Budi, Setio
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Dark Side of Alquran Hermeneutics: Criticism of the Hermeneutics of the Alquran Mohammed Arkoun Budi, Setio
Journal of Islamic Civilization Vol 4 No 1 (2022): Journal of Islamic Civilization
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/jic.v4i1.2627

Abstract

The birth of modern thought in Islam, especially in the study of the Qur'an, was a critique of interpretation in the classical and middle ages, the interpretation at that time, according to him, was only coloured by the use of repeated history, political interests, etc., so that it was unable to produce the meaning of the text according to the needs of the times. Departing from this background, contemporary interpreters provide alternatives to reading the Qur'an that is scientific with the hermeneutic method, one of which is Mohammed Arkoun. This paper will describe Arkoun's thoughts on the hermeneutics of the Qur'an, which has attracted much controversy among Muslims and criticizes his thoughts. This type of qualitative research (library research) uses a descriptive-analytic approach. The study results show that Arkoun's hermeneutics has many shortcomings and aspects that must be abandoned. On a practical level, Arkoun's hermeneutics can only be used at the mahaulal Qur'an level, not at the ma fi Qur'an. Lahirnya pemikiran modern dalam Islam khususnya dalam kajian Alquran merupakan kritik atas penafsiran di masa klasik dan pertengahan, penafsiran pada masa tesebut menurutnya hanya diwarnai dengan penggunaan riwayat yang diulang-ulang, kepentingan politik dsb, sehingga tidak mampu memproduksi makna teks sesuai kebutuhan zaman. Berangkat dari latar belakang ini para penafsir kontemporer memberikan alternatif lain dalam pembacaan Alquran yang bersifat ilmiah dengan metode hermeneutika, salah satunya Mohammed Arkoun. Tulisan ini akan memaparkan pemikiran Arkoun tentang hermeneutika Alquran yang banyak menuai kontroversi dikalangan umat Islam, sekaligus melakukan kritik terhadap pemikirannya. Menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriftif-analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hermeneutika Arkoun mempunyai banyak kekurangan serta sisi yang harus ditinggalkan, dalam tataran praktisnya hermeneutika Arkoun hanya bisa digunakan pada tataran ma haulal Qur’an bukan pada ma fi Qur’an.
Potret Tafsir Era Modern – Kontemporer; Karakteristik, Kecenderungan, Dan Validitas Muflihin, Muhammad; Budi, Setio; Ashari, Muhammad Khakim; Qadri, Abdul
Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 13, No 2 (2023): Madania
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jiik.v13i2.22122

Abstract

Tulisan ini akan memaparkan potret sejarah penafsiran pada periode modern-kontemporer, baik karakteristik hingga validitas penafsirannya. Hal tersebut perlu dilakukan sebagai upaya mengetahui apakah produk penafsiran di era modern-kontemporer mampu menjawab persoalan di masyarakat serta tidak keluar dari tujuan Alquran itu sendiri. Menggunakan penelitian kulitatif yang bersumber dari data kepustakaan baik buku, jurnal maupun sumber yang berkaitan. Penelitian ini menemukan jawaban bahwa penafsiran di era modern-kontemporer memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan penafsiran di era klasik. Salah satunya pada era modern-kontemporer cenderung menggunakan pendekatan tafsir mawd}u>’i (tematik)  secara kontekstual. Selain itu peda era ini sudah menggunakan berbagai disiplin ilmu untuk menafsirkan Alquran, mulai dari semantik, ilmu-ilmu sosial dan lain sebagainnya. Pada umumnya penafsiran pada era ini bersifat kritis.
IMPLEMENTASI STRATEGI KPPE UNTUK AKSELERASI INTERNALISASI ISLAM WASATHIYAH DI INDONESIA Widodo, Slamet; Yulianti, Yuni; Budi, Setio
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 19 No 1 (2023): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT
Publisher : IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/jsam.v19i1.6351

Abstract

Praktik agama Islam yang sempurna seharusnya memberikan nilai kemaslahatan bagi manusia secara menyeluruh. Namun faktanya, masih ditemukan oknum atau kelompok yang mengamalkan Islam secara ekstrim terlalu ke kiri atau ke kanan. Hal tersebut mengakibatkan radikalisme, terorisme, anarkisme, rasisme, chauvinisme, dan konflik antar etnis masih sering terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan upaya - upaya penyelesaian yang tepat, salah satunya yaitu dengan akselerasi internalisasi Islam Wasathiyah melalui implementasi strategi KPPE (Konsep Perencanaan Praktik Evaluasi). Strategi KPPE didasari oleh konsep, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang tersistem, terstruktur, terkontrol, terukur, dan masif. Penelitian ini memiliki 3 tujuan, yaitu: (1) untuk mendeskripsikan konsep IW (Islam Wasthiyah) secara komprehensif, (2) untuk mendeskripsikan best practice pengimplementasian IW, dan (3) untuk mendeskripsikan konsep pengimplementasian strategi KPPE agar tercipta akselerasi internalisasi IW di Indonesia. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumen artikel penelitian yang membahas IW di Indonesia, sedangkan teknik analisis datanya menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan teknik perbandingan tetap. Sedangkan teknik kevalidan konstruk digunakan untuk mengetahui keabsahan data yang diperoleh. Hasil penelitian ini yaitu: (1) konsep IW adalah adil atau seimbang atau pertengahan atau yang terbaik. IW dapat memposisikan seseorang di antara dua ujung yang ekstrim, tidak fanatik materialisme atau spiritualisme, (2) pengimplementasian IW dapat diterapkan dalam 12 aspek kehidupan, yaitu ideologi, politik, ekonomi, diplomasi, kesehatan, teknologi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, agama, dan pendidikan, (3) strategi KPPE dilakukan dengan 11 cara, antara lain uji kompetensi wawasan IW, menyusun roadmap, membuat standar, membuat dan menetapkan kebijakan, sosialisasi, pelatihan, internalisasi, observasi, studi kasus per konteks, perbaikan, dan peningkatan.