Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

TINJAUAN ASPEK KOROSI PADA MAKANAN DALAM KEMASAN KALENG Ahmad Bakhori
PISTON (Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Fakultas Teknik UISU) Vol 2, No 1 (2017): PISTON NOVEMBER
Publisher : PISTON (Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Fakultas Teknik UISU)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.56 KB)

Abstract

Kaleng adalah lembaran baja yang disalut timah (Sn) atau berupa wadah yang dibuat dari baja dan dilapisi timah putih tipis dengan kadar tidak lebih dari 1,00-1,25% dari berat kaleng itu sendiri. Terkadang lapisan ini dilapisi lagi oleh lapisan bukan metal yaitu untuk mencegah reaksi dengan makanan ataupun minuman di dalamnya. Kelebihan menonjol dari kemasan ini adalah bisa dilakukannya proses sterilisasi, sehingga makanan yang disimpan di dalamnya menjadi steril, tidak mudah rusak, dan awet. Salah satu aspek penting dalam peruduk makanan dalam kemasan kaleng yang sering terlupakan adalah maslah terkorosinya kaleng oleh makanan yang ada di dalamnya di tinjau dari jenis makanan dan lamanya dalam kemasan. Di Indonesia dewasa ini, masalah tersebut seharusnya sudah waktunya mendapat perhatian yang serius. Dalam tulisan ini di kemukakan jenis-jenis korosi yang sering terjadi pada kaleng pengemas makanan, faktor-faktor yang mempengaruhi proses korosi serta persyaratan yang harus di penuhi oleh bahan untuk kalengpengemas makanan.
KEKUATAN TARIK DAN MODULUS ELASTISITAS KOMPOSIT DENGAN PARTIKEL PENGUAT DARI JAMUR KELAPA SAWIT Indra Zein Harahap; M. Rafiq Yanhar; Ahmad Bakhori
PISTON (Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Fakultas Teknik UISU) Vol 6, No 2 (2022): Edisi Mei
Publisher : PISTON (Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Fakultas Teknik UISU)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu kendala pada perkebunan kelapa sawit adalah penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh Ganoderm sp. Penyakit busuk pangkal batang kelapa sawit yang disebabkan jamur Ganoderma boninense merupakan penyakit utama di perkebunan kelapa sawit di Indonesia dan Malaysia. Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi dan mengetahui kekuatan Tarik, modulus elastisitas dan potensi jamur ganoderma boninense yang akan dijadikan serbuk sebagai pengisi komposit polimer terhadap uji mekanik, yaitu uji Tarik dengan  standar ASTM D638-02. Pembuatan komposit dilakukan dengan variasi komposisi fraksi volume serbuk jamur ganoderma dan resin polyester yang berbeda, dengan perbandingan 0% serat dan 100% resin, 25% serat dan 75% resin polyester, 30% serat dan 70% resin polyester, 40% serat dan 60% resin polyester dengan menggunakan jamur ganoderma berukuran  mesh 20 dan 50. Dari hasil data yang di peroleh di atas kekuatan Tarik yang paling tinggi pada mesh 20 ada pada volume vartikel 30%, dengan kekuatan Tarik 22.93 Mpa, untuk modulus elastisitas tertinggi pada mesh 20 ada pada  variasi volume partikel 25% dengan nelai 244.05 Mpa. kekutan Tarik tertinggi pada mesh 50 ada pada variasi volume 30% dengan nilai 22.93 MPa,untuk modulus elastisitas tertinggi pada mesh 50 ada pada variasi volume partikel 25% yaitu 202.97 MPa.untuk perbandingan antara mesh 20 dan 50 kekuatan Tarik pada mesh 50  dominan lebih unggul dua kali di banding dengan mesh 20 yang hanya sekali.namununuk modulus elastisitasnya mesh 20  dominan selalu lebih unggul di banding dengan mesh 50. dengan data yang di dapatkan untuk kekuataan Tarik terbaik ada pada mesh 50 dan modulus elastisitas terbaik ada pada mesh 20 maka dapat kita asumsikan bahwa semakin kecil sebuah partikel serbuk yaitu mesh 50 maka kekuatan tariknya semakin baik
