Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Campur kode pada percakapan anggota grup facebook pencinta drama korea Septianah, Anisya; Nursalim, Misbah Priagung
Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 2, No 2 (2020): JURNAL GENRE (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jg.v2i2.3048

Abstract

Sejak pemerintah menetapkan status pandemi covid-19, sebagian orang menikmati kegiatan di rumah dengan memenonton film. Banyak orang yang sudah menghabiskan beberapa film salah satunya film drama Korea. Campur kode dapat terjadi di mana saja salah satunya adalah percakapan pada anggota grup facebook pencinta drama Korea. Penelitian ini membahas tentang mengenai wujud dan jenis campur kode yang ada dalam percakapan anggota grup pencinta drama Korea. Dalam penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan bentuk wujud campur kode dalam percakapan anggota grup facebook pencinta drama Korea, 2) mendeskripsikan jenis campur kode dalam percakapan grup facebook pencinta drama Korea. Sumber data penelitian adalah percakapan anggota grup facebook Pencinta Drama Korea selama PSBB berlangsung. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data yang terkumpul berjumlah 41 wujud campur kode yang ada, 27 wujud campur kode bentuk kata, 10 wujud campur kode bentuk frasa, dan 4 wujud campur kode bentuk klausa. Bentuk campur kode berupa kata, frasa, dan klausa. Jenis campur kode berupa ke luar dan ke dalam.
Makna kontekstual dalam novel If Someday karya sifa mermeida Khasanah, Nur; Nursalim, Misbah Priagung
Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 2, No 1 (2020): JURNAL GENRE (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jg.v2i1.1742

Abstract

Understanding the meaning in communication becomes an important aspect of life. So that the intentions and objectives can be conveyed when communicating. The purpose of this study is to describe the contextual meaning in the novel if someday by Sifa Mermeida. The benefits of this study are (1) as material to add knowledge about the contextual meaning contained in the novel if someday (2) as a reference for further research. This research uses a qualitative method with a descriptive description. Research using reading and note taking techniques. The results of research from the novel if someday that the contextual meaning contained in the contents of the story makes the delivery of intent more interesting. Contextual meaning can be known from the markers in the sentence such as the context of the situation, place, object that refers to the conversation.
PENGUASAAN SINTAKSIS PADA PEMEROLEHAN BAHASA ANAK SAMPAI USIA 38 BULAN nursalim, misbah priagung
BEBASAN Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan Vol 8, No 2 (2021): BÉBASAN EDISI DESEMBER 2021
Publisher : Kantor Bahasa Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/bebasan.v8i2.239

Abstract

Penelitian ini membicarakan penguasaan sintaksis pada pemerolehan bahasa anak usia 24-38 bulan. Penelitian ini penting dilakukan karena usia balita merupakan masa emas pada pemerolahan bahasa manusia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui : 1) perkembangan pemerolehan bahasa kanak-kanak sampai usia 38 bulan; 2) perkembangan produksi bahasa kanak-kanak sampai usia 38 bulan; 3) kemampuan sintaksis pada kanak-kanak sampai usia 38 bulan. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori pemerolehan sintaksis yang diperkenalkan Roger Brown. Data diperoleh menggunakan metode simak-libat cakap. Hasilnya, perkembangan bahasa kanak-kanak pada usia itu merupakan penguasaan awal aspek sintaksis seperti penguasaan klausa, kalimat tunggal dan kalimat mejemuk. Perkembangan produksi bunyi bahasanya berupa penyempurnaan pada penguasaan bunyi vokal, konsonon, dan diftong. Kemampuan sintaksisnya berupa penguasaan kalimat deklaratif, imperatif, interogatif, dan ekslamatif.
Kajian Semiologi Roland Barthes pada Dasar Penamaan Podcast di Indonesia Tahun 2019-2022 Nursalim, Misbah Priagung; Jullianty, Reyfanny
REFEREN Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/referen.v3i1.14933

