Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Hubungan Vulva Hygiene Dengan Pencegahan Infeksi Luka Perineum Pada Ibu Post Partum Di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Satu Kota Lhokseumawe Rika Mursyida
Jurnal EDUKES : Jurnal Penelitian Edukasi Kesehatan Vol. 4: JURNAL EDUKES VOLUME 4 NOMOR 1, EDISI MARET 2021
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) BUSTANUL ULUM LANGSA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52136/edukes.v4i1.392

Abstract

Luka perineum didefinisikan sebagai adanya robekan pada jalan lahir maupun karena episotomi pada saat melahirkan janin. Robekan perineum terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga terjadi pada persalinan berikutnya. Perineum adalah merupakan bagian permukaan pintu bawah panggul, yang terletak antara vulva dan anus. Perineum terdiri dari otot dan fascia urogenitalis serta diafragma pelvis (Wiknjosastro, 2014). Tujuan dalam penelitian ini Untuk mengetahui bagaimana hubungan vulva hygiene dengan infeksi luka perineum pada ibu post partum di wilayah kerja Puskesmas Muara Satu Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriktif korelatif. Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner.. Populasi dalam penelitian ini adalah 45 orang ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Muara Satu Kota Lhokseumawe. Pengolahan data dalam penelitian dengan cara editing, coding, transferring, tabulating. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka hasil analisa statistic menggunakan Chi-square test di dapatkan ρ value = 0,000 yang berarti ρ < α yang berarti ada hubungan antara vulva hygiene dengan infeksi luka perineum.
PERBEDAAN ASUPAN NUTRISI PADA BAYI 0-6 BULAN TERHADAP BERAT BADAN DAN KEJADIAN INFEKSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANTE BIDARI KABUPATEN ACEH TIMUR Rika Mursyida
Jurnal EDUKES : Jurnal Penelitian Edukasi Kesehatan Vol. 4: JURNAL EDUKES VOLUME 4 NOMOR 2, EDISI SEPTEMBER 2021
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) BUSTANUL ULUM LANGSA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52136/edukes.v4i2.412

Abstract

ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama untuk mendapatkan pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan yang Optimal. ASI terbukti melindungi anak terhadap berbagai penyakit infeksi seperti diare, ISPA dan lain-lain. Meningkatnya pemberian ASI di seluruh dunia diperkirakan dapat menurunkan angkat kematian akibat ISPA sebanyak 40% sampai 50% pada anak berusia <18 bulan. Memberikan susu formula sebelum bayi berumur enam bulan akan meningkatkan resiko berbagai macam penyakit, salah satunya adalah diare.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Perbedaan Asupan Nutrisi pada bayi 0-6 bulan terhadap Berat Badan dan Kejadian Infeksi di Wilayah Kerja Puskesmas Pantee Bidari Kabupaten Aceh Timur Tahun 2021. Desain penelitian ini adalah analitik dengan desain penelitian cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah Total Sampling yaitu seluruh populasi yang terdiri dari 29 bayi yang diberikan ASI dan 29 bayi yang diberikan Susu Formula, pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 14 s/d 20 Juli Tahun 2021. Analisa data dilakukan dengan analisa data univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik T-tes independent dan chi-square. Hasil uji didapatkan bahwa tidak ada perbedaan berat badan bayi 0-6 bulan yang diberikan Susu Formula dan ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Pantee Bidari Kabupaten Aceh Timur (p=0,132). Ada perbedaan kejadian diare bayi 0-6 bulan yang diberikan susu formula dan ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Pantee Bidari Kabupaten Aceh Timur (p=0,000). Ada perbedaan kejadian ISPA bayi 0-6 bulan yang diberikan Susu Formula dan ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Pantee Bidari Kabupaten Aceh Timur (p=0,000). Hasil penelitian ini dapat meningkatkan lagi pihak Puskesmas untuk memberikan promosi kesehatan dalam menegakkan Program ASI Eksklusif selama 6 bulan tanpa makanan lain selain ASI.
Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kemampuan Toilet Training Anak Usia 3-5 Tahun di Desa Meunasah Tunong Kecamatan Pante Bidari Kabupaten Aceh Timur Rika Mursyida; Muliani Muliani
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i1.2173

