Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

ANTI-BACTERIAL ACTIVITY TEST OF ETHANOL EXTRACT, N-HEXANE FRACTION, ETHYL ACETATE FRACTION AND WATER FRACTION FROM DRAGON FRUIT STEM (Hylocereus polyrhizus) AGAINST METHICILLIN-RESISTANT Staphylococcus aureus (MRSA) Indah Indah Sulistyarini; Diah Arum Sari; Muhammad Ryan Radix Rahardian
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30650/jik.v9i2.2284

Abstract

The stems of red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) are known to have several antibacterial compounds. The purpose of this study was to determine the antibacterial activity of ethanol extract, n-hexane, ethyl acetate, and water fractions from dragon fruit stems on the growth of Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA), and to determine the types of compounds that are antibacterial. The data on the greatest antibacterial activity was found at a concentration of 30% both in the ethanol extract (1,850cm); n-hexane fraction (1,948 cm); ethyl acetate fraction (1,640 cm) and water fraction (0.884 cm). Meanwhile, the results of contact bioautography showed that the antibacterial compounds of Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) were flavonoids, saponins, and steroids.
PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH BUAH NAGA SEBAGAI TEPUNG KAYA SERAT DAN BAHAN PEWARNA UNTUK BAHAN BAKU MAKANAN SEHAT DI DAERAH BANCAK KABUPATEN SEMARANG Indah Sulistyarini; Maria Caecilia Nanny Setiawati; A. Barry Anggoro; Christina Astutiningsih; Etty Sulistyowati
Jurnal Dimas Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1427.357 KB)

Abstract

Pengabdian ini berlatar belakang bahwa di Desa Wonokerto Kecamatan Bancak Kabupaten Semarangmerupakan daerah penghasil buah-buahan, salah satunya adalah buah naga. Pembudidayaan tanaman buah nagamulai berkembang seiring dengan permintaan pasar. Untuk memenuhi permintaan pasar tersebut, maka dilakukanpeningkatan budidaya tumbuhan, agar buah yang dihasilkan semakin banyak. Buah yang banyak dapat dihasilkandengan melakukan pemangkasan cabang batang tanaman buah naga, karena batang yang sudah berbuah tidak akanbisa berbuah kembali. , pemangkasan ini menyebabkan cabang batang tanaman buah naga menjadi limbah. Salahsatu hal yang dilakukan oleh warga desa Wonokerto untuk menanggulangi limbah tersebut adalah denganmengeringkan, lalu membakarnya menjadi abu dan dibuang. Pengabdian inni memberikan solusi dengan caramemberikan pengetahuan kepada masyarakat Desa Wonokerto Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang, bahwabatang buah naga tersebut mempunyai kandungan gizi yang tinggi sehingga dapat dibuat menjadi tepung yang kayamanfaat dan dapat dio;lah menjadi aneka menu makanan yang variatif dan bernilai jual tinggi. Hasil yangdiperoleh dari pengabdian ini adalah bertambahnya wawasan warga setempat akan kandungan gizi dari batang buahnaga, mengolah tepung menjadi aneka kue yang bernilai jual lebih tinggi sehingga limbah batang buah naga sudahdapat teratasi.
Pembuatan Masker Peel-off Buah Naga di Dusun Demungan, Tuntang, Kabupaten Semarang Indah Sulistyarini; Ariani Hesti W; Eka Susanti; Dhimas A; Tris Harni; Yani Kresnawati; Agus Suprijono; Suwarmi; Uning Rininingsih; Intan Martha C
Jurnal Dimas Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.382 KB) | DOI: 10.53359/dimas.v3i1.24

