Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analysis of YouTube Content about Konjac as an Education of Indonesian Farmers in the Disruption Era Yunus, Ulani; Rizkiansyah, Mariko; Ariestyani, Arleen; Sukandar, Rudi
Journal of Communication and Public Relations Vol. 2 No. 2 (2023): Journal of Communication & Public Relations
Publisher : LSPR Institute of Communication & Business

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/105002220243

Abstract

The konjac plant is thought to be a nutritious meal that is good for both beauty and health. Konjac exports from Indonesia to other countries grew as a result in 2020. Nevertheless, a sharp fall was observed at the end of 2021, despite the fact that many Indonesian farmers had shifted to Konjac plants. The researcher will continue the research series with Konjac plant objects in 2022 because there are so many questions and rumors surrounding this plant. The purpose of this study is to interpret the meaning of YouTube accounts that talk about konjac plants. By generating codes from all the words collected from the 30 YouTube accounts examined, the study employed a qualitative content analysis methodology. Three code frameworks were identified as being relevant to the Konjac problem: Konjac, the Government, and Export. The Government of Indonesia appealed the findings of these three regulations regarding the attitudes of farmers who support and oppose the growing of konjac. The Indonesian government is viewed as being unprepared to deal with both the farmers themselves and the global market, and thus disregards the quality of Konjac crops for export. Conclusion: In order to improve the quality of products that will be exported and brand Konjac plants for the global market, coordination and engagement between farmers and the Indonesian government are required, as well as the involvement of academics.
Pengaruh Interaktivitas Terhadap Interaksi Sosial Konten YouTube Windah Basudara Pada Khalayak Remaja Rizkiansyah, Mariko; Mahardika, Prada Hafiz; Berta, Ani
COMMENTATE: Journal of Communication Management Vol. 6 No. 1 (2025): COMMENTATE: Journal of Communication Management
Publisher : Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/103006120252

Abstract

Interaktivitas adalah elemen penting dalam media baru seperti YouTube, yang memungkinkan pengguna berkomunikasi aktif melalui fitur interaktif, seperti kolom komentar. Penelitian ini berfokus pada kanal YouTube gaming "Windah Basudara," yang dikenal interaktif dengan audiensnya, khususnya remaja. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan antara interaktivitas kanal tersebut dengan interaksi sosial audiensnya, serta mengetahui dimensi interaktivitas yang paling memengaruhi aspek social support, friendship, dan intimacy. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan survei terhadap 402 responden remaja berusia 12-25 tahun, yang diambil melalui purposive sampling dari grup Facebook "Fans Windah Basudara" dan akun X (Twitter) @nocontextwindah. Metode yang digunakan mencakup analisis regresi linear sederhana dan korelasi Spearman Rank dengan bantuan software SPSS 25. Temuan penelitian menunjukkan hubungan signifikan dan positif antara interaktivitas dan interaksi sosial (R = 0,649; p < 0,05). Dimensi connectedness memiliki pengaruh terbesar terhadap social support (R = 0,481), sedangkan playfulness memiliki pengaruh terendah terhadap intimacy (R = 0,267). Interaktivitas hanya menyumbang 39,9% terhadap interaksi sosial, sementara 60,1% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini. Kesimpulan, penelitian menyatakan bahwa interaktivitas pada kanal "Windah Basudara" berkontribusi signifikan terhadap interaksi sosial, dengan connectedness sebagai dimensi dominan dalam memenuhi kebutuhan dukungan sosial audiens. Sebaliknya, dimensi playfulness kurang memengaruhi kebutuhan intimacy. Penelitian ini mendukung pentingnya indikator interaktivitas dalam konten YouTube, seperti yang disarankan dalam penelitian sebelumnya. Studi lanjutan disarankan untuk mengeksplorasi faktor-faktor lain yang memengaruhi interaksi sosial di luar interaktivitas, serta menggunakan metode kualitatif untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam, misalnya dengan wawancara atau observasi terhadap audiens dan kreator konten.