Sari, Kirana Candra
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Manfaat dan Hambatan Telehealth pada Asuhan Antenatal: Studi Literatur Sari, Kirana Candra; Purwaningsih, Dewi
Jurnal Kesehatan Vol 14 No 3 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v14i3.4249

Abstract

Indikator penting kesehatan ibu dan anak dalam mengukur derajat kesehatan suatu negara adalah status kesehatan ibu dan anak. Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) dapat diakibatkan komplikasi kehamilan. Pada kehamilan, diperlukan asuhan yang berkesinambungan dan berkualitas oleh petugas kesehatan melalui pemeriksaan antenatal. Pada awal pandemi COVID-19, praktik telehealth untuk layanan terkait kehamilan diterapkan dengan cepat. Telehealth untuk layanan terkait kehamilan kemungkinan akan terus berlanjut  walaupun pandemi telah berlalu. Agar sistem kesehatan dapat memberikan layanan terkait kehamilan yang berpusat pada individu melalui telehealth, maka diperlukan telaah untuk memahami manfaat dan hambatan pelaksanaan telehealth agar bisa terus dikembangkan. Metode yang digunakan adalah studi literatur. Database yang digunakan adalah Pubmed dan Google scholar. Kata kunci telehealth, pregnancy, dan antenatal. Kriteria inklusi adalah literatur yang dapat diakses PDF, terbit dalam kurun waktu 2019-2023. Terpilih 5 artikel yang selanjutnya ditelaah. Hasil diperoleh bahwa telehealth memiliki manfaat diantaranya membatasi paparan COVID-19, memastikan akses berkelanjutan terhadap layanan,  kenyamanan, efisiensi waktu. Hambatannya diantaranya ketidakkonsistenan mengenai kualitas dan jenis layanan telehealth yang tersedia, logistik penjadwalan telehealth yang belum teratur, serta kurangnya privacy. Disimpulkan bahwa telehelath merupakan inovasi pelayanan yang harus terus dikembangkan dengan memperhatikan manfaat dan hambatan yang telah terjadi.
Edukasi Persiapan Pranikah sebagai Upaya Kehamilan Sehat untuk Mencegah Stunting Sari, Cucuk Kunang; Sari, Kirana Candra
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i7.15501

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan permasalahan yang terjadi pada tumbuh dan kembang anak dikarenakan mengalami gizi buruk dan dapat berakibat pada fisik dan fungsional tubuh anak  yang dipengaruhi oleh tatanan ekonomi, pendidikan ibu dan pengetahuan tentang gizi, maupun sosial masyarakat. Perkawinan anak menjadi salah satu faktor pendongkrak tingginya angka stunting di Indonesia, sebanyak 30-35 persen kasus stunting pada anak dilahirkan oleh wanita yang menikah di usia muda, harus ada edukasi tentang kesehatan reproduksi yang baik dan mempersiapkan kehamilan yang sehat. Pendekatan tersebut perlu dilakukan sejak dini, termasuk persiapan psikologi dan ekonomi. Oleh karena itu persiapan pra nikah, memberi konseling pra nikah mencegah terjadinya stunting memberi pemahaman tentang kesehatan reproduksi. Pemerintah saat ini terus berupaya untuk mencapai target penurunan prevalensi stunting sesuai dengan sasaran dalam RPJMN 2020-2024 sebesar 14% pada akhir tahun 2024. Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting (Stranas Stunting) telah menetapkan remaja sebagai salah satu sasaran penting dalam upaya percepatan pencegahan stunting. Oleh karena itu, intervensi pada kelompok usia remaja, terutama remaja putri, merupakan salah satu intervensi utama yang harus dilakukan dalam pencegahan stunting. Tindakan yang perlu dilakukan dalam mengatasi tingginya prevalensi stunting yaitu pencegahan. Pencegahan stunting dilakukan melalui pendekatan gizi maupun non gizi, sasaran pentingnya perbaikan gizi dan kesehatan adalah remaja, calon pengantin, ibu hamil. Selama ini banyak orang yang kurang memahami pentingnya kondisi-kondisi pada masa sebelum terjadinya proses konsepsi (preconception phase), Sehingga para calon bapak dan ibu hanya berkonsetrasi pada persiapan proses kehamilan dan persalinan saja. Kehamilan yang sehat membutuhkan persiapan fisik dan mental dari setiap ibu, Perencanaan kehamilan yang sehat harus dilakukan sebelum masa kehamilan. Proses kehamilan yang direncanakan dengan baik maka akan berdampak positif pada kondisi calon ibu dan janin. Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan Peningkatan Pengetahuan Tentang Persiapan Pranikah Sebagai Upaya Kehamilan Sehat Untuk Mencegah Stunting. Tujuan dari pengabdian ini adalah Meningkatkan pengetahuan remaja tentang persiapan pranikah sebagai upaya kehamilan sehat mencegah stunting, Meningkatkan pengetahuan remaja tentang edukasi Kesehatan reproduksi remaja, Memberikan Gambaran remaja tentang persiapan pranikah sebagai upaya kehamilan sehat mencegah stunting. Kata Kunci: Stunting, Gizi, Kehamilan ABSTRACT Stunting is a problem that occurs in children's growth and development due to poor nutrition and can have an impact on the child's physical and functional body which is influenced by the economic order, mother's education and knowledge about nutrition, as well as social society. Child marriage is one of the factors driving the high rate of stunting in Indonesia, as many as 30-35 percent of cases of stunting in children are born to women who marry at a young age. There must be education about good reproductive health and preparing for a healthy pregnancy. This approach needs to be carried out from an early age, including psychological and economic preparation. Therefore, pre-marital preparation, providing pre-marital counseling to prevent stunting provides an understanding of reproductive health. The government is currently continuing to strive to achieve the target of reducing the prevalence of stunting in accordance with the target in the 2020-2024 RPJMN of 14% by the end of 2024. The National Strategy for Accelerating Stunting Prevention (Stranas Stunting) has designated teenagers as one of the important targets in efforts to accelerate stunting prevention. Therefore, intervention in the adolescent age group, especially adolescent girls, is one of the main interventions that must be carried out in preventing stunting. Actions that need to be taken to overcome the high prevalence of stunting are prevention. Stunting prevention is carried out through nutritional and non-nutrition approaches, the important targets for improving nutrition and health are teenagers, prospective brides and pregnant women. So far, many people do not understand the importance of the conditions before the conception process (preconception phase), so that prospective fathers and mothers only concentrate on preparing for the pregnancy and childbirth process. A healthy pregnancy requires physical and mental preparation from every mother. Healthy pregnancy planning must be done before pregnancy. A well-planned pregnancy process will have a positive impact on the condition of the mother and fetus. In connection with this, it is necessary to increase knowledge about premarital preparation as an effort for a healthy pregnancy to prevent stunting. The aim of this service is to increase teenagers' knowledge about premarital preparation as an effort for healthy pregnancies to prevent stunting, to increase teenagers' knowledge about adolescent reproductive health education, to provide an overview of teenagers about premarital preparations as an effort for healthy pregnancies to prevent stunting. Keywords: Stunting, Nutrition, Pregnancy
Analisis determinan faktor yang memengaruhi self management pada klien dengan hipertensi Sari, Yunita; Sari, Kirana Candra; Putri, Prystia Riana
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 9 (2025): Volume 19 Nomor 9
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i9.1676

