Articles
Meguru Panggul and Meguru Kuping; The Method of Learning and Teaching Balinese Gamelan
Sudirana, I Wayan
Lekesan: Interdisciplinary Journal of Asia Pacific Arts Vol 1 No 1 (2018): April
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1007.942 KB)
|
DOI: 10.31091/lekesan.v1i1.341
“True musical experience is the experience of trustâ€â€”trust between the student and teacher. Whatever teaching method a teacher applies, it will not work without any trust. “It is only when we learn to trust one another, to dissolve in the realization of our shared humanity, will the music finally play.†This is an autoethnography. It exhibits the long process of musicianship in a traditional Balinese community. Also, I explore how, as a modern Balinese musician, my musicianship fit in with the new musical setting of a Western community. The paper is divided into three parts: the first part is an exploration of the traditional learning process and Balinese musical pedagogy called meguru panggul. The second is an exploration of my experience in continuing my studies at ISI Denpasar (the Balinese Arts Institute)— how the teacher conducts the learning process in a formal setting, and my own discovery in learning with ear (meguru kuping). And lastly, the third explores the development of my perception and conception of a new learning and teaching style, when I was exposed to the Western way of teaching and learning music at the University of British Columbia, Vancouver, Canada.
IMPROVISATION IN BALINESE MUSIC: AN ANALYTICAL STUDY OF THREE DIFFERENT TYPES OF DRUMMING IN THE BALINESE GAMELAN GONG KEBYAR
Sudirana, I Wayan
Journal of Music Science, Technology, and Industry Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (484.8 KB)
|
DOI: 10.31091/jomsti.v1i1.502
Gong kebyar muncul pada awal abad ke-20 dan pada mulanya merupakan genre instrumental. Dalam perkembangan selanjutnya, ensambel tersebut menjadi terbiasa dengan komposisi tari yang menyertainya, yang dihiasi dengan improvisasi tari yang berbeda sesuai dengan gaya khas gong kebyar. Ada tiga jenis drum Bali yang dianggap improvisasi, khususnya gaya-gaya yang dimainkan dalam repertoar gamelan gong kebyar. Gamelan gong kebyar adalah genre musik abad ke-20 yang paling populer dan berpengaruh yang dikembangkan di Bali. Dalam gamelan baru ini, fungsi drum (di Bali disebut kendang) dalam ensambel lebih penting daripada pada gaya lama dan dianggap sebagai pemimpin ensembel. Drumer adalah musisi yang terampil dan biasanya adalah guru, yang tahu semua bagian yang dimainkan oleh instrumen lain dalam ensembel. Krumpungan, Cedugan, dan Gupekan adalah contoh gaya drum yang memberikan ide improvisasi, meskipun di Bali tidak ada istilah khusus untuk improvisasi. Namun di sini ada ide yang sama dan rasa makna improvisasi itu sendiri dengan cara memainkan beberapa drum secara spontan dalam jalannya pertunjukan, dengan menggunakan kemampuan pemain drum untuk menciptakan pola spontan baru di panggung. Ada beberapa aspek penting yang perlu digarisbawahi dalam menciptakan pola-pola tersebut, seperti: iringan melodi, isyarat penari, kemitraan yang baik (dalam krumpungan dan cedugan), dan kemampuan untuk memimpin ensambel. Aspek-aspek tersebut memiliki peran penting dalam pencapaian improvisasi drum dalam pettunjukan. Improvisasi drum tetap sesuatu yang harus dipelajari lebih komprehensif di masa depan. Ini masih merupakan konsep abstrak bagi banyak musisi dan juga pecinta gamelan Bali.
