Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KAWASAN AGROWISATA SEBAGAI WADAH PENGEMBANGAN NILAI KEARIFAN LOKAL DI KONAWE Wijaya, Putra; Ramadan, Sachrul; Sjamsu, Arief Saleh
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Konawe adalah salah satu kabupaten dengan misi menciptakan  ketahanan ekonomi masyarakat yang kuat dan memiliki daya saing ditengah kompetisi dan dinamika global yang semakin kompleks. Seperti potensi pertanian yang sengat besar dan salah satu sektor unggulan yang menjadi andalan dalam pengembangan pertanian masyarakat dan sektor parawisata. Penelitian ini ditujukan sebagai berikut (1) Membuat proses desain (2) Membuat konsep perancangan (3) Memadukan konsep arsitektur Nusantara pada bangunan di Kawasan Agrowisata, dan (4) Membuat maket Kawasan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu suatu proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial berdasarkan pada penciptaan gambaran holistic lengkap yang dibentuk dengan kata-kata, melaporkan pandangan informan secara terperinci, dan disusun dalam sebuah latar alamiah. Hasil dari penelitian disimpulkan bahwa lokasi berada di Kabupaten Konawe, dapat memberikan nilai sustainable serta dampak kapital ekonom kepada masyarakat lokal, serta memanfaatkan potensi pertanian sebagai obyek wisata. Kegiatan utama dalam perencanaan ini adalah mewadahi kegiatan wisata yang memanfaatkan potensi pertanian sebagai obyek wisata, baik potensi berupa pemandangan alam kawasan pertaniannya maupun kekhasan dan keanekaragaman aktivitas produksi dan teknologi pertanian serta budaya masyarakat petaninya Kata kunci: Kawasan agrowisata, kearifan lokal, wisata  ABSTRACTKonawe is one of the districts with a mission to create a strong community economic resilience and has competitiveness amid increasingly complex competition and global dynamics. As a big stinging agricultural potential and one of the leading sectors that are a mainstay in the development of community agriculture and tourism sector.This research is aimed as follows (1) Making the design process (2) Creating a design concept (3) Integrating the architectural concept of the archipelago in buildings in the Agrotourism Area, and (4) Making a Regional mockup. This study uses a qualitative method that is a process of inquiry to understand social problems based on the creation of a complete holistic picture formed with words, reporting the views of informants in detail, and arranged in a natural setting). The results of the study concluded that the location is in Konawe District, can provide sustainable value and the impact of economist capital on local communities, as well as utilize the potential of agriculture as a tourist attraction. The main activity in this plan is to facilitate tourism activities that utilize the potential of agriculture as a tourist attraction, both the potential in the form of natural scenery of agricultural areas as well as the uniqueness and diversity of agricultural production and technology activities as well as the culture of the farmer community Keywords: Agro-tourism, local wisdom, tourism
PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA MENGGUNAKAN METODE BOW, SNI 2008 DAN AHSP 2022 (STUDI KASUS: PROYEK PEMBANGUNAN MASJID DPRD PROVINSI SUMATERA BARAT) Wijaya, Putra; Giatman, M
Jurnal Applied Science in Civil Engineering Vol 4 No 4 (2023): Jurnal Applied Science in Civil Engineering
Publisher : Teknik Sipil Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/asce.v4i4.88583

Abstract

Abstrak: Dalam menghitung besar anggaran biaya pada suatu proyek pembangunan, dibutuhkan analisa perhitungan harga satuan pekerjaan. Selama ini di Indonesia berpedoman menggunakan analisa BOW, SNI dan AHSP dalam menghitung harga satuan pekerjaan. Dari ketiga metode tersebut terdapat perbedaan yang nantinya akan berpengaruh pada hasil perhitungan rencana anggaran biaya. Untuk mengetahui metode mana yang lebih ekonomis dan efektif sebagai dasar perhitungan bagi pihak tertentu untuk menyusun rencana anggaran biaya proyek, maka diperlukan studi komparasi. Dalam penelitian ini metode Analisa harga satuan yang digunakan ialah metode BOW, SNI 2008 dan AHSP 2022. Dari hasil estimasi tersebut diperoleh besar biaya berdasarkan metode analisa BOW yaitu sebesar Rp. 4.566.043.000,00,- berdasarkan metode analisa SNI 2008 yaitu sebesar Rp. 385.300.000,00,- dan berdasarkan metode analisa AHSP 2022 ialah sebesar Rp. 3.437.730.000,00,-. Dengan persentase perbandingan 1,53 % metode AHSP 2022 lebih besar dari metode SNI 2008 dan 24,7% metode BOW lebih besar darii pada metode AHSP 2022. Diantara ketiga metode tersebut, metode SNI 2008 merupakan yang paling ekonomis karena hasil anggaran biaya yang diperoleh lebih kecil dibandingkan metode AHSP 2022 dan BOW.
Relevansi Hak Privasi Dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang -Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik Dengan Pasal 28 G Ayat 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Wijaya, Putra; HB, Gusliana
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 22 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14574771

