Jamjam, Ajang
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

FUNGSI SINTAKSIS MAṢDAR DALAM KITAB AL-QIRĀAH AL-RASYIDAH KARYA ‘ABDUL FATAH ṢABRI BIK DAN ALI UMAR BIK Agisniani, Khira; Jamjam, Ajang
Hijai - Journal on Arabic Language and Literature Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hijai.v6i1.17071

Abstract

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis maṣdar serta fungsi sintaksisnya pada kitab Al-Qirāah Al-rasyīdah Karya ‘Abdul Fatah Ṣobri Bik dan ‘Ali Umar Bik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data pada penelitian ini adalah kalimat yang mengandung maṣdar pada kitab Al-Qirāah Al-rasyīdah Karya ‘Abdul Fatah Ṣobri Bik dan ‘Ali Umar Bik. Sedangkan untuk mengumpulkan data tersebut, peneliti menggunakan teknik simak-catat. Penelitian ini menggunakan kajian sintaksis dan ilmu ṣaraf. Sintaksis sebagai alat untuk membantu peneliti mengetahui bagaimana fungsi sintaksis maṣdar, sedangkan ilmu ṣaraf sebagai alat untuk mengatahui jenis-jenis maṣdar. Hasil dari penelitian ini macam-macam maṣdar yang sering muncul pada kitab Al-Qirāah Al-rasyīdah Karya ‘Abdul Fatah Ṣobri Bik dan ‘Ali Umar Bik terdapat tiga macam yaitu, maṣdar aṣli, isim maṣdar, maṣdar ṣina’i, dan isim haiah. Sedangkan fungsi sintaksis maṣdar pada kitab ini terdapat maṣdar yang berfungsi sebagai predikat, subjek, objek, dan sebagai keterangan. Peneliti pun menemukan maṣdar qiyāsī dan maṣdar sima’ī. Fungsi sintaksis maṣdar sebagai predikat layaknya seperti fi’ilnya yaitu terdapat yang muta’addi (fi’il yang membutuhkan pada objek) dan lazim (fi’il yang tidak memerlukan objek).Kata kunci: Al-Qirāah Al-rasyīdah, maṣdar, fungsi sintaksis.
PRINSIP KESOPANAN MAKSIM KEDERMAWANAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL “AULĀD HĀRATINĀ” EPISODE JABAL KARYA NAJĪB MAHFŪZ (KAJIAN PRAGMATIK) Rochman, Suci Asari; Jamjam, Ajang; Dayudin, Dayudin
Hijai - Journal on Arabic Language and Literature Vol 2 No 1 (2019): Hijai - Journal on Arabic Language and Literature
Publisher : Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hijai.v2i1.6477

Abstract

Sebuah novel karya Najīb Mahfūz berjudul Aulād Hāratinā Episode Jabal menceritakan tentang Jabal, yaitu seorang tokoh yang menjadi pemimpin untuk melawan bentuk ketidakadilan penguasa dan orang-orang yang kaya di lingkungannya. Jabal terlahir dari keturunan Al-Jabalāwi, yaitu keluarga Hamdān. Kakeknya ialah pendiri kampung yang bernama Adham. Ia diangkat menjadi putera oleh keluarga yang tidak memiliki putra, yaitu keluarga Al-Afandī yang merupakan keluarga yang memiliki kekayaan sekaligus kekuasaan. Terdapat prinsip kesopanan maksim kedermawanan pada  tuturan tokoh Jabal dalam novel Aulād Hāratinā episode Jabal. Dengan demikian, dalam penelitian ini akan dibahas satu permasalahan, yaitu bagaimana menggunakan prinsip kesopanan maksim kedermawanan pada tokoh utama dalam novel Aulād Hāratinā episode Jabal Karya Najīb Mahfūz; Berlandaskan batasan masalah tersebut maka dapat diidentifikasi tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan prinsip kesopanan guna mengetahui penggunaan prinsip dan adanya maksim kedermawanan yang terdapat pada tokoh utama dalam novel Aulād Hāratinā episode Jabal Karya Najīb Mahfūz. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Dalam teknik pengumpulan data-data menggunakan metode simak yang selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan metode padan ekstralingual dan menganalisis tuturan tokoh utama Jabal dengan menggunakan pendekatan pragmatik teori prinsip kesopanan. Penggunaan metode tersebut akan menghasilkan sebuah penelitian penggunaan prinsip kesopanan tuturan yang terdapat pada tokoh utama Jabal dalam novel Aulād Hāratinā episode Jabal Karya Najīb Mahfūz, yaitu adanya maksim kedermawanan.
`ARUDL, QAFIYAH, DAN PESAN MORAL PADA PUISI- PUISI AL-`AINIYYAH DALAM ANTOLOGI QAIS BIN DZARIH Afifah, Hana Zulfa; Jamjam, Ajang
Hijai - Journal on Arabic Language and Literature Vol 3 No 1 (2020): Hijai - Journal on Arabic Language and Literature
Publisher : Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hijai.v3i1.7568

