Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UJI AKTIVITAS TEH HERBAL DAUN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens, L.) SEBAGAI PENURUN KOLESTEROL DAN Mutiara, Erlita Verdia; Rininingsih, Uning
CENDEKIA EKSAKTA Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/ce.v6i1.3030

Abstract

Abstrak Daun tanaman cabe merupakan bahan yang tidak digunakan masyarakat setelah dipetik buah cabenya. Kandungan daun cabe antara lain, fenolik polifenol dan flavonoid yang berkhasiat sebagai antioksidan. Salah satu senyawa yang diduga berkhasiat sebagai penurun kadar kolesterol dan penurun glukosa ialah flavonoid. Kolesterol telah dikenal sebagai penyebab utama terjadinya proses aterosklerosis, yaitu proses pengapuran dan pengerasan pembuluh darah. Akibat proses ini saluran pembuluh darah, khususnya pembuluh darah koroner menjadi sempit dan menghalangi aliran darah. Keadaan ini telah terbukti dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner (PJK). Diabetes mellitus adalah gangguan metabolik yang ditandai oleh hilangnya homeostasis glukosa akibat dari penurunan fungsi sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Penurunan hormon insulin ini mengakibatkan seluruh glukosa yang dikonsumsi tubuh tidak dapat diproses sempurna sehingga kadar glukosa di dalam tubuh akan meningkat yang disebut hiperglikemia Penelitian ini merupakan upaya pemanfaatan teh herbal daun cabai sebagai penurun kolesterol dan glukosa, sehingga dapat diketahui dosis penggunaan yang tepat untuk masing-masing tujuan pengobatan.Metode yang digunakan pada pembuatann teh daun cabe, dilakukan proses pelayuan pada suhu optimalnya Dibuat seri larutan uji 5 mg/mL, 10 mg/mL, 20 mg/mL, dan 30 mg/mL, dan 40 mg/mL. Kadar efektif dari minuman teh daun cabe untuk penurunan kolesterol adalah 40 mg/mL dengan penurunan glukosa adalah 64,86%. Dilakukan uji ANAVA untuk mengetahui pengaruh teh minuman daun cabe antar konsentrasi dan antar kelompok perlakuan. Hasil uji ANAVA tersebut diperoleh data bahwa terdapat perbedaan antar konsentrasi dalam dan antar kelompok yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Keyword : teh herbal, daun cabai rawit( Capsicum frutescens. L) , kolesterol, glukosa
PELATIHAN PEMBUATAN JAMU TRADISIONAL DI KWT MULYA SEJAHTERA, RW 1, PLALANGAN, GUNUNGPATI, SEMARANG Hesti Wulan S., A. Ariani; Suprijono, Agus; Susanti, Eka; Rininingsih, Uning; Adityasmara, Dhimas
Jurnal Dimas Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1262.236 KB) | DOI: 10.53359/dimas.v1i1.3

Abstract

Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan herba atauherbal. Hal ini disebabkan karena jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan sepertirimpang (akar-akaran), daun-daunan, kulit batang, dan buah. Obat Herbal harus berasal dari tumbuhan (nabati)misalnya jahe, temulawak, kunyit, bawang putih, ginseng dan lain-lain. Ada juga menggunakan bahan dari tubuhhewan, seperti empedu kambing, empedu ular, atau tangkur buaya. Seringkali kuning telur ayam kampung jugadipergunakan untuk tambahan campuran pada jamu gendong. Jamu merupakan minuman herbal khas Indonesia.Jamu biasanya terdiri dari berbagai jenis tanaman herbal dan rempah pilihan yang murni diambil dari saripatitumbuhan yang mempunyai manfaat untuk pengobatan, tanpa ada campuran bahan kimia buatan (sintetis). Jamutradisional nggak kalah manfaatnya dengan obat-obatan di apotek. Malah, jamu tradisional lebih alami dan bisaturut serta merawat warisan bangsa kitaKesadaran masyarakat RW 1, Plalangan, Gunungpati, Semarang obat-obatan herbal tradisional sekarang inisemakin tinggi. Dari situ kemudian muncul semangat bahwa masyarakat ternyata memerlukan obat-obatantradisional dengan cara membuat sediaan jamu tradisional tersebut dari tanaman-tanaman obat yang bisa ditanamdipekarangan rumahnya. Kegiatan pengabdian ini melibatkan 35 anggota KWT Mulya Sejahtera. Pendekatan yangdigunakan dalam pengabdian ini adalah pendekatan partisipasif, sedangkan metode yang diterapkan adalahpendampingan pembelajaran orang dewasa. Kegiatan pengabdian diawali dengan pemaparan tentang beberapa jenissediaan dan tata cara pembuatan jamu tradisional. Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan jamutradisional antara lain jamu instan dan es krim jamu. Dari kegiatan pengabdian ini masyarakat menjadi lebih pahampembuatan sediaan jamu tradisional sehingga ketrampilannya meningkat dan meningkatkan produkstivitas danekonomi masyarakat.
Pembuatan Masker Peel-off Buah Naga di Dusun Demungan, Tuntang, Kabupaten Semarang Sulistyarini, Indah; Hesti W, Ariani; Susanti, Eka; A, Dhimas; Harni, Tris; Kresnawati, Yani; Suprijono, Agus; Suwarmi; Rininingsih, Uning; Martha C, Intan
Jurnal Dimas Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.382 KB) | DOI: 10.53359/dimas.v3i1.24

Abstract

Dusun Demungan memiliki salah satu hasil kebunnya adalah buah naga merah, buah ini hanya dijual dalam bentuk buah segar. Penduduk Dusun Demungan memiliki penduduk remajaputri dan ibu muda yangcukup banyak, di saat pandemic Covid-19 memerlukan tambahan kegiatan yang dapat menamabah penghasilan dan ketrampilan yang dapat dikerjakan dirumah. Kegiatan yang diusahakan menggunakan alat yang sederhana, mudah mengerjakannya tetapi memenuhi unsur hygiene. Sediaan kosmetik yang mudah dibuat yaitu masker peel off. Masker ini bertujuan untuk mengangkat sel-sel yang mati, untuk antiaging, mengatasi sunburn dan menjaga kelembaban kulit. Basis masker yang dipakai adalah PVA, HPMC dan propilen glikol. Pemanfaatan buah naga dengan cara dibender. Pengabdian dilakukan dengan cara edukasi secara langsung dengan warga meliputi penjelasan manfaat buah naga, pengetahuan tentang macam-macam sediaan kosmetik, dan cara pembuatan masker. Alat yang dipakai disesuaiakan dengan keadaan Dusun Demungan tetapi masih sesuai unsur hygiene. Pada pengabdian kepada masyarakat ini peserta dibatasi karena menjaga protocol kesehatan karena dilakukan saat pandemic Covid 19, namun antusiasme peserta bagus sekali. Setelah 2 mgg pelatihan, warga setempat sudah mulai membuat sediaan masker pell off sendiri yang diedarkan di kalangan warga setempat. Pengabdian di Dusun Demungan sangat bermanfaat bagi warga setempat