Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pergeseran Makna “اسْتَطَاعَ” Sebagai Prasyarat Menikah Bagi Calon Mempelai Laki-Laki Dalam Shahih Bukhari No 1905 Muawanah, Arofatul
JURISY: Jurnal Ilmiah Syariah Vol. 4 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Hasan Jufri Bawean

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37348/jurisy.v4i1.400

Abstract

Abstrak: Secara tegas Islam membatasi hubungan lawan jenis kecuali setelah terjadinya pernikahan yang disahkan melalui akad nikah. Dalam hadisnya, Nabi Muhammad saw menganjurkan kepada para pemuda untuk menyegerakan pernikahan ketika “mampu” untuk menjalankannya. Ada indikasi kemudahan yang ditawarkan oleh Nabi Muhammad bagi umatnya, sebab menurut ulama’ salaf, indikator mampu dengan shighat istatho’a dalam hadis mengerucut kepada istatho’a al jasmaniyah. Namun seiring dengan berjalannya waktu, semakin ke sini interpretasi istatho’a mengalami pergeseran makna. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui pergeseran interpretasi istatho’a semenjak ulama’ salaf, ulama’ khalaf serta realita yang terjadi di masyarakat modern sekarang ini. Penelitian ini tergolong penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan library research (kajian pustaka) dengan teknik kajian matan pada hadis Nabi Muhammad tentang anjuran menikah bagi para pemuda. Peneliti melakukan kajian mendalam dengan merujuk kepada pendapat para ulama’ salaf maupun khalaf yang secara intens membahas maksud dari hadis tersebut serta mengkorelasikannya dengan fenomena yang terjadi saat ini. Hasilnya menunjukkan bahwa pada masa ulama’ salaf, pemaknaan lafal istatho’a mengerucut kepada pemaknaan istatho’a al jasmaniyah, yaitu pubertas dan kemampuan untuk melakukan jima’; pada masa ulama’ khalaf pemaknaan lafal istatho’a selain bermakna istatho’a al jasmaniyah juga bermakna istatho’a al ruhaniyah yaitu kedewasaan, kestabilan mental dan kemampuan dalam mengelola harta; dan praktek yang terjadi di masyarakat modern bertambah indikator menjadi mustawa at ta’lim (status pendidikan), istatho’a al kasabiyah (status pekerjaan) dan istatho’a al maaliyah (status ekonomi)
METODE LEARNING BY DOING DALAM HADIS NABI Muawanah, Arofatul
TA'LIMUNA: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 1 (2023): MARET
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/talimuna.v12i1.1307

Abstract

Abstract:In the current era, the development of learning methods is increasingly varied; by emphasizing two-way learning (student-centered-learning); so that what is targeted is mastery of the material and skills of students, including the learning by doing method which is considered appropriate to the needs of students in the 21st century. The hadith which is the reference for all actions also contains an explanation of the concept of learning by doing. Therefore, this study aims to find out how the concept of learning by doing actually works in the hadith of the Prophet. By using qualitative methods and content analysis approaches, this research concludes that the concept of learning by doing has actually been explained by the Prophet through a hadith that was recited by al Bukhari which was narrated from Anas bin Malik's best friend. The findings of this study are that the Prophet educated his companions not only focusing on mastering the material, but also trying to strengthen the skills and creativity of the companions to prepare them to deal with the problems that occurred around them 
Relasi Pemikiran Nabia Abbott dan Ignaz Goldziher dalam Studi al-Hadith Muawanah, Arofatul
Islamika Inside: Jurnal Keislaman dan Humaniora Vol 3 No 2 (2017): DESEMBER
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora (FUAH) UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.07 KB) | DOI: 10.35719/islamikainside.v3i2.41

