Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STRATEGI MEDIA RELATIONS PDAM SURAKARTA DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN CITRA PERUSAHAAN Rahmawati, Rahmawati; Pratiwi, Rhesa Zuhriya
LENTERA VOL 3, No 01 (2019): LENTERA
Publisher : IAIN Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.354 KB) | DOI: 10.21093/lentera.v3i1.1638

Abstract

One of the functions of media relation for a company is to craft good image and reputation of the company in the public’s eye. Related to such function, the aim of this research is to explain the function of the media relation of the PDAM Surakarta to maintain the good image of the company. This research apllies descriptive-qualitative technique of analysis and collects data through observations, indepth interviews, and documentations. Findings of this research are: (1) PDAM Surakarta manages both internal and external relations by using media to provide informations about the company; (2) creating media relations through press release, media visits, and press tour, and (3) expanding its’ networks by cooperating with mass media such as Solopos, RRI, RIA RM, TA TV, and Metta FM.Keywords: Company image, media relations, PDAM Surakarta
DRAMA KOREA DAN IMITASI GAYA HIDUP: STUDI KORELASI PADA MAHASISWA KPI IAIN SURAKARTA Kurniawati, Susi; Pratiwi, Rhesa Zuhriya
Academic Journal of Da'wa and Communication Vol 2, No 2 (2021): Academic Journal of Da'wa and Communication
Publisher : IAIN Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/ajdc.v2i2.3364

Abstract

Drama Korea merupakan salah bentuk dari Korean wave yang sudah menjadi globalisasi budaya. Drama Korea mulai masuk di Indonesia pada tahun 2002 dan menjadi daya tarik sendiri karena alur cerita yang penuh kejutan. Aktor dan aktris pemain drama Korea juga menjadi minat tersendiri. Fashion Korea yang selalu mengikuti tren juga turut menjadi faktor diminatinya drama Korea. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara menonton drama Korea dengan perilaku imitasi gaya hidup. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode korelasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2017 dengan jumlah responden sebanyak 60 orang. Penelitian ini menggunakan teknik sampling problably sampling dengan metode simple random sampling dan menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat, dengan hasil nilai korelasi sebesar 0,806, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Ha (hipotesis alternatif) diterima dan Ho (hipotesis nol) ditolak.
Feminitas dan Resistansi Perempuan Pratiwi, Rhesa Zuhriya; Susilowati, Eny; Rusdiana, Joni; Rohmatika, Arina
MUWAZAH: Jurnal Kajian Gender Vol 13 No 2 (2021)
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/muwazah.v13i2.4563

Abstract

The strength of film as a medium that represents and constructs reality with the storyline which is symbolically packaged, through substance and full of socio-cultural values. This study is to describe the deconstruction of femininity and women's resistance meaning in the “Mother” movie. This research is a descriptive qualitative text research using main analysis of critical discourse by Sara Mills. The subject is the “Mother” movie, a thriller drama directed by Bong Joon-Ho. Collecting data at the text level, especially through documentation and literature studies, and furthermore, data is validated through FGD with experts who have experience and knowledge according to the object of research. The results explain the deconstruction of feminine values and women's resistance meaning in the “Mother” movie positioning women as objects. At this level, there is an objectification of women through the main character played by Hye ja, although another tendency appears which also positions women as subjects in the storyline. The emergence of physical and emotional aspects of femininity strengthens the objectification of women in the film. However, there is a dissection on femininity and resistance value in the film due to the emotional dynamics of the main character’s complex character. Finally, the existence of media as an industry and the power of messages makes the practice of media commodification depends on the owners, so it’s possible that the image of the female character in the film is used to represent a form of media power over the commodification of the message conveyed.
COMMUNITY RELATIONS UPT TAMAN BALEKAMBANG SURAKARTA DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN KEMITRAAN MASYARAKAT Pratiwi, Rhesa Zuhriya; Astuti, Yeni Puji
Profetik: Jurnal Komunikasi Vol. 12 No. 2 (2019)
Publisher : Faculty of Social Sciences and Humanities Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/pjk.v12i2.1606

Abstract

Setiap korporasi pada dasarnya memiliki tanggung jawab sosial yang wajib dilakukan, salah satunya melalui program kemitraan dan pemberdayaan yang ditujukan bagi masyarakat. Penelitian ini berupaya mendeskripsikan bagaimana tanggung jawab UPT Kawasan Wisata Dinas Pariwisata Taman Balekambang Surakarta dalam Program Pengembangan Kemitraan Masyarakat melalui community relation. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi. Selanjutnya, pemilihan informan dilakukan secara purposif dan berdasarkan pertimbangan atas ketercukupan data yang diperlukan. Hasil penelitian menunjukkan community relations diimplementasikan melalui kerjasama dan koordinasi dari pengelola Taman Balekambang sebagai publik internal, dengan pihak sanggar dan sejumlah komunitas seni sebagai publik eksternalnya. Program ini dapat dilihat melalui beragam kegiatan kesenian yang diselenggarakan, antara lain seperti: pementasan ketoprak, sendratari, pasar seni, dan event lainnya. Namun demikian, program community relations secara khusus bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kemitraan pariwisata sehingga mampu menjadi bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap publiknya. Mengenai implementasi community relations, program ini dilakukan melalui tiga tahap, yakni: 1) pra-program yang meliputi perencanaan serta analisis permasalahan program; 2) implementasi pelaksanaan yang berupa penyelenggarakaan program kegiatan; serta 3) pasca program yang diarahkan pada proses evaluasi program dan pelaksanaannya guna menentukan rekomendasi baru atas program kegiatan yang telah serta akan dijalankan selanjutnya.