Wonosari Gunung Kidul Tahun 2020 menunjukkan angka pernikahan dini naik 100% dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 108 perkara. Dusun Ngunut Tengah salah satu Dusun di Playen, Gunung kidul 26% pernikahan usia remaja. Hasil wawancara remaja di Dusun Ngunut Tengah sebanyak 83% pernah melihat pornografi. Narkolema merupakan pornografi yang dapat di akses lewat mata. Untuk mencegah bahaya narkolema pada remaja diinisiasi pembentukan Posyandu remaja. Pengabdian masyarakat bertujuan untuk menurunkan jumlah pernikahan remaja dengan menginisiasi Posyandu Remaja di Dusun Ngunut Tengah RT 08, RW:02 Kapanewon Playen. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi penyuluhan dan pelatihan kader posyandu remaja serta pendampingan posyandu remaja. Hasil pengabdian masyarakat berupa inisiasi pembentukan Posyandu Remaja, tercetaknya Buku Saku Bahaya Narkolema dan pencegahannya pada remaja, yang telah memperoleh sertifikat Hak Cipta. Hasil pelatihan kader remaja menunjukkan efektifitas pelatihan kader posyandu remaja dilihat dari peningkatan nilai pretest dan posttest (rata- rata beda mean 40,02). Hasil pendampingan posyandu remaja menunjukkan sebesar 33,3% remaja memiliki IMT ideal, 87,5% remaja tidak mengalami Kurang Energi Kronis (KEK), 75 % memiliki ukuran lingkar perut normal dan 91,6% remaja menunjukkan tekanan darah dalam batas normal.
UPAYA MENGURANGI NYERI PERINEUM IBU PASCA PERSALINAN DENGAN AROMA TERAPI LAVENDER Yuliani, Istri; Lestariningsih, Lestariningsih; Mahanani Nugroho, Setyo; W. Utami, J. Nugrahaningtyas; Nona, Murtiliana
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i1.129-134

Abstract

Hampir semua ibu yang memasuki masa pasca persalinan merasakan berbagai ketidaknyamanan yang dapat disebabkan karena terjadinya involusi uterus, rupture perineum, bendungan ASI, kelelahan akibat proses persalinan dan perubahan fisiologis lainnya. Salah satu ketidaknyamanan yang sering dirasakan adalah nyeri perineum. Kondisi ini normal, akan tetapi ketidaknyamanan yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan komplikasi baik fisik maupun psikologis. Menjaga kesehatan ibu pasca persalinan baik fisik maupun psikologis menjadi tujuan utama, dimana dalam asuhan pada ibu masa pasca persalinan ini, peranan keluarga maupun tenaga kesehatan sangat penting, yaitu dalam pemberian asuhan sesuai kebutuhan ibu. Selama ini untuk mengurangi nyeri pada jahitan perineum, bidan memberikan analgetika (terapi farmakologis). Sementara berdasarkan beberapa hasil penelitian, pemberian pengobatan nonfarmakologi dapat menjadi alternatif karena tidak banyak memberikan efek samping. Berbagai bukti penelitian menunjukkan bahwa teknik relaksasi dapat mengurangi ketidaknyamanan pasca persalinan, meredakan nyeri, dan menyumbangkan pengalaman positif serta meningkatkan kebugaran. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan bidan maupun ibu pasca persalinan tentang manfaat serta cara menggunakan aroma terapi lavender untuk relaksasi dan mengurangi nyeri perineum pada ibu pasca persalinan, sehingga dapat mengurangi penggunaan terapi farmakologis. Kegiatan dilakukan dengan memberikan aroma terapi lavender pada 24 orang ibu pasca persalinan. Hasilnya, sebagian besar ibu pasca persalinan merasakan kenyamanan ketika diruangan dipasang difusser aroma terapi lavender sehingga nyeri perineum yang dirasakan berkurang tanpa menggunakan terapi farmakologis.