Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : AKSIOMA

PENDIDIKAN NILAI DALAM MATEMATIKA Jaeng, Maxinus
Aksioma Vol. 3 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v3i1.8

Abstract

Abstrak: Matematika mempunyai karakteristik atau cirri khusus matematika sebagai ilmu yang penting dalam pendidikan nilai, yaitu (1) matematika disusun secra deduktif-aksiomatik (2) dijiwai oleh kesepakatan-kesepakatan, (3) anti Kontradiksi, (4) matematika memiliki banyak analogi, (5) matematika dapat sendiri dan membantu bidang lain, (6) matematika memiliki objek abstrak, dan (7) matematika memiliki semesta pembicaraan. Ilmu pengetahuan dan kepastian sebagai hasil kajian keingintahuan ketidakpastian dan keraguan yang tidak disertai nilai kemanusiaan dengan semangat cinta kasih akan menghancurkan dunia. Dengan berpegang pada karakteristik matematika yang merupakan ciri matematika, kita melaksanakan nilai-nilai kehidupan dengan: (1) berfikir deduktif dari kebenaran pangkal berdasarkan ajaran agama yang dianut, dan berlandaskan pancasila sebagai dasar Negara. (2) dijiwai oleh kesepakatan-kesepakatan yang disepakati bersama sebagai norma aturan yang harus ditaati dan dijalankan dalam keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara. (3) pemahaman yang anti kontaradiksi yang dapat diterima oleh semua pihak, yang tidak mengorbankan diri sendiri, terutama jangan mengorbankan orang lain. (4) analogi-analogi yang serupa dapat ditiru, tetapi tidak merusak atau mengorbankan aturan dan norma kehidupan dan masyarakat lokal. (5) berkarya sendiri dan membantu bidang lain, karena pada dasarnya manusia hidup selalu berada dalam dua situasi yaitu dalam situasi sendiri yang tidak mau diganggu oelh orang lain, dalam situasi pribadi sebagai makhluk individu, dan dalam situasi bersama dengan orang lain sebagai makhluk social yang dalam kehidupan tentu saling membuthkan. (6) menetapkan semesta pembicaraan yang menunjukkan adanya lingkup pembicaraan, lingkup kajian, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman, karena sering terjadi ada campur tangan seseorang tertentu dalam wilayah orang lain yang tidak dalam lingkungannya dan tidak tahu permasalahannya. Kata kunci. Deduktif aksiomatik, kesepakatan-kesepakatan, anti kontradiksi, semesta pembicaraan.
PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN KONVENSIONAL Hadijah, Siti; Rochaminah, Sutji; Jaeng, Maxinus
Aksioma Vol. 8 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v8i2.213

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematika siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional di Kelas IX MTs Negeri 1 Kota Palu. Hipotesis penelitian ini adalah pemahaman konsep matematika siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa yang belajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Desain penelitian ini adalah pre-post test control design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX MTs Negeri 1 Kota Palu dengan teknik pengambilan sampel cluster random sampling. Nilai rata-rata siswa kelas eksperimen 47 dan standar deviasi 17,04 sedangkan nilai rata-rata siswa kelas kontrol 40 dan standar deviasi 13,40. Data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian hipotesis menggunakan teknis statistik parametris yaitu uji t. Hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa nilai ????tabel = 1,67 dan ????hitung = 2,96 sehingga H1 diterima dan H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematika siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional di kelas IX MTsN 1 Kota Palu. Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, Model Pembelajaran Konvensional, dan Pemahaman Konsep Abstract: This research purposed to determine is mathematics concept understanding students who learn by using jigsaw cooperative learning model better than students who learn by using conventional learning model in class IX MTs Negeri 1 Kota Palu. The hypothesis is that mathematics concept understanding students who learn by using jigsaw cooperative learning model better than students who learn by using conventional learning model. The type of research is a quasi experiment. Design of research is pre-post control design. The population of this research is all students of class IX MTs Negeri 1 Kota Palu with samples taken by cluster random sampling technique. The average score of the experiment class students is 47 and standard deviation is 17.04 and the average score of the control class students is 40 and standard deviation is 13.40. The data is normal distribution and homogen, hypothesis test using t test. Results of hypothesis test obtained value ????table = 1.67 and ????count = 2.96 it means H1 is accepted and H0 is rejected. This indicated that mathematics concept understanding students who learn by using jigsaw cooperative learning model have better than mathematics concept understanding students who learn by using conventional learning model in class IX MTsN 1 Kota Palu. Keywords: Jigsaw Cooperative Learning Model, Conventional Learning Model, and Concept Understanding
PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI HUBUNGAN ANTAR GARIS DAN SUDUT Firmansyah, Firmansyah; Jaeng, Maxinus; Murdiana, I Nyoman
Aksioma Vol. 9 No. 2 (2020): AKSIOMA : Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Universitas Tadulako
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v9i2.519

