Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Pengaruh tegangan pada pengolahan synthetic oily wastewater dengan metode electro-adsorption menggunakan karbon aktif dan elektroda aluminium Lia Cundari; Bazlina D. Afrah; Suci Dwijayanti; Luthfiyah A. Sayyidah; Althaf Taufiqurrahman; Aldi Ramadhani; Alvina Suryadinata
Jurnal Teknik Kimia Vol 27 No 1 (2021): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v27i1.8

Abstract

Larutan berminyak yang dihasilkan pengilangan 0,4-1,6 kali jumlah produksi minyak, dengan kadar minyak dan chemical oxygen demand (COD) masing-masing 100-300 mg/L dan 850-1020 mg/L. Komponen minyak dalam limbah dapat menghambat ekosistem perairan, mulai dari pertumbuhannya, fisiologi, dan reproduksi. Elektro-adsorpsi merupakan teknologi pemisahan hybrid untuk pemurnian dan desalinasi air dengan mengkombinasikan metode elektrolisis dan adsorpsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi karbon aktif sebelum dan sesudah proses elektro-adsorpsi dan untuk mengetahui pengaruh tegangan pada pengolahan larutan berminyak ditinjau dari nilai COD dan konsentrasi minyak-lemak. Karakteristik karbon aktif dilihat melalui scanning electron microscope (SEM) dan fourier transform infra red (FTIR). Elektro-adsorpsi dilakukan menggunakan adsorben karbon aktif komersial dan elektroda aluminium, dengan memvariasikan tegangan (0, 5, 10, 15 V) dan waktu (5, 10, 15, 20, 25 menit). Larutan berminyak sintetik dibuat dengan mencampurkan 1 g biosolar (B30) dengan 1 liter air Sungai Musi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode elektro-adsorpsi efektif digunakan pada pengolahan larutan berminyak sintetik. Hasil analisa SEM karbon aktif sebelum dan sesudah proses elektrolisis adsorpsi menunjukkan distribusi pori-pori tidak beraturan dan banyak pengotor di sekitar pori-pori karbon aktif. Diamater pori-pori rata-rata setelah proses elektrolisis adsorpsi sebesar 2,54 μm dari 2,58 μm. Hasil Analisa FTIR karbon aktif setelah proses menunjukkan terbentuknya puncak gelombang yang menandakan adanya gugus fungsi yang menjadi karakteristik dari biosolar yang teradsorpsi ke dalam karbon aktif. Penurunan kadar COD dan konsentrasi minyak-lemak paling tinggi masing-masing 40,21% pada 5 V selama 5 menit dan 95,25% pada 15 V selama 10 menit.
Rancang bangun alat produksi asap cair dengan metode pirolisis menggunakan software fusion 360 Bazlina D. Afrah; Muhammad I. Riady; Lia Cundari; Muhammad A. Rizan; Agung D. Aryansyah
Jurnal Teknik Kimia Vol 26 No 3 (2020): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v26i3.103

