Penelitian ini bertujuan untuk mengonseptualisasikan model sistem ekonomi digital untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan dan meningkatkan kesejahteraan sosial, dengan fokus di Kabupaten Malang, Indonesia. Penelitian ini menanggapi meningkatnya kebutuhan akan transparansi dan akuntabilitas dalam sistem ekonomi melalui integrasi teknologi canggih seperti kecerdasan buatan, blockchain, dan analisis data besar. Dengan memanfaatkan pendekatan kualitatif yang didukung oleh analisis Nvivo dan survei pemangku kepentingan, penelitian ini mengidentifikasi indikator dan tantangan utama dalam menerapkan model tersebut. Temuan menunjukkan bahwa digitalisasi dapat secara signifikan meningkatkan akurasi deteksi kecurangan, meningkatkan transparansi pelaporan keuangan, dan mendukung distribusi sumber daya yang adil. Model konseptual yang dikembangkan terdiri dari input (data keuangan dan sosial ekonomi), proses (sistem deteksi kecurangan digital), dan output (identifikasi kecurangan untuk pengambilan keputusan yang berorientasi sosial). Penelitian ini memberikan rekomendasi strategis bagi para pemangku kepentingan dan pembuat kebijakan untuk mengadopsi teknologi digital dalam tata kelola ekonomi, yang bertujuan untuk mendorong sistem ekonomi yang inklusif, transparan, dan bermanfaat secara sosial.