COLIN MCPHEE AND BALINESE MUSIC: A SHORT BIBLIOGRAPHY
Sudirana, I Wayan
Journal of Music Science, Technology, and Industry Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (664.917 KB)
|
DOI: 10.31091/jomsti.v2i1.603
Colin McPhee adalah seorang pianis dan komposer berbakat yang memiliki minat musik yang mendalam dalam mengeksplorasi bahasa musik lainnya. Hanya beberapa komposer di dunia barat yang akan memberi kesempatan untuk melakukan hal yang persis sama seperti yang dilakukan McPhee. Hidupnya benar-benar berubah oleh pengaruh musik Bali. Dia menerbitkan buku-buku tentang musik dan budaya Bali serta aspek kehidupan manusia dalam masyarakat Bali. Bahkan, karya McPhee yang terlibat dan berfokus pada budaya Bali merupakan kontribusi besar bagi orang Bali, dan cara yang baik untuk memperkenalkan budaya Bali kepada dunia. Untuk generasi sekarang dan generasi mendatang musisi Bali, karya-karya musik Mcphee akan berdiri sebagai bagian penting dari warisan budaya untuk Bali dan dunia. Makalah ini adalah biografi singkat Colin McPhee, yang utamanya berfokus pada karyanya sebagai seorang etnomusikolog. Sebagai seorang musisi dan komposer Bali, saya terutama tertarik pada karya-karyanya karena mereka berhubungan dengan budaya Bali. Saya juga akan memperkenalkan beberapa komposisi musik baratnya yang terinspirasi oleh musik gamelan Bali. Saya berharap bahwa dengan penulisan paper ini, saya akan mendapatkan pemahaman dan wawasan yang lebih baik tentang apa yang telah dilakukan Colin McPhee untuk musik saya sendiri, serta untuk bidang etnomusikologi pada umumnya.
Improvisation in Balinese Music: An Analytical Study of Three Different Types of Drumming in the Balinese Gamelan Gong Kebyar
I Wayan Sudirana
Journal of Music Science, Technology, and Industry Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1059.242 KB)
|
DOI: 10.31091/jomsti.v1i1.502
Gong kebyar muncul pada awal abad ke-20 dan pada mulanya merupakan genre instrumental. Dalam perkembangan selanjutnya, ensambel tersebut menjadi terbiasa dengan komposisi tari yang menyertainya, yang dihiasi dengan improvisasi tari yang berbeda sesuai dengan gaya khas gong kebyar. Ada tiga jenis drum Bali yang dianggap improvisasi, khususnya gaya-gaya yang dimainkan dalam repertoar gamelan gong kebyar. Gamelan gong kebyar adalah genre musik abad ke-20 yang paling populer dan berpengaruh yang dikembangkan di Bali. Dalam gamelan baru ini, fungsi drum (di Bali disebut kendang) dalam ensambel lebih penting daripada pada gaya lama dan dianggap sebagai pemimpin ensembel. Drumer adalah musisi yang terampil dan biasanya adalah guru, yang tahu semua bagian yang dimainkan oleh instrumen lain dalam ensembel. Krumpungan, Cedugan, dan Gupekan adalah contoh gaya drum yang memberikan ide improvisasi, meskipun di Bali tidak ada istilah khusus untuk improvisasi. Namun di sini ada ide yang sama dan rasa makna improvisasi itu sendiri dengan cara memainkan beberapa drum secara spontan dalam jalannya pertunjukan, dengan menggunakan kemampuan pemain drum untuk menciptakan pola spontan baru di panggung. Ada beberapa aspek penting yang perlu digarisbawahi dalam menciptakan pola-pola tersebut, seperti: iringan melodi, isyarat penari, kemitraan yang baik (dalam krumpungan dan cedugan), dan kemampuan untuk memimpin ensambel. Aspek-aspek tersebut memiliki peran penting dalam pencapaian improvisasi drum dalam pettunjukan. Improvisasi drum tetap sesuatu yang harus dipelajari lebih komprehensif di masa depan. Ini masih merupakan konsep abstrak bagi banyak musisi dan juga pecinta gamelan Bali.