Abstract

Metode pirolisis adalah proses terjadinya pemanasan bahan baku di dalam reaktor yang menyebabkan terbentuk asap dan melewati media pendingin sehingga berubah fase menjadi cair atau disebut sebagai asap cair. Perancangan alat menggunakan software Fusion 360, dimana data mechanical drawing hasil dari software tersebut digunakan sebagai dasar untuk fabrikasi rangkaian alat sehingga didapatkan hasil yang maksimal dari proses pirolisis baik secara kuantitas dan kualitas asap cair sebagai produk. Software Fusion 360 dipilih didasari karena kemampuan yang lebih lengkap, dimana hasil desain alat yang mirip dengan alat sebenarnya dan dapat digunakan untuk menjalankan simulasi proses. Langkah awal penggunaan Software Fusion 360 dimulai dengan desain bagian drum pembakaran reaktor, kemudian desain reaktor pirolisis, pipa, dan radiator. Volume produk asap cair yang didapat mencapai lebih dari 5 kali lipat dari alat sebelumnya yang menggunakan metode pembakaran langsung dengan media pendingin berupa kondensor dari lilitan tembaga pada kondisi terbuka. Hal ini menunjukkan alat hasil rancangan lebih efektif dengan variabel jenis dan jumlah bahan baku serta waktu pengamatan yang sama. Pengujian kualitas asap cair dilakukan dengan mengukur densitas, pH dan rendemen. Densitas, pH, dan rendemen asap cair kayu karet basah dan kayu karet kering sebagai bahan baku secara berturut-turut adalah 0,996 gr/ml, 3,26, dan 54 % serta 1,02025 gr/ml, 3,14, dan 32 %. Asap cair dari kayu karet kering memiliki hasil yang lebih baik dengan semua variabel pengujian memenuhi standar kualitas asap cair.
Studi eksperimental turbin angin kombinasi sumbu vertikal darrieus-savonius dengan poros kembar Muhammad Ihsan Riady; Dyos Santoso; Bazlina Dawami Afrah; Juliet Patricia Arsadha; Rupinder Rupinder; Miftahurrizka Afrah
Jurnal Teknik Kimia Vol 28 No 1 (2022): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v28i1.975

Abstract

Energi angin merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang melimpah di Indonesia. Potensi angin yang besar ini dapat dimanfaatkan dengan menggunakan turbin angin sebagai teknologi yang ramah lingkungan. Turbin angin Savonius dan turbin angin Darrieus merupakan turbin angin sumbu vertikal yang sesuai dengan karakteristik angin yang tersedia. Pada penelitian ini, turbin Darrieus dikombinasikan dengan turbin Savonius dalam rangka memperbaiki kemampuan self-starting turbin tersebut. Untuk mendapatkan performansi turbin yang lebih baik, daya yang dihasilkan oleh turbin Savonius juga dimanfaatkan sehingga tidak semata-mata berfungsi sebagai perangkat starting saja. Untuk tujuan itu, rotor Savonius dipasang pada poros dengan menggunakan one way bearing sehingga masing-masing rotor dapat beroperasi secara terpisah dan memiliki kecepatan putaran yang berbeda. Profil sudu yang digunakan dalam penelitian ini adalah airfoil NACA 0018 untuk rotor Darrieus dan modifikasi airfoil e377-il untuk rotor Savonius. Tujuan utama penelitian ini adalah mengevaluasi peningkatan peformansi yang diperoleh pada kombinasi turbin Darrieus Savonius poros kembar bila dibandingkan dengan kombinasi poros tunggal. Pada kombinasi poros tunggal, rotor Savonius terpasang tetap pada poros turbin Darrieus dan hanya digunakan sebagai starting, sedangkan pada kombinasi poros kembar, daya yang dihasilkan oleh kedua rotor dimanfaatkan. Hasil dari pengujian ini memperlihatkan bahwa daya yang dibangkitkan oleh kombinasi poros kembar mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan oleh kombinasi poros tunggal yaitu sebesar 28.54% (0.528 W) pada kecepatan angin 4.38 m/s.
The Effect of Flowrate on Dye Removal of Jumputan Wastewater in a Fixed-Bed Column by Using Adsorption Model: Experimental and Breakthrough Curves Analysis Lia Cundari; Bazlina Dawami Afrah; Asyeni Miftahul Jannah; Patrick Rudy Meizakh; Muhammad Alik Aziz; Wulan Ayum Larasati
Reaktor Volume 22 No. 1 April 2022
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.489 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.22.1.28-35

