p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Pertambangan
Pebrianto, R.
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

REKOMENDASI GEOMETRI PELEDAKAN BATUAN ANDESIT UNTUK HASIL FRAGMENTASI YANG BAIK Pebrianto, R.; Al Hadi, A.; Asof, M.; Paloma, N.
Jurnal Pertambangan Vol 8 No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jp.v8i2.2296

Abstract

Berdasarkan geometri peledakan aktual bulan November-Desember 2023, diperoleh hasil distribusi fragmentasi aktual 30 kali peledakan menggunakan software Split desktop 2.0. Rata-rata jumlah material yang berukuran ≤80 cm sebanyak 63,38% dan menghasilkan ukuran ≥80cm (boulder) batu andesit sebesar 36,61%. Proses pembongkaran batu andesit di PT MBS dilakukan menggunakan proses drilling and blasting, dengan standar hasil peledakan yang berukuran ≤80 cm sebanyak 70% dan yang berukuran ≥80 cm sebanyak 30%. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengamatan langsung, kegiatan peledakan ini belum memenuhi standar perusahaan dimana didapatkan fragmentasi berukuran ≤80 cm sebanyak 63,38% dan boulder ≥80 cm sebanyak 36,61%. Melalui penelitian ini ingin diketahui geometri peledakan yang diterapkan di perusahaan; mengukur distribusi fragmentasi batuan andesit aktual menggunakan metode kuz-ram dan software split desktop 2.0; membuat rancangan ulang geometri peledakan secara teoritis menurut C.J Konya (1990); dan membandingkan distribusi hasil fragmentasi aktual dan rancangan ulang. Metode penelitian ini menggunakan persamaan C.J Konya untuk menghitung redesign geometri peledakan, dan menggunakan metode Kuz-Ram dan Software Split Desktop untuk menghitung ukuran fragmentasi secara perkiraan dan aktual. Sehingga dilakukan redesign jarak burden dari 2,27 m menjadi 2 m, spacing 2,32 m menjadi 2,74 m, stemming 2,32 m menjadi 2 m, subdrilling 0,5 m menjadi 0,6 m, kedalaman lubang ledak 6,11 m menjadi 8,6 m, nilai powder factor 0,42 kg/bcm (0,17 kg/ton) menjadi 0,58 kg/bcm (0,23 kg/ton). Distribusi fragmentasi geometri redesign menggunakan software Split Desktop 2.0 didapatkan ukuran ≤80 cm sebanyak 94,31% dan menggunakan analisis kuz-ram sebanyak 22,477%.
PENINGKATAN KONSENTRASI SILIKA PADA PROSES LEACHING DARI LIMBAH BOTTOM ASH BATUBARA Gobel, A. P.; Waristian, H.; Purbasari, D.; Pebrianto, R.; Mirahati, R. Z.; Rianto, D. J.; Putri, R. W.; ., Yandriani Z.
Jurnal Pertambangan Vol 8 No 3 (2024): Agustus 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jp.v8i3.2347

Abstract

Peningkatan konsentrasi silika menggunakan metode direct leaching dari bottom ash tidak hanya memiliki potensi ekonomi yang signifikan, tetapi juga memberikan manfaat lingkungan. Pemanfaatan bottom ash untuk mengurangi permasalahan volume limbah yang harus segera diatasi, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, pemanfaatan silika dari limbah bottom ash dapat mengurangi kebutuhan akan penambangan silika baru, yang berarti juga mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas penambangan. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi silika (SiO2) dari limbah bottom ash dengan proses direct leaching dengan mengurangi konsentrasi mineral pengotor serta menganalisis efektifitas proses direct leaching tersebut. Metode penelitian dilakukan dalam skala laboratorium dengan dua tahap yaitu pengujian direct leaching dan pengujian X-Ray Fluorences (XRF). Tahap direct leaching dilakukan dengan menggunakan bottom ash sebanyak 200gram, agen pelarut basa berupa NaOH teknis dengan konsentrasi 2M, 6M dan 8M serta pelarut asam berupa H2SO4 teknis dengan mekanisme pencampuran secara berurutan. Tahap pengujian XRF bertujuan untuk mengetahui peningkatan konsentrasi mineral SiO2 setelah dilakukan pengujian sampel dengan direct leaching. Analisis data dilakukan secara deskriptif-verifikatif terhadap peningkatan konsentrasi silika pada bottom ash. Hasil menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi silika berbeda-beda berdasarkan variasi konsentrasi NaOH yaitu 76,51% (3M), 79,51% (6M), dan 80,43% (8M) dari konsentrasi awal silika sebesar 64,14%. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa proses direct leaching yang dilakukan pada penelitian ini sangat efektif menurunkan konsentrasi mineral pengotor pada bottom ash sehingga terjadi peningkatan konsentrasi mineral silika (SiO2).