Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Tinjauan atas Sistem Kerja dan Infrastruktur Nilai Pabean di DJBC Menggunakan WCO Diagnostic Tool Riesfandiari, Indri
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.156 KB) | DOI: 10.31092/jpbc.v3i2.565

Abstract

Jumlah kekalahan DJBC di tingkat banding atas penetapan nilai pabean yang mencapai lebih dari 50% merupakan indikasi kebutuhan perbaikan dalam sistem pengawasan nilai pabean. Prinsip dari pengawasan nilai pabean adalah objektif, seragam, adil, netral dan transparan. Prinsip ini sebagai dasar untuk mendorong kepatuhan sukarela dan menjamin pengumpulan penerimaan dengan efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk meninjau kesesuaian sistem kerja dan infrastruktur nilai pabean di DJBC dengan panduan yang diberikan World Customs Organization (WCO), dan merekomendasikan perbaikan. WCO Diagnostic Tools on Tariff Classification, Valuation and Origin Work digunakan untuk meninjau enam area yaitu: dasar hukum, infrastruktur, sistem pengawasan, manajemen risiko, fasilitasi perdagangan, dan unsur lainnya. Hasil penelitian menunjukkan 87% kriteria sistem kerja dan infrastruktur nilai pabean yang baik telah dimiliki DJBC. Adapun hal-hal yang memerlukan perbaikan adalah: penerapan Article 16 dari WTO Valuation Agreement; mekanisme keberatan atas rulings/advice; prosedur konsultasi formal antara unit teknis dengan unit pusat (Subdirektorat Nilai Pabean); kebijakan pertukaran informasi dengan administrasi kepabeanan negara lain; dan ketersediaan informasi keputusan rulings/advice untuk umum.
POTENSI MINUMAN BERENERGI SEBAGAI BARANG KENA CUKAI Ummah Hamidah; Indri Riesfandiari
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Unit Penerbitan Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31092/jpbc.v6i2.1777

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis urgensi serta potensi pengenaan cukai pada minuman berenergi di Indonesia. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif berupa studi naratif (literatur) dan studi kasus. Minuman berenergi mengandung bahan-bahan antara lain kafein, taurin, pemanis, dan ginseng. Konsumsi minuman berenergi cenderung meningkat dibandingkan jenis minuman berpemanis lainnya. Hasil studi literatur dan studi kasus menunjukkan bahwa dampak negatif minuman berenergi antara lain apabila dikonsumsi secara bersamaan dan berlebihan dalam jangka panjang dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan menyebabkan penyakit seperti gagal ginjal kronik, diabetes, dan jantung. Hal ini bertolak belakang dengan persepsi dan preferensi masyarakat bahwa minuman berenergi merupakan suplemen kesehatan. Dampak negatif lainnya minuman berenergi adalah campuran yang paling banyak digunakan dalam membuat minuman keras oplosan, yang telah mengakibatkan kematian. Dampak negatif tersebut menghasilkan eksternalitas negatif bagi kesehatan yang harus ditanggung oleh masyarakat dan Pemerintah. Penetapan minuman berenergi sebagai BKC dapat mengimbangi eksternalitas negatif tersebut. Hasil analisis menunjukkan minuman berenergi memenuhi lima aspek policy test penetapan BKC yaitu aspek legal, filosofis, sosial ekonomi, referensi, dan operasional. Minuman berenergi memiliki potensi menjadi BKC dinilai dari fungsi regulerend dan fungsi budgetair (potensi penerimaan cukai Rp554,5 miliar dari minuman berenergi berbentuk cairan, dan Rp14,25 triliun dari satu merk minuman berenergi berbentuk konsentrat).
DAMPAK KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) SEI MANGKEI TERHADAP PEREKONOMIAN DI KABUPATEN SIMALUNGUN Indri Riesfandiari; Budhi Setyawan; Imam Tri Wahyudi
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Unit Penerbitan Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil laporan perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus oleh Sekjendenas KEK (2021), menunjukkan bahwa kinerja KEK Sei Mangkei dikategorikan optimal, namun performa dalam segi realisasi investasi dan rasio realisasi investasi terhadap luas wilayah belum sebaik KEK lain khususnya KEK Galang Batang yang operasionalnya lebih akhir dibandingkan KEK Sei Mangkei. Sementara berdasarkan hasil perbandingan manfaat dan biaya pengembangan KEK Sei Mangkei sebesar 0,52, terindikasi bahwa manfaat yang ditimbulkan KEK Sei Mangkei masih relatif kecil (Yanuar & Muhammad, 2021) Untuk melengkapi penelitian sebelumnya terkait KEK Sei Mangkei yang masih terbatas, maka penelitian ini melakukan evaluasi dampak KEK terhadap perekonomian Kabupaten Simalungun, dengan metode regresi linear difference in difference (DiD) pada tingkat kecamatan, dengan Kota Pematang Siantar sebagai control group Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat dampak yang signifikan dari beroperasinya KEK Sei Mangkei terhadap pertumbuhan PDRB kecamatan di Kabupaten Simalungun. Pertumbuhan PDRB per kapita di kecamatan di Kabupaten Simalungun tempat KEK Sei Mangkei beroperasi lebih tinggi sebesar 0,06 poin persentase dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan di Kota Pematang Siantar yang tidak memiliki KEK, pada periode setelah KEK beroperasi. Namun, dampak terhadap kenaikan pertumbuhan PDRB tergolong kecil.
A Proposed Framework For Customs' Transition To Circular Economy Imam Tri Wahyudi; Indri Riesfandiari; Muhammad Anshar Syamsuddin
Educoretax Vol 3 No 4 (2023)
Publisher : WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/educoretax.v3i4.577