Abstract

One of the traditional arts in Indonesia is Jumputan fabric which produced by using tie and dye technic. The Jumputan wastewater contains organic compounds which can decrease the oxygen content in water. An economic and applicable process to handle the Jumputan wastewater is adsorption. The research was conducted to find out the effect of flowrate to the adsorption performance of the dye onto activated carbon in a continuous fixed-bed column based on the breakthrough curve parameter. The activated carbon made from betel nuts (Cyrtostachys lakka) with size particle of 60 mesh. The column dimension was 2 inches of inside diameter and 60 cm of height column. The bed height was 10 cm. The feed pumped from the top of column with variation of flowrate of 10, 20 and 30 ml/min. The absorbance of the dye was analyzed by using UV-Vis spectrophotometer. The adsorption column models were analyzed using Thomas, Yoon-Nelson, and Adam-Bohart. The result of this research was the dye removal efficiency decreased with the increase in flowrate, which was 61.4%; 56.9%; and 47.6% for 10, 20, and 30 ml/min respectively. Feed flowrate showed a negative effect on the saturation time, the higher the flowrate, the faster it reaches the saturation point of the adsorbent. The breakpoints were 180, 260, and 420 minutes at 30, 20, 10 ml/min flowrate. The model data indicated that Thomas and Yoon-Nelson are fitted well with the experimental results. The models show the largest regression and the smallest error with the value of each 0.99 and 0.0035 at flowrate of 10 ml/min.
Electro-adsorption as a Hybrid Processing to Removed Oil from Synthetic Oily Solution by Using Activated Carbon and Iron Electrodes Lia Cundari; Bazlina Dawami Afrah; Suci Dwijayanti; Alvina Suryadinata; Aldi Ramadhani
Science and Technology Indonesia Vol. 7 No. 3 (2022): July
Publisher : Research Center of Inorganic Materials and Coordination Complexes, FMIPA Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2957.782 KB) | DOI: 10.26554/sti.2022.7.3.344-352

Abstract

Biosolar contains oil, fatty acids, emulsifiers, bactericides, and other chemicals. If the oil contents are mixed with water, it will become hazardous waste and affect drinking water sources, endanger human health, air pollution, affect agricultural production, and damage the natural landscape, so the oil content must be processed to reduce its hazardous content. One of the methods used in treating oily solutions is adsorption. The adsorption method for oily solution treatment is ineffective because it requires several stages, so the required capital is relatively larger and takes longer. Electro-adsorption is one of the methods that is being developed for treating oily solutions. Electro-adsorption is a hybrid separation technology to break down oil emulsions in wastewater and some other organic content. The purpose of this study is to characterize the activated carbon and determine the effect of voltage and time on synthetic oily solution treatment in terms of COD value and oil-fat content. A synthetic oily solution is made by mixing 1 g of biosolar/B30 into the water from the Musi River to a volume of 1 L. The application of the electro-adsorption method uses commercially activated carbon as an adsorbent and iron as an electrode. Variations given to the process with voltage 0, 5, 10, 15 V and time 0, 5, 10, 15, 20, and 25 minutes. The characteristic of activated carbon showed a size change in the pore size from 2.58 µm to 1.98 µm and a reduction of surface area from 740 (±180) m2/g to 730 (±120) m2/g. The electro-adsorption method was effective in treating oily solutions. The decrease of COD reaches the maximum level at a voltage 10 V for 25 minutes, which was 75.92% from 62.33 mg/L to 15 mg/L initially, while the concentration of oil-fat obtains the maximum level at a voltage of 5 V for 5 minutes that is equal to 99.65%, initially 303.19 mg/L to 1.05 mg/L. The optimum condition of the electro-adsorption process in synthetic oily solution was at the voltage of 5 V and a time of 5 minutes. The electro-adsorption process is an effective method to treat synthetic oily solutions.
Optimization of Liquid Smoke Products Made from Rubberwood with Pyrolysis Method Bazlina Dawami Afrah; M. Ihsan Riady; Lia Cundari; Muhammad Andzar Rizan; Jihan Utami; Siti Istiani Pratiwi; Muhammad Yori Pratama
Science and Technology Indonesia Vol. 8 No. 3 (2023): July
Publisher : Research Center of Inorganic Materials and Coordination Complexes, FMIPA Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26554/sti.2023.8.3.353-360