Abstract

Dusun Demungan memiliki salah satu hasil kebunnya adalah buah naga merah, buah ini hanya dijual dalam bentuk buah segar. Penduduk Dusun Demungan memiliki penduduk remajaputri dan ibu muda yangcukup banyak, di saat pandemic Covid-19 memerlukan tambahan kegiatan yang dapat menamabah penghasilan dan ketrampilan yang dapat dikerjakan dirumah. Kegiatan yang diusahakan menggunakan alat yang sederhana, mudah mengerjakannya tetapi memenuhi unsur hygiene. Sediaan kosmetik yang mudah dibuat yaitu masker peel off. Masker ini bertujuan untuk mengangkat sel-sel yang mati, untuk antiaging, mengatasi sunburn dan menjaga kelembaban kulit. Basis masker yang dipakai adalah PVA, HPMC dan propilen glikol. Pemanfaatan buah naga dengan cara dibender. Pengabdian dilakukan dengan cara edukasi secara langsung dengan warga meliputi penjelasan manfaat buah naga, pengetahuan tentang macam-macam sediaan kosmetik, dan cara pembuatan masker. Alat yang dipakai disesuaiakan dengan keadaan Dusun Demungan tetapi masih sesuai unsur hygiene. Pada pengabdian kepada masyarakat ini peserta dibatasi karena menjaga protocol kesehatan karena dilakukan saat pandemic Covid 19, namun antusiasme peserta bagus sekali. Setelah 2 mgg pelatihan, warga setempat sudah mulai membuat sediaan masker pell off sendiri yang diedarkan di kalangan warga setempat. Pengabdian di Dusun Demungan sangat bermanfaat bagi warga setempat
Pemanfaatan Jahe untuk Suplemen Kesehatan di Dusun Demungan, Kab. Semarang Hesti Wulan; Yani Kresnawati; Indah Sulistyarini; Eka H.P.; Dhimas Adhityasmara; Tris Harni; Agus suprijono; Intan Martha Cahyani; Suwarmi Suwarmi
Jurnal Dimas Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1014.976 KB) | DOI: 10.53359/dimas.v3i2.25

Abstract

Masa pandemic Covid-19 dibutuhkan tambahan kegiatan masyarakat untuk menopang ekomoni masyarakat. Pada masa ini juga diperlukan suplemen yang dapat untuk meningkatkan imun keseharan masyarakat. Jahe salah satu herbal yang sudah banyak dikenal dan ditanam masyarakat. Ada 3 jenis jahe, yaitu jahe gajah, emprit dan merah. Jahe yang banyak ditanam di Dusun Demungan adalah jahe emprit. Salah satu pengolahan jahe yang ditawarkan pada pengabdian masyarakat ini adalah mengolah menjadi serbuk instan dan syrup. Sediaan ini mudah cara pembuatannya dan menggunalan alat yang sederhana. Penggunaan sediaan ini juga mudah digunakan, dapat langsung diseduh dengan air panas maupun air dingin. Pengabdian masyarakat ini dilakukan langsung tatap muka dengan warga dengan mempertimbangkan Prokes Covid-19 dengan metode penyuluhan dan demontrasi. Warga diajarkan proses pengolahan mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, sampai pada pengemasan sediaan. Alat-alat yang dipakai disesuaikan dengan alat-alat yang dimiliki warga (secara tradisional). Dengan kegiatan pengabdian ini antusiasme warga sangat baik, dan ada keinginan untuk membuat UMKM, untuk pengemasannya warga dapat memakai kemasanyang banyak dijumpai dan kemasan yang higinis. Pengolahan sediaan ini juga dapat menambah ekonomi warga, karena sumber bahan simplisia yang tersedia melimpah, alat yang tidak membutuhkan investasi
SKRINING FITOKIMIA SENYAWA METABOLIT SEKUNDER BATANG BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) Indah Sulistyarini; Diah Arum Sari; Tony Ardian Wicaksono
CENDEKIA EKSAKTA Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3194/ce.v5i1.3322

Abstract

Skrining fitokimia senyawa metabolit sekunder batang buah naga pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisa secara kualitatif kandungan dari batang buah naga, sehingga harapan selanjutnya adalah agar pemanfaatan dari limbah batang buah naga ini bisa lebih dikembangkan. Penelitian dilakukan dalam 2 tahap. Tahap 1 yaitu proses penyerbukan simplisia, dilanjutkan dengan proses ekstraksi dengan pelarut etanol 96%, dan dilanjutkan dengan fraksinasi menggunakan pelarut n- heksan, etil asetat dan air. Tahap keduanya adalah skrining fitokimia berupa uji reaksi warna, uji terbentuknya busa, dan uji reaksi pengendapan, baik pada serbuk, ekstrak maupun pada fraksi batang buah naga (Hylocereus polyrhizus) terhadap beberapa golongan senyawa, diantaranya adalah flavonoid, alkaloid, saponin, tanin dan terpenoid. Skrining menunjukkan bahwa serbuk, ekstrak, fraksi n-heksan dan fraksi etil asetat mengandung flavonoid, steroid dan saponin. Sedangkan fraksi air mengandung senyawa flavonoid dan saponin. Kata kunci: skrining fitokimia, metabolit sekunder, batang buah naga
AKTIVITAS ANTIBAKTERI PIGMEN KAROTENOID KHAMIR Phaffia rhodozyma TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus subtilis ATCC 6231 SECARA IN VITRO Cahya Rahma Utami; M. Ryan Radix Rahardhian; Indah Sulistyarini
CENDEKIA EKSAKTA Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3194/ce.v2i1.1800