PERBAIKAN METODE PENGELASAN SMAW (SHIELD METAL ARC WELDING) PADA INDUSTRI KECIL DI KOTA MEDAN Ahmad Bakhori
Buletin Utama Teknik Vol 13, No 1 (2017): Edisi September
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan Industri kecil (bengkel las) di kota Medan dapat dikatakan ada maju mundurnya terlihat dengan adanya yang menutup usahanya. Dari keadaan ini dimungkinkan salah satu penyebabnya adalah ketidak mampuan bersaing. Dari 40 macam lebih jenis pengelasan, yang sering digunakan industri kecil di kota medan adalah pengelasan dengan metode Shiel Metal Arc Welding (SMAW) karaena pada umumnya konstruksi yang di kerjakan dengan las adalah baja karbon rendah. Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya banyak masalah didalamnya yang memerlukan pemecahan dengan berbagai macam pengetahuan, oleh sebab itu, tiori pengelasan menjadi sangat penting, dalam merancang suatu konstruksi dengan sambungan las harus direncanakan pula tentang tata cara pengelasannya, cara pemeriksaannya, bahan las, elektroda las yang akan dipergunakan, arus pengelasa, karena kesalahan dalam proses pengelasan akan menyebabkan hasil pengelasan buruk dan tidak berkuwalitas yang dapat menyebabkan kerugian sangat besar. Las SMAW sering disebut las listrik, las elektroda, las stick, las MMA. Energi panas yang digunakan untuk mencairkan logam berasal dari busur listrik pada elektroda. Temperatur busur listrik dari elektroda mampu mencapai 6000°C . Fleksibilitas penggunaan dilapangan maupun didalam bengkel merupakan keunggulan utama dibanding proses las lainnya. Keunggulan lainnya antara lain Harga mesin las cukup murah, Bisa digunakan untuk mengelas berbagai macam logam tergantung dari kesediaan jenis elektroda. Kekurangan dari proses las ini antara lain efisiensi rendah (65%), membutuhkan skill operator yang cukup tinggi, waktu pengelasan cukup lama karena pengelasan selalu terputus untuk penggantian elektroda sekaligus pengupasan terak las. Arus pengelasan terbatas sesuai dengan kemampuan elektroda.
BANTUAN MESIN PEMBUATAN TERASI UNTUK PENGUSAHA UMKM DI DESA PULAU KAMPAI KECAMATAN PANGKALAN SUSU KABUPATEN LANGKAT Luthfi Parinduri; Abdul Haris Nasution; Muksin R. Harahap; Bonar Harahap; Ahmad Bakhori; Mahrani Arfah; Satria Yudha Prayogi
Jurnal Pengabdian Mitra Masyarakat Vol 2, No 1 (2022): Edisi September
Publisher : Universitas Islam Sumatear Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jurpammas.v2i1.6011

Abstract

Economic growth in Indonesia is influenced by various factors, one of which is the involvement of UMKM. In accordance with the 1945 Constitution article 33 paragraph 4, UMKM are part of the national economy with an independent perspective and have great potential to improve people's welfare. The parties responsible for developing and fostering UMKM are the Government, Business Entities and the community, including Universities. Empowerment of UMKM through the provision of mentoring facilities and strengthening assistance aims to grow and improve the capabilities and competitiveness of these UMKM. One of the Terasi entrepreneurs in Pulau Kampai Village who has been producing terasi for more than 10 years, has marketed his products to various regions in North Sumatra and Aceh as well as other areas. The large demand for terasi  produced makes it unable to supply. This is because the existing machines are used today are small capacity. Therefore, the UISU Faculty of Engineering has provided assistance in the form of terasi processing machine with a larger capacity. It is hoped that with the use of this assistance machine, its production capacity will increase while at the same time being able to meet the ever-increasing demand.