Abstract

Kemandirian anak mendukung anak dalam belajar memahami pilihan perilaku beserta resiko yang harus dipertanggung jawabkan oleh anak. Oleh karena itu anak harus dididik pelatihan penggunaan toilet training, dalam hal ini orang tua harus memahami keadaan anak, tingkat perkembangan dan cara belajar anak. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan kemamuan toilet training anak usia 3-5 tahun di desa Meunasah Tunong Kecamatan Pante Bidari Kabupaten aceh Timur tahun 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif analitik. Jumlah populasi dalam penelitian ini 78 orang ibu yang memiliki anak usia 3-5 tahun di desa Meunasah Tunong Kecamatan Pantee Bidari Kabupaten Aceh Timur. Penyebaran kuesioner pada penelitan ini dilakukan pada tanggal 7-19 Maret 2022 di desa Meunasah Tunong Kecamatan Pantee Bidari Kabupaten Aceh Timur. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara umur ibu dengan kemampuan toilet training pada anak usia 3-5 tahun dengan nilai di dapatkan ρ value = 0,453 yang berarti ρ > α. Hasil analisa statistik  menggunakan Chi-square test di dapatkan ρ value = 0,000 yang berarti ρ < α yang berarti  ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan kemampuan toilet training pada anak usia 3-5 tahun. Hasil analisa statistik  menggunakan Chi-square test di dapatkan ρ value = 0,000 yang berarti ρ < α yang berarti  ada hubungan antara pendidikan ibu dengan kemampuan toilet training pada anak usia 3-5 tahun. Diharapkan penelitian ini mampu memberikan penyuluhan tentang penerapan toilet training pada anak.Kata Kunci: Karakteristik ibu + Toilet training pada anak usia 3-5 tahun The independence of the child supports in learning to understand the choice of behavior and the risks that the child must be responsible for. Therefore, children must be trained in the use of toilet training, in this case parents must understand the child's condition, level of development and how the child learns. The purpose of the study was to determine the relationship between maternal characteristics and toilet training abilities for children aged 3-5 years in Meunasah Tunong Village, Pante Bidari District, East Aceh Regency in 2022. The method used in this research is descriptive analytical method. The total population in this study was 78 mothers with children aged 3-5 years in Meunasah Tunong Village, Pantee Bidari District, East Aceh Regency. The distribution of the questionnaire in this research was carried out on 7-19 May 2022 in the village of Meunasah Tunong, Pantee Bidari District, East Aceh Regency. Based on the results of the research conducted, it was found that there was no relationship between maternal age and toilet training abilities in children aged 3-5 years with a ρ of value = 0.453, which means ρ > α . The results of statistical analysis using the Chi-square test obtained value = 0.000 which means < which means that there is a relationship between mother's work and toilet training abilities in children aged 3-5 years. The results of statistical analysis using the Chi-square test obtained ρ value = 0.000 which means ρ < α which means there is a relationship between mother's education and toilet training ability in children aged 3-5 years. It is hoped that this research will be able to provide counseling about the application of toilet training to children.Keywords: Characteristics of mothers + Toilet training in children aged 3-5 year
Efektivitas Aromaterapi Peppermint Terhadap Penurunan Hiperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil di Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Rika Mursyida; Safinatuljadilah Safinatuljadilah
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2695

