Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENYULUHAN MENGENAI CUCI TANGAN DAN PENGGUNAAN HANDSANITIZER UNTUK MENCEGAH INFEKSI COVID-19 Marfu'ah, Nurul; Kusumaningtyas, Nadia Mira; Awaluddin, Rizki; Kurniawan, Kurniawan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol 4, No 3 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v4i3.1709

Abstract

Berkembangnya wabah Corona Virus Disease-19 (COVID-19) di dunia hingga ke Indonesia, sangat mengkhawatirkan seluruh lapisan masyarakat. salah satu cara yang dilakukan untuk mencegah infeksi Covid-19 adalah dengan mencuci tangan dan menggunakan handsanitizer. Banyak masyarakat yang belum memahami bagaimana cara mencuci tangan dan menggunakan handsanitizer yang baik dan benar. Oleh karena itu, kegiatan ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan mengenai cuci tangan dan pelatihan penggunaan handsanitizer. Responden adalah karyawan UNIDA Gontor Kampus Putri Mantingan, Ngawi sebanyak 31 orang. Sebelum dan sesudah penyuluhan dan pelatihan, responden diberi pre test dan post test untuk mengukur tingkat pengetahuan dan keterampilan responden. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sebelum penyuluhan dan pelatihan, tingkat pengetahuan dan keterampilan responden mengenai cuci tangan dan penggunaan handsanitizer terdiri atas Sangat Baik (67,7 %) dan Baik (32,3 %). Sedangkan setelah penyuluhan dan pelatihan, 100 % responden mengetahui dengan Sangat Baik mengenai cuci tangan dan penggunaan handsanitizer yang baik dan benar. Kegiatan penyuluhan mengenai cuci tangan dan pelatihan penggunaan handsanitizer dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan responden (karyawan) mengenai hal tersebut. Hal ini diharapkan dapat menghindarkan responden dari infeksi covid-19 dan meningkatkan kesehatan para karyawan.
Senyawa Non-aromatik Herba Centella asiatica menggunakan Metode Baru melalui Karbon Aktif, dan Analisis Farmakologi Jejaring pada Luka Bakar Awaluddin, Rizki; Mustaqim, Rafli Mulkan; Arbain, Dayar; Hayati, Farida; Khaerunnisa, Siti
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 11, No 2 (2024)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v11i2.50623

Abstract

Prevalensi luka bakar masih menjadi perhatian kaitannya dengan perubahan fisik pasca luka bakar yakni contractures, hypertrophic scar dan keloid yang menurunkan fungsi, kualitas hidup dan estetika kulit. Herba pegagan (Centella asiatica) melalui senyawa triterpen telah dikenal untuk mempercepat luka bakar. Namun, sifat senyawa triterpen yang polar identik dengan keberadaan klorofil dan senyawa lainnya yang sulit dipisahkan. Masih adanya kontroversi terkait protein yang berperan dalam kesembuhan luka bakar membutuhkan kajian untuk menentukan protein potensial. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi metode baru pada ekstraksi herba pegagan menggunakan karbon aktif serja kajian farmakologi jejaring untuk menentukan protein potensial. Herba pegagan diekstraksi menggunakan metode maserasi pada pelarut metanol dan dilanjutkan dengan penambahan karbon aktif. Hasil purifikasi diidentifikasi menggunakan KLT dengan fase gerak kloroform: asam asetat glasial: metanol: akuades (60:32:12:8 v/v) dan pereaksi semprot anisaldehid-asam sulfat. Kajian farmakologi jejaring dilakukan secara in silico untuk mengkaji interaksi protein-protein dan senyawa-protein berkaitan dengan luka bakar. Hasil skrining fitokimia menunjukkan keberadaan asaticoside pada ekstrak terpurifikasi dan maserat dengan nilai Rf yang relatif identik. Senyawa non aromatik berperan dalam mempercepat kesembuhan luka bakar dengan mempengaruhi protein IL1β, IL6, MAPK8, PTGS2, NOX4, IFN-γ, NFKB1, TGFβ1, MMP13, dan TNF.
Toxicity of activated-charcoal purified Centella asiatica (L.) Urb. methanolic extract on zebrafish embryos Maulaya, Ikvini; Hayati, Farida; Awaluddin, Rizki
JKKI : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia JKKI, Vol 16, No 2, (2025)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/JKKI.Vol16.Iss2.art4

