Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

AFIKSASI INFLEKTIF KATA KERJA MASA LAMPAU DALAM BAHASA ARAB DAN BAHASA JEPANG Mutaqin, Ihsan Anwar; Ainusyamsi, Fadlil Yani; Dayudin, Dayudin
Hijai - Journal on Arabic Language and Literature Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hijai.v7i1.28852

Abstract

Bahasa sebagai sebuah alat komunikasj yang digunakan oleh manusia dalam segala aspek kehidupannya merupakan sistem yang dibangun oleh sistem - sistem lainnya.  Morfologi merupakan salah satu sistem yang membangun sebuah bahasa. Afiksasi merupakan proses pembentukan kata sehingga kata dapat digunakan dalam sebuah ujaran. Proses afiksasi ini dapat bersifat inflektif dan devariatif. Bahasa Arab dan bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang produktif dalam proses afiksasi inflektif. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari proses afiksasi inflektif dalam bahasa Arab dan bahasa Jepang dapat digunakan metode analisis kontrastrif. Proses afiksasi inflektif dalam kata kerja bentuk lampau bahasa Arab dan bahasa Jepang memiliki persamaan dari posisi penempatan afiksnya yakni berupa sufiks dan berbeda dari makna yang diberikan oleh afiks yang mengimbuhi kata kerja lampaunya.
PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM FILM “MOANA” KARYA JOHN GRIERSON: KAJIAN PRAGMATIK Qolbi, Shafira Nurul; Dayudin, Dayudin
Hijai - Journal on Arabic Language and Literature Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hijai.v6i2.14424

Abstract

"Moana" is a film by John Grierson that tells the story of a teenage girl,the daughter of a leader in the village of Motunui who wants to save her village from natural destruction. In the conversation in the film Moana, there are several violations of the principle of cooperation which give rise to conversational implicatures. This research aims to describe the types of violations of the principle of cooperation committed by characters in the animated film "Moana" by John Grierson and to describe the conversational implicatures that occur as a result of violations of the principle of cooperation in the animated film "Moana" by John Grierson. The research method used is descriptive-analytical, with data collection techniques using the listening method followed by note-taking techniques, while the analytical method used in this research uses the extra lingual matching method for data sources taken from the speech of characters in the film "Moana". The results of the research revealed that in the animated film "Moana" there was a violation of the principle of cooperation, namely a violation of the maxim of quantity, quality,  relevance, and method or implementation. Violations of the principle of cooperation give rise to conversational implicatures which include: inviting, refusing, winning, commanding, praising, helping, belittling, asking for help, protecting, defending,seeking attention, influencing, stopping, reprimanding, proving, correcting mistakes, and encouraging.Film “Moana” merupakan film karya John Griersin yang menceritakan tentang seorang gadis remaja, anak dari seorang pemimpin di desa Motunui yang ingin menyelamatkan desanya dari kerusakan alam. Dalam percakapan film Moana terdapat sejumlah pelanggaran prinsip kerja sama. Adanya pelanggaran tersebut memunculkan adanya implikatur percakapan. Tujuan dari penelitian ini ialah: 1) Untuk mendeskripsikan jenis pelanggaran prinsip kerja sama yang dilakukan tokoh dalam film animasi “Moana” karya John Grierson. 2) Untuk mendeskripsikan implikatur percakapan yang terjadi akibat adanya pelanggaran prinsip kerja sama dalam film animasi “Moana” karya John Grierson. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik. Metode ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan dan menganalisis data. Metode pengambilan data yaitu dengan menggunakan metode simak yang diikuti dengan teknik catat. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode padan ekstralingual. Sumber data yang digunakan diambil dari tuturan tokoh dalam film “Moana”. Pendekatannya menggunakan kajian pragmatik. Hasil penelitian yang terungkap adalah bahwa dalam film animasi “Moana” terdapat pelanggaran prinsip kerja sama yaitu pelanggaran terhadap maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, dan maksim cara atau pelaksanaan. Pelanggaran prinsip kerjasama tersebut memunculkan implikatur percakapan yang meliputi: ajakan, menolak, menangkan, memerintah, memuji, membantu, meremehkan, meminta bantuan, melindungi, membela, mencari perhatian, mempengaruhi, menghentikan, menegur, membuktikan, membetulkan kesalahan, dan menyemangati.
Nilai Religiusitas dan Solidaritas dalam Film Farha Karya Darin J. Sallam (Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce) Ramadhan, Gia; Rohanda, Rohanda; Dayudin, Dayudin
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 9, No 3 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sh.v9i3.3596