Abstract

Penyair menggunakan puisi sebagai sarana untuk mengungkapkan ide, imajinasi, dan keadaan yang sedang dialami. Dalam masyarakat Arab, puisi dikenal sebagai syair. Syair Arab memiliki aturan- aturan tersendiri tentang ritme (wazan) dan rima (qafiyah). Aturan- aturan tersebut kemudian dipelajari dalam suatu ilmu yaitu ilmu`arudl dan ilmu qawafi. Sebuah karya sastra pun tak lepas dari adanya pesan yang terkandung didalamnya baik secara tersirat maupun tersurat. Pesan tersebut dinamakan amanat.Objek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu qashaid al-`ainiyyah dalam diwan Qais bin Dzarih. Terdiri dari sembilan judul puisi dan 110 bait. Namun yang dijadikan sampel penelitian hanya 55 bait. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui vareasi `arudl dan dlarab, untuk mengetahui qafiyah, serta untuk mengetahui pesan moral yang terkandung pada qashaid al-`ainiyyah dalam diwan Qais bin Dzarih.Hasil penelitian pada qashaid al-`ainiyyah dalam diwan Qais bin Dzarih yaitu: qashidah ini menggunakan bahar thawil, bahar wafir, dan bahar khafif. Taf`ilah `arudl dan dlarabnya ada yang terkena zihaf makhbun, zihaf maqbudl, dan `illat mahdzuf. Adapun bentuk qafiyahnya yaitu qafiyah muthlaqah. Kata qafiyahnya terdiri dari setengah kata dan satu kata. Huruf qafiyahnya yaitu rawi huruf `ain, washal, ridif, ta’sis, dan dakhil. Harakat qafiyahnya yaitu majra, hadzwu, isyba’ dan rass. Nama qafiyahnya yaitu mutawatir, dan mutadarak. ‘Uyub qafiyah yang ditemukan yaitu sinad hadzwu, terletak pada qashidah pertama. Amanat yang terkandung didalamnya yaitu berkorban untuk kebaikan.
FUNGSI SINTAKSIS MAṢDAR DALAM KITAB AL-QIRĀAH AL-RASYIDAH KARYA ‘ABDUL FATAH ṢABRI BIK DAN ALI UMAR BIK Agisniani, Khira; Jamjam, Ajang
Hijai - Journal on Arabic Language and Literature Vol 6 No 1 (2023): Hijai - Journal on Arabic Language and Literature
Publisher : Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hijai.v6i1.17071

Abstract

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis maṣdar serta fungsi sintaksisnya pada kitab Al-Qirāah Al-rasyīdah Karya ‘Abdul Fatah Ṣobri Bik dan ‘Ali Umar Bik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data pada penelitian ini adalah kalimat yang mengandung maṣdar pada kitab Al-Qirāah Al-rasyīdah Karya ‘Abdul Fatah Ṣobri Bik dan ‘Ali Umar Bik. Sedangkan untuk mengumpulkan data tersebut, peneliti menggunakan teknik simak-catat. Penelitian ini menggunakan kajian sintaksis dan ilmu ṣaraf. Sintaksis sebagai alat untuk membantu peneliti mengetahui bagaimana fungsi sintaksis maṣdar, sedangkan ilmu ṣaraf sebagai alat untuk mengatahui jenis-jenis maṣdar. Hasil dari penelitian ini macam-macam maṣdar yang sering muncul pada kitab Al-Qirāah Al-rasyīdah Karya ‘Abdul Fatah Ṣobri Bik dan ‘Ali Umar Bik terdapat tiga macam yaitu, maṣdar aṣli, isim maṣdar, maṣdar ṣina’i, dan isim haiah. Sedangkan fungsi sintaksis maṣdar pada kitab ini terdapat maṣdar yang berfungsi sebagai predikat, subjek, objek, dan sebagai keterangan. Peneliti pun menemukan maṣdar qiyāsī dan maṣdar sima’ī. Fungsi sintaksis maṣdar sebagai predikat layaknya seperti fi’ilnya yaitu terdapat yang muta’addi (fi’il yang membutuhkan pada objek) dan lazim (fi’il yang tidak memerlukan objek).Kata kunci: Al-Qirāah Al-rasyīdah, maṣdar, fungsi sintaksis.
Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dan Implikaturnyadalam Novel Aulad Haratina Episode Rifaat Karya Najib Mahfudz (Kajian Pragmatik) Arifin, Siti Syarah Kamilah; Mardiansyah, Yadi; Jamjam, Ajang
Hijai - Journal on Arabic Language and Literature Vol 1 No 1 (2018): Hijai - Journal on Arabic Language and Literature
Publisher : Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hijai.v1i1.3175