Colin McPhee and Balinese Music: A Short Bibliography
I Wayan Sudirana
Journal of Music Science, Technology, and Industry Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (664.917 KB)
|
DOI: 10.31091/jomsti.v2i1.603
Colin McPhee adalah seorang pianis dan komposer berbakat yang memiliki minat musik yang mendalam dalam mengeksplorasi bahasa musik lainnya. Hanya beberapa komposer di dunia barat yang akan memberi kesempatan untuk melakukan hal yang persis sama seperti yang dilakukan McPhee. Hidupnya benar-benar berubah oleh pengaruh musik Bali. Dia menerbitkan buku-buku tentang musik dan budaya Bali serta aspek kehidupan manusia dalam masyarakat Bali. Bahkan, karya McPhee yang terlibat dan berfokus pada budaya Bali merupakan kontribusi besar bagi orang Bali, dan cara yang baik untuk memperkenalkan budaya Bali kepada dunia. Untuk generasi sekarang dan generasi mendatang musisi Bali, karya-karya musik Mcphee akan berdiri sebagai bagian penting dari warisan budaya untuk Bali dan dunia. Makalah ini adalah biografi singkat Colin McPhee, yang utamanya berfokus pada karyanya sebagai seorang etnomusikolog. Sebagai seorang musisi dan komposer Bali, saya terutama tertarik pada karya-karyanya karena mereka berhubungan dengan budaya Bali. Saya juga akan memperkenalkan beberapa komposisi musik baratnya yang terinspirasi oleh musik gamelan Bali. Saya berharap bahwa dengan penulisan paper ini, saya akan mendapatkan pemahaman dan wawasan yang lebih baik tentang apa yang telah dilakukan Colin McPhee untuk musik saya sendiri, serta untuk bidang etnomusikologi pada umumnya.
Pluminasi as a New Composition Method in Contemporary Music | Pluminasi Sebagai Metode Komposisi Baru Pada Karya Musik Kontemporer
I Made Bayu Puser Bhumi;
I Komang Sudirga;
I Wayan Sudirana
GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan Vol 1 No 4 (2021): Desember
Publisher : Pusat Penerbitan LPPMPP ISI Denpasar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59997/jurnalsenikarawitan.v1i4.391
The paradigm that was born from a mistake and misunderstanding of something different seemed to create a dividing barrier. Stigma has become a barrier between tradition and contemporary which is essentially related to one another. It takes a different perspective to find a correlation that will straighten out the "misunderstanding" of two things that are assumed to be different and often clashed. Pluminasi is a contemporary music based on the wealth or potential as well as traditional Balinese gamelan musical techniques. The exploration of musical potential in the form of sound wave manipulation with a resonator blockade system and the formation of the Ngorod musical formulation was realized using the creation method by Alma M. Hawkins, as well as the Manipulation composition method specially prepared for Pluminasi as a music composition. The application of this method resulted in three sound wave processing techniques and a musical formulation with a ngorod (swiping) system. As a contemporary musical composition, Pluminasi is worked on by exploring musical potentials and traditional gamelan playing techniques into a novelty where tradition is a strong foundation and not an attempt to destroy tradition.
Introduction to the Musical Composition “Telung Benang” | Pengantar Komposisi Karawitan “Telung Benang”
I Wayan Agus Andika;
I Komang Sudirga;
I Wayan Sudirana
GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan Vol 2 No 2 (2022): Juni
Publisher : Pusat Penerbitan LPPMPP ISI Denpasar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Telung Benang's musical artwork is inspired by the concept of rwa bhineda. Rwa bhineda is the balance of human life in a dualistic dimension, namely believing in the existence of two very powerful forces. This duality dimension concerns the difference between high-low, black-and-white, narrow-broad, and so on. The purpose of the creation of Telung Benang's artwork is to highlight two contradictory but interrelated characters (duality) into the musical language with the title of Telung Benang's work. Telung Benang is a term for numbers in Balinese which means seventy-five (75). Telung Benang is used as a title that will be realized with the concept that has been made, namely the pelog tone (7) and the slendro tone (5) combined to produce different colors and sound harmonies. The method of creating Telung Benang's works is arranged through three stages of creation, namely exploration, improvisation, and formation. Structurally, Telung Benang's work is divided into two parts. The division is done because it is based on the concept of duality which aims to highlight two parts that have different characteristics or colors (contrast) in one piece of music. This is what is meant as a typical reflection of the concept of dualism.