Abstract

This research analyses the social and cultural values in Darin J. Sallam's Farha by examining the relationship between Representament, Object, and Interpretant. The research uses a qualitative paradigm with a Charles Sanders Peirce semiotic analysis approach. Literature study is the method used based on data sources in the form of snippets of dialogue scenes from Farha's film published on the Netflix platform. The formal Object of this research is Charles Sanders Peirce's semiotics and the material Object is Farha Film by Darin J. Sallam. The results and discussion show several representations that can produce several interpretations. The explanation of the interpretation in this film is in the form of social and cultural values based on the theory expressed by Eduard Spranger. In this film, there are at least five social and cultural values consisting of religious, power, solidarity, theoretical, and art or aesthetic values. The various values presented in the film illustrate the setting of this film in Palestine, which at that time was hit by the Nakba Day event. The values in the film are expected to inspire many people, especially in seeing the phenomena in Palestine This research using Charles Sanders Peirce's Semiotics theory only found five social and cultural values and it is hoped that other researchers will continue this research with different theories.Keywords – Farha Film, Palestine, Peirce’s Semiotic,.
Analisis Afiks pada Fi`il Mujarrad dalam Surat Hud Rohanda, Rohanda; Cahya Mahesa, Dzikri; Dayudin, Dayudin
Kalamuna: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban Vol. 6 No. 1 (2025): Journal of Arabic Education & Arabic Studies
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) STAI DR. KHEZ. Muttaqien Purwakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52593/klm.06.1.05

Abstract

In an Arabic verb, there are several morphemes that form it. These morphemes are located at the beginning, middle, and end, which are usually called affixes. Affixes have an important role in a word, because the existence of these affixes can affect the meaning. One of the affixes that is often found in an Arabic verb is the affix located at the end (suffix), which functions to determine the subject, including in terms of distinguishing between masculine and feminine. This research aims to present some forms of affixes that exist in fi'il mujarrad in al-Qur'an surah Hud. The data of this research are Arabic words which are fi'il. This research belongs to descriptive qualitative research. The approach applied in this research is affixes on fi'il mujarrad viewed from the perspective of morphology. The data collection technique used is the documentation method with reading and recording techniques, and through two data analysis techniques, namely identification and analysis. The result of this research shows that in al-Qur'an surah Hud there are affixes on fi'il which are influential in (1) translation of fi'il mujarrad (2) formation of fi'il mujarrad (3) determination of subject or actor (4) distinguishing between masculine and feminine or determining gender (5) determination of quantity (6) determination of time (7) Indicators of command and prohibition sentences (8) Indicator of negation sentence . This research provides an overview of the influence of affixes on fi'il mujarrad, as well as providing a deeper understanding of the form and function of affixes in Arabic verbs
Denotative and Connotative Meanings in the Dialogue of Capernaum: A Semiotic Approach to Nadine Labaki’s Work Meisyaroh, Fitria; Dayudin, Dayudin; Rohanda, Rohanda
Alibbaa': Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Vol. 6 No. 1 (2025): Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : IAIN Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ajpba.v6i1.18158

Abstract

The study of denotative and connotative meanings in the Arabic language remains limited, particularly regarding how meanings evolve within social and ideological contexts in films. Most previous research has predominantly focused on semantic analysis without considering the connotative aspects that shape social perceptions and representations. This study aims to analyze the denotative and connotative meanings of selected Arabic words using a qualitative approach through the perspective of Roland Barthes' Semiotics. Data were collected through non-participant observation and note-taking, while analysis was conducted using extralingual referential analysis, employing both comparative and contrastive methods. The findings reveal that words such as قيود, الجحيم, الإيجار, خادمة, and الهارب in the film Capernaum carry connotative meanings that reflect social constraints, suffering, exploitation, oppression, and the loss of identity. This study affirms that language is not merely a tool for communication but also an ideological instrument that represents social realities. This study implies that connotative meaning can enrich linguistic studies and provide deeper insights into language use across various social and cultural contexts.
Ketidaksantunan Positif dan Negatif dalam Film Dubbing “One Piece” Maulana, Ariandito Hilmy; Jalil, Maman Abdul; Dayudin, Dayudin
Hijai - Journal on Arabic Language and Literature Vol 7 No 2 (2024): Hijai - Journal on Arabic Language and Literature
Publisher : Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hijai.v7i2.40141

Abstract

Kesantunan merupakan salah satu kunci  agar terjalinnya komunikasi yang lancar. Akan tetapi masih banyak orang yang menggunakan ketidaksantunan sehingga komunikasi menjadi terhambat. Dalam film dubbing One Piece karya Eichiro Oda, peneliti melihat bahwa terdapat fenomena ketidaksantunan berbahasa dalam film tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk untuk : 1) mengidentifikasi dan mendeskripsikan strategi ketidaksantunan positif dan negatif yang terdapat di dalam dialog film dubbing One Piece, dan 2) mengidentifikasi dan mendeskripsikan faktor penyebab ketidaksantunan dari tuturan tidak santun yang terdapat di dalam film dubbing One Piece Penelitian ini termasuk deskriptif-kualitatif yang dimana data yang berupa tuturan dideskripsikan secara rinci. Kemudian data diambil dari dialog antar tokoh film dubbing One Piece. Data-data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan metode simak dan catat, kemudian di analisis menggunakan metode kontekstual.Hasil penelitian ini ditemukan total 10 tuturan yang mengandung strategi ketidaksantunan positif dan strategi ketidaksantunan negatif, serta ditemukan tiga faktor penyebab ketidaksantunan berbahasa.
Alih Kode dan Campur Kode dalam Akun Instagram @affarmakarim_ Luluil Azminah, Gitsna; Dayudin, Dayudin; Mardiansyah, Yadi
JURNALISTRENDi : JURNAL LINGUISTIK, SASTRA, DAN PENDIDIKAN Vol 10 No 1 (2025): Edisi April 2025
Publisher : Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jurnalistrendi.v10i1.2414

Abstract

Perkembangan media sosial telah menciptakan ruang baru bagi fenomena kebahasaan, khususnya alih kode dan campur kode pada penutur bilingual. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana fenomena alih kode dan campur kode termanifestasi dalam konteks komunikasi digital lintas budaya Indonesia-Arab. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk alih kode dan campur kode dalam akun Instagram @affarmakarim_ dan mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya fenomena tersebut. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik simak catat untuk mengumpulkan data percakapan dalam video reels periode Juni 2023-Mei 2024. Analisis data dilakukan menggunakan metode agih untuk mengklasifikasikan bentuk-bentuk alih kode dan campur kode, serta metode padan untuk menganalisis faktor-faktor penyebabnya berdasarkan konteks sosial dan situasional. Hasil penelitian menunjukkan dominasi alih kode ke luar (external code switching) antara bahasa Indonesia-Arab, serta campur kode ke luar (outer code mixing) dan ke dalam (inner code mixing). Faktor-faktor yang mempengaruhi meliputi lawan tutur, kehadiran orang ketiga, perubahan topik pembicaraan, penutur, dan peralihan situasi formal-informal. Implikasi penelitian ini memperkaya kajian sosiolinguistik digital dengan memberikan pemahaman tentang penggunaan bahasa bilingual dalam media sosial, yang bermanfaat untuk strategi komunikasi lintas budaya dan pembelajaran bahasa kedua di era digital
Fakta Kemanusiaan dan Subjek Kolektif dalam Film The Journey: Cerminan Struktur Sosial dalam Anime Nurhasanah, Aviah; Rohanda, Rohanda; Dayudin, Dayudin
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 10, No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sh.v10i1.3958