Abstract

Kehamilan merupakan penyatuan spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan dengan tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium, Masa kehamilan dimulai dari hasil konsepsi sampai lahirnya janin. Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi. peppermint mengandung kasiat anti kejang dan penyembuhan yang handal untuk kasus mual, salah cerna, susah membuang gas di perut diare, sembelit, sakit kepala dan pingsan. Aromaterapi memberikan rasa efek bagi penghirupnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efektivitas aromaterapi peppermint terhadap penurunan hiperemesis gravidarum pada ibu hamil. Jenis Penelitin yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif atau quantitatif design dengan pendekatan desain quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mengalami hiperemisis gravidarum yang datang ke PMB Hj. Syamsiah, S.Tr.Keb Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara. penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 s/d 22 Juli tahun 2022 dengan sampel sebanyak 45 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan total  sampling, berdasarkan hasil uji wilcoxon  hasil penelitian bahwa ada perbedaan mual sebelum dan sesudah di berikan aromaterapi Peppermint dengan nilai Z -5,995 dan pvalue 0,000 < 0,05, dan muntah dengan nilai Z -6,033 dan pvalue 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan sebelum dan sesudah di berikan aromaterapi peppermint.Kata Kunci: Kehamilan, Hiperemesis Gravidarum, Aromaterapi PeppermintPregnancy is the union of spermatozoa and ovum which is followed by the implantation of the products of conception into the endometrium. The gestation period starts from the products of conception until the birth of the fetus. Hyperemesis Gravidarum is excessive nausea and vomiting in pregnant women to the point that it interferes with daily work because the condition generally gets worse, due to dehydration. Peppermint contains anti-convulsant and healing properties that are reliable for cases of nausea, indigestion, difficulty passing gas in the stomach, diarrhea, constipation, headaches and fainting. Aromatherapy gives a sense of effect to the inhaler. The purpose of this study was to identify the effectiveness of peppermint aromatherapy in reducing hyperemesis gravidarum in pregnant women. The type of research used in this research is quantitative research or quantitative design with a quasi-experimental design approach. The population in this study were all pregnant women who came to PMB Hj. Syamsiah, S.Tr.Keb, Dewantara District, North Aceh Regency. This research was conducted from 14 to 22 July 2022 with a sample of 45 respondents. The sampling technique used total sampling, based on the results of the Wilcoxon test results that there were differences in nausea before and after being given Peppermint aromatherapy with a Z value of -5.995 and a pvalue of 0.000 <0.05, and vomiting with a Z value of -6.033 and a pvalue of 0.000 <0. 05 which means there is a difference before and after being given peppermint aromatherapy.Keywords: Pregnancy, Hyperemesis Gravidarum, Peppermint Aromatherapy
Hubungan Empat Terlalu (4-T) dengan Riwayat Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Mon Geudong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Mursyida, Rika; Manalu, Fitria
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1947

Abstract

Empat Terlalu (4-T) adalah terlalu muda usia ibu < 20 tahun, terlalu tua usia ibu > 35 tahun, terlalu dekat jarak kehamilan atau persalinannya < dari 2 tahun, dan terlalu banyak jumlah anak > 4 (BKKBN, 2020). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan Empat Terlalu (4-T) di Puskesmas Mon Geudong Kota Lhokseumawe maka dilakukannya penelitian ini. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu nifas di Puskesmas Mon Geudong yang berjumlah 30 orang, dengan teknik pengambilan sampel total populasi, penelitian dilakukan dari tanggal 12 Juni sampai 14 Juni tahun 2021. Analisa data digunakan uji chi square. Data dikumpulkan dengan membagikan kuesioner yang berisi 5 pertanyaan. Selanjutnya data diolah dengan bantuan  sistem komputerisasi. Hasil penelitian yaitu responden yang tidak termasuk Empat Terlalu (4-T) sebanyak 19 orang (63,3%), riwayat persalinan normal 16 orang (53,3%). Hasil didapati ada hubungan Empat Terlalu (4-T) dengan riwayat persalinan di Puskesmas Mon Geudong Kota Lhokseumawe menunjukkan bahwa analisa statistik menggunakan chi square test didapatkan  ρ value = 0,000 yang berarti ρ < α, yang berarti ada hubungan Empat Terlalu (4-T) dengan riwayat persalinan di Puskesmas Mon Geudong bermakna Ha diterima. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi ibu-ibu agar lebih meningkatkan keinginan untuk lebih aktif lagi mendapatkan informasi dan melakukan pemeriksaan penunjang guna menghindari risiko dari empat terlalu yang berdampak bagi proses kehamilan dan persalinan.Kata kunci: Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Banyak, Terlalu Dekat, Riwayat KelahiranFour Too (4-T) is too young for the mother < 20 years old, too old for the mother > 35 years old, too close in pregnancy or delivery < 2 years, and too many children > 4 (BKKBN, 2020). The purpose of this study was to determine the relationship of Four Too (4-T) at the Mon Geudong Health Center, Lhokseumawe City, so this research was carried out. This research is analytic with cross sectional approach. The population in this study were all postpartum mothers at the Mon Geudong Health Center, which amounted to 30 people, with a total population sampling technique, the study was carried out from June 12 to June 14 2021. Data analysis used chi square test. Data was collected by distributing questionnaires containing 5 questions. Furthermore, the data is processed with the help of a computerized system. The results of the study were 19 people (63.3%), a history of normal delivery 16 people (53.3%). The results found that there was a relationship of Four Too (4-T) with a history of childbirth at the Mon Geudong Health Center, Lhokseumawe City, showing that statistical analysis using the chi square test obtained value = 0.000 which means ρ < α , which means there is a relationship of Four Too (4-T) with a history of childbirth at the Mon Geudong Health Center means that Ha is accepted. It is hoped that this can be an input for mothers to increase their desire to be more active in obtaining information and carrying out supporting examinations to avoid the risk of four too many which have an impact on the process of pregnancy and childbirth.Keywords: Too Young, Too Old, Too Much, Too Close, Birth history
Perbedaan Berat Badan Sebelum dan Sesudah Pemberian Makanan Tambahan Berbahan Pangan Lokal Pada Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe Mursyida, Rika; Budi, Setia; Huzaimah, Huzaimah
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i2.3597