Abstract

Background: Purification of Centella asiatica methanolic extract using activated charcoal (ACP-CME) to isolate its non-aromatic compounds is a novel method that requires rigorous foundational safety data for the next validation stage.Objectives: The study aimed to determine the LC50 and identify toxicity signs of activated charcoal-purified Centella asiatica methanolic extract (ACP-CME) on zebrafish embryos.Methods: Fish Embryo Acute Toxicity (FET) was conducted following the 2013 standardized guidelines from OECD number 236. The zebrafish embryos were divided into eight groups (n=20/group), with an additional internal control in each group (n=4), namely 5 ACP-CME groups (ACP-CME at concentrations of 15.625, 31.25, 62.5, 125, and 250 ppm), a negative control group (distilled water), a positive control group (3,4-dichloroaniline), and a solvent control group (DMSO 0.2%). The observation was performed every 24 hours for 96 hours on four lethality parameters (coagulation, somite formation, tail-bud detachment, and visible heartbeat). The lethal concentration 50 (LC50) was calculated using Microsoft Excel 2019 to determine the signs and levels of toxicity of the extract based on the observational data. Results: ACP-CME exhibited concentration-dependent lethality caused by coagulation and absence of heartbeat, with 100% mortality at 250 ppm. Some abnormalities caused by ACP-CME exposure were spotted at concentrations of 31.25 and 125 ppm, with the occurrence of 15% and 10%, respectively.Conclusion: The LC50 of ACP-CME was 39.56 ppm. Malformation effects included lordosis, kyphosis, delayed tail-bud detachment, abnormal fin, somite formation failure, hatching failure, and yolk sac edema.
Aktivitas Larvasida Fraksi N-Heksan Ekstrak Etanol Daun Mengkudu (Morinda citrifolia. L) terhadap Larva Aedes sp.: Larvicide Activity of N-Hexane Fraction of Ethanolic Morinda citrifolia. L Leaves Extract on Aedes sp. Larvae Awaluddin, Rizki; Sholihatin, Binti; Marfu’ah, Nurul; Kurniawan; Estikomah, Solikah Ana
Aspirator Vol 13 No 2 (2021): Jurnal Aspirator Volume 13 Nomor 2 2021
Publisher : Perkumpulan Entomologi Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/asp.v13i2.4823

Abstract

Abstract. Aedes sp. is a vector of the dengue virus that causes Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). Larvicides are the optimal method for controlling mosquito development. Temephos is a larvicidal agent of the organophosphate group which is reported to cause side effects and ecological hazards, as well as resistance based on reports in several country. This study aims to determine the larvicidal activity of the n-hexane fraction of Morinda citrifolia leaf ethanol extract on Aedes sp. The compound groups in the fraction were identified using TLC through UV light and spray reagents. There were six types of treatment including four concentration fractions (400, 600, 800, and 1000 ppm) as treatment, positive control (temephos 1%) and negative control 1% acetone solution. Twenty-five mosquito larvae of Aedes sp. tested for each treatment. Larval mortality was recorded and LC50 and LC99 values were analyzed using the probit. The results showed that the TLC test of the n-hexane fraction was positive for terpenoids, anthraquinones, phenols, tannins, and flavonoids. The results showed that the LC50 and LC99 values were 1040 ppm and 2439 ppm. Therefore, the n-hexane fraction of the ethanol extract had larvicidal activity on Aedes sp. with little toxicity. Abstrak. Aedes sp. merupakan vektor virus dengue penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). Larvisida merupakan metode yang optimal untuk mengendalikan perkembangan nyamuk. Temephos yang merupakan larvasida sintetik dapat menyebabkan resisten, efek samping dan bahaya ekologi. Kelimpahan agen hayati, efek toksik pada manusia yang minim, dan biodegradable menjadi tujuan utama perlunya pengembangan agen larvasida baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas larvasida fraksi n-heksana ekstrak etanol daun mengkudu pada larva Aedes sp. Golongan senyawa pada fraksi diidentifikasi menggunakan KLT melalui pereaksi semprot. Terdapat enam jenis perlakuan diantaranya empat konsentrasi fraksi (400, 600, 800, dan 1000 ppm) sebagai perlakuan, kontrol positif (temephos 1%) dan kontrol negatif larutan aseton 1%. Dua puluh lima larva nyamuk Aedes sp. diujikan pada setiap perlakuan. Kematian larva dicatat dan nilai LC50 dan LC99 dianalisa menggunakan probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji KLT fraksi n-heksana positif mengandung terpenoid, antrakuinon, fenol, tanin, dan flavonoid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai LC50 dan LC99 adalah 1040 ppm dan 2439 ppm. Oleh karena itu, fraksi n-heksana dari ekstrak etanol memiliki aktivitas larvasida pada Aedes sp.