This research aims to find out how the understanding of religious moderation and what issues arise related to religious moderation policies among UIN Suska Riau lecturers. Data were obtained through survey, FGD, and documentation, with several lecturers who are considered to represent the scientific disciplines of Da'wah, Education, Economics, Ushuluddin, and Psychology. The results showed; First, that in general, UIN Suska lecturers have a fairly good national commitment. The same applies to tolerance. They are even willing to be friends with people of different religions; and at UIN Suska Riau, lecturers generally reject all things related to violence. Second, a number of important issues emerged during this research. Although the majority of UIN Suska Riau lecturers view the importance of moderate religious attitudes, there are still those who consider that religious moderation is part of the weakening of Islamic teachings, and there are also those who understand religious moderation as another face of Islam Nusantara. Another issue that arises is that religious moderation is considered an effort to reduce loyalty to one's religion. Religious moderation is considered a process of ignoring religious approaches that are based on text, so that it tends to favor context. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman moderasi beragama dan isu apa saja yang muncul terkait dengan kebijakan moderasi beragama di kalangan dosen UIN Suska Riau. Data diperoleh dengan survey, FGD dan dokumentasi, terhadap beberapa dosen yang dianggap mewakili disiplin keilmuan Dakwah, Pendidikan, Ekonomi, Ushuluddin, dan Psikologi. Hasil penelitian menunjukkan; Pertama, bahwa secara umum, para dosen UIN Suska memiliki komitmen kebangsaan yang cukup baik. Begitu pula pada sikap toleransi. Bahkan mereka bersedia bersahabat dengan orang yang berbeda agama; dan di UIN Suska Riau, para dosen pada umumnya menolak segala hal yang berkaitan dengan kekerasan. Kedua, Sejumlah isu penting muncul selama riset ini dilakukan. Meskipun mayoritas para dosen UIN Suska Riau memandang penting akan sikap beragama yang moderat, namun demikian masih ada juga yang menganggap bahwa moderasi beragama merupakan bagian dari pelemahan ajaran Islam, ada juga yang memahami moderasi beragama sebagai wajah lain dari Islam Nusantara. Isu lain yang muncul adalah bahwa moderasi beragama dianggap sebagai upaya mengurangi kesetiaan terhadap agama yang di milikinya. Moderasi beragama dianggap sebagai proses pengabaian atas pendekatan keagamaan yang didasarkan pada teks, sehingga cenderung menggunggulkan konteks.