Abstract

Penyakit infeksi merupakan penyebab paling utama tingginya angka kesakitan dan kematian. Salah satu bakteri penyebab infeksi yaitu Bacillus subtilis. Khamir Phaffia rhodozyma merupakan salah satu mikroorganisme penghasil karotenoid yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri pigmen karotenoid khamir Phaffia rhodozyma serta untuk mengetahui perbedaan aktivitas antibakteri pigmen karotenoid khamir Phaffia rhodozyma dengan konsentrasi 1%, 2%, dan 3% terhadap pertumbuhan bakteri Bacillus subtilis ATCC 6231. Hasil identifikasi karotenoid menggunakan metode KLT menunjukkan adanya karotenoid jenis astaksantin bebas dalam khamir Phaffia rhodozyma dengan harga Rf 0,31 dan karotenoid jenis lain dengan harga Rf 0,91. Identifikasi bakteri Bacillus subtilis dengan pereaksi nitrat memberikan hasil positif terbentuknya warna merah muda pada media NB. Uji aktivitas antibakteri menunjukkan karotenoid dari khamir Phaffia rhodozyma memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Bacillus subtilis ATCC 6231 dengan rata-rata diameter daya hambat pada konsentrasi 1%, 2% dan 3% berturut-turut sebesar 0,762 cm; 0,976 cm; 1,263 cm; dan rata-rata diameter daya hambat kontrol positif sebesar 1,776 cm. Hasil uji SPSS menunjukkan ada perbedaan (p<0,05) masing-masing kelompok ekstrak (1%, 2%, 3%) dan kontrol positif (siprofloksasin) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Bacillus subtilis ATCC 6231. Kata kunci : antibakteri, Bacillus subtilis, karotenoid, Phaffia rhodozyma
BIOTEKNOLOGI PEMANFAATAN KHAMIR Phaffia rhodozyma SEBAGAI SUMBER KAROTENOID UNTUK TERAPI PENYAKIT DIABETES MELLITUS Indah Sulistyarini; Dyan Wigati
Media Farmasi Indonesia Vol. 10 No. 1 (2015): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.714 KB)

Abstract

ABSTRAK Khamir Phaffia rhodozyma merupakan jamur bersel satu yang mempunyai kemampuan menghasilkan pigmen karotenoid jenis astaxanthin. Pigmen ini mempunyai khasiat sebagai antioksidan kuat yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan aditif dan bahan obat yang bermanfaat untuk penderita diabetes. Penelitian ini dilakukan 2 tahap, yaitu: 1. uji pendahuluan untuk mengetahui bahwa khamir yang dibudidayakan positif mengandung astaxanthin, 2. pengujian khamir Phaffia rhodozyma untuk pengobatan diabetes mellitus. Tahap 1 dilakukan dengan analisis kualitatif pigmen astaxanthin dengan metode spektrofotometri. Tahap 2 dilakukan pengujian antidiabetes melitus khamir P. rhodozyma menggunakan tikus putih jantan galur Wistar, yang sudah diinduksi aloksan. Parameter penelitian adalah kadar glukosa darah dilakukan pada hari ke-0, 3, 8, 12, 16 dan 21. Data hasil pengukuran kadar glukosa darah diuji secara statistik dengan taraf kepercayaan 95%. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kandungan pigmen pada Khamir P. rhodozyma serta untuk mengetahui pengaruh pemberian inokulum P. rhodozyma untuk terapi antidiabetes pada tikus putih jantan galur wistar yang sudah diinduksi aloksan. Hasil identifikasi inokulum P. rhodozyma menunjukkan adanya kandungan karotenoid. Kelompok dengan pemberian suspensi inokulum P. rhodozyma dosis 40; 60 dan 80 mg/kgBB terbukti bermakna (p<0,05) menurunkan kadar glukosa darah tikus putih jantan galur Wistar yang diinduksi aloksan dosis 125mg/kgBB setelah 13 hari pengobatan (hari uji ke-16). Suspensi P. rhodozyma dosis 40; 60 dan 80 mg/kgBB dapat menurunkan kadar glukosa darah dan peningkatan dosis P. rhodozyma dapat meningkatkan efek penurunan kadar glukosa darah tikus putih jantan galur Wistar yang diinduksi aloksan.
KARAKTERISASI MORFOLOGI SEL REKOMBINAN DAN PIGMEN HASIL FUSI PROTOPLAS INTERSPESIFIK Phaffia rhodozyma DAN Chlorella pyrenoidosaH Chick Indah Sulistyarini; Hermin Pancasakti Kusumaningrum; Endang Kusdiyantini
Media Farmasi Indonesia Vol. 8 No. 2 (2013): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.16 KB)

