Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik ITS

Optimasi Coverage SFN pada Pemancar TV Digital DVB-T2 dengan Metode Simulated Annealing Adib Nur Ikhwan; Gamantyo Hendrantoro; Endroyono Endroyono
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.663 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i2.3464

Abstract

Siaran TV digital yang akan diterapkan di Indonesia pada awalnya menggunakan standar DVB-T (Digital Video Broadcasting-Terestrial) yang kemudian pada tahun 2012 diganti menjadi DVB-T2 (Digital Video Broadcasting-Terestrial Second Generation). Oleh karena itu, penelitian-penelitian sebelumnya termasuk optimasi coverage TV digital sudah tidak relevan lagi. Coverage merupakan salah satu bagian yang penting dalam siaran TV digital. Pada tugas akhir ini, optimasi coverage SFN (Single Frequency network) pada pemancar TV digital diterapkan dengan metode SA (Simulated Annealing). Metode SA berusaha mencari solusi dengan berpindah dari satu solusi ke solusi  yang lain, dimana akan dipilih solusi yang mempunyai fungsi energy (fitness) yang terkecil. Optimasi dengan metode SA ini dilakukan dengan mengubah-ubah posisi pemancar TV digital sehingga didapatkan posisi yang terbaik. Optimasinya menggunakan 10 cooling schedule dengan melakukan 2 kali tes, baik pada mode FFT 2K ataupun 4K. Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah daerah coverage SFN pada pemancar siaran TV digital DVB-T2 mengalami peningkatan coverage relatif terbaik rata-rata sebesar 2.348% pada cooling schedule 7.
Rancang Bangun Software Sistem Monitoring TV Digital DVB-T2 Galih Arindra Putra; Endroyono Endroyono; Gatot Kusrahardjo
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4313.918 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i1.8395

Abstract

Sebuah software sistem pengawasan penerima televisi digital telah dikembangkan. Sistem telah dirancang sebagai solusi yang mudah digunakan untuk mengontrol kualitas layanan televisi digital dengan mengukur parameter service level agreement pada penerima. Software yang terintegrasi dengan DekTec 2131 mampu menampilkan pengukuran real time. Berdasarkan persyaratan sistem monitoring, bagaimana memastikan pengukuran secara real time menjadi masalah utama dari perangkat lunak. Selain itu banyaknya data yang dikumpulkan dan  mengingat data history yang perlu disimpan dalam system maka untuk alasan tersebut file .txt merupakan komponen penting dalam sistem monitoring. Guna mengetahui kinerja dari perangkat lunak yang telah dirancang digunakan pengujian black box, MOS, dan SUS. Kesesuaian parameter input dan output pada pengujian black box menunjukkan bahwa software yang dirancang telah sesuai analisis kebutuhan. Selain itu, berdasarkan 32 data dari responden yang dilibatkan untuk mencoba dan menggunakan software diperoleh nilai MOS rata-rata 4,311818182. Responden juga terlibat untuk mengisi survei SUS untuk menentukan kegunaan dari sistem. Hasil pengujian SUS menunjukkan nilai rata – rata 77,97 yang artinya software yang dirancang bersifat acceptable.
Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Pemancar Televisi Digital Terestrial di Indonesia Isna Nur Mahmud; Endroyono Endroyono; Gatot Kusrahardjo
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7030.673 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i1.8478

Abstract

Perubahan dari sistem televisi analog menjadi sistem televisi digital terestrial di Indonesia tinggal menunggu waktu. Namun masih banyak infrastruktur yang masih perlu dibangun untuk menunjang sistem televisi digital terestrial agar dapat beroperasi dengan baik. Belum meratanya sistem pemancar televisi digital terestrial yang keberadaannya masih terbenturnya undang – undang yang berlaku di negara ini menjadi salah satu permasalahannya. Salah satu solusinya adalah memetakannya dalam sebuah SIG. Pemetaan pemancar tv digital terestrial ini dibuat untuk mempermudah KPI  dalam melakukan identifikasi letak pemancar televisi digital terestrial serta memberikan informasi yang berkaitan dengan daya pemancar, spesifikasi pemancar televisi digital terestrial di Indonesia dalam kondisi offline. Dari pengujian didapatkan hasil antara lain, untuk pengujian black-box, didapatkan hasil yang sesuai dengan fungsionalitas sistem. Untuk nilai MOS, kemudahan menu aplikasi 3.9, kemudahan dlm navigasi aplikasi 4.1, kemudahan dlm menggunakan tools 4.05, penilaian tampilan interface 3.952, penilaian keseluruhan aplikasi SIG 4.hasil SUS yang dilakukan didapatkan nilai 65.71
Optimalisasi Network Gain Jaringan Digital Melalui Pemanfaatan Kombinasi SFN Dan MFN Di Pulau Jawa Dengan Metode Monte Carlo Novita Purwaningsih; Endroyono Endroyono; Gatot Kusrahardjo
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v4i1.8658