Abstract

Abstrak: The purpose of this study is to describe the application of guided discovery method that can improve student learning outcomes VII A grade SMPN 18 Palu on the material connection between lines and angles. The type of research used is classroom action research (CAR). The research design refers to the research design of Kemmis and Mc. Taggart consists of four components: 1) planning, 2) action, 3) observation and 4) reflection. The type of data used is qualitative data and quantitative data with data collection techniques are observation, interviews, field notes and tests. This research was conducted in two cycles. The results showed that the application of guided discovery learning methods can improve student learning outcomes by following the steps of guided discovery methods are: 1) the formulation of the problem, the researcher explains the subject matter regarding the relationship between lines and angles, the researcher distributes student activity sheet which contains questions concerning the material relations between lines and angles that must be completed by students. 2) data processing and constructing conjectures, students process data in the student activity sheet and arrange conjectures. 3) Examining the conjecture, the researcher examines the conjectures that have been prepared by students and provides guidance as needed if there is an error in compiling the conjecture. 4) verbalizing the conjecture, student representatives from each group present the results of the conjecture obtained and the researcher guides students to make correct conclusions about the material relations between lines and angles. 5) feedback, giving practice questions about the material of relationships between lines and angles to students. The results of this study indicate that classical learning completeness students in the cycle I is 50% and increased in the cycle II is 77%.
PELATIHAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENEMUKAN LUAS BANGUN DATAR BAGI GURU SD DI KKG GUGUS I KECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA Sugita, Gandung; Anggraini, Anggraini; Rochaminah, Sutji; Jaeng, Maxinus
Aksioma Vol. 10 No. 2 (2021): AKSIOMA : Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Universitas Tadulako
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v10i2.1367

Abstract

Pelatihan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah penerapan salah satu model dalam pembelajaran matematika, yaitu model pembelajaran penemuan terbimbing. Model ini diwajibkan dalam Kurikulum 2013. Melalui model ini diharapkan siswa menemukan sendiri konsep-konsep matematika khususnya luas bangun datar, sehingga ilmu tersebut tidak hanya dihafal tapi di pahami dengan baik. Oleh karena itu, tim pengabdian melakukan kegiatan ini dengan tujuan untuk membantu guru-guru SD di KKG Gugus I kecamatan Sirenja kabupaten Donggala dalam penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing sesuai amanat Kurikulum 2013. Model pembelajaran penemuan terbimbing yang disimulasikan oleh tim Pengabdian, yaitu menemukan luas bangun datar yang meliputi: persegi, persegi panjang, segitiga, jajargenjang, belahketupat, trapesium dan lingkaran. Penerapan model ini menggunakan karton sebagai alat peraga, yang dapat dibentuk menjadi bangun datar. Berdasarkan hasil angket, diperoleh: 45,83% guru menyatakan sangat setuju bahwa materi tentang Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing yang disampaikan, memberikan pemahaman yang baik tentang langkah-langkah pembelajaran penemuan terbimbing, dan 54,17% guru menyatakan setuju. Selain itu, 54,17% guru menyatakan sangat setuju bahwa Penerapan Model Pembelajaran PenemuanTerbimbing pada materi menemukan luas bangun datar yang disimulasikan, dapat menumbuhkan motivasi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran, serta menciptakan pembelajaran yang tidak hanya menghafal rumus luas tetapi mampu menemukan rumus tersebut, dan 45,83% guru menyatakan setuju.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS TEORI VAN HIELE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP Sukayasa, Sukayasa; Murdiana, I Nyoman; Hasbi, Muh.; Jaeng, Maxinus
Aksioma Vol. 11 No. 1 (2022): AKSIOMA : Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Universitas Tadulako
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v11i1.1904

Abstract

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa level berpikir siswa SMP dalam memahami konsep geometri sebagian besar berada pada level 0 dan level 1. Padahal secara teoritis menurut teori perkembangan intelektual Piaget, seharusnya level berpikir siswa SMP mencapai level 2. Ini Hal inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian pengembangan dengan tujuan memperoleh perangkat pembelajaran geometri berbasis teori Van Hiele untuk meningkatkan berpikir ktitis siswa SMP. Peneliti menggunakan metode pengembangan Four D-Model yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu: (1) tahap definisi, (2) tahap desain, (3) tahap pengembangan; dan (4) tahap diseminasi. Pada tahap definisi, beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain mengkaji karakteristik siswa, mengkaji isi kurikulum, menganalisis tugas dan tujuan pembelajaran. Draf awal (Draft I) perangkat pembelajaran dibuat pada tahap desain berdasarkan hasil tahap definisi. Draf I ini terdiri dari RPP, Buku Siswa, LKS dan Soal Latihan. Kemudian pada tahap pengembangan, kegiatan yang dilakukan adalah validasi Draf I dan uji keterbacaan Draf I (uji coba I). Hasil ini digunakan untuk merevisi Draf I dan menghasilkan Draf II. Pada tahap pengembangan ini juga dilakukan uji coba II terhadap Draf II. Uji coba II digunakan untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifan perangkat pembelajaran yang dihasilkan. Hasil pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah seperangkat perangkat pembelajaran geometri SMP berdasarkan teori Van Hiele yaitu Buku Siswa, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, LKS dan Soal Latihan yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa