Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Komposisi Hasil Tangkapan Utama Pada Alat Tangkap Jaring Insang (Gill Net) di Perairan Laut Natuna Tumion, Frangky; Sadri, Sadri; Risko, Risko; Setiawan, Ho Putra; Julkipli, Julkipli
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 4 No 2 (2023): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31573/manfish.v4i2.617

Abstract

Komposisi ikan hasil tangkapan merupakan salah satu kajian yang akan memberikan gambaran lebih jelas tentang jenis, panjang ikan dan berat ikan yang tertangkap sehingga memudahkan nelayan melakukan penangkapan selanjutnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi jenis dan ukuran ikan (panjang dan berat) serta hubungan panjang - berat ikan yang tertangkap dengan jaring insang (gill net) di Laut Natuna. Penelitian ini dilaksanakan selama 16 hari (9 – 24 Juni 2023) di Perairan Laut Natuna. Metode yang digunakan dalam peneliian ini adalah metode survey yaitu dengan cara pengamatan dan pengambilan data secara langsung di lapangan menggunakan jaring insang (gill net) dengan mesh size 4 inch. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa persentase hasil tangkapan utama didominasi oleh ikan tongkol (Euthynnus affinis) dengan 82% (679 kg). Persentase hasil tangkapan sampingan jaring insang dari 5 spesies yang paling banyak adalah ikan selayar 5% (45 kg) dan yang paling sedikit adalah ikan jahan dengan 2,20 % (21 kg). Sedangkan berdasarkan pengukuran diperoleh bahwa ukuran rata – rata panjang pada ikan tongkol yaitu berkisar antara 45 – 65 cm dan ukuran panjang ikan tenggiri yaitu 50 – 110 cm. Distribusi ukuran hasil tangkapan utama pada penelitian ini memiliki ukuran yang berbeda – beda disebabkan karena selektivitas alat tangkap yang digunakan, metode penangkapan dan sifat biologi ikan.
PENINGKATAN KETERAMPILAN NELAYAN DALAM MENGGUNAKAN ALAT KESELAMATAN DI ATAS KAPAL PADA KONDISI DARURAT DI PPI SUNGAI KAKAP Ramadhani, Ahijrah; La Baharudin, La Baharudin; Sudarso, Jumadi; Tumion, Frangky F; Sadri, Sadri; Rasidi, Rasidi; Setiawan, Ho Putra; Jumaedi, Slamet; Risko, Risko; Simbolon, Nurmala E; Purnamawati, Purnamawati
Bina Bahari Vol 2, No 3 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan, FMIPA Universitas Tanjungp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/binabahari.v2i3.43

Abstract

Kegiatan nelayan di atas kapal merupakan salah satu kegiatan dengan tingkat resiko tinggi yang mengakibatkan kerugian pada aspek materil hingga keselamatan nelayan di atas kapal. Oleh karena itu, dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus bagi nelayan dalam menggunakan alat keselamatan di atas kapal pada kondisi darurat. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat nelayan yang ada di PPI Sungai Kakap tentang keterampilan menggunakan alat keselamatan di atas kapal. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tahapan sosialisasi kepada khalayak sasaran yang mengacu pada pekerja/awak kapal dan penyampaian materi terkait penyebab terjadinya kecelakaan kapal dan upaya pencegahan yang dilakukan di atas kapal. Berdasarkan hasil pre test yang dilakukan diperoleh bahwa hanya 42 % dari keseluruhan peserta yang benar – benar paham mengenai keselamatan kerja di atas kapal berdasarkan prosedur. Setelah kegiatan ini dilakukan, secara keseluruhan menunjukkan adanya peningkatan kesadaran peserta akan pentingnya keterampilan nelayan dalam menggunakan alat keselamatan di atas kapal dan cara menggunakan bahan alternatif sebagai alat keselamatan pada keadaan darurat. Selain itu, para nelayan mampu memahami penyebab terjadinya kecelakaan kapal serta memahami upacaya terhadap pencegahan dari kecelakaan tersebut.
ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI MUARA MERICAN DAN TANJUNG LANTERA DI DESA RANTEREIJO KABUPATEN PEKALONGAN PROPINSI JAWA TENGAH Setiawan, Ho Putra
GEOID Vol. 4 No. 2 (2009)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Pekalongan adalah sebuah Kabupaten di Propinsi Jawa Tengah Ibu Kotanya adalah Kanjen. Kabupaten Pekalongan terdiri dari 19 Kecamatan yang dibagi lagi atas sejumlah 270 desa, dan 13 Kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kanjen. Luas Kabupaten Pekalongan adalah 836,13 km2, jumlah penduduk 891,442, serta Kepadatan Penduduk 979 jiwa / km2. Sedimentasi juga dapat dilihat di Rantereijo (terutama di Muara Merican dan di Tanjung Lantera ) sejauh 1,4 Km. Kontur dasar laut dan kontur daratan sekitar Muara Merican dan Tanjung Lantera terdapat kelandaian pantai sampai pada jarak 50 meter dari garis pantai bagian utara pulau mempunyai kedalaman 1,0 – 1,5 meter, sedangkan kedalaman perairan yang agak jauh dari garis pantai yaitu sekitar 100 sampai 110 meter, kedalaman perairannya mencapai 10 – 11 meter. Semakain ke Timur kondisi garis pantai semakin landai dimana kedalaman perairan tersebut dicapai pada jarak yang semakin jauh dari garis pantai. Angin dominan berhembus dari arah barat sebesar 19.226 kali atau sebesar 23,76% dengan kecepatan 0-7 knot dan dari arah Utara sebanyak 16.3756 kali atau sebesar 18,47%. Perhitungan tinggi dan durasi gelombang Hs = 0,01616 UA . F1/2 dan Ts = 0,6238 (UA . F)1/3 didapat tinggi gelombang (H) arah Barat 1,61 meter dengan durasi (T) 6,31 detik dan (H) arah Utara 2,72 meter dengan durasi (T) 5,85 detik. Dari pengamatan peta (1997 dan 2002) didapatkan hasil berupa perubahan garis pantai (setelah 5 tahun) dengan angka yang terjadi erosi (arah gelombang Barat) yaitu pada titik pias 6 (-4,556) maksimal dan titik pias 7 (-3,152) minimal, adapun sedimentasi terjadi pada titik pias 51 (90,990) maksimal dan titik pias 18 (22,778) minimal. Sedangkan erosi (arah gelombang Utara) yaitu pada titik pias 72 (-14,403) maksimal dan titik pias 67 (-0,375) minimal, serta sedimentasi terjadi pada titik pias 15 (17,750) maksimal dan titik pias 8 (0,044) minimal. Akan tetapi juga terdapat garis pantai yang tidak mengalami perubahan yaitu pada titik pias 15 (arah gelombang Barat). Berdasarkan data-data dan hasil analisa yang telah diperoleh maka pada daerah pantai Muara Merican dan Muara Tanjung Lantera di pilih bangunan pelindung pantai dapat berupa kombinasi antara Jetty maupun Groin.