Abstract

Abstrak - Teknologi penyiaran analog saat ini mulai ditinggalkan. Indonesia saat ini sedang melakukan proses transisi untuk berpindah ke tv digital dengan standart DVB-T2 dan merencanakan analog switch off pada tahun 2018. Banyaknya jumlah pemancar, coverage kurang besar, dan persen coverage yang rendah merupakan indikator dari network gain yang kurang optimal. Pada tugas akhir ini dilakukan optimalisasi network gain tujuannya adalah agar coverage pemancar lebih optimal, persen coverage meningkat, dan bisa mengurangi jumlah pemancar sehingga menghemat biaya implementasi. Untuk optimalisasi network gain digunakan metode monte carlo dengan cara melakukan proses selection atau combine pada daerah yang menerima sinyal lebih dari satu. Dari simulasi yang telah dilakukan, optimasi dengan metode monte carlo menunjukkan hasil persentase coverage yang paling bagus yaitu 71.96% dan yang paling buruk zona 7 yaitu 58,81% untuk skala nasional zona 4. Jumlah pemancar dapat dikurangi sebanyak 3 pemancar dari total 33 pemancar yang ada, pemancar yang dapat dihilangkan adalah pemancar di kota Magelang di zona 6 dan Sumedang dan Majalengka di zona 5. Nilai rata-rata persen coverage di seluruh zona adalah 52.7% dan hasil optimalisasi telah melampaui nilai rata-rata yaitu 64.35%.
Rancang Bangun Platform Sistem SFN TV Digital DVB-T2 Rakhmat Oktariza; Endroyono Endroyono; Gatot Kusrahardjo
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (854.19 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i2.9801

Abstract

Menyambut implementasi penuh standar penyiaran TV digital DVB-T2 di Indonesia, pemahaman konsep dan realisasi terkait skema alokasi frekuensi dan susunan pemancar-penerima amat diperlukan untuk dapat melakukan perencanaan jaringan yang matang. Adanya suatu platform untuk implementasi, pengukuran dan analisis kinerja sistem DVB-T2 akan sangat membantu hal tersebut. Tugas Akhir ini bertujuan merancang platform sistem Single Frequency Network (SFN) untuk implementasi, pengukuran dan analisis pada aplikasi TV digital berstandar DVB-T2. Rancangan platform untuk pengukuran terdiri atas sebuah PC berisi card DekTec DTA-2131 dan antena UHF sebagai unit penerima, sedangkan dua buah PC berisi card DekTec DTA-2111 sebagai unit pemancar dan sebuah RF channel simulator ditambahkan untuk memungkinkan implementasi dan pengujian SFN secara mandiri dalam skala laboratorium. Pengukuran lapangan melalui drive test dilakukan dengan unit penerima sebagai evaluasi terhadap jaringan penyiaran TV digital di wilayah Gerbang Kertasusila. Hasil yang diperoleh kemudian digunakan dalam simulasi untuk menentukan rekomendasi skenario pengimplementasian SFN di wilayah tersebut, terutama dalam kaitannya dengan faktor Power Imbalance (PI) antara dua atau lebih pemancar. Platform yang dirancang sudah mampu diaplikasikan untuk pengukuran dan evaluasi jaringan penyiaran existing. Sementara hasil pengukuran dari 8 test point memberikan rata-rata level RF sebesar -67,70 dBm dan CNR sebesar 20,40 dB untuk wilayah Gerbang Kertasusila. Skenario pasangan pemancar yang direkomendasikan dari hasil simulasi adalah Tx1-2 untuk SFN-SISO dan Tx2-3 untuk SFN-MISO.
Optimasi Cross Layer Untuk Protokol Dynamic Source Routing Pada Komunikasi Antar Kendaraan Berbasis Vehicular Ad-Hoc Networks (VANETs) Kevianda Kamarullah; Endroyono Endroyono; Wirawan Wirawan
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (952.653 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.23771

Abstract

Konsep vehicle-to-vehicle communication (V2V) pada Intelligent Transportation Systems (ITS) merupakan suatu konsep teknologi dimana antar kendaraan dapat berinteraksi satu sama lainnya. Salah satu komunikasi yang dapat menghubungkan V2V ini yaitu Vehicular Ad-Hoc Networks (VANETs). Pada VANET, mobil bertindak sebagai node dan terus bergerak sehingga membuat topologi jaringan berubah. Perubahan topologi jaringan ini mengakibatkan pengiriman data yang tidak maksimal seperti delay yang besar ataupun kegagalan dalam pengiriman data. Untuk itu upaya optimasi routing pada VANET ini perlu dikembangkan. Studi ini membahas optimasi cross layer untuk dynamic source routing (DSR) pada VANET dengan mengintegrasikan network layer dan MAC layer. Pada MAC layer dilakukan proses kepadatan trafik untuk mengetahui ketersediaan kanal menggunakan channel free time dan mengetahui perubahan jarak antar kendaraan menggunakan mobility prediction method. Hasil dari kedua metode ini diteruskan ke network layer untuk menentukan rute terbaik. Optimasi dilakukan dengan melakukan simulasi menggunakan NS-2.Hasil yang didapat adalah berupa pengurangan end-to-end delay dan juga packet loss pada skenario jumlah pasangan koneksi 1, 4, dan 8 dengan pengurangan sebesar 0.01 detik, 0.015 detik, dan 0.00824 detik. Selain itu juga dapat mengurangi nilai persentase packet loss sebesar 1.3%, 0.53%, dan 0.46% pada skenario jumlah pasangan koneksi 1, 4, dan 8.