Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA TEKNIK BALUTAN WET-DRY DAN MOIST WOUND HEALING PADA PENYEMBUHAN ULKUS DIABETIK Ose, Maria Imaculata; Utami, Putri Ayu; Damayanti, Ana
Journal of Borneo Holistic Health Vol 1, No 1 (2018): Journal of Borneo Holistic Health
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.746 KB) | DOI: 10.35334/borticalth.v1i1.401

Abstract

Ketidakseimbangan glukosa dalam darah menimbulkan dampak gangguan pada neuropati yang berpotensi terjadinya luka diabetes. Salah Satu komplikasi diabetes melitus adanya luka ulkus yang menyebabkan 50% hingga 75% harus amputasi. Perawatan luka dewasa ini di ruang perawatan rumah sakit masih cenderung menggunakan metode balutan kasa ”Wet-Dry”(Basah-kering),  perawatan luka telah mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama dalam dua dekade terakhir ini. Teknik perawatan luka terkini  “Moist Wound Healing”.  Tujuan penelitian ini untuk melihat efektivitas penyembuhan luka dengan membandingkan penggunaan balutan  dengan teknik Wet-Dry dan dengan teknik balutan Moist Wound Healing. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain Quasi eksperimental. Populasi adalah seluruh pasien diabetes yang mengalami ulkus. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling sehingga diperoleh 18 responden yang menggunakan perawatan luka dengan teknik wet-dry dan 15 responden ulkus diabetic yang dilakukan perawatan luka dengan teknik Moist Wound Healing. Hasil : Data variabel berdistribusi normal setelah diuji dengan Saphiro-Wilk. Uji t-berpasangan menunjukan nilai signifikan  p =0,004 yang mana nilai p Value 0,05 sehingga ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang antara kelompok penyembuhan luka dengan perawatan luka dengan teknik Wet dry dengan kelompok perawatan luka Moist Wound Healing. Kesimpulan dari penelitian ini perawatan luka pada ulkus diabetik dengan teknik moist healing lebih cepat proses penyembuhannya sehingga pasien mendapatkan perawatan lebih efektif dan efisien baik dari segi waktu dan biaya.Kata Kunci : Ulkus, Diabetic, Wet-dry, Moist Wound Healing.
Perilaku Pencegahan Demam Berdarah Dengue Masyarakat Pesisir Sulidah; Damayanti, Ana; Paridah
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 15 No. 1 (2021): May
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v15i1.355

Abstract

ABSTRAK Kasus Demam Berdarah Dengue terjadi secara hampir merata di seluruh wilayah di Indonesia dan wilayah pesisir memiliki karakteristik yang disenangi nyamuk aedes aegypti berkaitan dengan banyaknya tempat perindukan bagi nyamuk. Pengendalian dan pencegahan DBD dapat dilakukan melalui gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan metode 3M, tetapi kajian tentang perilaku pencegahan DBD oleh masyarakat pesisir masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku pencegahan DBD oleh masyarakat pesisir. Metode penelitian berupa penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh keluarga di lokasi penelitian yaitu di Tanjung Pasir dan Tanjung Batu yang merupakan wilayah pesisir. Besar populasi 442 KK dengan jumlah jiwa 1.803 orang. Besar sampel 210 KK yang diambil dengan teknik stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tertutup dengan Cronbach Alpha 0,81. Dari hasil penelitian teridentifikasi 70% masyarakat melakukan pengurasan dengan frekuensi kurang dari semestinya; cara menguras tidak tepat dilakukan oleh 77,6%; sebanyak 41,4% tidak pernah menutup tempat penampungan air dan 34,3% menutup hanya kadang-kadang; 86,7% tidak pernah mengubur benda bekas dan 55,2% melakukan pembuangan sampah yang tidak baik; sebanyak 63,3% memiliki kebiasaan menggantung baju bekas pakai diluar lemari pakaian; dan 83,8% tidak melakukan abatesasi. Perilaku PSN tidak baik dilakukan oleh 61% masyarakat dan 39% yang memiliki perilaku PSN baik. Analisis uji Somers’d diperoleh p<0,05 membuktikan ada hubungan yang bermakna antara perilaku PSN dengan pencegahan DBD. Disarankan pemerintah untuk meningkatkan pemberian pendidikan kesehatan agar pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam pencegahan penularan DBD karena tendahnya perilaku pencegahan DBD masyarakat pesisir. Kata kunci: DBD, perilaku pencegahan, pesisir. ABSTRACT Dengue hemorrhagic fever cases occur almost evenly in all regions in Indonesia and coastal areas have characteristics favored by the Aedes aegypti mosquitoes due to a large number of breeding places for mosquitoes. Control and prevention of dengue can be done through the Mosquito Nests Eradication movement using the 3M method, but studies on dengue prevention behavior by coastal communities are still limited. This study aims to identify its prevention behavior by coastal communities. The research method is quantitative with a cross-sectional approach. The population in this study were all families in the study area as many as 442 households with 1,803 people in the coastal area of Tanjung Pasir and Tanjung Batu. The sample size was 210 households were taken by using a stratified random sampling technique. Data collection used a closed questionnaire with Cronbach Alpha 0.81. From this research, it was identified that 70% of the community carried out draining with less than proper frequency; inappropriate drainage method was performed by 77.6%; 41.4% never closed water reservoirs and 34.3% closed occasionally; 86.7% never bury used objects and 55.2% do bad garbage disposal; 63.3% have the habit of hanging used clothes outside the wardrobe, and 83.8% did not do abatization. 61% of the public had bad eradicating mosquito nests behavior and 39% had good eradicating mosquito nests behavior. The Somers'd test analysis obtained p <0.05 proving that there was a significant relationship between eradicating mosquito nests behavior and the prevention of DHF. It is recommended to the government to increase the provision of health education towards public knowledge and awareness in preventing DHF transmission is due to the low DHF prevention behavior in coastal communities. Keywords: DHF, prevention behavior, coastal.
PERAN ISLAMIC WORK ETHIC DALAM MEMODERASI HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN CAFÉ DAN RESTO Damayanti, Ana; Karyono, Otong; Zulkifli, Zulkifli
VALUE Vol 6 No 1 (2025): Edisi April 2025 - September 2025
Publisher : PRODI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TJUT NYAK DHIEN (UTND)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/value.v6i1.1663