Abstract

Study on a framework for a customs administration to transitioning to circular economy (CE) is limited. This study aims to propose framework for customs’ transition to circular economy (CE) by modifying high-level framework for green customs with element of policy interventions. The policy intervention is intended to overcome the identified circular economy capabilities gap. By using this modified framework, this study identifies possible policy intervention needed by customs administration to accelerate its transition to CE. The design science research (DSR) approach was followed to develop the framework. Interview were conducted to provide evaluation on the framework; to provide description on current state of circularity in customs business processes; and to provide information needed to identify capabilities gap. This paper suggests several policy interventions, namely: raising the awareness on CE internally and externally; developing roadmap for customs’ transition to CE; enhancing data exchange via national single window; revisiting regulation on bonded recycling zone to attract business. The limitation of policy intervention suggested is regarding its practical implications. Further consultation and discussion with expert on customs and CE is needed to evaluate the feasibility and practicality of the policy interventions proposed.
EVALUASI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN JAMINAN SECARA ELEKTRONIK PADA KPPBC TMP B YOGYAKARTA Mustofa Husain Nusantara; Indri Riesfandiari
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI Vol. 7 No. 2 (2023): JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI
Publisher : Unit Penerbitan Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31092/jpbc.v7i2.2288

Abstract

KPPBC TMP B Yogyakarta terus menciptakan inovasi untuk memudahkan pengguna jasa menggunakan layanan yang diberikan, salah satunya ialah aplikasi pengelolaan jaminan secara elektronik yang dinamakan Bejo Siblankon. Untuk memetakan kebutuhan pengguna jasa, khususnya terkait pelayanan jaminan subkontrak, diperlukan evaluasi atas penggunaan Bejo Siblankon. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui tingkat kesesuaian dan kesenjangan antara kinerja dengan kepentingan pengusaha kawasan berikat, serta mengidentifikasi prioritas pengembangan pada Bejo Siblankon. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif evaluasi dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan merupakan data primer yang bersumber dari jawaban responden atas pernyataan yang berhubungan dengan persepsi mereka. Data yang didapatkan dilakukan analisis tingkat kepentingan, tingkat kesenjangan, serta dilakukan pemetaan prioritas pengembangan dengan menggunakan metode importance performance analysis. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tingkat kesesuaian sebesar 96,83%, rata-rata tingkat kesenjangan sebesar -0,15, dan perlu dilakukan pengembangan pada indikator conciseness, work more quickly, increase productivity, useful, dan effectiveness.  
Strategic partnerships in the implementation of bonded recycling zones to support circular economy in Banten, Indonesia Wahyudi, Imam Tri; Riesfandiari, Indri; Umardani, Agustyan; Nuryanto, Tony; Firman, Firman
Educoretax Vol 4 No 9 (2024)
Publisher : WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/educoretax.v4i9.1122