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga tinggi dan berat badan anak tidak sesuai dengan usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi kondisi stunting baru terlihat setelah bayi berusia 2 (dua) tahun. Anak yang mengalami gizi kronis ditandai dengan tinggi badan yang lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Indonesia menempati urutan kedua di Asia Tenggara dan keempat dunia dengan beban anak yang mengalami stunting. Berdasarkan hasil Studi Kasus Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, prevalensi stunting di Indonesia berada di 24,4 persen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Perbedaan Berat Badan Sebelum Dan Sesudah Pemberian Makanan Tambahan Berbahan Pangan Lokal Pada Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Kecamatan Blang Mangat. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni, desain penelitian menggunakan posttest only control group design. Stephen Isaac dkk (1984), menjelaskan bahwa penelitian ini melibatkan dua kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada 1 sampel. Analisis data menggunakan uji T-Test dan korelasi produk moment pearson dengan bantuan Komputerisasi. Sampel dalam penelitian ini adalah Total Sampling yaitu seluruh populasi yang terdiri dari 65 baduta dan balita yang mengalami stunting, pengumpulan data dilaksanakan mulai tanggal 7 September sampai dengan 9 November Tahun 2023. Analisa data dilakukan dengan analisa data dengan menggunakan uji statistik T-tes independent. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan melakukan observasi langsung kenaikan berat badan setiap 2 kalai dalam sebulan para responden dan kemudian dikumpulkan dan diolah dengan sistem komputerisasi melalui editing, coding dan tabulating. Hasil analisis data berat badan dilakukan dengan teknik independent sample t-test, diketahui nilai Signifikan 0,000. Nilai Signifikansi yang telah ditetapkan yaitu sebesar 0,05 (Sig.2 tailed < 0,05) maka H0 ditolak, sedangkan Ha diterima. Hasil analisis menunjukkan nilai Sig 2 tailed yaitu 0,000 lebih kecil dibandingkan nilai signifikansi yang telah ditetapkan yaitu 0,05 (Sig.2 tailed<0,05, 0,000<0,05). Berdasarkan hasil uji analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata skor berat badan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Disarankan dapat menjadi sumber informasi bagi pemerintah kota Lhokseumawe dalam meningkatkan komunikasi dan sinergi antara pusat dan daerah harus terjalin baik dalam meningkatkan upaya-upaya inovatif dalam percepatan penyelesaian masalah kesehatan, khususnya penanganan stunting.Kata Kunci : Berat Badan, Pemberian Makanan Berbahan Pangan Lokal, StuntingStunting is a condition of failure to thrive in children under five years old (babies under five years) resulting from chronic malnutrition so that the child's height and weight do not match their age. Malnutrition occurs when the baby is in the womb and in the early days after the baby is born, but stunting only appears after the baby is 2 (two) years old. Children who experience chronic malnutrition are characterized by a lower or shorter height (stunt) than their age standard. Indonesia ranks second in Southeast Asia and fourth in the world in terms of the burden of children experiencing stunting. Based on the results of the 2021 Indonesian Nutrition Case Study (SSGI), the prevalence of stunting in Indonesia is 24.4 percent. The aim of this research is to determine the difference in body weight before and after giving additional food made from local food to reduce the incidence of stunting in the Blang Mangat sub-district work area. The research design used in this research uses pure experimental research; the research design uses posttest-only control group design. Stephen Isaac et al. (1984) explained that this research involved two experimental groups and a control group in one sample. Data analysis used the T-test and Pearson product moment correlation with the help of computerization. The sample in this study was total sampling, namely the entire population consisting of 65 toddlers and toddlers who experienced stunting. Data collection was carried out from September 7 to November 9, 2023. Data analysis was carried out by analyzing the data using the independent T-test statistical test. Data collection was carried out by distributing direct observations of weight gain every two times a month among respondents, and then collected and processed using a computerized system through editing, coding, and tabulating. The results of the analysis of body weight data were carried out using the independent sample t-test technique, and it was found that the significant value was 0.000. The significance value that has been set is 0.05 (Sig.2 tailed < 0.05), so H0 is rejected while Ha is accepted. The analysis results show that the Sig. 2 tailed value is 0.000, which is smaller than the significance value that has been set, namely 0.05 (Sig. 2 tailed <0.05, 0.000 <0.05). Based on the results of the analysis test, it can be concluded that there is a significant difference in the average body weight score between the experimental group and the control group. It is recommended that it be a source of information for the Lhokseumawe city government in improving communication and synergy between the center and the regions. It must be well established to increase innovative efforts in accelerating the resolution of health problems, especially stunting.Keywords: body weight, providing food made from local food, stunting
Hubungan Pengetahuan Perawat Dengan Pelaksanaan Tindakan Resusitasi Pada Kasus Gawat Nafas Neonatus di Ruang Nicu RSUD Dr. Zubir Mahmud Kabupaten Aceh Timur Rika Mursyida; Desi Arisandi
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i1.3040