Abstract

Abstrak Manusia merupakan makhluk tanda yang tidak bisa lepas dari tanda. Penamaan sebagai penanda yang dibuat manusia kemudian membentuk budaya di masyarakat untuk nama tempat, hewan peliharaan, dan juga merek dagang. Salah satu dari penamaan merek dagang juga dilakukan pada penamaan podcast. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui: 1) Makna denotasi yang muncul pada penamaan empat podcast di Indonesia tahun 2019-2022, 2) Makna konotasi yang muncul pada penamaan empat podcast di Indonesia tahun 2019-2022, dan 3) Mitos yang muncul pada penamaan empat podcast di Indonesia tahun 2019-2022 pada tataran semiotika Roland Barthes ditinjau dari wujud kebudayaan Koentjaraningrat. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan yaitu kualitatif yang dipadukan menggunakan studi dokumen dan teknik catat. Penelitian ini menggunakan teori Semiotika oleh Roland Barthes untuk meninjau sistem tanda makna yang terdapat pada judul keempat podcast di Indonesia tahun 2019-2022. Hasilnya, makna denotasi dan konotasi ditemukan konsisten berada pada sistem tanda pada judul Podkesmas, Podcast Naik Clas, Podcast Agak Laen!, dan Stereovibes. Sedangkan mitos tidak ditemukan pada judul Podcast Agak Laen! dikarenakan judul tersebut sudah berhasil menyampaikan pesan yang sama untuk ditangkap oleh para pendengarnya. Kata kunci: Semiotika; Podcast; Penamaan
Kritik Sosial dalam Novel Resign Karya Almira Bastari (Kajian Sosiologi Sastra) Nursalim, Misbah Priagung; Saputri, Rismaya Dwi
Narasi: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya Vol. 2 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/narasi.v2i2.3748

Abstract

Karya sastra sering digunakan oleh sastrawan sebagai media kritik terhadap kondisi sosial di masyarakat. Hal itu sejalan dengan pernyataan Plato bahwa karya sastra merupakan tiruan dari dunia nyata sebagai rekaman peristiwa sosial pada saat karya sastra tersebut diciptakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk masalah sosial dan kritik sosial di dalam novel Resign karya Almira Bastari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan sosiologis. Pisau analisis yang digunakan yaitu Sosiologi Sastra. Data penelitian berupa teks novel Resign karya Almira Bastari terbitan tahun 2018. Data dikumpulkan melalui teknik simak dan catat. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan analisis kualitatif dengan cara reduksi data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dalam novel Resign karya Almira Bastari, penulis menemukan fakta bahwa kritik sosial dalam novel ini menyoroti perbedaan antara penampilan dan kenyataan, ketidakadilan dalam penilaian kemampuan, ekspektasi sosial yang membatasi, kepemimpinan yang manipulatif, dan pengawasan sosial yang ketat.
DIMENSI REALISME MAGIS DALAM NOVEL SANG KERIS KARYA PANJI SUKMA Nursalim, Misbah Priagung; Rahim, Wildhani
Pena Literasi : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 8 No. 1 (2025): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.8.1.137-151

