Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Analisis Perancangan Jembatan Rangka Batang Canai Dingin Pejalan Kaki Tipe Lower Deck berdasarkan Eurocode 3 dan SNI 7971:2013 (Hal. 12-21) Desmaliana, Erma; Pribadi, Amatulhay; Nurrachmam, Yopi Faisal
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 6, No 1: Maret 2020
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v6i1.12-21

Abstract

ABSTRAKJembatan rangka batang canai dingin pejalan kaki merupakan jembatan yang terdiri dari batang-batang profil yang terhubung berbentuk segitiga dan dominan menerima gaya tarik atau tekan, serta ditujukan khusus untuk pejalan kaki dan kendaraan ringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang perancangan jembatan pejalan kaki tipe dek bawah menggunakan material canai dingin berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 7971:2013 dan Eurocode 3 dengan menggunakan program SAP2000. Hasil perancangan awal didapatkan profil 2C95x64x2 untuk gelagar memanjang dan melintang, batang vertikal dan horisontal, serta profil 2C95x70x2 untuk batang diagonal. Hasil analisis program SAP2000 menunjukkan bahwa jembatan rangka batang tipe dek bawah memiliki nilai lendutan sebesar 1,1 mm. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa rasio beban terhadap kapasitas penampang batang tarik dan batang tekan jembatan rangka batang tipe dek bawah bernilai 0,426 dan 0,445 untuk Eurocode 3, sedangkan untuk SNI 7971:2013 bernilai 0,602 dan 0,545Kata Kunci: jembatan rangka batang, canai dingin, pejalan kaki, dek bawah, SNI 7971:2013, Eurocode 3 ABSTRACKPedestrian cold formed truss bridge consists of connected profile members in a triangular shape and predominantly transfer tensile or compressive forces, and specifically intended for pedestrians and light vehicles. This research intends to examine the design of lower deck pedestrian cold formed bridge based on the Indonesian National Standard (SNI) 7971: 2013 and Eurocode 3 using the SAP2000 program. Preliminary design results obtained 2C95x64x2 profiles for longitudinal and transversal girders, vertical and horizontal members, and 2C95x70x2 profiles for diagonal members. The result of SAP2000 program analysis shows that the deflection of lower deck truss bridge is 1.1 mm. Based on the results of the analysis, it obtained that the ratio of the load to the tension and compression cross-sectional capacity of the lower deck truss bridge is 0.426 and 0.445 for Eurocode 3, while for SNI 7971:2013 is 0.602 and 0.545.Keyword: truss bridge, cold formed, pedestrian, lower deck, SNI 7971:2013, Eurocode 3
Studi Perbandingan Respon Struktur Gedung Menggunakan Fluid Viscous Damper dengan Variasi Jumlah Lantai. (Hal. 22-32) Pribadi, Amatulhay; Desmaliana, Erma; Fadlisha, Diandra Tira
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 6, No 1: Maret 2020
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v6i1.22

Abstract

ABSTRAKPendekatan teknologi dapat dilakukan dalam perencanaan struktur tahan gempa salah satunya yaitu dengan menggunakan Fluid Viscous Damper (FVD). Alat peredam FVD memiliki fungsi untuk menyerap energi gempa dan mengurangi gaya gempa rencana yang dipikul elemen-elemen struktur sehingga memungkinkan struktur bangunan menjadi lebih elastis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah lantai yang paling efektif terhadap kinerja struktur portal beton dengan pola penempatan FVD yang paling baik untuk variasi jumlah lantai gedung yaitu 12, 16, dan 20 lantai. Metode yang digunakan yaitu analisis dinamis riwayat waktu dengan menggunakan software ETABS v.15.2.2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur gedung 12 lantai memberikan peningkatan respon struktur yang paling baik. Penggunaan FVD pada struktur 12 lantai mereduksi waktu getar alami struktur sebesar 49,75%, meningkatkan gaya geser dasar hingga 28,87%, dan mereduksi simpangan struktur baik akibat beban gempa respons spektra maupun beban time history.Kata Kunci: fluid viscous damper, metode riwayat waktu, waktu getar, gaya geser dasar, dan simpangan struktur ABSTRACTTechnological approach can be performed on earthquake-resistant structural design method, one of which is by using the Fluid Viscous Damper (FVD). The main function of FVD as a damper is to absorb seismic energy and reduce the seismic force which is carried by structural elements and thus the building structures become more elastic. This study aims to determine the most effective number of floors for the performance of reinforced concrete frames structure using best position of FVD with three floors variations, which are 12, 16, and 20 floors. The dynamic time history analysis method is tested using ETABS v.15.2.2 software. The results showed that the 12-story structure generates the best structural response. The installation of FVD on a 12-story structure reduces the natural period of structure by 49,75%, increases the base shear force by 28,87%, and reduces the drift of structure due to response spectrum load as well as time history loads.Keyword: fluid viscous damper, time history methods, structural period, base shear, and drift
Analisis Pushover terhadap Variasi Penempatan High Damping Rubber Bearing (HDRB) pada Struktur Gedung Bertingkat Desmaliana, Erma; Arifin, Tazha
Journal of Sustainable Construction Vol 1 No 1 (2021): Journal of Sustainable Construction
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.752 KB) | DOI: 10.26593/josc.v1i1.5239

Abstract

High Damping Rubber Bearing (HDRB) merupakan salah satu jenis isolator yang digunakan dalam perancangan struktur gedung tahan gempa, biasanya ditempatkan pada dasar bangunan dan berfungsi untuk meredam gaya gempa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon struktur berupa gaya geser dasar dan simpangan antar lantai, serta tingkat kinerja struktur gedung bertingkat terhadap variasi penempatan HDRB menggunakan metode analisis pushover dengan bantuan software ETABS. Struktur gedung beton bertulang 12 lantai, dengan tinggi tiap lantai 4 m. Variasi penempatan HDRB pada model 1 di dasar gedung, pada model 2 di lantai pertama dan pada model 3 di tengah-tengah gedung. Standar analisis mengacu pada SNI 1726:2019 dan ATC-40. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya geser dasar maksimum yang paling menentukan dari ketiga model struktur gedung bertingkat yang terbesar, yaitu 2.566,78 kN dengan perpindahan maksimum 0,35 m. Tingkat kinerja berdasarkan ATC-40 termasuk dalam kategori aman yaitu Immediate Occupancy (IO). Berdasarkan SNI 1726:2019 memenuhi batasan simpangan antar lantai izin.