Abstract

Protoplast fusion technique is a process offusion between protoplasts of theorganism to other organisms, so that the resulting recombinant cells with varying character derived from its parent. This study did Phaffia rhodozyma interspesies fusion and Chlorella pyrenoidosa. The purpose of this study was to analyze the morphological characteristics of cells results protoplast fusion recombinant yeast P. rhodozyma and microalgae C. pyrenoidosa. Protoplast fusion technique performed in 4 phases, namely the isolation of protoplasts, protoplast fusion, and analysis of recombinant cell morphological characters. The results showed that the recombinant cells have morphological characters derived from the parent P. rhodozyma and of the parent C. pyrenoidosa. But was character of the parent P. rhodozyma more dominant. Recombinant cells capable of producing pigment and lutein astaksanthin. Astaksanthin pigment levels in recombinant cell height in a shorter time than the parent P. rodozyma.
Pemanfaatan Kulit Buah sebagai Bahan Baku Eco-enzym di Dusun Demungan Tris Harni Pebriani; A. Ariani Hesti Wulan S; Eka Susanti Hanhadyanaputri; Indah Sulistyarini; Intan Martha Cahyani; Suwarmi; Yani Kresnawati; Agus Suprijono; Dhimas Adhityasmara
Jurnal Dimas Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/dimas.v4i2.43

Abstract

Pengelolaan sampah menjadi tanggungjawab bersama antara apparat Desa, warga masyarakat maupun penggiat lingkungan hidup. Dusun Demungan merupakan salah satu dusun di Desa karanganyar Kec. Tuntang, Kab. Semarang yang warganya sebagian besar adalah petani, hasil kebunnya salah satunya adalah buah dan sayur. Jika musim panen sampah akan bertambah dan pengolahannya hanya ditimbun dengan tanah sebagai kompos yang membutuhkan tempat dan waktu yang lama. Pengolahan sampah yang dikembangkan dengan metode pemanfaatan sampah sebagai sumber daya alam dan penghasil energi salah satunya dengan pembuatan Eco enzym. Produk ini dapat dimanfaatkan untuk pembersihan lingkung, pembersih seperti desinfektan, maupun sebagai pupuk organik. Pengolahan sampah ini hanya memakai kulit buah; gula:air dengan perbandingan: 3;1:10. Tempat yang digunakan tidak membutuhkan tempat banyak, dan dapat menggunakan sampah anorganik seperti bekas botol minuman mineral, ember benas cat. Eco enzym dapat dikatakan berhasil jika berbau alkohol, agak asam dengan pH dibawah 4, berwarna coklat keruh. Bahan gula dan jenis kulit buah mempengaruhi kualitas dan kuantitas Eco enzym. Manfaat yang bisa diperoleh pada pembuatan Eco enzym ini adalah untuk pencuci pupuk, pencuci sayur, handsanitizer, pembersih lantai. Kegiatan ini dapat dikembangkan lebih lanjut ke semua dusun di desa Karanganyar agar pengolahan sampah dapat maksimal dan dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Pelatihan Pembuat Sabun Mandi Kulit Pisang di Desa Plamongansari Kota Semarang TIAS EKA RAHMAWATI; Indah Sulistyarini
Jurnal Dimas Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/dimas.v5i1.62

Abstract

Kulit pisang merupakan bahan buangan (limbah buah pisang) yang cukup banyak jumlahnya. Kulit pisang mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan tannin yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sabun. Tujuan dari pelatihan ini adalah ingin memberikan informasi, edukasi dan keterampilan kepada masyarakat tentang pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai sabun. Pelaksanaan kegiatan ini menggunakan metode sosialisasi dan demonstrasi. Dalam pelakanaan, peserta diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi. Hasil yang diperoleh dalam kegiatan ini adalah masyarakat mendapatkan pengetahuan, pengalaman dan keterampilan terkait cara pembuatan sabun mandi menggunakan bahan kulit pisang. Dengan demikian, Masyarakat Desa plamongan sari dapat mencoba mengaplikasikan pembuatan sabun mandi menggunakan bahan kulit pisang dengan peralatan yang sederhana di rumah masing-masing dan dapat meningkatkan nilai ekonomis dari kulit buah pisang sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat