Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

SIMULASI TEGANGAN PADA HELM INDUSTRI DARI BAHAN KOMPOSIT GFRP YANG MENDAPAT TEGANGAN INSIDEN SEBESAR 24,5 MPa M. Rafiq Yanhar
PISTON (Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Fakultas Teknik UISU) Vol 1, No 1 (2016): Piston November
Publisher : PISTON (Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Fakultas Teknik UISU)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.109 KB)

Abstract

Penelitian ini mengetengahkan tentang verifikasi dengan menggunakan simulasi komputer dari pengujian helm industri dengan bahan komposit polimer GFRP yang mendapat beban impak kecepatan tinggi. Pemodelan helm dibuat dengan menggunakan software AutoCAD sedangkan distribusi tegangan yang terjadi pada helm dianalisa dengan software MSC NASTRAN 4.5. Data- data yang diperlukan untuk simulasi ini diperoleh dari beberapa pengujian yaitu : pengukuran massa jenis helm, uji statik untuk memperoleh sifat mekanik helm, dan uji impak untuk mengetahui besar tegangan insiden yang masuk ke dalam helm serta tegangan pada badan helm. Dengan beban impak sebesar 24,5 MPa maka selisih tegangan yang terjadi antara hasil eksperimen dan simulasi pada strain gage 15 mm dari titik impak adalah 5,6 %, sedangkan untuk strain gage 30 mm dari titik impak selisih tegangan adalah 2,6 %. Sehingga bila diambil rata-ratanya maka selisih tegangan antara eksperimen dan simulasi menghasilkan perbedaan sebesar 4,1 %.
KEKUATAN TARIK DAN MODULUS ELASTISITAS KOMPOSIT DENGAN PARTIKEL PENGUAT DARI JAMUR KELAPA SAWIT Indra Zein Harahap; M. Rafiq Yanhar; Ahmad Bakhori
PISTON (Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Fakultas Teknik UISU) Vol 6, No 2 (2022): Edisi Mei
Publisher : PISTON (Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Fakultas Teknik UISU)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu kendala pada perkebunan kelapa sawit adalah penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh Ganoderm sp. Penyakit busuk pangkal batang kelapa sawit yang disebabkan jamur Ganoderma boninense merupakan penyakit utama di perkebunan kelapa sawit di Indonesia dan Malaysia. Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi dan mengetahui kekuatan Tarik, modulus elastisitas dan potensi jamur ganoderma boninense yang akan dijadikan serbuk sebagai pengisi komposit polimer terhadap uji mekanik, yaitu uji Tarik dengan  standar ASTM D638-02. Pembuatan komposit dilakukan dengan variasi komposisi fraksi volume serbuk jamur ganoderma dan resin polyester yang berbeda, dengan perbandingan 0% serat dan 100% resin, 25% serat dan 75% resin polyester, 30% serat dan 70% resin polyester, 40% serat dan 60% resin polyester dengan menggunakan jamur ganoderma berukuran  mesh 20 dan 50. Dari hasil data yang di peroleh di atas kekuatan Tarik yang paling tinggi pada mesh 20 ada pada volume vartikel 30%, dengan kekuatan Tarik 22.93 Mpa, untuk modulus elastisitas tertinggi pada mesh 20 ada pada  variasi volume partikel 25% dengan nelai 244.05 Mpa. kekutan Tarik tertinggi pada mesh 50 ada pada variasi volume 30% dengan nilai 22.93 MPa,untuk modulus elastisitas tertinggi pada mesh 50 ada pada variasi volume partikel 25% yaitu 202.97 MPa.untuk perbandingan antara mesh 20 dan 50 kekuatan Tarik pada mesh 50  dominan lebih unggul dua kali di banding dengan mesh 20 yang hanya sekali.namununuk modulus elastisitasnya mesh 20  dominan selalu lebih unggul di banding dengan mesh 50. dengan data yang di dapatkan untuk kekuataan Tarik terbaik ada pada mesh 50 dan modulus elastisitas terbaik ada pada mesh 20 maka dapat kita asumsikan bahwa semakin kecil sebuah partikel serbuk yaitu mesh 50 maka kekuatan tariknya semakin baik
PENGUJIAN KEKUATAN BENDING KOMPOSIT SERAT KAYU MAHONI TANPA PENGARUH ALKALI Deny Haryanto Sibarani; M. Rafiq Yanhar
PISTON (Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Fakultas Teknik UISU) Vol 6, No 2 (2022): Edisi Mei