Technology as a Digital Trace in the Sekar Rare-Based Music Composition
Oang Gabriel Matanari;
Ni Wayan Ardini;
I Wayan Sudirana
Journal of Aesthetics, Creativity and Art Management Vol. 1 No. 1 (2022): Journal of Aesthetics, Creativity and Art Management
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (292.709 KB)
|
DOI: 10.31091/jacam.v1i1.1595
This study aims to analyze Rare Kebyar's musical composition, including instrumentation (form of presentation and instruments used), analysis of song in the work, and a brief analysis of the related video. It is done in a qualitative design. Its data are taken from interviewing, observing, and documenting. Documentation from YouTube is very important in the study. Rare Kebyar's work was done well because of the role of technology in it. Its video is uploaded on YouTube. The analysis of one of the Gending Rare or Sekar Rare in Rare Kebyar's musical works proves that the Balinese artists have a high intellectual level according to their profession. The music video analysis can be a proof that technology is able to go hand in hand with aspects of tradition.
Tradisi Versus Modern: Diskursus Pemahaman Istilah Tradisi dan Modern di Indonesia
I Wayan Sudirana
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 34 No 1 (2019): Februari
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31091/mudra.v34i1.647
Masyarakat menerapkan tradisi secara sistematis seperti perekat. Ketika yang asli tidak lagi seperti dulu, nostalgia mengasumsikan makna keseluruhannya. Budaya biasanya diproyeksikan ke masa lampau, dan yang lampu tersebut menjadi budaya. Pemahaman seperti ini kontradiktif dengan pemahaman arti dari tradisi itu sendiri. Tradisi tidak seharusnya diartikan sebagai sesuatu yang bulat atau sirkuler atau tidak bergerak, melainkan sesuatu yang berproses seiring dengan waktu. Paper ini akan membahas bagaimana istilah tradisi dan modern dipahami dalam konteks masyarakat seniman Bali akademis (dan non-akademis), dan sejauh mana memengaruhi pola pikir penciptaan karya mereka. Pembahasan akan dititikberatkan pada diskursus yang terjadi dalam menyikapi fenomena berkesenian di Indonesia. Dimensi kesejarahan diulas sebagai analisa praktis perbedaan pola pikir dengan segala tantangannya. Pemahaman istilah tradisi dan modern menjadi penting dalam memahami perkembangan proses penciptaan musik dalam menelitik masa depan musik gamelan Bali, sekarang.
PEMBUATAN MUSIK BUMPER DAN MUSIK ILUSTRASI PROGRAM DHARMA WACANA BALI TV
Nyoman Satria Wira Dharma;
Ketut Sumerjana;
I Wayan Sudirana
MELODIOUS : JOURNAL OF MUSIC Vol. 1 No. 1 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59997/melodious.v1i1.1794
Tulisan ini bertujuan untuk membahas proses pembuatan musik bumper dan musik ilustrasi program acara Dharma Wacana Bali TV. Pembuatan musik baru untuk program tersebut dikarenakan yang masih digunakan hingga saat ini sudah digunakan sejak tahun 2002. Itulah alasan mengapa Bali TV berkeinginan untuk memperbarui musiknya. Alasan lain pembuatan musik ini adalah untuk menunjukkan adanya perubahan dan pembaruan pada program acara Dharma Wacana. Pelaksanaan pembuatan musik ini melalui beberapa tahapan, yakni tahap pendahuluan, pengamatan, pembuatan musik, review, dan penyelesaian. Tahap pendahuluan mendiskusikan rencana pembuatan musik baru untuk program acara. Tahap pengamatan dilakukan dengan mengamati musik bumper lama sebagai acuan pembuatan musik baru. Pembuatan musik dikerjakan menggunakan software produksi musik. Tahap review memberikan penilaian dan masukan. Pada tahap penyelesaian, musik diunggah ke Google Drive dan dikirim ke mitra. Pengumpulan informasi tentang gambaran umum program Dharma Wacana dilakukan bersama produser program tersebut. Hasil dari pembuatan musik ini adalah musik bumper menggunakan instrumen Bali dengan penambahan string section yang disesuaikan dengan video bumper lama. Musik ilustrasi dibuat menggunakan instrumen Bali saja dengan sedikit mengadopsi cara kerja gender wayang. Hasil dari wawancara dengan produser Dharma Wacana berupa gambaran umum, proses persiapan hingga produksi, serta jam tayang program tersebut. Musik pada program Dharma Wacana menonjolkan nuansa Bali agar dapat memperkuat suasana dalam tayangan.