Abstract

Karya Sastra sebagai hasil imajinasi pengarang sering kali melampaui batas logika. Imajinasi tersebut mendobrak hal yang mustahil ada di dunia nyata meskipun tidak lepas dari dari dunia nyata. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik realisme magis dalam novel Sang Keris karya Panji Sukma, serta mendeskripsikan narasi realisme magis yang saling berkaitan dengan konteks sosial-budaya dunia riil dalam novel Sang Keris karya Panji Sukma. Penulis menggunakan novel Sang Keris sebagai objek dalam melakukan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini berupa teks yang menggandung karakteristik realisme magis menggunakan teori Wendy B. Faris. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan mitopoik untuk menentukan kadar realisme magis yang terkandung di dalam novel. Data diperoleh menggunakan teknik membaca, identifikasi, dan mencatat. Data dianalisis dengan menentukan kriteria realisme magis dan narasi realisme magis yang saling berkaitan dengan konteks sosial budaya, mendeskripsikan, menginterpretasi, dan menarik kesimpulan terkait realisme magis dan konteks sosial budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima karakteristik realisme magis menurut Wendy B. Faris muncul pada novel Keris karya Panji Sukma, yaitu: irreducible element (element tak tereduksi), the phenomenal world (dunia yang fenomenal), unsettling doubts (keraguan yang menggoyahkan), merging realism, dan disruptions of time, space, and identity (gangguan yang merusak waktu, ruang, dan identitas), serta narasi realisme magis yang saling berkaitan dengan konteks sosial budaya. Temuan dari penelitian realisme magis ini menunjukkan bahwa imajinasi pada teks sastra tetap tidak lepas dari pengaruh dunia nyata. Kata kunci: realisme magis; mitopoik; sang keris
PERAN BAHASA INDONESIA DALAM PERCATURAN DUNIA Nursalim, Misbah Priagung; Wildan, Muhammad; Sudarti, Zulva
Abdi Laksana : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2023): Abdi Laksana : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/abdilaksana.v4i2.31154

Abstract

Bahasa Indonesia lahir pada 28 Oktober 1928. Kelahirannya termaktub dalam sumpah pemuda. Bahasa Indonesia merupakan saripati dari berbagai bahasa di dunia termasuk bahasa daerah dan bahasa internasional. Bahasa tersebut diserap untuk memperkaya kosa kata bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa komunikasi antarpenutur bahasa daerah di Indonesia agar masyarakat dapat berkomunikasi satu sama lain. FUngsi menyatukan antar penutur tersebut menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan tanpa menghilangkan bahasa daerah sebagai bahasa ibu Sebagian besar masyarakat Indonesia. Seriring berjalannya waktu, bahasa Indonesia menghadapi tantangan untuk bisa diterima sebagai bahasa dunia. Banyaknya jumlah penutur bahsa Indonesia tidak menjamin sebuah bahasa dapat diterima sebagai bahasa Internasional. Sebuah bahasa perlu dipahami dan digunakan oleh bangsa lain sehingga bukan hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia saja. Melalui UU No 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan dan Perpres nomor 63 tahun 2019 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia pemerintah mengatur penguatan bahasa Indonesia dalam hal penggunaan, pengayaan, tujuan, dan sebagainya. Bahasa Indonesia menjadi hal yang wajib dipelajari dan wajib digunakan dlaam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam rapat, pembelajaran, acara keagamaan, budaya komunikasi dan sebagainya. Peran anak muda dibutuhkan agar mau menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Anak muda diharapkan tidak malu menggunakan bahasa Indonesia di tengah arus global. Sudah saatnya bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa internasional seperti cita-cita leluhur bangsa Indonesia. Pengabdian ini dilakukan guna menyadarkan pentingnya mempelajari dan menguasai bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Pengabdian ini dilakukan di SMK Insan Madani Tangerang. Metode yang digunakan yaitu diskusi dan ceramah. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa siswa memiliki kemauan kuat dalam mempelajari dan menguasai bahasa Indonesia.Kata Kunci : Bahasa Indonesia, BIPA, Bahasa Internasional
PENYULUHAN PENDIDIKAN KARAKTER DI MTS NUR ASSOLIHAT DAN PONPES AL-HUSAINY MELALUI BISOKOP KELILING Nursalim, Misbah Priagung; Subarto, Subarto; Utami, Ichwani Siti
Abdi Laksana : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 3 (2023): Abdi Laksana : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/abdilaksana.v4i3.36090