Publisher : PISTON (Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Fakultas Teknik UISU)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kayu merupakan bahan mentah yangsudah dimanfaatkan sejak masa lampau olehmanusia. kayu adalah salah satu hasil alamyang melimpah di Indonesia. Kayu sebagaibahan alami, akan mengalami proses daurulang alami setelah menunaikan fungsinya,dan terdegradasi menjadi unsur-unsurdasarnya. Adapun kayu yang dimaksud salah satunya yaitu kayu mahoni dimana salah satu jenis kayu yang tak asing lagi di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui kekuatan bending dari resin polyester berpenguat serbuk gergaji batang kayu mahoni yang diperoleh melalui uji bending (ukuran spesimen). Pembuatan komposit dilakukan dengan variasi komposisi fraksi volume serbuk kayu dan resin polyester yang berbeda dengan perbandingan 10% serat dan 90% resin polyester, 30% serat dan 70% resin polyester, 50% serat dan 50% resin polyester dengan menggunakan serbuk kayu berukuran 30 (mesh). 30% serat dan 70% resin polyester dengan menggunakan mesh 30,50, dan 80. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengujian bending ASTM E23. Dari hasil pengujian impact percobaan pertama dengan fraksi volume 10% serat dan 90% resin polyester menggunakan mesh 30 diperoleh nilai rata-rata tertinggi pada kekuatan lentur 34,98 Mpa dan Modulus elastisitas tertinggi dengan nilai 21,5543 Mpa. Hasil pengujian percobaan kedua dengan fraksi volume 30% serat dan 70% resin polyester menggunakan mesh 30 diperoleh nilai rata-rata paling tinggi kekuatan lentur 31,29 Mpa.
ANALISA WAKTU PEMANASAN CPO DI PT. SARANA AGRO NUSANTARA BELAWAN Mora Yoga Daniel Ambarita; Muslih Nasution; M. Rafiq Yanhar
PISTON (Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Fakultas Teknik UISU) Vol 7, No 1 (2022): Edisi November
Publisher : PISTON (Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Fakultas Teknik UISU)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian ini telah ditunjukkan analisa waktu pemanasan CPO (Crude Palm Oil / Minyak Kelapa Sawit). Dengan menggunakan metode pengukuran temperatur berupa perendaman termometer berjenis Cup Termometer di dalam pertengahan cairan CPO yang di dalam Tangki Timbun Darat (Storage Tank)selama ± 10 menit dan diperoleh temperatur dari CPO tersebut. Pengukuran temperatur CPO dilakukan untuk mengetahui panas dari CPO tersebut, dimana akan digunakan sebagai Density dari CPO tersebut, lalu digunakan untuk menghitung atau mengkalibrasi volume CPO di dalam tangki timbun berdasarkan tinggi dari CPO tersebut. Adapun pengukuran temperatur CPO tersebut lebih baik dilakukan sewaktu CPO dipanaskan. Tujuan lain dari pemanasan CPO adalah untuk mengurangi kekentalan CPO guna meringankan kinerja pompa dalam pemompaan
PENGUJIAN TURBIN ANGIN DARRIEUS DI PANTAI MATEMATIK DELI SERDANG DENGAN VARIASI JUMLAH BLADE Muslih Nasution; M. Rafiq Yanhar; Rusdian Tri Putra
Buletin Utama Teknik Vol 18, No 3 (2023): Edisi Mei
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu faktor yang mempengaruhi efisiensi energi yang dibangkitkan adalah jumlah bilah angin. Penelitian ini dapat memberikan reverensi kepada masyarakat secara umum dan khususnya kepada peerancang turbin angin darrieus dengan rumitnya perhitungan dari konstruksi turbin tersebut, mereka dapat memilih konstruksi yang tepat. Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dperhitungan didapat bahwa turbin dengan sudu 3 buah mampu menghasilkan efisiensi yang lebih baik dibandingkan dengan turbin dengan sudu berjumlah 2 dan 4. Maka dapat dilihat bahwa semakin banyak jumlah sudu turbin tidak menjadi acuan besarnya tingkat efisiensi yang dihasilkan, sebab semakin banyak sudu, maka aliran angina juga dapat terganggu, serta massa dari sudu turbin tersebut juga akan mempengaruhi putaran poros ke generator.Pada grafik Performa Turbin Darrius 2 sudu memperoleh daya masikum sebesar 11,32 watt, pada turbin performa turbin darrius 3 sudu memperoleh daya maksimum sebesar 65 watt, dan pada turbin performa turbin darrius 4 sudu memperoleh daya sebesar 11,92 watt. Pada perbandingan performa turbin Darrius berdasarkan besar kuat arus yang dihasilkan. Kuat arus maksimum ihasilkan oleh turbin Darrius dengan sudu berjumlah 3 buah, dan kuat arus minimum dihasilkan oleh turbin Darrius dengan sudu berjumlah 4 buah. Perbandingan performa turbin Darrius berdasarkan besar voltase yang dihasilkan. Voltase maksimum ihasilkan oleh turbin Darrius dengan sudu berjumlah 4 buah, dan voltase minimum juga dihasilkan oleh turbin Darrius dengan sudu berjumlah 4 buah.Namun dapat dilihat performa turbin yang menghasilkan voltase rata-rata terendah adalah turbin Darrius dengan 2 sudu. Perbandingan performa turbin Darrius berdasarkan besar daya yang dihasilkan. Daya maksimum dihasilkan oleh turbin Darrius dengan sudu berjumlah 3 buah, dan daya minimum juga dihasilkan oleh turbin Darrius dengan sudu berjumlah 4 buah.