Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Autogenic Relaxation Therapy To Reduce Mother Anxiety Nani, Desiyani; Setiyani, Rahmi
Jurnal of Community Health Development Vol 2 No 1 (2021): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Januari 2021
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.603 KB) | DOI: 10.20884/1.jchd.2021.2.1.2342

Abstract

Abstract Parents who have children with mental retardation often experience anxiety disorders due to inadequate feelings about care. One popular modality therapy is an autogenic relaxation technique that aims to overcome the symptoms of physical and mental disorders. Based on data on the number of people with mental retardation in Banyumas Regency, 225 children have mental retardation. Banyumas Special School of Yakut and Kuncup Mas Banyumas has 63 students with mental retardation. Health education and training in autogenic relaxation therapy is given to parents of mentally retarded children who attend the Yakut Special School. An indicator of decreased anxiety by measuring the physiological responses of participants' bodies before and after therapy. After autogenic relaxation therapy for participants there was a decrease in respiratory frequency of 0.6%, a decrease in pulse rate of 3.05%, a decrease in systolic blood pressure of 6.4%, and a decrease in diastolic blood pressure of 3.5%.
Autogenic Relaxation Therapy To Reduce Mother Anxiety Nani, Desiyani; Setiyani, Rahmi
Jurnal of Community Health Development Vol 1 No 01 (2020): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Juli 2020
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.301 KB) | DOI: 10.20884/1.jchd.2020.1.01.2707

Abstract

Orang tua yang memiliki anak dengan retardasi mental sering mengalami gangguan kecemasan karena perasaan tidak mampu merawat anak tersebut. Salah satu terapi modalitas populer adalah teknik relaksasi autogenik yang bertujuan untuk mengatasi gejala gangguan fisik dan mental. Berdasarkan data jumlah orang dengan retardasi mental di Kabupaten Banyumas, 225 anak mengalami retardasi mental. Sekolah Luar Biasa Banyumas Yakut dan Kuncup Mas Banyumas memiliki 63 siswa dengan keterbelakangan mental. Pendidikan dan pelatihan kesehatan dalam terapi relaksasi autogenik diberikan kepada orang tua dengan anak-anak retardasi mental yang menghadiri Sekolah Khusus Yakut. Indikator penurunan kecemasan dengan mengukur respons fisiologis tubuh peserta sebelum dan sesudah terapi. Setelah terapi relaksasi autogenik untuk peserta ada penurunan frekuensi pernapasan 0,6%, penurunan denyut nadi 3,05%, penurunan tekanan darah sistolik 6,4%, dan penurunan tekanan darah diastolik 3,5%.
OPTIMALISASI DUKUNGAN SOSIAL DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR COVID-19 PADA KELOMPOK RENTAN DI PANTI PELAYANAN SOSIAL LANSIA iskandar, asep; Setiyani, Rahmi; Nani, Desiyani
Jurnal of Community Health Development Vol 2 No 2 (2021): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Juli 2021
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.631 KB) | DOI: 10.20884/1.jchd.2021.2.2.3577

Abstract

Latar Belakang: Lansia termasuk pada kelompok rentan mengalami masalah kesehatan, termasuk di masa pandemic Covid-19. Seiring bertambahnya usia seseorang, tubuh akan mengalami berbagai penurunan akibat proses penuaaan kemudian sistem imun pada lansia pun tidak dapat bekerja dengan maksimal layaknya saat masih muda. Akibatnya, sulit bagi orang lansia untuk melawan berbagai macam bakteri atau virus penyebab penyakit, termasuk terinfeksi virus corona covid 19. Situasi tersebut menjadi sebuah gambaran diperlukannya sebuah upaya promosi kesehatan melalui kegiatan penyuluhan kepada lansia. Selain itu, dukungan sosial menjadi hal yang penting bagi lansia dalam meningkatkan Kesehatan dan mencegah penyakit Covid-19. Tujuan: Melihat peningkatan pengetahuan dan keterampilan dari petugas panti dan lansia tentang dukungan sosial. Metode: Evaluasi kualitatif digunakan untuk melihat perubahan pada pengetahuan dan ketrampilan dari petugas panti dan lansia tentang dukungan sosial. Subyek berjumlah 10 orang petugas panti dan 40 lansia yang dipilih dengan tehnik kuota sampling. Pengetahuan dan ketrampilan diukur secara kualitatif melalui observasi dan wawancara. Hasil: Jumlah peserta yang datang mengikuti kegiatan adalah 45 orang atau mencapai 90% dari target. Kegiatan meliputi: 1) overview tentang masalah Covid-19 pada lansia; 2) upaya yang dapat diakukan dalam peningkatan Kesehatan lansia; 3) dukungan sosial bagi lansia. Data sebelum kegiatan , petugas panti menyampaikan dengan kondisi pandemic Covid-19, banyak kegiatan panti yang disesuaikan dan adanya pembatasan tamu yang berkunjung. Dengan kondisi ini mempengaruhi kondisi lansia sehingga diperlukan upaya-upaya yang sesuai dengan kebutuhan lansia sekarang. Petugas panti merasa belum cukup pengetahuan terkait Covid-19 dan upaya yang dapat dilakukan. Setelah kegiatan, petugas panti dan lansia dapat memahami tentang Covid-19 dan pentingnya memberikan dukungan soaial. Petugas juga menyatakan puas terhadap kegiatan pengabdian masyarakat ini. Kesimpulan: kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mampu meningkatkan pengetahuan petugas dan lansia tentang dukungan sosial dalam peningkatan Kesehatan lansia