Abstract

Bayi dengan BBLR yang preterm berpotensi mengalami kegawatan lebih besar, Pergerakan yang tidak stabil pada Angka Kematian Bayi di atas dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya Penyebab Kematian Bayi masih didominasi oleh Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan Asfiksia. Jumlah Kematian Bayi 1033 Kasus Penyebab Kematian BBLR 204 kasus atau (20%) dan Penyebab Asfiksia 258 kasus atau (25%), tetanus 2 kasus, sepsis 15 kasus, kelainan bawaan 75 kasus, pnomonia 35 kasus, diare 22 Kasus, kelainan saluran cerna 12 kasus dan lain-lain 410 kasus serta masih banyak tenaga kesehatan yang belum terlatih penanganan kegawatdarurartan maternal dan neonatal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat dengan pelaksanaan tindakan resusitasi pada kasus gawat nafas Neonatus di Ruang NICU RSUD dr. Zubir Mahmud Kabupaten Aceh Timur. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini menggunakan tehnik Total Sampling sebanyak 21 orang. Penelitian dilakukan dari tanggal 11 - 21 Maret 2023 di Ruang NICU RSUD dr. Zubir Mahmud Kabupaten Aceh Timur.  Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada para responden dan kemudian dikumpulkan dan diolah dengan sistem komputerisasi melalui editing, coding dan tabulating. Hasil penelitian diperoleh mayoritas pengetahuan perawat di ruang NICU RSUD dr. Zubir Mahmud Kabupaten Aceh Timur yaitu pengetahuan baik sebanyak 15 responden (71,4%), dan tindakan Resusitasi mayoritas adalah sesuai SOP yaitu sebanyak 15 Orang (71,4%). Analisa Data yang digunakan dengan uji Fisher’s Exact Test yang  diperoleh nilai ρ value sebesar 0,031 < 0,05 sehingga dapat dikatakan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan perawat dengan pelaksanaan tindakan resusitasi pada kasus gawat nafas neonatus di ruang NICU RSUD dr. Zubir Mahmud Kabupaten Aceh Timur. Disarakan dapat menjadi sumber informasi bagi perawat dalam menambah pengetahuan dimana berpengaruh terhadap tindakan, semakin baiknya pengetahuan secara tidak langsung akan meningkatkan perbaikan tindakan resusitasi pada kasus gawat nafas neonatus di ruang NICU RSUD dr. Zubir Mahmud Kabupaten Aceh Timur. Kata Kunci: Pengetahuan, Perawat, Resusitasi, Gawat NafasInfants with premature BBLR may potentially experience greater fatigue, the unstable movement in the above baby death rate can be caused by several factors, among them the cause of baby death is still dominated by low birth weight (BBLR) and asphyxia. Number of infant deaths 1033 cases Causes of death BBLR 204 cases or (20%) and causes of asphyxia 258 cases or (25%), tetanus 2 cases, sepsis 15 cases, birth defects 75 cases, pneumonia 35 cases, diarrhea 22 cases, abnormalities of the intestinal tract 12 cases and other 410 cases as well as a lot of untrained health care workers treatment of maternal and neonatal kegawatdarurartan. The aim of this study is to know the relationship of nurses' knowledge with the implementation of resuscitation actions in the case of neonatal breathing in the NICU RSUD room dr. Zubir Mahmud in Eastern Aceh. The research design used in this study uses a cross-sectional approach. The study used the Total Sampling technique of 21 people. The study was conducted from 11 to 21 March 2023 in the NICU RSUD room. Zubir Mahmud in Eastern Aceh.  