Yusmartato, Yusmartato
Unknown Affiliation

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Perbandingan Hasil Pengukuran Nilai Tahanan Tanah Pada Tanah Basah Dan Kering Dengan Menggunakan Elektroda Batang Pelawi, Zulfadli; Yusmartato, Yusmartato; Armansyah, Armansyah
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 9, No 3 (2024): Edisi Oktober
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jet.v9i3.10584

Abstract

Nilai tahanan tanah merupakan hal yang sangat penting bagi peralatan listrik untuk menghubungkan bagian dari yang seharusnya tidak dialiri arus listrik yang besar akibat adanya gangguan. Salah satu faktor untuk mendapatkan nilai tahanan pembumian yang kecil yaitu letak elektroda dan jenis elektroda yang akan ditanam serta kondisi tanah di daerah mana sistem pembumian tersebut akan dipasang. Pengukuran nilai tahanan tanah bertujuan untuk mengetahui besarnya tahanan pentanahan pada tanah basah dan tanah kering di daerah Kecamatan Percut Sei Tuan, dengan melakukan pengukuran langsung kemudian membandingkan hasil dari pengukuran elektroda batang untuk tanah basah dan tanah kering. Dari hasil pengukuran untuk kedalaman yang sama (200 cm) diperoleh R = 16 Ohm untuk tanah basah dengan menggunakan elektroda batang , Untuk tanah kerng R = 24 Ohm dengan menggunakan elektroda batang.
Analisa Penggunaan Motor Sinkron Dengan Kapasitor Yusmartato, Yusmartato; Nasution, Ramayulis; Armansyah, Armansyah
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 3, No 3 (2018): JET Edisi Oktober
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.745 KB) | DOI: 10.30743/jet.v3i3.960

Abstract

Pada dasarnya motor sinkron berfungsi sebagai penggerak beban mekanis dan juga motor sinkron dapat beroperasi pada faktor daya terdahulu maupun pada faktor daya terbelakang. Kapasitor bekerja pada faktor daya terdahulu, sedangkan motor induksi hanya bekerja pada faktor terbelakang. Motor induksi ini adalah merupakan beban induktif yang membutuhkan arus magnetising.Motor sinkron tidak dapat menstart dengan sendirinya. Oleh karena itu beberapa tahun yang lalu cara yang digunakan untuk menstart motor sinkron adalah dengan cara mengkopel dengan motor arus searah, sehingga dapat dicapai kecepatan putaran sinkronnya. Namun demikian berkat perkembangan zaman para ahli telah memikirkan cara yang lebih efisien untuk menstart motor sinkron yaitu dengan menggunakan belitan starting.Kapasitor bekerja pada faktor kerja terdahulu dan pemakaian kapasitor biasanya lebih ekonomis bila digunakan untuk beban-beban induktif yang kapasitasnya kecil.Tetapi bila kapasitor digunakan pada beban induktif yang berkapasitas besar, maka penggunaan kapasitor tersebut dikatakan tidak ekonomis lagi. Untuk beban induktif yang berkapasitas besar akan lebih ekonomis jika digunakan motor sinkron, sebab selain motor sinkron sebagai penggerak beban mekanis juga motor sinkron dapat mensupplay daya reaktif.
Perancangan Pengatur Laju Air Pada Kran Secara Otomatis Menggunakan Mikrokontroler Yusmartato, Yusmartato; Pelawi, Zulfadli; Parinduri, Luthfi
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 6, No 2 (2021): JET Edisi Juni
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jet.v6i2.4392