Abstract

Abstract: The process of communication, not only happening in real life, but in the literary work of which one of them in the form of a novel also have conversations between characters who are one with another. Such a process of communication takes place in Aulad Haratina's novel episode of Rifa'at by Najib Mahfudz. In the novel, there are a number of speeches that violate the principle of cooperation. The violation indicates a conversational implicature. The purpose of this research is to know the form of violation of cooperative principle contained in the novel Aulad Haratina episode of Rifa'at by Najib Mahfudz and to know the implicatur which happened due to violation of the principle of cooperation. The method used in this research is analytical descriptive method. The technique used in data collection is the technique of referring, and the method used to analyze the data using the method of extralingual padan, that is connecting the problem of language with things that are outside the language. The approach used in this research is pragmatic approach. Using these methods and techniques, the results of the research revealed that in Aulad Haratina's novel episode Rifa'at there is a violation of the principle of cooperation that includes violations of the maxim of quantity, maxim of quality, the maxim of relevance, and the maxim of the way or execution. These violations create conversational implicatures that include: Interrupted, Calming, Informing, Feeling Disappointed, Affirming, Reassuring, Respecting, Rejecting, Evading, Asking for Compassion, Feeling Good, Reminding, Humiliating, Defending, Pleading, Irritating, Asking for Advice, Praising, Taunting, Blaming, Not Caring, Anger, Complaining, Threatening.ملخص البحث: لا يقع التواصل في الحياة الحقيقة فحسب، بل في الإنتاج الأدبي كذلك، منها القصة. وهو يقع التواصل في المحادثة بين طبيعة الرواية. وقع هذا التواصل في قصة أولاد حرتنا حلقة رفاعة لنجيب محفوظ. وجد الكلام المخالف للمبدأ التعاوني. كان انتهاك يدل على وجود تضمين الكلام.أغراض هذا البحث هى معرفة انتهاك قواعد المبدأ التعاوني في قصة أولاد حرتنا حلقة رفاعة لنجيب محفوظ و معرفة التضمين الذي يظهر بسبب انتهاك قواعد المبدأ التعاوني في قصة أولاد حرتنا حلقة رفاعة لنجيب محفوظ.المنهج المستخدم في هذا البحث هو المنهج الوصفي التحليلي. و الطريقة المستخدمة في جمع البيانات هى منهج الملاحظة و التسجيل (Simak Catat) و في تحليل البيانات، مستخدمة منهج مباراة اللغات إضافية هى من خلال ربط مشاكل اللغة مع الأشياء التي خارج اللغة. و المدخل المستخدم في هذا البحث هو الدراسة التداولية. باستخدام المنهج و الطريقة السابقة، وجدت نتيجة البحث كما يلي، هو ان في قصة أولاد حرتنا حلقة رفاعة وجد انتهاك  قواعد المبدأ التعاوني مثل انتهاك في قاعدة الكم و النوع و الملائمة و الطريقة. و ظهر تضمين الكلام من ذلك الانتهاك، مثل المشوش و التهديئ و الاخبار و خيبة الأمل و التصريح و التصديق و الاحترام و الرفض و الابتعاد و طلب الرحمة و التذكير والاعتقاد و الاحتقار و دفاع النفس و الطلب و الغضب والاقتراح و المدح و التغريب و التغليط و الإهمال و الغضب و  التأوه و التهديد.Abstrak: Proses komunikasi, tidak hanya terjadi dalam kehidupan nyata, tetapi dalam karya sastra yang salah satunya berbentuk novel juga melakukan percakapan antar tokoh yang satu dengan yang lain. Proses komunikasi seperti itu terjadi dalam novel Aulad Haratina episode Rifa’at karya Najib Mahfudz. Dalam novel tersebut, terdapat sejumlah tuturan yang melanggar prinsip kerja sama. Pelanggaran tersebut menunjukkan adanya implikatur percakapan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk pelanggaran prinsip kerja sama yang terdapat dalam novel Aulad Haratina episode Rifa’at karya Najib Mahfudz dan mengetahui implikatur yang terjadi akibat pelanggaran prinsip kerja sama tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ialah teknik simak catat, dan metode yang dilakukan untuk menganalisis data menggunakan metode padan ekstralingual, yaitu menghubungkan masalah bahasa dengan hal yang berada di luar bahasa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan pragmatik. Dengan menggunakan metode dan teknik tersebut, hasil penelitian yang terungkap adalah bahwa dalam novel Aulad Haratina episode Rifa’at terdapat pelanggaran prinsip kerja sama yang meliputi pelanggaran terhadap maksim kuantitas, maksim kualita, maksim relevansi, dan maksim cara atau pelaksanaan. Pelanggaran-pelanggaran tersebut memunculkan implikatur percakapan yang meliputi: Terganggu, Menenangkan, Memberitahukan, Merasa Kecewa, Menegaskan, Meyakinkan, Menghormati, Menolak, Menghindar, Meminta Belas Kasih, Merasa Senang, Mengingatkan, Menghina, Membela Diri, Memohon, Kesal, Meminta Saran, Memuji, Mengejek, Menyalahkan, Tidak Peduli, Marah, Mengeluh, Mengancam.