Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

EVALUASI IMPLEMENTASI SERVICE DESK PADA DIREKTORAT INFORMASI KEPABEANAN DAN CUKAI MENGGUNAKAN ITIL V3 Utomo, Nurul Budi; Syamsuddin, Muhammad Anshar
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.129 KB) | DOI: 10.31092/jpbc.v4i2.766

Abstract

ABSTRACTThe Service Desk at the Directorate General of Customs and Excise (DGCE) is managed by the Echelon II Unit, namely the Directorate of Customs and Excise Information (DCEI). The implementation of the Service Desk function that has been carried out by DGCE currently has a problem that is, there is still the completion of an incident ticket that exceeds the time of the Service Level Agreement (SLA). This study conducted an assessment of the DJBC Service Desk with qualitative methods using ITIL Service Support Self-Assessment Service Desk in the form of a questionnaire, The implication of the research is whether it can be known whether the implementation of the service desk is in accordance with best practice and organizational policy or not. The limitation of this study is that there is no assessment of the incident, problem, change, and release management. The questionnaire will be submitted to the manager of the Service Desk at the DCEI, which is the Information Technology Services Management section, then observations are made to look for supporting evidence for the answers. The results of the analysis of this study are of 9 levels of assessment, 7 levels can be passed while the other 2 levels cannot be passed, for this reason, the authors provide recommendations that can be used to improve the DGCE Service Desk.Keywords: Service Desk; ITIL; DGCEABSTRAKService Desk pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) di kelola oleh Unit Eselon II yaitu, Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai (DIKC). Implementasi fungsi Service Desk yang telah dilakukan oleh DJBC saat ini memiliki masalah yaitu, masih adanya penyelesaian tiket insiden yang melampaui waktu Service Level Agreement (SLA). Penelitian ini melakukan penilaian terhadap Service Desk DJBC dengan metode kualitatif dengan menggunakan ITIL Service Support Self-Assessment Service Desk yang berbentuk kuesioner, implikasi dari penelitian adalah dapat diketahui apakah implementasi service desk sudah sesuai dengan best practice dan kebijakan organisasi atau belum. Batasan dari penelitian ini adalah tidak dilakukannya penilaian pada incident, problem, change dan release management. Kuesioner akan diajukan kepada pengelola Service Desk di DIKC yaitu bagian Manajemen Layanan Teknologi Informasi, selanjutnya dilakukan observasi untuk mencari bukti pendukung jawaban. Hasil dari analisis penelitian ini adalah dari 9 level penilaian, 7 level dapat dilewati sedangkan 2 level yang lain belum dapat dilewati, untuk itu penulis memberikan rekomendasi yang dapat digunakan untuk perbaikan Service Desk DJBC.Kata Kunci: Service Desk, ITIL, DJBC
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS SAPP di DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI Syamsuddin, Muhammad Anshar
JURNAL MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK Vol 1 No 2 (2017): Menjadi Pengelola Keuangan Negara yang Profesional
Publisher : Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31092/jmkp.v1i2.101

Abstract

Sistem Aplikasi Piutang dan Pengembalian (SAPP) merupakan sistem aplikasi yang digunakan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk melakukan penatausahaan, monitoring piutang dan pengembalian dalam rangka melaksanakan tugas penagihan pajak. Saat ini SAPP telah diimplementasikan di seluruh kantor bea dan cukai. Harapan terhadap SAPP adalah terhimpunnya data piutang secara realtime.Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas SAPP. Model penelitian yang dikembangkan adalah model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean (2003) yang disesuaikan dengan kondisi organisasi dan tambahan beberapa variabel dari model penelitian-penelitian sebelumnya. Model DeLone dan McLean merupakan model yang telah teruji dalam mengukur efektivitas suatu sistem informasi. Metode penelitian yang digunakan adalah survei kepada pengguna SAPP di lingkungan DJBC. Data hasil survei diolah dengan teknik Structural Equation Model (SEM) menggunakan aplikasi SmartPLS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas SAPP di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai secara signifikan adalah Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Layanan, dan Kondisi Fasilitas.
Dampak Fasilitas Toko Bebas Bea Terhadap Penerimaan Negara : (Studi Kasus: KPPBC TMP Ngurah Rai) Diksotama, Sang Putu Putra; Syamsuddin, Muhammad Anshar
Educoretax Vol 1 No 4 (2021): Desember 2021
Publisher : WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/educoretax.v1i4.51

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak fasilitas Toko Bebas Bea terhadap penerimaan negara di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC TMP) Ngurah Rai. Penelitian dilakukan dengan studi kepustakaan dan melakukan observasi serta wawancara dengan pihak terkait. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan dari fasilitas Toko Bebas Bea terhadap penerimaan negara di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC TMP) Ngurah Rai.
PROBABILITY PUTUSAN SENGKETA BANDING DI BIDANG KEPABEANAN Purwana, Aditya Subur; Rachman, Mirza Chaidir; Pahlevi, Yonathan Agung; Syamsuddin, Muhammad Anshar
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI Vol. 8 No. 1 (2024): JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI
Publisher : Unit Penerbitan Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31092/jpbc.v8i1.2798

