Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Roflumilast: A Review of Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) Treatment Ita Octafia; Dwi Octamy Sari; Novi Wulandari; Sandra Annisa; Linda Wahyuni Wongkar; Ferdias Kurnia Bahari; Faiz Farikhah; Moh Firmansah; Erfin Midhiawati; Fauna Herawati
Qanun Medika - Jurnal Kedokteran FK UMSurabaya Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jqm.v5i1.5043

Abstract

Abstract Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a chronic airway inflammation with resulting progressive airflow limitation that has a high incidence, morbidity, and mortality. Roflumilast is an oral phosphodiesterase-4 inhibitor as a therapy to decrease the risk of COPD exacerbations in patients with moderate-severe COPD with a history of chronic bronchitis. Roflumilast can be given orally once daily as a single or combination drug. It can be used as COPD moderate-severe but also more beneficial as COPD mild treatment. The efficacy of Roflumilast can prevent exacerbations of repetition and can fixed lung function both in terms of FEV1 and vital capacity to force. The incidence of side effects, which are diarrhea and digestive disorders. The cost-effectiveness showed that Quality of life patient with Roflumilast is better than the group without additional. This paper aimed to review systematically Roflumilast as COPD treatment for the clinical application.Keywords                   : COPD, Roflumilast, phosphodiesterase-4 inhibitorCorrespondence          : fauna@staff.ubaya.ac.id
Pharmacist Involvement to Prevent and Manage HIV/AIDS in Indonesia: A Systematic Review Firmansah, Moh.; Setiawan, Eko; Presley, Bobby; Christanti, Jene Vida; Irawati, Sylvi
Keluwih: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 5 No. 1 (2023): Keluwih: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran (December)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/kesdok.V5i1.5815

Abstract

Abstract—Pharmacists’ involvement in the human immunodeficiency virus/acquired-immunodeficiency syndrome (HIV/AIDS) prevention and management program has been globally advocated. However, there is currently a lack of information on whether pharmacists’ roles in the program have been clearly articulated in the national policy records in countries with high scores on power distance and collectivism, such as Indonesia. This study aimed to explore the roles of pharmacists in the prevention and management of HIV/AIDS in Indonesia using a systematic review method. We systematically searched for relevant studies in three large medical databases (CINAHL, EMBASE, and PubMed) and for gray literature in both the Indonesian Pharmacist Association and the Ministry of Health websites, and the national regulation database. Only two studies gave a glimpse of pharmacists’ role in the prevention and management of patients with HIV/AIDS in Indonesia. However, activities conducted by pharmacists in each of these roles were not explicitly described. We found no official national policies mentioned the role of pharmacists in HIV/AIDS prevention and management. Since the practice of pharmacists is closely related to medications, including antiretroviral drugs, more research is needed to explore the role of pharmacists in the prevention and management of HIV/AIDS in a real-world context in Indonesia. Keywords: AIDS, HIV, pharmacist, indonesia Abstrak—Keterlibatan apoteker dalam program pencegahan dan tata laksana human immunodeficiency virus/acquired-immunodeficiency syndrome (HIV/AIDS) di dunia telah direkomendasikan. Akan tetapi, saat ini terdapat keterbatasan informasi mengenai apakah keberadaan peran apoteker dalam program tersebut telah dinyatakan dnegan jelas dalam dokumen kebijakan nasional di negara-negara yang memiliki skor tinggi pada power distance dan kolektivitas, seperti Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menggali peran apoteker dalam pencegahan dan tata laksana HIV/AIDS di Indonesia menggunakan metode kajian sistematis. Secara sistematis, peneliti melakukan pencarian artikel penelitian terkait di tiga basis data medis yang besar (CINAHL, EMBASE, dan PubMed) dan pencarian gray literature di laman Ikatan Apoteker Indonesia dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, serta di basis data peraturan nasional. Hanya dua penelitian yang memberikan secercah informasi mengenai peran apoteker dalam pencegahan dan tata laksana pasien dengan HIV/AIDS di Indonesia. Namun demikian, aktivitas spesifik yang dilakukan oleh apoteker tidak secara eksplisit digambarkan lebih lanjut. Peneliti tidak menemukan dokumen kebijakan nasional yang menyebutkan peran apoteker dalam pencegahan dan tata laksana HIV/AIDS. Oleh karena praktik kefarmasian berhubungan erat dengan obat, termasuk obat-obat antiretrovirus, maka dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk menggali peran apoteker dalam pencegahan dan tata laksana HIV/AIDS pada konteks dunia-nyata di Indonesia. Kata kunci: AIDS, HIV, apoteker,indonesia
HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI KLINIK SAHABAT SEHAT DESA BLAYU Pitaloka, Finanda Amelia Nadia; Ardianto, Nanang; Firmansah, Moh.
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.45049

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi termasuk sebuah penyakit kronis yang memerlukan penanganan konsisten dalam jangka waktu panjang karena mampu mengakibatkan masalah serius termasuk stroke, gagal jantung, serta gagal ginjal. Salah satu cata terbaik menangani hipertensi yaitu mematuhi petunjuk konsumsi obat antihipertensi. Namun, tingkat kepatuhan pasien masih menjadi tantangan, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti persepsi kesembuhan, efek samping obat, kejenuhan dalam terapi jangka panjang, serta kurangnya edukasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kepatuhan minum obat dan tekanan darah pasien hipertensi Klinik Sahabat Sehat Desa Blayu. Metode: yang digunakan yaitu kuantitatif non-eksperimental melalui pendekatan korelasional berdesain cross-sectional. Dimana diperoleh 30 sampel pasien hipertensi melalui teknik purposive sampling. Tingkat kepatuhan diukur dengan 2 instrumen yaitu metode Pill-count dan kuesioner Morisky Medication Adherence Scale-8 (MMAS-8), sedangkan tekanan darah diukur 2X (hari ke-1 dan hari ke-7). Analisis data menggunakan uji korelasi Kendall’s Tau. Hasil: ditemukan bahwasannya terdapat hubungan signifikan kepatuhan minum obat dan tekanan darah. Pada metode Pill-count, nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,00 dan koefisien korelasi 0,780 menunjukkan hubungan yang kuat. Pada metode MMAS-8, nilai signifikansi (2-tailed) 0,001 dan koefisien korelasi 0,569 menunjukkan hubungan sedang. Simpulan: ada hubungan signifikan diantara tingkat kepatuhan minum obat dengan tekanan darah pasien hipertensi.