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komitmen dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, serta peran Islamic Work Ethic sebagai variabel pemoderasi pada karyawan café dan resto di Watampone. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui angket yang disebarkan kepada 204 responden. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan pendekatan Partial Least Square (PLS) melalui aplikasi SmartPLS versi 3.3.2. Data kualitatif dari wawancara dan dokumentasi turut digunakan sebagai pendukung dalam interpretasi hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik komitmen maupun motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini mengindikasikan bahwa faktor lain, seperti insentif dan lingkungan kerja, berperan lebih besar dalam mendorong kinerja. Sebaliknya, Islamic Work Ethic memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap peningkatan kinerja, melalui penerapan nilai-nilai seperti kerja keras, kejujuran, dan disiplin. Namun, Islamic Work Ethic tidak memoderasi hubungan antara komitmen dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Kesimpulannya, penguatan nilai-nilai kerja Islami perlu dijadikan bagian dari strategi organisasi, disertai dengan perbaikan aspek motivasional melalui insentif dan lingkungan kerja yang kondusif. Penelitian lanjutan disarankan untuk mempertimbangkan variabel lain seperti kepemimpinan dan kepuasan kerja, serta menggunakan sampel yang lebih luas agar hasil penelitian lebih generalis.
Modal Sosial dan Persepsi Ancaman Sebagai Determinan Perilaku Pencegahan Infeksi Dengue: Studi Multilevel Ayuningtyas, Kanthi Devi; Agtikasari, Nurhayati; Damayanti, Ana
Journal of Ners and Midwifery Vol 6 No 3 (2019)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v6i3.ART.p382-388

Abstract

Infeksi dengue merupakan salah satu permasalahan utama dalam kesehatan masyarakat di Indonesia. Berbagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit ini telah dilakukan dalam kurun waktu yang lama, tetapi jumlah kasus dan angka kematiannya cenderung mengalami peningkatan. Selain faktor individu, faktor sosial pun dinilai memiliki peranan penting dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi dengue. Penelitian cross sectional yang dilakukan di 8 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2018 ini bertujuan menganalisis pengaruh faktor individu berupa persepsi ancaman pengaruh kontekstual modal sosial terhadap perilaku pencegahan infeksi dengue. Sejumlah 200 subjek penelitian dipilih dengan teknik multistage random sampling. Keseluruhan data variabel bebas (persepsi ancaman dan modal sosial) serta data variabel terikat (perilaku pencegahan infeksi dengue) dikumpulkan dengan kuesioner, dan dianalisis menggunakan analisis multilevel. Temuan dalam penelitian ini adalah perilaku pencegahan infeksi dengue secara signifikan dipengaruhi oleh persepsi ancaman (b= 1.56; CI (95%) = 0.77 - 2.34; p= <0.001) dan modal sosial pada tingkat kecamatan memiliki pengaruh kontekstual terhadap perilaku pencegahan infeksi dengue (ICC 10.91%). Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi ancaman sebagai salah satu faktor individu dan modal sosial sebagai faktor sosial berpengaruh terhadap perilaku pencegahan infeksi dengue. Dengue is one of major problems in Indonesian public health. Various efforts to prevent and control this disease have been carried out in a long time, but the number of cases and the case fatality rate tends to increase. In addition to individual factors, social factors are also considered to have an important role in efforts to prevent and control dengue. This cross sectional study conducted in 8 sub-districts in Sukoharjo Regency, Central Java in 2018 aims to analyze the effect of perceived threat as individual factor and the contextual effect of social capital on the dengue preventive behavior. A total of 200 subjects were selected by multistage random sampling. Data for both independent (Perceived threat and social capital) and dependent variable (dengue preventive behavior) were collected by questionnaire, and analyzed with multilevel analysis. This study found that dengue preventive behavior was significantly affected by perceived threat (b = 1.56; CI (95%) = 0.77 - 2.34; p = <0.001) and the sub-district level social capital had a contextual effect on dengue preventive behavior (ICC 10.91%). Based on these findings, we concluded that perceived threat as an individual factor and social capital as a social factor affected dengue preventive behavior.
THE INFLUENCE OF FINANCIAL KNOWLEDGE, FINANCIAL EXPERIENCE AND FINANCIAL BEHAVIOR ON FINANCIAL LITERACY IN JAKARTA STUDENTS Damayanti, Ana; Putra, Adrie
Journal Of Sharia Banking Vol 6, No 1 (2025): Journal Of Sharia Banking
Publisher : Universitas Islam Negeri Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/jsb.v6i1.15319