Abstract

Customs services are self-assessment in nature, but as supervisory authority DGCE carries out official assessments in the form of determining Customs and Excise Officials. Which can be grouped into 2 (two) main categories, namely (i) determination of Customs and Excise Officials which causes underpayment and/or administrative sanctions, and (ii) determination of Customs and Excise Officials regarding provisions on prohibited and/or Restricted goods or on the determination of State Controlled Goods. Legal objections and/or appeals can be made to the customs excise determination. The aim of the research is to measure the probability of legal action decisions in the customs sector, using descriptive statistics and logistic regression. The data used is secondary from 2021 to 2021. May 2024. The research results show that the probability of an appeal decision in the DGCE category winning is greater than that of DGCE losing, while the probability of an appeal decision for DGCE winning and DGCE losing is almost the same. Keywords : Appeals, Objections, Customs, Legal Remedies
FAKTOR PENENTU KEPUASAN EKSPORTIR ATAS SURAT KETERANGAN ASAL ELEKTRONIK ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA Riesfandiari, Indri; Syamsuddin, Muhammad Anshar; Wahyudi, Imam Tri; Ulayya, Dhiya Nida; Hadi, Dedi Abdul
Jurnal Pajak dan Keuangan Negara (PKN) Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Pajak dan Keuangan Negara : September 2024
Publisher : Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31092/jpkn.v6i1.2873

Abstract

Bahasa Inggris:This study examines the factors influencing exporter satisfaction with the use of the SKA e-form E under the ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) scheme. A quantitative approach was employed, utilizing primary data gathered through questionnaires distributed to 95 exporters who used the SKA e-form E in 2023. The research model integrates the Technology acceptance model (TAM) with the DeLone & McLean Information System (D&M IS) Success Model. Findings reveal that Information quality and System quality are key determinants of Perceived usefulness, which in turn significantly enhances the intention to use the SKA e-form E. Additionally, perceived ease of use has a direct and significant impact on user satisfaction. These results highlight the importance of improving information and System quality to facilitate the transition to mandatory use of the SKA e-form E. The study also suggests that in the context of mandatory e-government services, development efforts should focus on enhancing user satisfaction by increasing the perceived benefits of the service.Bahasa Indonesia: Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan eksportir dalam penggunaan SKA e-form E di bawah skema ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengolahan data primer melalui kuesioner yang disebarkan kepada 95 eksportir yang menggunakan SKA e-form E selama tahun 2023. Model yang digunakan adalah kombinasi dari Technology acceptance model (TAM) dan DeLone & McLean Information System (D&M IS) Success Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas informasi (Information quality) dan kualitas sistem (System quality) merupakan faktor utama yang memengaruhi persepsi kebermanfaatan (Perceived usefulness), yang pada gilirannya meningkatkan niat (intention) untuk menggunakan SKA e-form E. Selain itu, persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) secara signifikan memengaruhi kepuasan pengguna (user satisfaction). Temuan ini menegaskan pentingnya peningkatan kualitas informasi dan sistem dalam memfasilitasi transisi menuju penggunaan SKA e-form E yang bersifat wajib. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa dalam konteks layanan e-government yang bersifat wajib, fokus pengembangan layanan perlu diarahkan pada peningkatan kepuasan pengguna melalui peningkatan manfaat yang dirasakan dari layanan tersebut.
ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PROBABILITY KEPUTUSAN KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN Purwana, Aditya Subur; Rachman, Mirza Chaidir; Pahlevi , Yonathan Agung; Syamsuddin, Muhammad Anshar
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI Vol. 8 No. 2 (2024): JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI
Publisher : Unit Penerbitan Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31092/jpbc.v8i2.2951

Abstract

Untuk penetapan tarif bea masuk dan bea keluar, barang dikelompokkan berdasarkan sistem klasifikasi barang, yaitu Harmonized System (HS). Negara ASEAN wajib menggunakan ASEAN Harmonized Tariff Nomenclature (AHTN). Prinsip protokol AHTN di antaranya upaya hukum atas keputusan klasifikasi. Tidak semua penetapan Pejabat Bea dan Cukai atas klasifikasi barang diterima oleh importir/eksportir. Sebagai upaya Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) menekan keputusan keberatan dikabulkan dengan mengetahui variabel-variabel yang memengaruhi keputusan keberatan di bidang kepabeanan. Penelitian bertujuan mengidentifikasi peubah yang berpengaruh terhadap keputusan keberatan di bidang Kepabeanan dan model peluang keputusan keberatannya. Ruang lingkup penelitian yaitu penetapan Pejabat Bea dan Cukai yang menyebabkan kurang bayar bea masuk, bea keluar, pajak dalam rangka impor, dan/atau sanksi administrasi di bidang Kepabeanan yang diajukan Keberatan. Menggunakan metode regresi logistik nominal, dengan data sekunder periode Januari 2021 s.d. Mei 2024 dan data primer dari pejabat Bea dan Cukai serta importir yang melakukan keberatan. Hasil penelitian dengan model klasifikasi 82.6% berarti model sangat baik dalam memprediksi klasifikasi keputusan keberatan di bidang Kepabeanan. Variabel yang memengaruhi keputusan keberatan di bidang kepabeanan yaitu nilai tagihan, kantor penerbit penetapan Pejabat Bea dan Cukai, dan pokok sengketa.