Abstract

The purpose of this study is to explore the strategic partnerships role of Bonded Recycling Zones (KDUB) in facilitating Indonesia's transition to a circular economy and enhancing sustainable development. Utilizing a qualitative research approach, the study employs in-depth interviews with key stakeholders from various government agencies and the recycling industry, alongside a comprehensive analysis of policy documents. The findings reveal significant opportunities within the KDUB framework, yet also highlight critical gaps in inter-agency coordination, particularly in monitoring and evaluation processes, which are vital for aligning recycling practices with national strategic objectives and environmental standards. The research also underscores the positive impact of fiscal incentives on the recycling sector, while identifying the necessity for more efficient licensing procedures and clearer regulatory guidelines. This study offers original insights into the complexities of policy implementation in the context of circular economy initiatives, providing valuable recommendations for enhancing the effectiveness of KDUB policies and fostering stronger governmental collaboration.
FAKTOR PENENTU KEPUASAN EKSPORTIR ATAS SURAT KETERANGAN ASAL ELEKTRONIK ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA Riesfandiari, Indri; Syamsuddin, Muhammad Anshar; Wahyudi, Imam Tri; Ulayya, Dhiya Nida; Hadi, Dedi Abdul
Jurnal Pajak dan Keuangan Negara (PKN) Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Pajak dan Keuangan Negara : September 2024
Publisher : Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31092/jpkn.v6i1.2873

Abstract

Bahasa Inggris:This study examines the factors influencing exporter satisfaction with the use of the SKA e-form E under the ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) scheme. A quantitative approach was employed, utilizing primary data gathered through questionnaires distributed to 95 exporters who used the SKA e-form E in 2023. The research model integrates the Technology acceptance model (TAM) with the DeLone & McLean Information System (D&M IS) Success Model. Findings reveal that Information quality and System quality are key determinants of Perceived usefulness, which in turn significantly enhances the intention to use the SKA e-form E. Additionally, perceived ease of use has a direct and significant impact on user satisfaction. These results highlight the importance of improving information and System quality to facilitate the transition to mandatory use of the SKA e-form E. The study also suggests that in the context of mandatory e-government services, development efforts should focus on enhancing user satisfaction by increasing the perceived benefits of the service.Bahasa Indonesia: Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan eksportir dalam penggunaan SKA e-form E di bawah skema ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengolahan data primer melalui kuesioner yang disebarkan kepada 95 eksportir yang menggunakan SKA e-form E selama tahun 2023. Model yang digunakan adalah kombinasi dari Technology acceptance model (TAM) dan DeLone & McLean Information System (D&M IS) Success Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas informasi (Information quality) dan kualitas sistem (System quality) merupakan faktor utama yang memengaruhi persepsi kebermanfaatan (Perceived usefulness), yang pada gilirannya meningkatkan niat (intention) untuk menggunakan SKA e-form E. Selain itu, persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) secara signifikan memengaruhi kepuasan pengguna (user satisfaction). Temuan ini menegaskan pentingnya peningkatan kualitas informasi dan sistem dalam memfasilitasi transisi menuju penggunaan SKA e-form E yang bersifat wajib. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa dalam konteks layanan e-government yang bersifat wajib, fokus pengembangan layanan perlu diarahkan pada peningkatan kepuasan pengguna melalui peningkatan manfaat yang dirasakan dari layanan tersebut.
The Impact of Fiscal Incentives on the Indonesian Recycling Industry: A General Equilibrium Analysis Riesfandiari, Indri; Wahyudi, Imam Tri; Praja, Rama Bhaskara
Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan Vol. 13 No. 6 (2025): JIMKES Edisi November 2025
Publisher : LPPM Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37641/jimkes.v13i6.4191

Abstract

The recycling industry plays a strategic role in supporting sustainable economic growth through waste reduction, increased resource efficiency, and job creation. Providing fiscal incentives, such as tax breaks, subsidies, or reduced import duties on environmentally friendly machinery/technology, is believed to be able to strengthen the competitiveness of the recycling industry. This study aims to assess the impact of fiscal incentive policies on the macro economy, including growth, income, and welfare distribution, using a Computable General Equilibrium simulation model. The main design of this study uses a quantitative approach with Computable General Equilibrium. The results show that fiscal incentive policies through bonded recycling zones have been proven to increase the competitiveness of the recycling industry by encouraging real household consumption, exports, and reducing raw material import costs. However, its positive impact on the national economy is still limited and poses challenges in the form of declining domestic demand for local raw materials and potential negative impacts on the informal sector. Therefore, the long-term success of the Bonded recycling zones policy requires regulatory refinements, more targeted incentives, and investment support in research and technology to strengthen the recycling industry and optimize the potential of the circular economy in Indonesia.