Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Strategi Pengendalian Kebakaran Hutan Dan Lahan Di Kampung Mendale Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah Reza, Fahmi
Jurnal Lingkungan Almuslim Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Lingkungan Almuslim
Publisher : Program Studi Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/jla.v1i2.1318

Abstract

kebakaran hutan memiliki dampak yang bisa dirasakan langsung oleh manusia, dampak tersebut berupa kerugian ekonomis yaitu hilangnya manfaat dari potensi hutan seperti tegakan pohon hutan yang biasa digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya akan bahan bangunan, bahan makanan, dan obat-obatan, serta satwa untuk memenuhi kebutuhan akan protein hewani dan rekreasi.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan data skunder serta pengamatan lansung ke lokasi yang terjadi kebakaran, sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Untuk mengetahui bagaimana cara dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Aceh Tengah akan dilakukan kajian secara mendalam Wilayah Kecamatan Kebayakan merupakan daerah yang beriklim tropis, tergolong pada iklim tipe B menurut Schimidt Ferguson dengan curah hujan berkisar antara 2.603-3.725 mm/tahun. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Januari sampai dengan Juli, dan musim hujan Kebayakan memiliki kelembaban udara dengan rata-rata 80,08%. Kelembaban udara tertinggi 86,28% dan terendah 74,25% Penyebab utama kahutla di Aceh Tengah akibat pembukaan lahan pertanian dengan cara membakar lahan pada saat musim kemarau. Dampak yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan tersebut yaitu hilangnya manfaat dari potensi hutan yang biasa digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya dan terbakarnya kebun para petani yang ada disekitar kebakaran tersebut, meningkatnya suhu udara dan terjadinya longsor
Budidaya Lebah Madu Sebagai Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu Untuk Meningkatkan Pendapatan Ekonomi Masyarakat Riki, Akbar; Syifa, Saputra; Reza, Fahmi; Maryam, Jamilah
Jurnal Lingkungan Almuslim Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Lingkungan Almuslim
Publisher : Program Studi Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/jla.v2i1.1807

Abstract

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis budidaya lebah madu dalam pemanfaatan hasil hutan bukan kayu madu dalam meningkatkan pendapatan ekonomi kelompok petani yang dilakukan oleh Kelompok Tani Ingin Maju, mengetahui kontribusi pemanfaatan terhadap perekonomian petani. Penelitian menggunakan data primer dan skunder. Sampel penelitian adalah semua petani budidaya lebah madu. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan rata-rata pendapatan kotor yang didapatkan oleh petani adalah sebesar Rp. 56.040.000 per tahun, setelah dikurangi dengan rata-rata total biaya sebesar Rp. 10.861.000 per tahun maka di peroleh pendapatan bersih sebesar Rp. 45.179.000 per tahun, dengan nilai profit yang diperoleh sebesar 41,59%, maka mampu menambah pendapatan petani secara maksimal
PENINGKATAN PENGETAHUAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI DUKUH MEDELAN, KECAMATAN SUMBERAGUNG Nurjanah, Miftah; Nurjanah, Baiti; Reza, Fahmi; Febriyanti, Isna; Zahra , Afifah Aulia; Rahmawati, Nisa; Ulya, Rahmatika; Desnaya, Salma; Agustin, Tia Nanda; Pratiwi, Widia; Leswara, Dianita Febrina
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 7 No 1 (2025): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v7i1.1441

Abstract

Stunting is a condition of growth failure in children caused by inadequate nutritional intake, recurrent infections, and lack of psychosocial stimulation. This problem remains a major public health issue in various regions of Indonesia, including Padukuhan Medelan, Sumberagung District. Based on preliminary observations, the community in this area still has a low level of knowledge regarding the causes and prevention of stunting. This indicates a gap between the community’s need for information and their understanding of stunting. This community service activity aimed to improve public knowledge related to stunting and its prevention efforts. The educational activity on stunting prevention in Padukuhan Medelan was attended by local residents. The implementation method used an interactive lecture approach, which included the delivery of materials on definitions, causative factors, impacts, and stunting prevention strategies, accompanied by a discussion session to deepen participants’ understanding. The results showed an increase in participants’ knowledge about stunting, as evidenced by their active participation during the activity and the achievement of all planned material targets. Overall, the program was well implemented and effective. It is recommended that this program be continued periodically by involving health workers and local government officials to strengthen stunting prevention efforts at the community level