Abstract

A large amount of rubberwood waste in Indonesia is caused by abundant rubberwood production. However, the utilization of rubberwood waste has not been optimized in Indonesia. One of the efforts to utilize rubberwood waste is to process it into liquid smoke. Liquid smoke is the dispersion of smoke vapor in water. The raw material used in this research is rubberwood. This study aimed to determine the quality of liquid smoke after purification by knowing the volume, density, pH, viscosity, yield, and phenol content using rubberwood as raw material and the pyrolysis method. The pyrolysis process is purified by distillation based on differences in boiling points. This research is divided into two stages of distillation, namely low grade purified liquid smoke and high grade purified liquid smoke. The analysis results will follow the quality standards of Japanese liquid smoke. The results show that the best liquid smoke from this research is liquid smoke with a pyrolysis time of 3 hours because it meets Japanese liquid smoke quality standards.
Perancangan Pirolisis Kayu Karet (Hevea brasiliensis) dan Tempurung Kelapa (Cocos nucifera) Menggunakan Rancangan Alat Berbasis Electric Furnace Bazlina D. Afrah; Muhammad I. Riady; Juliet P. Arsadha; R. Rimadhina; E. Oktarinasari
Jurnal Teknik Kimia Vol 29 No 2 (2023): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya in collaboration with Asosiasi Pendidikan Tinggi Teknik Kimia Indonesia (APTEKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v29i2.1496

Abstract

Proses pirolisis merupakan proses dekomposisi termokimia bahan organik melalui pemanasan tanpa atau dengan oksigen dari bahan-bahan yang mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa serta senyawa karbon lainnya. Produk dari proses pirolisis antara lain bio-oil dan bio-char, dimana bio-oil merupakan cairan yang dihasilkan setelah melalui proses kondensasi sedangkan bio-char merupakan padatan sisa pembakaran. Tujuan dari penelitian ini adalah mengontrol suhu dalam proses pirolisis, sehingga dibutuhkan rangkaian alat pirolisis agar menghasilkan produk pada masing-masing range suhu yang diinginkan. Alat pirolisis ini terdiri dari komponen utama yaitu electric furnace dan reaktor, serta komponen-kompenen pendukungnya yaitu thermocouple, solid state relay, temperature controller, coil, terminal block, dan miniature circuit breaker (MCB). Perakitan alat pirolisis selanjutnya disambungkan dengan pipa menuju kondensor untuk terjadinya proses kondensasi. Electric furnace memiliki diameter 40 cm dan tinggi 50 cm. Setelah rangkaian selesai, diperlukan pengujian alat untuk memastikan rangkaian sudah bisa digunakan dan dapat mencapai target suhu. Bahan baku digunakan dengan basis 5 kg yaitu dengan variasi 60% kayu karet dan 40% tempurung kelapa. Hasil yang diperoleh pada proses pirolisis dengan tiga range suhu antara lain >100oC, >200oC, dan 300-350oC, adalah 140 mL, 1390 mL, 530 mL yang dilakukan selama 1 jam 44 menit. Produk bio-char sebanyak 1,4 kg didapatkan dari pirolisis 5 kg bahan baku. Uji bakar pada bio-char didapatkan adalah massa awal sebanyak 60 g, massa akhir sebanyak 6 g dengan waktu 23 menit serta laju pembakaran 2,3478 g/menit.
Produksi Asap Cair dari Limbah Kopi di Desa Karang Tanding Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat Bazlina Dawami Afrah; M Ihsan Riady; Tuti Indah Sari; Fitri Hadiah; Novia Sumardi; Siti Istiani Pratiwi; Ahmad Julianto; Agung Dwi Aryansyah
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7 No 3 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v7i3.9101