Abstract

Background: Hypertension is a condition in which both systolic and diastolic blood pressure exceed the normal range, as indicated by three measurements. Hypertension is a chronic non-communicable disease (NCD) requiring lifelong treatment, including risk factor management, activity management, nutrition/diet, and medication. Therefore, hypertension requires long-term treatment. Involving those closest to the patient, namely the family, is one strategy to assist in the management of hypertensive patients. Purpose: To analyze the determinants influencing self-management in clients with hypertension. Method: This descriptive correlational study used a cross-sectional approach. The population used in this study were hypertensive patients undergoing treatment at the Mandala Community Health Center. The diagnosis of hypertension was confirmed using secondary data from the Community Health Center. The sampling technique used was purposive sampling, and data collection was carried out using a questionnaire. The data were then analyzed using the chi-square test. Results: A p-value of 0.012 was obtained for the variables age, gender 0.01, income 0.017, and marital status 0.042. This indicates a relationship between the variables of age, gender, income, and marital status and hypertension self-management. Conclusion: There is a relationship between the variables of age, gender, income, and marital status and hypertension self-management (p-value <0.05). Suggestion: Educational programs are needed to improve self-management and increase confidence in patients' perceptions of hypertension susceptibility and severity.   Keywords: Adherence; Hypertension; Self-Management.   Pendahuluan: Hipertensi merupakan kondisi dimana tekanan sistol dan diastole melebihi normal yang diindikasi kandengan 3x pengukuran. Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) dan bersifat kronis sehingga memerlukan pengobatan seumur hidup, baik dari segi pengendalian faktor risiko, kontrol aktivitas, nutrisi/diit, maupun pengobatannya. Oleh karena itu, penyakit hipertensi membutuhkan pengobatan jangka panjang. Pendekatan dengan orang terdekat, yaitu keluarga merupakan salah satu strategi untuk membantu tata laksana penanganan pasien hipertensi. Tujuan: Untuk menganalisis determinan faktor yang memengaruhi self management pada klien dengan hipertensi. Metode: Penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah penderita hipertensi yang sedang menjalani pengobatan di Puskesmas Mandala. Penegakan diagnosa hipertensi dibuktikan dari data sekunder Puskesmas. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan pengumpulan data menggunakan kuesioner, selanjutnya data di analisis melalui uji chi square. Hasil: Didapatkan p value 0.012 pada variabel umur, jenis kelamin 0.01, penghasilan 0.017, dan status pernikahan 0.042. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara variabel umur, jenis kelamin, penghasilan, dan status pernikahan terhadap self management hipertensi. Simpulan: Adanya hubungan antara variabel umur, jenis kelamin, penghasilan, dan status pernikahan terhadap self management hipertensi (p-value < 0.05). Saran: Perlu pengembangan program edukasi untuk meningkatkan self management dan meningkatkan keyakinan tentang persepsi kerentanan dan tingkat keparahan bagi pasien hipertensi.   Kata Kunci: Hipertensi; Kepatuhan; Self Management.