Abstract

Perancangan Mikrokontroler sebagai sistem pengatur Laju air pada washtapel ini menggunakan sebuah photo dioda yang mana Anodanya dihubungkan ke Vcc sedangkan Katodanya dihubungkan ke basis dari transistor BC547 melalui sebuah resistor 1K. Apbila LED infra merah menyala maka sinarnya akan terpancar, apabila pancaran dari LED infra merah tersebut mengenai tangan maka pancaran LED tersebut akan memantul. Pantulan LED tersebut akan balik mengenai dari sensor photo dioda. Hal ini tentunya bergantung dari jarak antara sensor dengan tangan, jika terlalu jauh maka pantulannya tidak akan sampai menuju sensor photodioda. Apabila masih dalam jangkauannya maka photo dioda akan aktif sehingga Vcc (logika 1) akan menuju basis transistor BC547. Dengan kata lain tegangan aktif/on juga. Dengan demikian maka pada kolektor dari transistor BC547 tersebut akan berlogika 0. Logika 0 tersebut akan masuk menjadi in-put dari port. P2.0 dari mikrokontroler.
Pengukuran Grounding Pada Gedung Rumah Sakit Grand MitraMedika Medan Yusmartato, Yusmartato; Nasution, Ramayulis; Pelawi, Zulfadli; R., Syaru
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 6, No 1 (2021): JET Edisi Februari
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jet.v6i1.3794

Abstract

Pembumian sistem merupakan usaha untuk menghubungkan bagian konduktif  terbuka perlengkapan dengan tanah. Adanya perbedaan jenis tanah, kelembaban, temperature dan kadar garam sangat mempengaruhi tahanan jenis tanah itu sendiri. Sistem pembumian pada peralatan kelistrikan dan elektronika adalah untuk memberikan perlindungan pada seluruh sistem. Sehingga sangat perlu dilakukan penelitian yang dapat melihat sejauh mana pengaruh parameter tersebut pada sistem Pembumian. Pembumian selain bemanfaat bagi kehidupan pentanahan bisa mendatangkan bahaya jika tidak diperhatikan dengan baik. Tingkat kebakaran yang tinggi disebabkan oleh listrik akibat peningkatan suhu yang tinggi. Suhu yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada kabel atau bahkan percikan api pada material yang dapat menimbulkan kebakaran. Pengukuran tahanan pentanahan ini menggunakan  Digital Earth Tester Resistance Tester dengan merk KYORITSU. Peralatan pengukuran pentahanan tanah terdiri dari Digital Earth Earth Resistance Tester, elektroda utama, elektroda bantu, mesin bor, dan kabel penghubung. 
Pemanfaatan Aliran Air Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Picohidro (PLTPH) Di Desa Bandar Rahmat Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara Yusmartato, Yusmartato; Pelawi, Zulfadli; Yusniati, Yusniati; Fauzi, Fauzi; Sitanggang, Shalahuddin Alayubi
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 7, No 1 (2022): JET Edisi Februari
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jet.v7i1.5391

Abstract

Disaat sumber energi lain mulai menipis dan memberikan dampak negatif, maka air menjadi sumber yang sangat penting karena dapat dijadikan sumber energi pembangkit listrik yang murah dan tidak menimbulkan polusi. Pembangkit tenaga listrik Picohidro pada dasarnya memanfaatkan beda ketinggian serta jumlah debit air per detik yang ada pada aliran air irigasi, sungai atau air terjun. Kemudian energi ini dihubungkan dengan generator listrik yang nantinya akan menghasilkan energi listrik. Menurut Robert, keunggulan teknologi PLTPH adalah cocok digunakan di daerah terpencil. Piko Hidro hanya butuh ketinggian air 1-3 meter dan debit 30 liter per detik. Jadi cocok digunakan di daerah terpencil. Selain itu biaya investasinya pun tergolong murah sekitar Rp 30 juta per unit dengan biaya pemeliharaan yang minimum dan tidak memerlukan biaya bahan bakar. Piko Hidro ini pun mudah dirakit dan dioperasikan serta bisa beroperasi selama 24 jam sesuai dengan debit air. Teknologi ini membuatnya cocok untuk diterapkan di daerah terpencil yang memiliki debit air yang sesuai.
Analisis Panel Kelistrikan Pabrik Kelapa Sawit Kapasitas 10 Ton/Jam di PT. SMS Perdian, Hafiz; Yusmartato, Yusmartato; Nasution, Ramayulis
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 7, No 3 (2022): JET Edisi Oktober
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jet.v7i3.6305