Abstract

Among the Orientalists, who have different ideas, are Ignaz Goldziher and Nabia Abbott. In his study, Goldziher always shows a sharp criticism of the scientific construction of hadith, and his views on hadith have been always dissimilar with scholars of hadith. He also alleges that the existence of hadith is no longer original. Abbott's thought of hadith, in contrast, tends to be moderate. Broadly speaking, Abbott's views seem to reinforce the thought of ulama al-Hadith. Abbott even acknowledges that the compilation of hadith has existed since the Prophet Muhammad's lifetime. In this context, it is interesting to note that Goldziher and Abbott are equally orientalists who employ the Western paradigm in examining hadith. The question is whether there is a relationship of thought between the two. Using descriptive and analytical methods this article specifically traces and explores the relationship of Abbott and Goldziher's thoughts. The study aims to determine the extent to which the relation of thought between the two orientalists and the factors that affect the similarity of thought between them.
STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUANTITAS PESERTA DIDIK BARU DI SMK SALAFIAH KEJAYAN PASURUAN Muawanah, Arofatul; Islamiyah, Sheilatul
Jurnal Inovatif Manajemen Pendidikan Islam Vol. 2 No. 1 (2023): January
Publisher : UII Darullughah Waddawah Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38073/jimpi.v2i01.664

Abstract

The purpose of this research is to map out what strategies are applied at SMK Salafiah Kejayan Pasuruan. This is very reasonable, because in fact SMK Salafiah Kejayan is a newly established institution, namely since 2015. However, every year this institution is able to get quite a lot of students. For example, in the 2020/2021 school year there are 172 registered students and in the 2021/2022 school year there are 207 with details of 125 male and 82 female students.The research method used is qualitative by using data collection techniques in the form of observation and interviews.The results of this study indicate that the strategy used by SMK Salafiah Kejayan Pasuruan in increasing the number of new students is to use a promotion mix consisting of advertising, personal selling, sales promotion, public relations, direct marketing and word of mouth. For advertising, apply online advertising and offline advertising; personal selling is applied by assigning a board of teachers and students to participate in socialization activities at the targeted school; sales promotions by providing discounts for the first registrants and scholarships for outstanding students and poor families; public relations still found one research that discusses SMK Salafiah Kejayan, namely the use of the Form To method in PAI learning; direct marketing by scheduling direct meetings between the Salafiah Kejayan Vocational School and the target schools; and for word of mouth by establishing good communication and friendly behavior to the general public and routinely conducting social activities aimed at the surrounding community
Metode Periwayatan Hadis Pada Masa Nabi Muhammad Serta Kontribusinya Terhadap Penguatan Pendidikan Karakter Muawanah, Arofatul; Khoirul Anwar
Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 7 No. 1 (2025): Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Sunan Kalijogo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51339/akademika.v7i1.4307

Abstract

Periwayatan hadis pada masa Nabi Muhammad memiliki peran penting dalam menjaga keaslian ajaran Islam sekaligus membentuk akhlak para sahabat. Dalam konteks pendidikan modern, kajian tentang metode periwayatan hadis di masa Nabi menjadi relevan untuk menemukan nilai-nilai karakter yang dapat diterapkan dalam pembelajaran dan penguatan karakter generasi muda. Krisis moral dan melemahnya nilai integritas di era globalisasi menuntut adanya model pendidikan berbasis nilai islam yang autentik. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menggali metode periwayatan hadis pada masa Nabi dan mengaitkan dengan kontribusnya terhadap penguatan karakter peserta didik masa kini.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik library research sebagai metode pengumpulan data. Sumber-sumber yang dikaji meliputi kitab-kitab hadis primer, literatur ulum al-hadis, serta penelitian-penelitian kontemporer yang relevan. Analisis data dilakukan melalui teknik analisis isi (content analysis) untuk menafsirkan makna metode periwayatan hadis dan relevansi nilai-nilai karakter yang terkandung di dalamnya. Proses analisis ini melibatkan pengelompokan temuan, interpretasi kritis, dan penarikan kesimpulan yang mendukung hubungan antara metode periwayatan dan pendidikan karakter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode periwayatan hadis pada masa Nabi Muhammad SAW meliputi metode lisan, tulisan serta active learning melalui pengamatan langsung dan perjalanan ilmiah (rihlah). Metode-metode ini bukan hanya efektif dalam menjaga keotentikan hadis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai karakter seperti kejujuran, toleransi, kemampuan menyimak dan mendengarkan, tanggung jawab, kesabaran, toleransi, kerja sama, dsb. Temuan ini menegaskan bahwa tradisi periwayatan hadis pada masa Nabi dapat dijadikan model pedagogis dalam pendidikan Islam modern. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi nyata dalam mengintegrasikan warisan keilmuan Islam dengan upaya penguatan karakter.
Konsep Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakat dalam Perspektif Hadis Nabi Sholihan, Sholihan; Muawanah, Arofatul
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 2024 (1)
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jppi.v4i1.475

