Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DAMPAK PENERAPAN INTEROPERABILITAS REKAM MEDIS ELEKTRONIK DI RUMAH SAKIT : SEBUAH TINJAUAN SISTEMATIS Fatharanni, Mentari Olivia; Ilyas, Yaslis
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.42847

Abstract

Rekam Medis Elektronik (RME) telah menjadi bagian penting dalam layanan kesehatan modern, namun fragmentasi data dan kurangnya interoperabilitas antar sistem masih menjadi tantangan utama. Fragmentasi ini dapat menghambat efisiensi pelayanan dan meningkatkan risiko kesalahan dalam perawatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak penerapan interoperabilitas RME terhadap peningkatan layanan rumah sakit, terutama dalam hal efisiensi dan keselamatan pasien. Penelitian ini menggunakan desain tinjauan sistematis berdasarkan pedoman PRISMA. Pencarian literatur dilakukan di database ProQuest, PubMed, dan SpringerLink dengan kata kunci "Rekam Medis Elektronik", "Interoperabilitas", dan "Pertukaran Informasi Kesehatan". Jurnal yang diterbitkan dalam lima tahun terakhir dan berkaitan dengan layanan rumah sakit dipilih sebagai sampel. Data dianalisis secara deskriptif dengan metode naratif.  Dari 370 artikel yang diidentifikasi, tujuh artikel memenuhi kriteria inklusi dan dianalisis lebih lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan interoperabilitas RME dapat meningkatkan efisiensi dalam transfer pasien, mengurangi kesalahan transkripsi data, serta memperluas akses informasi pasien secara real-time di berbagai fasilitas kesehatan. Selain itu, interoperabilitas RME berkontribusi pada peningkatan koordinasi perawatan antar penyedia layanan. Namun, beberapa penelitian juga mencatat adanya potensi risiko terhadap keamanan pasien, terutama jika sistem RME tidak diterapkan dan dikelola dengan benar. Penerapan interoperabilitas RME memberikan dampak positif pada peningkatan kualitas layanan rumah sakit, terutama dalam hal efisiensi dan keamanan pasien. Meskipun demikian, tantangan terkait dengan pelatihan tenaga kesehatan dan keamanan data masih perlu diatasi untuk memaksimalkan manfaat RME.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Meningkatkan Status Gizi sebagai Upaya Menurunkan Angka Kematian Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Wonosobo Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus Sari, Ratna Dewi Puspita; Utama, Winda Trijayanthi; Sutarto, Sutarto; Fatharanni, Mentari Olivia; Suryawinata, Arli
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 5 No. 1 (2020): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v5i1.2805

Abstract

Kematian Ibu adalah kematian yang terjadi saat kehamilan, atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan, tanpa memperhitungkan durasi dan tempat kehamilan, yang disebabkan atau diperparah oleh kehamilan atau pengelolaan kehamilan tersebut, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan atau kebetulan. Angka Kematian Ibu di Kabupaten Tanggamus masih cukup tinggi. Pada tahun 2018, Kabupaten Tanggamus tercatat sebagai kabupaten dengan nilai AKI tertinggi ke-2 (12 kasus) di Provinsi Lampung dan menjadi salah satu daerah yang memiliki peningkatan AKI dibandingkan tahun sebelumnya (9 kasus). Metode pengabdian ini dilakukan dengan cara penyuluhan dengan cara mengukur pengetahuan (prior knowledge) peserta mengenai status gizi dan asupan zat gizi pada ibu hamil, dilakukan metode ceramah, memperlihatkan gambar dan video serta sesi diskusi, kemudian dilakukan pengukuran pengetahuan peserta melalui post-test . Nilai post-test akan dibandingkan dengan pre-test , apabila terjadi peningkatan pengetahuan pada lebih dari 70 % peserta, maka kegiatan penyuluhan dianggap berhasil meningkatkan pengetahuan peserta. Pengabdian ini melibatkan 44 ibu hamil, dengan status gizi kurang (3 orang), normal (32 orang), dan gizi lebih (9 orang). Berdasarkan hasil pre-test , didapatkan hasil pengetahuan yang baik sebanyak 15,9% (7 orang) dan pengetahuan yang kurang sebanyak 84,1% (37 orang). Berdasarkan hasil postest didapatkan 86.5% ibu hamil (38 orang) memiliki pengetahuan yang baik dan 13.5% ibu hamil (6 orang) memiliki pengetahuan yang kurang. Berdasarkan perbandingan hasil pre-test dan postest terjadi peningkatan pengetahuan pada lebih dari 70% peserta, maka kegiatan pengabdian ini dianggap berhasil meningkatkan pengetahuan peserta.Kata Kunci: Status Gizi, Ibu Hamil, AKI