Abstract

This study aims to analyze the effect of the influence of Financial Knowledge, Financial Experience, Financial Behavior on Financial Literacy in Jakarta Utara City Students. This study uses a survey method because this study uses sample data taken from a specific population. The population in this study were West Jakarta Utara City Students, totaling 100 people. The sample in this study used purposive sampling method. The data processing and analysis techniques used are descriptive statistical analysis, validation test, reliability test, classical assumption test, using normality test, multicollinearity test, heteroscedasticity test, autocorrelation analysis, multiple linear regression analysis, multiple correlation coefficient analysis, and autocorrelation test, hypothesis testing, simultaneous test (F test), partial test (t test), coefficient of determination test (?2). The results of this study indicate that simultaneously the variables Financial Knowledge, Financial Experience, Financial Behavior have a significant effect on Financial Literacy. Partially, the variables Financial Knowledge, Financial Experience, Financial Behavior have a positive and significant effect on Financial Literacy.
Risk Factors for Stunting in Children Aged 6-36 Months Among Seaweed Farmers in Coastal Areas Sulidah, Sulidah; Damayanti, Ana; Elmania, Elmania
Journal of Health and Nutrition Research Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jhnresearch.v4i2.364

Abstract

Stunting constitutes a formidable challenge within public health development, necessitating integrated, cross-sectoral strategies for its effective mitigation. A heightened prevalence of stunting is observed in the coastal regions of Tarakan City. This study was designed to elucidate the determinants of stunting among children aged 6–36 months within seaweed farming communities in Tarakan City to inform the formulation of targeted prevention and control policies. An analytical observational study employing a cross-sectional design was conducted from July to September 2023. The target population comprised 200 mothers engaged in seaweed farming in the coastal areas of Tarakan City with children aged 6–36 months. A purposive sampling method was utilized to recruit a sample of 151 participants. Binary logistic regression analysis revealed that stunting was significantly associated (p<0.05) with several variables. Key maternal determinants included the level of knowledge regarding stunting, household income, and residential sanitation conditions. Child-specific determinants encompassed the history of exclusive breastfeeding, morbidity from infectious diseases, and daily protein intake. In conclusion, the prevalence of stunting among children of seaweed farmers in this coastal setting is multifactorial, with significant determinants originating from both maternal and child-related factors. Although certain variables did not yield statistical significance in this analysis, their established role in pediatric health is undeniable. Therefore, it is recommended that comprehensive public health interventions continue to address all investigated factors, given their scientific foundation for promoting optimal child growth and development
Evaluasi Media Whatsapp Pada Pasien Tuberkulosis Terhadap Tingkat Kepatuhan Pengobatan Hamidah, Siti; Tri Wahyudi, Donny; Sulidah, Sulidah; Damayanti, Ana; Hidaya, Nurman
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 2 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i2.10197

Abstract

Tuberkulosis masih menjadi ancaman kesehatan global yang membutuhkan perhatian serius. Upaya pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan yang efektif adalah kunci untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini. Pemahaman yang lebih baik mengenai faktor risiko dan peran masyarakat dalam mencegah penularan TBC juga menjadi bagian penting dari strategi global untuk mengatasi penyakit ini. Menerapkan edukasi melalui WhatsApp sebagai sarana untuk memberikan informasi kepada pasien dan keluarganya selama pengobatan TB di rumah mengenai efek samping obat anti-TB merupakan cara praktis untuk membangun komunikasi yang berkesinambungan dalam upaya pemantauan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan WhatsApp sebagai alat bantu media bagi pasien TB terkait tingkat kepatuhan pengobatan. Penelitian deskriptif ini melibatkan total sampling sebanyak 21 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 81% menganggap WhatsApp sebagai alat yang efektif untuk memberikan informasi mengenai kepatuhan pengobatan pasien TB. Selanjutnya, pengembangan aplikasi media sosial lainnya dapat dieksplorasi sebagai pilihan media alternatif untuk mendukung pengobatan, pencegahan, dan perawatan di rumah bagi suspek TB.