Abstract

MTs Nur Assolihat (Ponpes Al-Husainy) memfokuskan diri dari totalitas belajar tentang ketaqwaan, keterampilan dan pendidikan. Ketiga hal itu merupakan harapan umat islam Indonesia dalam membangun masyarakat dan peradaban islam pada masa mendatang. Selain itu, fokus tersebut juga membentuk tatanan masyarakat Indonesia yang harmonis dan mempunyai integritas moral yang tinggi. Program pendidikan penguatan karekter dengan mengintegrasi mobil bioskop keliling dipilih karena dianggap penting dan diharapkan dapat memberikan edukasi kepada santri dengan pendekatan pemebelajaran yang berbeda. Sebagian Pengetahuan dan pembelajaran pendidikan karakter merupakan bekal mereka untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk dapat besosialisasi dengan masyarakat atau untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan mendapatkan penguatan karakter tersebut diharapkan dapat menjadi contoh di tengah-tengah masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada 8-9 Maret 2020 di Pondok Pesantren dan MTs Nur Assolihat Tangerang Selatan.  Metode yang digunakan yakni menggunakan pendekatan psikologis menggunakan media film. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa santri dapat memahami nilai dan karakter baik yang dapat diambil dari pesan film tersebut.
ISLAM DALAM MEMERANGI UJARAN KEBENCIAN (STUDI KASUS UJARAN KEBENCIAN KASUS PPKM) Nursalim, Misbah Priagung
Prosiding Seminar Nasional Sasindo Vol. 2 No. 1 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SASINDO UNPAM VOL.2 NO.1 NOVEMBER 2021
Publisher : fakultas sastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sns.v2i1.16705

Abstract

Dakwah menjadi kewajiban setiap muslim. Fungsi dakwah yaitu untuk menyampaikan dan mengajak kebaikan kepada sesama. Faktanya dakwah sering kali disalahgunakan untuk provokasi, politik praktis, dan penyampaian ujaran kebencian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi ujaran kebencian dalam dakwah NS dan larangan bagi muslim melakukan ujaran kebencian dalam Quran. Penelitian menggunakan metode deskriptif analitis. Pendekatan yang dibunakan oleh penulis yaitu pendekatan fenomenologis. Teori yang digunakan yaitu SPEAKING Dell Hymes dan tafsir al Azhar Buya Hamka. Hasil dari penelitian ini, NS melanggar aspek norm. selain itu, sebanyak empat ayat al-Quran melarang umat muslim untuk melakukan ujaran kebencian. Kata Kunci Ujaran Kebencian, Dakwah, Islam
Makna Semiotik dalam Film Pasukan Garuda: I Leave My Heart in Lebanon Nursalim, Misbah Priagung; Permata, Syafiqa Ayu
DISASTRA: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 6, No 1 (2024): JANUARI
Publisher : Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/disastra.v6i1.3309

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna denotatif, makna konotatif dan mitos melalui kajian semiologi Roland Barthes pada film Pasukan Garuda: I Leave My Heart in Lebanon. Penelitian ini penting dilakukan karena film tersebut menampilkan tanda melalu bahasa yang dapat dikaji secara semiologi melalui dialog antar tokoh. Penulis mengambil beberapa sampel untuk dijadikan bahan penelitian. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan yaitu semiologi. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik simak dan teknik catat. Penelitian ini menggunakan teori semiologi oleh Roland Barthes untuk mengkaji makna pada film. Hasilnya, dialog memiliki makna yang tersembunyi di dalamnya. Bentuk denotasi dalam film ini terdapat pada kata diundur, bukan, menunggu, pulang, nikah, berangkat, prajurit, jangan, tenang, nanti, bapak, bangga, peran, jangan, bertahan, sampai, sekarang, mati, perang, rumah, miskin, pemuda, anak-anak, hubungan, khawatir, dan sebentar. Bentuk konotasi dalam film terdapat pada kata prajurit sejati, menjaga perdamaian, berkorban, berhalangan, akhir perang, angkat senjata, pemuda, bumi, sayang, dan sukses. Bentuk mitos terdapat pada kata menjaga perdamaian, berkorban, berhalangan, akhir perang, angkat senjata, kontrol, laporan, garuda, dan meriah.