Abstract

Komoditas kopi merupakan salah satu komoditas andalan yang memberikan kontribusi besar bagi pendapatan nasional. Tanaman kopi selain menghasilkan produk utama berupa biji kopi juga menghasilkan limbah berupa batang dan kulit buah kopi yang memiliki potensi bahan untuk pembuatan asap cair untuk pengganti pestisida sintetik dan penggumpal lateks. Pelaksanaan kegiatan edukasi dan pelatihan pemanfaatan limbah tanaman kopi menjadi asap cair sebagai bahan pestisida sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat Desa Karang Tanding menjadi alternatif untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang produk ekonomis yang berasal dari limbah tanaman kopi. Kegiatan ini disambut oleh 1.146 orang yang mayoritas mata pencahariannya di sektor perkebunan. Pemanfaatan limbah kopi melibatkan masyarakat dan mahasiswa termasuk penyiapan materi dan pengolahan lanjutan dengan protokol COVID-19 yang direkomendasikan. Kegiatan selanjutnya merupakan sosialisasi penggunaan alat yang diikuti ± 20 masyarakat dengan harapan masyarakat dapat mengedukasi masyarakat lain dan mengaplikasikan langsung pada perkebunan desa Karang Tanding seluas ± 400 Ha. Produk asap cair yang dihasilkan dengan pemurnian asap cair dapat menghasilkan peptisida alami yang aman bagi sektor perkebunan.
PENGARUH NILAI KARAKTERISTIK BATUBARA TERHADAP GROSS CALORIFIC VALUE BATUBARA PT BUKIT ASAM B. D. Afrah; E. R. D. Imanda; A. A. A. Utami; M. Afrah
Jurnal Pertambangan Vol 7 No 4 (2023): November 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jp.v7i4.1751

Abstract

PT Bukit Asam Tbk adalah perusahaan bisnis batubara yang cukup besar di Indonesia. Batubara tergolong sumber energi karena memiliki nilai kalor untuk terjadinya pembakaran. Oleh karena itu nilai kalor merupakan karakteristik yang sangat penting bagi kualitas batubara. Nilai kalor batubara yang diperoleh dari front atau lokasi penambangan dan stockpiles dapat mengalami perbedaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh analisis proksimat terhadap gross calorific value (GCV) dan pengaruh lokasi penambangan terhadap parameter analisis proksimat dan GCV. Analisis proksimat merupakan uji untuk menentukan kandungan dalam batubara, yakni kadar air (moisture air dry), kadar abu (ash content), zat terbang (volatile matter), dan karbon tetap (fixed carbon). Persentase kadar air tertinggi dan terendah ialah sebesar 13,71% dan 4,69% dengan nilai kalor masing-masing sebesar 6.231 cal/g dan 6.692 cal/g. Persentase kadar abu tertinggi dan terendah ialah sebesar 12,74% dan 1,06% dengan nilai kalor masing-masing sebesar 5.633 cal/g dan 6.148 cal/g. Persentase kadar zat terbang tertinggi dan terendah ialah sebesar 44,2% dan 15% dengan nilai kalor masing-masing sebesar 8.328 cal/g dan 6.148 cal/g. Kadar air, kadar abu, dan kadar zat terbang yang semakin tinggi dalam batubara menyebabkan semakin rendahnya nilai kalor batubara. Persentase nilai karbon tetap tertinggi dan terendah ialah sebesar 81,74% dan 40,02% dengan nilai kalor masing-masing sebesar 8.328 cal/g dan 5.633 cal/g. Nilai karbon tetap yang semakin tinggi dalam batubara menyebabkan nilai kalor batubara yang semakin tinggi. Kualitas batubara yang berasal dari front lebih baik daripada stockpiles yang disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya faktor cuaca, pengotor, dan lama penyimpanan pada stockpiles.
Mixture composition and coal size effect on coal water mixture quality Bazlina Dawami Afrah; Lia Cundari; Ni'matul Hakiki Vebri Awan; Illovine Hadassa; Eva Oktarinasari; Miftahurrizka Afrah
Jurnal Teknik Kimia Vol 30 No 1 (2024): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya in collaboration with Asosiasi Pendidikan Tinggi Teknik Kimia Indonesia (APTEKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v30i1.1238

