p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Pertambangan
Putri, R. W.
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMANFAATAN BIOCHAR LIMBAH KAYU KARET DAN BROWN COAL SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF Afrah, B. D.; Oktarinasari, E.; Putri, R. W.; Riady, M. I.; Saputri, J. F. D.; Putri, T. M. R.
Jurnal Pertambangan Vol 8 No 3 (2024): Agustus 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jp.v8i3.2288

Abstract

Lebih dari 41% rumah tangga dan 2,8 miliar orang di seluruh dunia bergantung pada bahan bakar padat termasuk batubara. Cadangan batubara yang tersedia di Indonesia sebesar 31,7 miliar ton dan hanya cukup untuk 65 tahun ke depan. Hal ini membuat pemerintah mendorong pengembangan penelitian pemanfaatan limbah biomassa sebagai energi alternatif. Upaya yang dilakukan ialah mengkonversi limbah biomassa berupa kayu karet menjadi bahan bakar padat alternatif melalui proses pirolisis. Biochar dihasilkan dari biomassa melalui pirolisis sehingga menghasilkan kualitas pembakaran yang sangat baik. Biochar hasil pirolisis dikombinasikan dengan brown coal dan perekat molase untuk menciptakan biobriket batubara sebagai bahan bakar padat alternatif. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi komposisi brown coal dan biochar yang optimal dalam menghasilkan biobriket batubara dengan kualitas terbaik. Proses pirolisis limbah kayu karet dilakukan pada temperatur 350-400°C selama 2 jam. Penelitian ini menggunakan variasi komposisi biochar (75%, 80%, 85%, 90%, dan 95%) dan brown coal (5%, 10%, 15%, 20%, dan 25%) serta perekat molase 15 mL. Pengujian kualitas pembakaran biobriket batubara melalui analisis proksimat dan nilai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk biobriket batubara yang paling optimal adalah sampel dengan komposisi 85% biochar dan 15% brown coal.
PENINGKATAN KONSENTRASI SILIKA PADA PROSES LEACHING DARI LIMBAH BOTTOM ASH BATUBARA Gobel, A. P.; Waristian, H.; Purbasari, D.; Pebrianto, R.; Mirahati, R. Z.; Rianto, D. J.; Putri, R. W.; ., Yandriani Z.
Jurnal Pertambangan Vol 8 No 3 (2024): Agustus 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jp.v8i3.2347

Abstract

Peningkatan konsentrasi silika menggunakan metode direct leaching dari bottom ash tidak hanya memiliki potensi ekonomi yang signifikan, tetapi juga memberikan manfaat lingkungan. Pemanfaatan bottom ash untuk mengurangi permasalahan volume limbah yang harus segera diatasi, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, pemanfaatan silika dari limbah bottom ash dapat mengurangi kebutuhan akan penambangan silika baru, yang berarti juga mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas penambangan. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi silika (SiO2) dari limbah bottom ash dengan proses direct leaching dengan mengurangi konsentrasi mineral pengotor serta menganalisis efektifitas proses direct leaching tersebut. Metode penelitian dilakukan dalam skala laboratorium dengan dua tahap yaitu pengujian direct leaching dan pengujian X-Ray Fluorences (XRF). Tahap direct leaching dilakukan dengan menggunakan bottom ash sebanyak 200gram, agen pelarut basa berupa NaOH teknis dengan konsentrasi 2M, 6M dan 8M serta pelarut asam berupa H2SO4 teknis dengan mekanisme pencampuran secara berurutan. Tahap pengujian XRF bertujuan untuk mengetahui peningkatan konsentrasi mineral SiO2 setelah dilakukan pengujian sampel dengan direct leaching. Analisis data dilakukan secara deskriptif-verifikatif terhadap peningkatan konsentrasi silika pada bottom ash. Hasil menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi silika berbeda-beda berdasarkan variasi konsentrasi NaOH yaitu 76,51% (3M), 79,51% (6M), dan 80,43% (8M) dari konsentrasi awal silika sebesar 64,14%. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa proses direct leaching yang dilakukan pada penelitian ini sangat efektif menurunkan konsentrasi mineral pengotor pada bottom ash sehingga terjadi peningkatan konsentrasi mineral silika (SiO2).