Jamjam, Ajang
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FUNGSI SINTAKSIS MAṢDAR DALAM KITAB AL-QIRĀAH AL-RASYIDAH KARYA ‘ABDUL FATAH ṢABRI BIK DAN ALI UMAR BIK Agisniani, Khira; Jamjam, Ajang
Hijai - Journal on Arabic Language and Literature Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hijai.v6i1.17071

Abstract

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis maṣdar serta fungsi sintaksisnya pada kitab Al-Qirāah Al-rasyīdah Karya ‘Abdul Fatah Ṣobri Bik dan ‘Ali Umar Bik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data pada penelitian ini adalah kalimat yang mengandung maṣdar pada kitab Al-Qirāah Al-rasyīdah Karya ‘Abdul Fatah Ṣobri Bik dan ‘Ali Umar Bik. Sedangkan untuk mengumpulkan data tersebut, peneliti menggunakan teknik simak-catat. Penelitian ini menggunakan kajian sintaksis dan ilmu ṣaraf. Sintaksis sebagai alat untuk membantu peneliti mengetahui bagaimana fungsi sintaksis maṣdar, sedangkan ilmu ṣaraf sebagai alat untuk mengatahui jenis-jenis maṣdar. Hasil dari penelitian ini macam-macam maṣdar yang sering muncul pada kitab Al-Qirāah Al-rasyīdah Karya ‘Abdul Fatah Ṣobri Bik dan ‘Ali Umar Bik terdapat tiga macam yaitu, maṣdar aṣli, isim maṣdar, maṣdar ṣina’i, dan isim haiah. Sedangkan fungsi sintaksis maṣdar pada kitab ini terdapat maṣdar yang berfungsi sebagai predikat, subjek, objek, dan sebagai keterangan. Peneliti pun menemukan maṣdar qiyāsī dan maṣdar sima’ī. Fungsi sintaksis maṣdar sebagai predikat layaknya seperti fi’ilnya yaitu terdapat yang muta’addi (fi’il yang membutuhkan pada objek) dan lazim (fi’il yang tidak memerlukan objek).Kata kunci: Al-Qirāah Al-rasyīdah, maṣdar, fungsi sintaksis.
PRINSIP KESOPANAN MAKSIM KEDERMAWANAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL “AULĀD HĀRATINĀ” EPISODE JABAL KARYA NAJĪB MAHFŪZ (KAJIAN PRAGMATIK) Rochman, Suci Asari; Jamjam, Ajang; Dayudin, Dayudin
Hijai - Journal on Arabic Language and Literature Vol 2 No 1 (2019): Hijai - Journal on Arabic Language and Literature
Publisher : Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hijai.v2i1.6477

Abstract

Sebuah novel karya Najīb Mahfūz berjudul Aulād Hāratinā Episode Jabal menceritakan tentang Jabal, yaitu seorang tokoh yang menjadi pemimpin untuk melawan bentuk ketidakadilan penguasa dan orang-orang yang kaya di lingkungannya. Jabal terlahir dari keturunan Al-Jabalāwi, yaitu keluarga Hamdān. Kakeknya ialah pendiri kampung yang bernama Adham. Ia diangkat menjadi putera oleh keluarga yang tidak memiliki putra, yaitu keluarga Al-Afandī yang merupakan keluarga yang memiliki kekayaan sekaligus kekuasaan. Terdapat prinsip kesopanan maksim kedermawanan pada  tuturan tokoh Jabal dalam novel Aulād Hāratinā episode Jabal. Dengan demikian, dalam penelitian ini akan dibahas satu permasalahan, yaitu bagaimana menggunakan prinsip kesopanan maksim kedermawanan pada tokoh utama dalam novel Aulād Hāratinā episode Jabal Karya Najīb Mahfūz; Berlandaskan batasan masalah tersebut maka dapat diidentifikasi tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan prinsip kesopanan guna mengetahui penggunaan prinsip dan adanya maksim kedermawanan yang terdapat pada tokoh utama dalam novel Aulād Hāratinā episode Jabal Karya Najīb Mahfūz. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Dalam teknik pengumpulan data-data menggunakan metode simak yang selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan metode padan ekstralingual dan menganalisis tuturan tokoh utama Jabal dengan menggunakan pendekatan pragmatik teori prinsip kesopanan. Penggunaan metode tersebut akan menghasilkan sebuah penelitian penggunaan prinsip kesopanan tuturan yang terdapat pada tokoh utama Jabal dalam novel Aulād Hāratinā episode Jabal Karya Najīb Mahfūz, yaitu adanya maksim kedermawanan.
`ARUDL, QAFIYAH, DAN PESAN MORAL PADA PUISI- PUISI AL-`AINIYYAH DALAM ANTOLOGI QAIS BIN DZARIH Afifah, Hana Zulfa; Jamjam, Ajang
Hijai - Journal on Arabic Language and Literature Vol 3 No 1 (2020): Hijai - Journal on Arabic Language and Literature
Publisher : Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hijai.v3i1.7568