Abstract

Pertumbuhan Pabrik Pengolahan Minyak Kelapa Sawit saat ini mengalami perkembangan yang sangat cepat. Hal ini dapat dilihat dari perluasan lahan kebun kelapa sawit baik dikelola  oleh pemerintah, swasta maupun  oleh perorangan. Oleh sebab itu sangat dibutuhkannya pabrik tempat pengolahan buah sawit tersebut disingkat dengan PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Proses pengolahan pabrik kelapa sawit ini disupply oleh suatu panel Listrik yang dinamakan panel induk atau yang lebih dikenal dengan Main Switch Board. Panel induk ini harus mampu memberikan pelayanan daya listrik ke sub - substation yang ada di pabrik pengolahan kelapa sawit. Untuk itu direncanakan suatu panel induk  yang  mampu  dan handal bila terjadi gangguan, tanpa mempengaruhi proses produksi serta mampu untuk dikembangkan. Untuk meningkatkan kapasitas daya suatu pabrik pmks dan keandalan maupun keamanan dari panel induk ini harus direncanakan dengan system sinkronisasi bila terjadi penambahan daya,  memiliki system proteksi terhadap, arus lebih maupun kebocoran arus fasa yang semuanya berguna untuk meningkatkan kualitas keamanan (safety) baik untuk manusia  juga untuk peralatan serta mampu bekerja pada tingkat kontiunitas yang tinggi.
Analisis Kopling Elektromagnetik Pada Transmisi Tegangan Tinggi 150 KV (Aplikasi: PT.PLN Persero Unit Tragi Sei Rotan) Yusmartato, Yusmartato; Nasution, Ramayulis; Hasibuan, Abdurrozzaq
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 3, No 2 (2018): JET Edisi Juni
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jet.v3i2.549

Abstract

Parameter-parameter saluran transmisi antara lain adalah: resistansi, induktansi, kapasitansi, dan konduktansi. Salah satu parameter yang dibahas kali ini adalah mengenai induktansi. Beban induktansi terjadi, apabila suatu penghantar dialiri arus listrik, maka pada penghantar itu akan menimbulkan medan magnet. Pada penghantar itu sendiri timbul 2 macam fluks, yaitu fluks internal yang menggandeng seluruh bahagian penghantar dari titik pusat hingga titik terluarnya, dan mengimbaskan (menginduksikan) suatu tegangan  pada penghantar itu, tegangan imbas (induksi) yang ditimbulkan oleh kopling atau gandengan fluks internal tersebut merupakan suatu drop tegangan atau rugi-rugi transmisi, dan rugi-rugi ini disebut induktansi internal. Fluks yang ditimbulkan berikutnya adalah fluks eksternal yang terjadi di luar penghantar tersebut, apabila terdapat 2 buah penghantar yang jaraknya berdekatan, maka medan magnet berupa fluksi-fluksi eksternal yang ditimbulkan masing-masing penghantar akan saling melingkupi, proses ini disebut sebagai kopling fluks eksternal, dan rugi-rugi yang diakibat oleh kopling fluks eksternal, dinamakan induktansi eksternal. Peristiwa elektris yang menyertai terjadinya induktansi ini merupakan suatu hal yang umum yang sering terjadi dalam suatu rangkaian listrik dan peristiwa ini mempunyai pengaruh yang cukup penting bagi keseimbangan beban rangkaian listrik tersebut. Hal yang sama juga tejadi pada sistem penyaluran daya contohnya sistem penyaluran daya PLN, yang dapat memepengaruhi keseimbangan beban pada sistem penyaluran daya ke pusat-pusat  beban atau konsumen. Namun dengan menerapkan suatu perhitungan terhadap kondisi yang terjadi maka pengaruh kopling elegtromagnetik ini dapat diketahui secara jelas, dan dapat dipergunakan dalam menganalisa suatu sistem penyaluran daya khususnya yang diakibatkan oleh beban yang terdapat pada saluran transmisi tegangan tinggi.
Analisa Kemampuan Hantar Arus Kabel Bawah Tanah Dari GI Titi Kuning ke GI Jln. Listrik Hendra, Fitra; Yusmartato, Yusmartato; Nasution, Ramayulis; Pelawi, Zulfadli
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 5, No 1 (2020): JET Edisi Februari
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.999 KB) | DOI: 10.30743/jet.v5i1.2564

