Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pelatihan Penyusunan Asesmen Kurikulum Merdeka Pada Sekolah Menengah Pertama Khusna, Hikmatul; Ulfah, Syafika; Miatun, Asih
Empowerment Vol. 7 No. 03 (2024): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v7i03.10860

Abstract

Salah satu bagian penting dalam proses belajar mengajar adalah asesmen. Penerapan kurikulum merdeka di satuan pendidikan secara langsung berpengaruh pada proses asesmen pada kegiatan belajar mengajar. Program studi Pendidikan Matematika UHAMKA aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat dengan menggelar workshop penyusunan asesmen kurikulum merdeka di SMPN 79 Jakarta. Kegiatan pelatihan yang diikuti oleh 33 peserta ini berhasil meningkatkan pemahaman peserta mengenai berbagai jenis asesmen dalam kurikulum merdeka. Evaluasi kepuasan peserta menunjukkan hasil yang sangat baik, dengan mayoritas peserta merasa sangat puas terhadap keseluruhan aspek pelatihan (69%), termasuk materi (44%), metode penyampaian (56%), dan manfaat yang diperoleh (69%).
ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA TUNAGRAHITA Ulfah, Syafika; Fernandez, Salmy
Pedagogy: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 10 No. 2 (2025): Pedagogy : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/pedagogy.v10i2.5768

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis secara lebih mendalam terkait kesulitan siswa ABK dalam mengerjakan soal matematika. Metode Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat naturalistik dengan pendekatan studi kasus. Subjek dari penelitian ini adalah siswa tunagarahita kelas IX dari salah satu SMP Negeri di Jakarta. Kesulitan belajar siswa ditinjau dari empat aspek yaitu aspek tes asesmen, cara mengajar guru, cara belajar siswa, dan fasilitas belajar. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan observasi dan wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan model interaktif dari teori Miles dan Hubermann. Model ini melalui tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada aspek tes asesmen terlihat bahwa subjek kesulitan untuk mencerna/berpikir setiap permasalahan yang diberikan; pada aspek cara mengajar guru, subjek merasa guru mentransfer ilmu dengan cara menyenangkan; pada aspek cara belajar siswa terlihat bahwa subjek tidak fokus ketika belajar dan subjek berpikir matematika adalah mata pelajaran yang sulit sehingga hal tersebut membuat subjek tidak fokus dari awal belajar matematika; pada aspek fasilitas belajar yaitu subjek tidak difasilitasi belajar dengan baik ketika di rumah.
Kemampuan Pemodelan Matematis dalam Menyelesaikan Soal Matematika Kontekstual Khusna, Hikmatul; Ulfah, Syafika
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 10 No. 1 (2021): Januari
Publisher : Department of Mathematics Education Program IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/mosharafa.v10i1.649

Abstract

Kemampuan guru menghadirkan soal-soal yang memiliki konteks kehidupan sehari-hari sangat dibutuhkan dalam kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan pemodelan matematis siswa dalam menyelesaikan soal matematika kontekstual. Penelitan ini dirasa penting untuk dikaji karena tuntutan pembelajaran yang mengharuskan siswa tidak hanya pandai berhitung tetapi dapat mengaplikasikan matematika dalam kehidupan, sehingga kemampuan pemodelan matematika sebagai jembatan antara masalah matematika dan masalah nyata dirasa penting untuk dimiliki oleh siswa. Subjek penelitian diberikan instrumen berupa soal matematika kontekstual, kemudian peneliti menganalisis hasil kerja subjek serta melakukan wawancara subjek terkait hasil pengerjaan instrumen tersebut. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa kemampuan pemodelan matematis siswa beragam, tidak bergantung pada kemampuan matematika siswa tinggi, sedang, rendah; masih ada siswa yang tidak membuat pemodelan matematis karena tidak memahami soal yang diberikan; pemodelan gambar yang dibuat oleh siswa beragam namun sebagian besar masih kurang tepat dalam membuat pemodelan gambar sesuai dengan permasalahan yang diberikan; kemampuan siswa dalam membuat pemodelan matematis sebagian besar masih kurang. The teacher's ability to present questions that have the context of everyday life is needed in the classroom. This study aims to describe and analyze students' mathematical modeling abilities in solving contextual math problems. This research is considered important to study because the demands of learning require students not only to be good at arithmetic but also to be able to apply mathematics in life, the ability of mathematical modeling as a bridge between mathematical problems and real problems is considered important for students to have. The research subject was given an instrument in the form of a contextual math problem, then the researcher analyzed the subject's work and conducted subject interviews related to the results of working on the instrument. The results is mathematical modeling abilities of students varied, it did not depend on high, medium, low students' mathematical abilities; There are still students who do not make mathematical modeling because they dont understand the questions given; the forms of image modeling made by students are still diverse but most of them are still inaccurate in making image modeling according to the problems give and making mathematical modeling is still lacking.
The Limited Face-To-Face Learning Implementation: Gender and Math Anxiety Towards Mathematical Conceptual Understanding Miatun, Asih; Ulfah, Syafika
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 12 No. 4 (2023): October
Publisher : Department of Mathematics Education Program IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/mosharafa.v12i4.1200

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) apakah terdapat hubungan antara gender dan kecemasan matematika terhadap kemampuan pemahaman konsep; 2) apakah terdapat hubungan antara gender dan kemampuan pemahaman konsep; 3) apakah terdapat hubungan antara kecemasan matematika dan kemampuan pemahaman konsep. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis asosiatif. Siswa kelas VIII salah satu SMP Negeri di Cikarang Barat merupakan populasi pada penelitian ini. Sampel minimal diperoleh menggunakan rumus SLovin. Sebanyak 175 siswa dipilih dengan teknik cluster random sampling. Hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematis dan data skor angket kecemasan matematika merupakan data utama pada penelitian ini. Uji asumsi klasik (normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas) digunakan sebelum pengujian hipotesis. Uji regresi berganda digunakan untuk menguji hipotesis. Penelitian ini memberikan hasil: (1) sebesar 2,5% kemampuan pemahaman konsep ditentukan oleh faktor gender dan kecemasan matematika; (2) Terdapat hubungan antara gender dan kecemasan terhadap pemahaman konsep; (3) Terdapat hubungan antara gender dan kemampuan pemahaman konsep; dan (4) Tidak terdapat hubungan antara kecemasan matematika terhadap kemampuan pemahaman konsep. The goals of this study were to find out: (1) there was a correlation between gender and math anxiety toward conceptual understanding ability; (2) there was a correlation between gender and conceptual understanding ability; and (3) there was a correlation math anxiety and conceptual understanding ability. This was a quantitative study with an associative type. The population consisted of grade VIII students from one of secondary school in Cikarang Barat District. The Slovin Formula was used to determine the minimum sample size required. A total of 175 student were selected using cluster random sampling technique. The mathematics anxiety score and conceptual understanding ability score were the main data in this study. The classical assumption tests were required before hypothesis test. Furthermore, the research hypothesis was tested multiple regression test. The following findings were obtained from this study: (1) gender and math anxiety determined 2,5% of conceptual understanding ability; (2) there was a correlation between gender and math anxiety toward conceptual understanding ability; (3) there was a correlation between gender and conceptual understanding ability; and (4) there wasn’t a correlation between math anxiety and conceptual understanding ability.