Abstract

Coal usage as a primary energy source is targeted to continue to increase and replace petroleum as the main energy source. Further processing is required to achieve the standard fuel characteristics, one of which is through a process called Coal Water Mixture (CWM) by adding water and additives to coal to produce fuel with characteristics like heavy oil. This research was conducted to analyze the best composition and size of the coal for CWM processing using variations in coal composition (20 %; 30 %; 40 %; 50 %; and 60 %) and coal particle size (40, 80, and 120 mesh). The parameters studied for each CWM product are product quantity, inherent moisture, density, pH, and calorific value. The results of the initial analysis show that the CWM product with a coal composition of 50 % has characteristics that most closely resemble Heavy Fuel Oil (HFO). CWM product with a coal composition of 50 % with all three variations of coal size was then tested for its calorific value and the respective values ​​were 3476.3153 cal/g; 4025.5551 cal/g; and 4488.4248 cal/g. The resulting product meets the physical characteristics qualifications, but to substitute HFO as fuel, it is necessary to use high quality coal, namely anthracite with a higher calorific value or upgrade the coal raw materials that will be used for the CWM processing.
Co-Authors A. A. A. Utami Agung D. Aryansyah Agung Dwi Aryansyah Agung Gunawan Ahmad Julianto Al-Faiz, Ahmad Haris Aldi Ramadhani Aldi Ramadhani Alfatih, Muhammad Ma'ruf Alfayyadh, Muhammad Luthfi Althaf Taufiqurrahman Alvina Suryadinata Alvina Suryadinata Anugrah, Muhammad Risky Ariva, Helmi Aryansyah, Agung Dwi Asnari, Muhammad Asyeni Miftahul Jannah Cundari, Lia Delli Saputri, Jasmine Fadhilah Dwi Anggraini Dyos Santoso E. Oktarinasari E. R. D. Imanda Edda Anastasia Oktawina Eva Oktarinasari Fadilah, Ibnu Farand, Muhammad Geo Fitri Hadiah Fitri, Rizza Fadillah Gayatri, Rianyza Ihsan Riady, Muhammad Ihsan Riyadi, Muhammad Illovine Hadassa Ilmi, Nurul Indahsari, Siti Rachmi Jihan Utami Julianto, Ahmad Juliet P. Arsadha Juliet Patricia Arsadha Leily Nurul Komariah Lia Cundari Lia Cundari Lia Cundari Luthfiyah A. Sayyidah M Ihsan Riady M. Afrah Miftahurrizka Afrah Miftahurrizka Afrah Muhammad A. Rizan Muhammad Alik Aziz Muhammad Andzar Rizan Muhammad Yori Pratama Muzzaki, Ahmad Nabil Nabilla Tania Rahma Nabilla, Dinda Gusti Cahya Ni'matul Hakiki Vebri Awan Novia Sumardi Novia Sumardi Novia, Novia Oktarinasari, Eva Oktaviani Oktaviani Patrick Rudy Meizakh Payomthip, Panida Pranajaya, Violanda Dwi Wulandari Pratiwi, Siti Istiani R. Rimadhina Ramadhanty, Rizky Vasya Ramona Putri, Tiara Maharani Riady, M Ihsan Riady, M.I. Riadz, Tubagus Rizki, Fadhilah Rupinder Rupinder Sari, Fitri Hadiah Saskia, Harifa Hadi Shean, Rizqi Akbar Siti Istiani Pratiwi Siti Istiani Pratiwi Suci Dwijayanti Suhendra, Ahmad Adi Syabil, M. Ibnus Tuti Indah Sari Tuti Indah Sari, Tuti Indah Winda, Hanifa Permata Wulan Ayum Larasati Zalman, Arjun