The data is collected by sharing questionnaires to respondents and then collected and processed by computerized systems through editing, coding and tabulating. The results of the research obtained the majority of the knowledge of nurses in the room NICU RSUD dr. Zubir Mahmud East Aceh district is a good knowledge of 15 respondents (71.4%), and the resuscitation action of the majority is in accordance with the SOP of 15 people (71.4%) Data analysis used with the Fisher’s Exact Test obtained a ρ value of 0.031 < 0.05 so that it can be said there is a meaningful relationship between the knowledge of nurses with the implementation of resuscitation actions in the case of neonatal breathing in the NICU RSUD room dr. Zubir Mahmud in Eastern Aceh. Disarakan can be a source of information for nurses in adding knowledge where influence the action, the better the knowledge indirectly will improve the improvement of resuscitation action in the case of neonatal breathing in the room NICU RSUD dr. Zubir Mahmud in Eastern Aceh.Keywords: Knowledge, Nurses, Resuscitation, Respiratory Care, Breath Care 
Hubungan Kejadian Partus Lama Dengan Ruptur Perineum Pada Ibu Infartu Di Paktek Mandiri Bidan Salabiah Lhokseumawe Mursyida, Rika; Hijri Khana, Fitri
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4687

Abstract

Partus lama merupakan fase laten yang lebih dari 8 jam. Persalinan telah berlangsung selama 12 jam atau lebih tetapi bayi belum lahir. Dilatasi serviks di kanan garis waspada persalinan aktif (Amelia, 2019). Menurut WHO Tahun 2024 jumlah kematian ibu masih sangat tinggi mencapai 287.000 perempuan meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan pada tahun 2020. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kejadian partus lama dengan ruptur perineum pada ibu infartu di paktek mandiri bidan salabiah lhokseumawe. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini menggunakan tehnik Total Sampling sebanyak 61 orang. Penelitian dilakukan dari tanggal 02 - 30 September 2024 di PMB Salabiah. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada para responden dan kemudian dikumpulkan dan diolah dengan sistem komputerisasi melalui editing, coding dan 663 tabulating. Hasil penelitian diperoleh mayoritas ibu pasca persalinan yang mengalami persalinan lama sebanyak 44 responden (72,1%), dan yang mengalami rupture perenium yaitu sebanyak 17 Orang (27,8%). Analisa Data yang digunakan dengan uji Fisher’s Exact Test yang diperoleh nilai ? value sebesar 0,031 < 0,05 sehingga dapat dikatakan terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian partus lama dengan rupture perenium pada ibu pasca persalinan di PMB Salabiah. Disarankan dapat menjadi sumber informasi bagi ibu pasca persalinan untuk dapat mencari informasi tentang persalinan yang tepat dan berkelanjutan untuk mencegah terjadinya partus lama, semakin banyak informasi yang didapat secara tidak langsung akan meningkatkan upaya pencegahan terjadinya partus lama khususnya di paktek mandiri bidan salabiah lhokseumawe.