Stunting menjadi perhatian utama pemerintah pada saat ini dikarenakan kesehatan anak merupakan indikator penting untuk kualitas kesehatan masyarakat. Meskipun setiap daerah memiliki jenis pangan lokal yang sehat dan bergizi, pendayagunaan olahan makanan pendamping asi di kalangan para ibu yang sedang mengandung (hamil) maupun para ibu dengan anak balita masih belum maksimal. Hal tersebut dipicu oleh kurangnya pemahaman serta kesadaran tentang pentingnya MPASI berbasis pangan lokal. Untuk itu, aktivitas pengabdian masyarakat ini berfokus untuk memaksimalkan pemahaman serta pengetahuan para ibu yang sedang mengandung ataupun para ibu dengan anak balita terkait pelindungan (preventif) atau pencegahan resiko stunting dengan penggunaan makanan lokal terhadap olahan MPASI di salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Manonjaya, yakni Desa Margahayu, Kabupaten Tasikmalaya. Metode penelitian yang diterapkan peneliti yakni metode Participatory Action Research, yang menggabungkan penelitian dengan tindakan langsung di lapangan, meliputi penyuluhan serta demonstrasi pembuatan MPASI dari bahan lokal yang mudah diperoleh. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini melibatkan 20 orang mitra, diantaranya yakni para ibu yang sedang mengandung serta para ibu dengan anak balita dengan usia 6 hingga 24 bulan. Hasil penelitian aktivitas pengabdian masyarakat ini menunjukkan peningkatan pemahaman serta pengetahuan yang signifikan, dengan rata-rata skor pemahaman atau pengetahuan peserta dibuktikan meningkat atau mengalami perkembangan dari 60,53 pada pre-test menjadi 93,5 pada post-test, menceminkan peningkatan pengetahuan sebesar 54,6%. Hal ini mengindikasikan bahwa program penyuluhan dan demonstrasi berhasil mencapai tujuannya. Untuk berkelanjutan, diperlukan pendampingan secara rutin oleh pihak berwenang seperti kader ataupun Bidan Desa dalam pemanfaatan pangan lokal untuk MPASI, agar para ibu yang sedang mengandung serta para ibu yang memiliki anak balita dapat memberikan nutrisi yang optimal kepada anak-anak mereka.