Abstract

Tujuan dari penelitian mengenai konsep pendidikan karakter berbasis masayarakat perspektif hadis adalah untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip utama yang terkandung dalam hadis Nabi mengenai hal yang berkenaan dengan pendidikan karakter dan mengaplikasikannya dalam konteks masyarakat modern dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemangku kebijakan pendidikan akan pentingnya pendidikan karakter yang didasarkan pada ajaran agama khususnya hadis, untuk membentuk generasi yang beretika dan berakhlak mulia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif berbasis Library Research. Teknik pengumpulan data yang digunakan studi doukumentasi dengan menggunakan data-data pustaka yang bersumber dari tafsir, artikel dan buku-buku yang relevan. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dengan analisis  deskrpstif, kemudian hasil analisisnya di kaji secara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hadis Nabi memberikan panduan yang komprehensif mengenai pembentukan karakter berbasis masyarakat melalui kajian hadis diantaranya adala: Pertama Spirituality Improvement of Society (Peningkatan Spiritual Masyarakat). Kedua Tolerance of Society (Toleransi terhadap Masyarakat). Ketiga Responsibility of Society (Tanggung Jawab Bermasyarakat). Kesimpulan dari hasil penelitian mengenai konsep pendidikan karakter berbasis masyarakat dari perspektif hadis Nabi Muhammad SAW menawarkan pendekatan yang holistik dan integratif dalam membentuk akhlak mulia pada generasi muda. Dengan menekankan pentingnya Spirituality Improvement of Society, Tolerance of Society, dan Responsibility of Society. konsep ini tidak hanya membentuk individu yang berkarakter baik, tetapi juga menciptakan masyarakat yang harmonis dan kuat.
The Contestation of Hadith Reason and Science in the Case of Ruqyah: Kontestasi Nalar Hadis Dan Sains Dalam Kasus Ruqyah Muawanah, Arofatul
Al Yasini : Jurnal Keislaman, Sosial, hukum dan Pendidikan Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Konsorsium Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Yasini Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55102/alyasini.v8i2.5731

Abstract

Ruqyah has long been practiced even before the establishment of Muhammad's prophethood. Even now, with the characteristics of modern society that tends to be rationalist, ruqyah remains an option when medical treatment efforts have been carried out but have not yielded results. Seeing the considerable public interest and interest in the practice of ruqyah, indicates that the existence of ruqyah can be accepted and felt the benefits by modern society. The purpose of this study is to reason the existence of ruqyah in hadith literature and to reason how ruqyah can be accepted in the perspective of science. This research is a type of qualitative research using a library research approach. Data collection is carried out by looking for references that have conformity with the research theme, namely explanations of ruqyah in the Prophet's hadith, laws and practices justified by the Prophet of Allah; and how the truth of ruqyah is acceptable to reason and science. This research yielded several things. First, that religion permits the practice of ruqyah as long as the recitation is spoken in accordance with the guidance of the Shari'ah and does not contain shirk. Secondly, the practice of ruqyah is justified in the point of science, including water as a medium in ruqyah has the ability to capture messages around it, the prayers recited are able to affect one's body and ruqyah has similarities with hypnotherapy.