Abstract

The presence of anime, in addition to functioning as entertainment, often also reflects social structures through depictions of human reality and social identity, one of which is the anime The Journey. This anime presents a story in the context of Middle Eastern history and culture. This study aims to reveal how human facts and collective subjects are represented as a reflection of social structures in Anime. The research data are in the form of scenes, dialogues, and storylines of the anime film The Journey which was released in June 2021. The data collection technique was carried out using the listening and note taking technique. The results and discussion show that the anime The Journey depicts human facts and collective subjects Arab society through the social structure in the film. Through the genetic structuralism, prove that social structures in anime is not only fictional, but also a reflection of Arab society. This finding supports Lucien Goldmann's theory that literary works and popular culture can reflect social group. This study only focuses on two basic concepts of genetic structuralism, human facts and collective subjects. It is hoped that further research can continue research either with the same or different theories.Keywords – Collective Subject, Genetic Structuralism, Human Facts.
AFIKSASI INFLEKTIF KATA KERJA MASA LAMPAU DALAM BAHASA ARAB DAN BAHASA JEPANG Mutaqin, Ihsan Anwar; Ainusyamsi, Fadlil Yani; Dayudin, Dayudin
Hijai - Journal on Arabic Language and Literature Vol 7 No 1 (2024): Hijai - Journal on Arabic Language and Literature
Publisher : Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hijai.v7i1.28852

Abstract

Bahasa sebagai sebuah alat komunikasj yang digunakan oleh manusia dalam segala aspek kehidupannya merupakan sistem yang dibangun oleh sistem - sistem lainnya.  Morfologi merupakan salah satu sistem yang membangun sebuah bahasa. Afiksasi merupakan proses pembentukan kata sehingga kata dapat digunakan dalam sebuah ujaran. Proses afiksasi ini dapat bersifat inflektif dan devariatif. Bahasa Arab dan bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang produktif dalam proses afiksasi inflektif. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari proses afiksasi inflektif dalam bahasa Arab dan bahasa Jepang dapat digunakan metode analisis kontrastrif. Proses afiksasi inflektif dalam kata kerja bentuk lampau bahasa Arab dan bahasa Jepang memiliki persamaan dari posisi penempatan afiksnya yakni berupa sufiks dan berbeda dari makna yang diberikan oleh afiks yang mengimbuhi kata kerja lampaunya.
NARASI KONFLIK PADA NOVEL GRANADA KARYA RADWA ASHOUR (KAJIAN SEMIOTIKA A.J. GREIMAS) Nurhamidah, Fitri Nazwa; Dayudin, Dayudin; Halim, Muhammad Abdul
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 8 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/basataka.v8i1.676

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan struktur aktansial dan struktur fungsional pada konflik dalam novel Granada karya Radwa Ashour berdasarkan pendekatan Semiotika naratif Algirdas Julien Greimas. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriftif. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel Granada karya Radwa Ashour dengan tambahan beberapa data sekunder dalam penelitian ini adalah jurnal, website, berita, majalah, dan ensiklopedia. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik kajian pustaka yaitu membaca, mencatat dan mengklasifikasikan. Analisis data dalam penelitian kualitatif deskriptif ini menggunakan pendekatan semiotika A.J. Greimas dengan fokus pada struktur aktansial, dan struktur fungsional. Hasil analisis struktur naratif yang terdapat dalam novel Granada karya Radwa Ashour, terdapat 25 konflik baik berupa konflik makro maupun mikro. Konflik tersebut saling berhubungan satu sama lain dalam membangun cerita pada novel Granada. Untuk menjaga fokus dan kedalaman analisis, penelitian ini hanya membahas beberapa konflik utama yang dianggap paling signifikan dalam perkembangan alur dan karakter yang berpuncak pada tragedi, kehilangan, dan pengorbanan, namun tetap menampilkan keteguhan identitas dan nilai kemanusiaan. Temuan penelitian ini menegaskan bahwa struktur naratif Greimas efektif untuk mengungkap dinamika makna dan perjalanan konflik dalam karya sastra sejarah.