Abstract

Kemampuan hantar arus kabel bawah tanah dipengaruhi oleh bahan dan dimensi hantaran kabel, komponen penyusun kabel, instalasi dan kondisi lingkungan sekitar saluran kabel bawah tanah. Untuk mengetahui kemampuan hantar arus pada kabel berdasarkan temperatur kerja diperlukan perhitungan dengan memperhatikanFaktor-faktor yang mempengaruhinya. Di dalam pengerjaan skripsi ini penulis menggunakan metode studi literatur dan mengadakan diskusi dan konsultasi. Salah satu masalah pada transmisi saluran kabel bawah tanah adalah adanya rugi-rugi pada kabel yaitu rugi-rugi penghantar, rugi-rugi dielektrik dan rugi-rugi selubung. Transmisi daya dengan menggunakan saluran kabel bawah tanah, untuk kondisi tertentu lebih menguntungkan dibandingkan dengan transmisi hantaran udara. Perubahan temperatur sangat mempengaruhi nilai tahanan arus searah, pada suhu standar (200C) dan suhu pada saat operasi (850C) seperti yang terlihat pada analisa data,didapat selisih tahanan arus sebesar 0,5475 x 105 ohm/m, yang mana hasil kali tahanan arus searah dengan faktor efek kulit dan faktor efek berdampingan juga menentukan besarnya nilai tahanan arus bolak-balik pada suhu operasi.Kemampuan hantar arus pada kabel dipengaruhi oleh suhu sakitar kabel, yang mana bila semakin tinggi temperatur sekitar kabel maka kemampuan hantar arus pada kabel semakin berkurang.
PENGARUH ENDAPAN POLUTAN GARAM PADA ISOLATOR PIRING TERHADAP ARUS BOCOR Harahap, Raja; Armansyah, Armansyah; Yusmartato, Yusmartato; Iqbal, M.
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 9, No 1 (2024): Edisi Februari
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jet.v9i1.9760

Abstract

Isolator yang bersih mempunyai tahanan yang sangat besar. Namun bila permukaannya menjadi kotor nilai tahanannya menjadi jauh berkurang. Pengotoran tersebut dapat terjadi karena isolator banyak terpasang di alam terbuka, sehingga bahan-bahan pengotor (polutan) akan mudah menempel pada permukaannya. Bahan-bahan polutan ini berangsur-angsur membentuk suatu lapisan tipis pada permukaan isolator. Untuk isolator-isolator yang terpasang dekat dengan pantai, unsur polutan yang paling berpengaruh terhadap unjuk kerja isolator adalah garam yang terbawa oleh angin. Polutan ini bersifat konduktif terutama pada keadaan cuaca lembab, berkabut atau pada hujan gerimis. Jika cuaca seperti ini terjadi, maka akan terjadi arus bocor melalui polutan tersebut. Adanya arus bocor ini akan memicu terjadinya peluahan parsial pada permukaan isolator.
Pengoperasian Transformator Dengan Mengunakan Tap Changer Aplikasi Gardu Induk Denai Syahputra, Roman; Yusmartato, Yusmartato; Nasution, Ramayulis; Yusniati, Yusniati
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 5, No 2 (2020): JET Edisi Juni
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jet.v5i2.2880

Abstract

Pada suatu sistem tenaga listrik umumnya menggunakan jaringan tegangan tinggi untuk menyalurkan daya listrik dari suatu pembangkit menuju ke pusat beban yang mempunyai jarak cukup jauh maka diperlukan transformator daya. Pada umumnya suatu sistem transmisi tegangan tinggi banyak mengalami gangguan gangguan, di mana salah satu gangguan tersebut adalah gangguan beban lebih, sehingga menyebabkan terjadinya penurunan tegangan pada sisi bagian ujung beban. Dengan mempertimbangkan kejadian di atas dan guna memulihkan kembali tegangan agar pelayaan beban maksimal maka perlu diambil beberapa alternatif di antaranya dengan menggunakan Tap Changer. Maksud dari penggunaan tap changer pada tranformator agar transformator daya dapat bekerja lebih efisien. Di samping itu juga untuk mendapatkan tegangan operasi sekunder yang lebih baik dari tegangan jaringan primer yang berubah ubah.