Trisni, Sofia
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

China's efforts to achieve energy interests in the Arctic region Anggraini, Mega; Permata, Inda Mustika; Trisni, Sofia
Journal of International Relations on Energy Affairs Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Department of International Relations Universitas Pertamina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51413/jisea.Vol3.Iss2.2022.141-151

Abstract

Penelitian ini menganalisis upaya Tiongkok dalam mencapai kepentingan energi Arktik di tengah-tengah polemik seperti pencairan es dan tidak ada kepemilikan pada sebagian besar wilayah itu. Dengan pengembangan BRI yang didasari oleh penggunaan energi alternatif, sehingga BRI membantu pengembangan bisnis baik kecil, menengah dan besar. Akan tetapi, hal ini bertentangan dengan kebijakan beberapa negara di kawasan Arktik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif koleksi data sekunder dan teori keamanan energi yang dijelaskan oleh Bernard D. cole untuk melihat tantangan yang dihadapi Tiongkok dan diplomasi energi sebagai upaya Tiongkok. Sehubungan dengan bentuk-bentuk diplomasi energi, termasuk hasil lunak energi, dengan akses ke kecerdasan atau mengeksploitasi sumber-sumber yang ada melalui dua tahap pertama, melalui promosi energi global oleh Tiongkok menggunakan hubungan diplomatik dan kerja sama. Kedua, kelahiran kebijakan adalah jalur sutra di kutub dengan adanya kertas putih yang dikeluarkan di Arktik, yang berisi kepentingan, tujuan dan tanggung jawab Tiongkok terhadap kawasan Arktik.Kata kunci: arktik, tantangan, diplomasi energi, keamanan energi, cina.
Pencapaian Kepentingan Korea Selatan melalui Diplomasi Publik Korean Wave Trisni, Sofia; Isnarti, Rika; Sinulingga, Anita Afriani; Ferdian, Ferdian
Global Strategis Vol. 12 No. 2 (2018): Global Strategis
Publisher : Department of International Relations, Faculty of Social and Political Science, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.422 KB) | DOI: 10.20473/jgs.12.2.2018.131-142

Abstract

Diplomasi publik merupakan instrumen pencapaian kepentingan negara yang populer digunakan, dimana Republic of Korea merupakan salah satu contoh negara yang menggunakan diplomasi publik dengan Korean wave menjadi salah satu medianya. Diplomasi publik Korean wave meraih kesuksesannya di Indonesia secara umum dan kota Padang secara khusus. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan pencapaian kepentingan negara melalui pelaksanaan diplomasi publik yang  melibatkan banyak aktor swasta/private. Penulis menggunakan  metode survei ke sepuluh universitas yang ada di kota Padang untuk mengetahui pencapaian kepentingan negara ini di kota Padang. Tulisan ini menemukan bahwa walaupun diplomasi publik ini berhasil dalam meningkatkan popularitas Republic of Korea, tetapi kepentingan yang ingin dicapai seperti tersosialisasikannya kebijakan pemerintah dan penciptaan image  RoK yang cinta damai dan attractive belum berhasil tercapai sepenuhnya, karena ketertarikan kepada budaya populer yang ditawarkan ternyata tidak berhasil untuk menarik pemuda kota Padang untuk lebih lanjut mempelajari kebijakan-kebijakan pemerintah dan membangun image yang diinginkan oleh pemerintah. Kata kunci : Diplomasi Publik, Korean wave, image, budaya populer, Padang
Diplomasi Publik dan Soft Power: Sama atau Berbeda? Trisni, Sofia; Putri, Ardila
Andalas Journal of International Studies (AJIS) Vol 12, No 1 (2023): Published in May 2023
Publisher : Andalas Institute of International Studies UNAND

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/ajis.12.1.1-12.2023

Abstract

Public diplomacy has been a long-standing practice that continues to this day. Both developed and developing countries aim to design public diplomacy programs that are well-received by their target audience. Public diplomacy is closely linked to the concept of soft power, which became popular after Joseph Nye coined the term in the 1990s. Countries implement public diplomacy because they believe it can enhance their soft power. In Indonesia, the relationship between public diplomacy and soft power has been widely discussed in academic articles. However, there still needs to be a consensus on whether the two concepts are the same or different. This article aims to clarify their relationship using a literature review of articles written by leading scholars in the field. Based on the review, it can be concluded that public diplomacy and soft power are different but interconnected. Public diplomacy is often implemented to promote or generate soft power.