Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan inovasi produk berbahan kulit buah manggis sebagai upaya peningkatan perekonomian masyarakat Desa Songgon Kabupaten Banyuwangi Suciati, Suciati; Ekasari, Wiwied; Miatmoko, Andang; Purwitasari, Neny; Hasib, Fatin Fadhilah; Ilmi, Hilkatul; Wicaksana, Firman; Haula, Hamizah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.28952

Abstract

Abstrak Desa Songgon adalah salah satu desa di Kabupaten Banyuwangi yang dikembangkan sebagai desa wisata. Desa ini memiliki kekayaan alam yang melimpah terutama buah manggis sebagai komoditas unggulan. Masyarakat Desa Songgon memanfaatkan buah manggis untuk konsumsi sehari-hari dan dijual. Harga buah manggis di pasaran sangat fluktuatif terutama saat musimnya harganya sangat murah.  Permasalahan lain yang dihadapi adalah dari kulit buah manggis yang kerap kali hanya menjadi limbah rumah tangga. Oleh karena itu perlu adanya program peningkatan pengetahuan dan keterampilan terkait pengolahan kulit buah manggis menjadi berbagai produk berdaya jual serta strategi pemasarannya kepada warga Desa Songgon. Metode yang dilakukan berupa penyuluhan dan praktek pembuatan produk kepada kader PKK dan karang taruna Desa Songgon. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan peserta dilihat dari kenaikan nilai pre-test 54,9 menjadi 83,9 pada post-test. Peserta juga mendapatkan keterampilan dalam pembuatan teh celup dan sabun antibakteri dengan bahan dasar kulit buah manggis.  Hasil uji aktivitas antioksidan dari teh celup mangostana dan mangostana mix yang dibuat menunjukkan bahwa produk teh yang dibuat memiliki aktivitas antioksidan yang baik. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh kader PKK dan Karang Taruna diharapkan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Peserta belajar bagaimana membuat produk inovatif dari buah manggis sehingga dapat diproduksi secara komersial. Dengan demikian, dalam jangka panjang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Songgon. Kata kunci: Desa Songgon; Banyuwangi; buah manggis; inovasi produk. Abstract Songgon Village is one of the villages in Banyuwangi Regency that is developed as a tourist village. This village is rich in natural resources, with mangosteen being one of the most valuable commodities. The people of Songgon Village use mangosteen for daily consumption and for trade. The price of mangosteen on the market is very fluctuating, especially during mangosteen season, it is very cheap. Another issue faced is the mangosteen rind often becomes household waste. The purpose of this community service is to enhance the knowledge and skills of the residents of Songgon Village regarding the processing of mangosteen rind into a variety of innovative health products as well as the marketing strategy of the product. The method used is counseling and practices for PKK cadres and youth organizations of Songgon Village. The results of this program showed that there was an increase in the knowledge of participants according to the pre-test score (54,9) to 83,9 in post-test. Participants also gain the skill in making tea and soap from mangosteen rinds. The antioxidant activity of the tea products, mangostana and mangostana mix, showed good antioxidant activity of the tea infusion. The knowledge and skill gain by participants related innovative products from mangosteen fruit can be implemented, so that they can be produced commercially. Thus, in the long term it is expected to increase the income of the Songgon Village residents. Keywords: Songgon Village; Banyuwangi; mangosteen; innovative products.
Pembentukan pojok herbal dan produk herbal (teh dan sirup) untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Desa Bengkaung, Kecamatan Batulayar, NTB Widyawaruyanti, Aty; Suciati, Suciati; Widiandani, Tri; Hidayati, Agriana Rosmalina; Hafid, Achmad Fuad; Purwanto, Djoko Agus; Purwitasari, Neny; Primaharinastiti, Riesta; Sukardiman, Sukardiman; Widyowati, Retno; Lahardo, Devanus; Ilmi, Hilkatul; Corry, Maylisa Natalia; Wicaksana, Firman; Edhi, Narendrani Sasmitaning; Hasan, Muhammad Amir
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.30199

Abstract

Abstrak Desa Bengkaung adalah desa yang terletak di kecamatan Batu Layar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.  Banyak potensi pada desa Bengkaung yang masih bisa dikembangkan diantaranya adalah sumber daya alam yang berlimpah. Namun, pemanfaatan sumber daya alam ini belum maksimal, yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai manfaat dan  pengolahannya. Maka dilakukan pengabdian masyarakat yang berlangsung 2 tahap yaitu seminar terkait pojok herbal dan pelatihan pembuatan teh dan sirup dengan bahan kayu manis, kunyit, temu lawak, asam jawa, kapulaga untuk sediaan sirup serta bangle pada sediaan teh herbal yang berfungsi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Kegiatan tersebut dilaksanakan  pada 25 Oktober 2024 dengan mitra terdiri dari  anggota IAI  kota Mataram dan kader PKK desa Bengkaung. Adapun materi pelatihan diberikan dengan metode ceramah dan metode praktik. Evaluasi dilakukan dengan cara pemberian pre-test dan post-test, kemudian dianalisis secara kuantitatif. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test, diperoleh nilai rata-rata sebesar 60,94 dan 79.37, yang menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan mitra terhadap materi penyuluhan yang diberikan. Teh daun salam dan JKP-Bangle dievaluasi dengan pengukuran kadar antioksidan dengan DPPH dan FRAP assay. Hasil analisis menunjukkan bahwa kadar antioksidan the daun salam dan JKP-Bangle dengan FRAP assay memperoleh kadar tertinggi tertinggi nilai masing-masing sebesar 1359.84±13.47 mg GAE/g berat kering dan 396.73±16.79 mg GAE/g berat kering. Aktivitas antioksidan yang tinggi ini mengindikasikan potensi manfaat kesehatan dalam menangkal stres oksidatif yang berhubungan dengan penyakit neurodegeneratif, kardiovaskular, dan diabetes. Kata kunci: Desa Bengkaung; pojok herbal; tanaman obat; antioksidan. Abstract Bengkaung Village is a village located in Batu Layar sub-district, West Lombok, West Nusa Tenggara.  There is a lot of potential in Bengkaung Village that can still be developed, including abundant natural resources. However, the utilization of these natural resources has not been maximized, this is caused by a lack of public knowledge regarding their benefits and processing. So community service was carried out which took place in 2 stages, namely seminars related to the herbal corner and training in making tea and syrup using cinnamon, turmeric, ginger, tamarind, cardamom for syrup and bangle preparations, as well as bangles for herbal tea preparations which function to improve health. public. This activity was carried out on 24-26 October 2024 with partners consisting of IAI members from Mataram city and PKK cadres from Bengkaung village. The training material is provided using the lecture method and the Experimental Learning method (direct implementation learning). Evaluation is carried out by giving a pre-test and post-test, then analyzed quantitatively. Based on the results of the pre-test and post-test, an average score of 60.94 and 79.37 was obtained, which indicates an increase in partners' knowledge of the extension material providedrn how to make innovative products from mangosteen fruit so that they can be produced commercially. Thus, in the long term it is expected to increase the income of the Songgon Village residents. Antioxidant levels of bay leaf tea and JKP-Bangle were evaluated using DPPH and FRAP assays. Analysis results showed that the highest antioxidant levels measured by the FRAP assay were 1359.84±13.47 mg GAE/g dry weight for bay leaf tea and 396.73±16.79 mg GAE/g dry weight for JKP-Bangle. This high antioxidant activity indicates potential health benefits in combating oxidative stress associated with neurodegenerative, cardiovascular, and diabetes-related diseases. Keywords: Songgon Village; herbal corner; medicinal plants; antioxidants.