Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan bentuk nyata dari kedaulatan rakyat dalam sistem demokrasi di Indonesia. Namun, rendahnya kesadaran politik, penyebaran hoaks, dan praktik politik uang menjadi tantangan yang mengancam integritas Pilkada. Pemilih pemula, yang mayoritas adalah pelajar berusia 17–21 tahun, seringkali memiliki semangat kritis tinggi tetapi minim pengalaman politik. Program pengabdian masyarakat ini dirancang untuk memberdayakan pemilih pemula melalui jurnalisme warga di SMKN 1 Garut. Program ini bertujuan meningkatkan literasi politik, kemampuan mendeteksi hoaks, dan keterampilan jurnalistik peserta sebagai langkah awal mendukung pengawasan partisipatif dalam Pilkada. Metode yang digunakan mencakup seminar, diskusi interaktif, deklarasi komitmen, dan penandatanganan Jaringan Pengawas Partisipatif Pemilih Pemula untuk Demokrasi (JP4D). Program ini diikuti oleh 50 siswa dengan pendekatan partisipatif yang melibatkan narasumber profesional. Hasil menunjukkan peningkatan kesadaran politik, kemampuan kritis peserta, dan keterlibatan aktif mereka dalam proses pengawasan Pilkada. Deklarasi komitmen dan jurnalisme warga memberikan dampak signifikan dalam membangun generasi muda yang berintegritas dan bertanggung jawab. Kesimpulannya, pendekatan jurnalisme warga efektif untuk meningkatkan peran pemilih pemula dalam menjaga kualitas demokrasi dan integritas Pilkada. Program ini memiliki potensi untuk dikembangkan lebih luas demi membangun ekosistem demokrasi yang sehat dan berkelanjutan.