Abstract

Penyair menggunakan puisi sebagai sarana untuk mengungkapkan ide, imajinasi, dan keadaan yang sedang dialami. Dalam masyarakat Arab, puisi dikenal sebagai syair. Syair Arab memiliki aturan- aturan tersendiri tentang ritme (wazan) dan rima (qafiyah). Aturan- aturan tersebut kemudian dipelajari dalam suatu ilmu yaitu ilmu`arudl dan ilmu qawafi. Sebuah karya sastra pun tak lepas dari adanya pesan yang terkandung didalamnya baik secara tersirat maupun tersurat. Pesan tersebut dinamakan amanat.Objek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu qashaid al-`ainiyyah dalam diwan Qais bin Dzarih. Terdiri dari sembilan judul puisi dan 110 bait. Namun yang dijadikan sampel penelitian hanya 55 bait. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui vareasi `arudl dan dlarab, untuk mengetahui qafiyah, serta untuk mengetahui pesan moral yang terkandung pada qashaid al-`ainiyyah dalam diwan Qais bin Dzarih.Hasil penelitian pada qashaid al-`ainiyyah dalam diwan Qais bin Dzarih yaitu: qashidah ini menggunakan bahar thawil, bahar wafir, dan bahar khafif. Taf`ilah `arudl dan dlarabnya ada yang terkena zihaf makhbun, zihaf maqbudl, dan `illat mahdzuf. Adapun bentuk qafiyahnya yaitu qafiyah muthlaqah. Kata qafiyahnya terdiri dari setengah kata dan satu kata. Huruf qafiyahnya yaitu rawi huruf `ain, washal, ridif, ta’sis, dan dakhil. Harakat qafiyahnya yaitu majra, hadzwu, isyba’ dan rass. Nama qafiyahnya yaitu mutawatir, dan mutadarak. ‘Uyub qafiyah yang ditemukan yaitu sinad hadzwu, terletak pada qashidah pertama. Amanat yang terkandung didalamnya yaitu berkorban untuk kebaikan.
FUNGSI SINTAKSIS MAṢDAR DALAM KITAB AL-QIRĀAH AL-RASYIDAH KARYA ‘ABDUL FATAH ṢABRI BIK DAN ALI UMAR BIK Agisniani, Khira; Jamjam, Ajang
Hijai - Journal on Arabic Language and Literature Vol 6 No 1 (2023): Hijai - Journal on Arabic Language and Literature
Publisher : Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hijai.v6i1.17071

Abstract

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis maṣdar serta fungsi sintaksisnya pada kitab Al-Qirāah Al-rasyīdah Karya ‘Abdul Fatah Ṣobri Bik dan ‘Ali Umar Bik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data pada penelitian ini adalah kalimat yang mengandung maṣdar pada kitab Al-Qirāah Al-rasyīdah Karya ‘Abdul Fatah Ṣobri Bik dan ‘Ali Umar Bik. Sedangkan untuk mengumpulkan data tersebut, peneliti menggunakan teknik simak-catat. Penelitian ini menggunakan kajian sintaksis dan ilmu ṣaraf. Sintaksis sebagai alat untuk membantu peneliti mengetahui bagaimana fungsi sintaksis maṣdar, sedangkan ilmu ṣaraf sebagai alat untuk mengatahui jenis-jenis maṣdar. Hasil dari penelitian ini macam-macam maṣdar yang sering muncul pada kitab Al-Qirāah Al-rasyīdah Karya ‘Abdul Fatah Ṣobri Bik dan ‘Ali Umar Bik terdapat tiga macam yaitu, maṣdar aṣli, isim maṣdar, maṣdar ṣina’i, dan isim haiah. Sedangkan fungsi sintaksis maṣdar pada kitab ini terdapat maṣdar yang berfungsi sebagai predikat, subjek, objek, dan sebagai keterangan. Peneliti pun menemukan maṣdar qiyāsī dan maṣdar sima’ī. Fungsi sintaksis maṣdar sebagai predikat layaknya seperti fi’ilnya yaitu terdapat yang muta’addi (fi’il yang membutuhkan pada objek) dan lazim (fi’il yang tidak memerlukan objek).Kata kunci: Al-Qirāah Al-rasyīdah, maṣdar, fungsi sintaksis.