Abstract

Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) sebagai salah satu norma fundamental yang dimana harus dijadikan panduan atau acuan maka kita harus bisa melihat bagaimana menafsirkan setiap bab, pasal ataupun ayat-ayat yang terkandung di dalamnya. Sehingga kita bisa menarik kesimpulan tentang hak dan kewajiban negara ataupun masyarakat. Salah satunya adalah penarikan kesimpulan tentang bagaimana relevansi dari UUD 1945 terutama Pasal 28G ayat 1 dengan hak privasi dari masyarakat Indonesia. Hal ini juga bermaksud untuk melihat kondisi Indonesia yang dimana akhir-akhir ini hak privasi seseorang seakan-akan tidak ada mengenal batasan ataupun perlindungan atas sifat keprivasian-nya. Dalam kata relevansi itu sendiri terkandung makna kecocokan, kaitan, ataupun keselarasan, terutama dalam melihat keterkaitan antara hak privasi dengan Pasal 28G ayat 1 UUD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui substansi pengaturan hak privasi dan untuk mengetahui apakah perlindungan hak privasi dalam Undang- Undang No 19 Tahun 2016 tentang ITE sudah sesuai dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan juga melihat bentuk perlindungan hak privasi yang sesuai. Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif, karena didasarkan pada penelitian kepustakaan yang mengambil kutipan dari buku bacaan, literatur, atau buku pendukung yang memiliki kaitannya dengan permasalahan yang akan diteliti dibantu dengan sumber data primer, sekunder dan tersier. Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dan menghasilkan data deskriftif. Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa, Pertama, Pengaturan tentang substansi hak privasi dalam UUD 1945 ini memanglah tidak dijelaskan secara terperinci di dalamnya. Namun jika di lihat dari bagaimana cara kita menjabarkan isi dari Pasal 28 G UUD 1945 dapat dinilai sebagai sebuah bentuk dari perlindungan hak privasi seseorang yang di sampaikan secara umum sehingga pemerintah perlu membuat UU tentang hak privasi. Kedua, Melihat bagimana UU ITE ini, yg berlaku sejak 2008 dan baru sekali terjadi revisi pada tahun 2016, maka perlulah pemerintah melakukan revisi kembali dengan melihat aspek-aspek yang mempengaruhinya, terutama pada Pasal 27 ayat (1), (3), Pasal 28 ayat (2) dan Pasal 29, karena pasal- pasal tersebut di cap sebagai pasal karet. Ketiga, Bentuk perlindungan hak privasi yang sesuai dengan UUD 1945 adalah perlindungan hak privasi yang dibuat sesuai dengan amanat dan isi dari UUD 1945 dan juga melihat dari aspek-aspek lain yang hidup dan berkembang dimasyarakat. Saran Penulis adalah, Pertama, diharapkan pemerintah dapat membuat regulasi khusus yang membahas tentang hak privasi ini. Kedua diharapkan pemerintah melakukan revisi terhadap beberapa pasal karet yang terdapat pada Pasal 27 ayat (1), ayat (3), Pasal 28 ayat (2) dan Pasal 29. Ketiga, diharapkan saat pembentukan RUU khusus hak privasi ini untuk memasukan perihal pengawasan terhadap pengumpulan data pribadi individu.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Spiritual Dan Transformasional Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Wijaya, Putra; Ardiansyah, Muh; Marzuki, Kartini
Jambura Journal of Educational Management Volume 6 Nomor 1, Maret 2025
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37411/jjem.v6i1.3766

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan spiritual dan transformasional kepala sekolah terhadap kinerja guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu At-Tibyan. Dalam konteks pendidikan, kepala sekolah memegang peranan penting dalam menciptakan lingkungan akademik yang kondusif dan memotivasi guru. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan survei, yang melibatkan pengumpulan data melalui kuesioner yang distribusikan kepada seluruh guru di sekolah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan dari gaya kepemimpinan spiritual terhadap kinerja guru, di mana guru merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk berkontribusi secara maksimal. Di sisi lain, meskipun gaya kepemimpinan transformasional juga menunjukkan pengaruh positif, hasilnya tidak signifikan. Penelitian ini juga mengindikasikan bahwa kombinasi kedua gaya kepemimpinan secara simultan memberikan dampak yang lebih besar terhadap peningkatan kinerja guru. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan pentingnya penerapan kedua gaya kepemimpinan dalam konteks pendidikan Islam, yang tidak hanya sekadar memperhatikan aspek administrasi tetapi juga nilai-nilai spiritual yang dapat menginspirasi dan memberdayakan guru. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi kepala sekolah dalam menerapkan strategi kepemimpinan yang lebih efektif, serta mendorong pengembangan kinerja guru dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Konstruksi Sosial atas Kesempatan Kerja: Studi Kasus Peran Dinas Tenaga Kerja di Kabupaten Asahan: Social Construction of Employment Opportunities: A Case Study of the Role of the Manpower Office in Asahan Regency Wijaya, Putra; Irmayani, Tengku; Bengkel, Bengkel
Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology) Vol. 10 No. 2 (2025): Januari
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/antro.v10i2.68841

Abstract

The unemployment rate in Asahan Regency, North Sumatra, remains above the national average despite a numerical downward trend. This study analyzes the role of the Asahan Regency Manpower Office in expanding employment opportunities, focusing on the social construction of labor policy. Data were collected through in-depth interviews, participatory observations, and a review of policy documents and BPS statistics. The findings reveal that although the Manpower Office has implemented job placement programs, competency training, and the Employment Information System (SIKAS), its effectiveness is hindered by three main factors: (1) a mismatch between training programs and industry needs, (2) limited dissemination of the SIKAS digital platform (only 30% of the workforce is aware of it), and (3) budget constraints (Rp120–150 million per year) and limited human resources (only 30% of employees meet functional criteria). Key findings indicate that while 86.4% of training participants (2022) obtained certification, only 49.7% were absorbed into the labor market, with the majority being unemployed individuals with high school (28.3%) and elementary school (31.5%) education. This disparity reflects a failure in bridging the skills mismatch. Meanwhile, job placements increased from 410 (2020) to 963 (2022), but this growth was reactive to global market demands rather than the result of systematic planning. In terms of communication, minimal collaboration with local media has led to information gaps, preventing outreach to vulnerable groups. This study recommends a policy reorientation by aligning training curricula with industry demands, intensifying SIKAS dissemination through community collaboration, and strengthening the institutional capacity.