Heddy, Y.B. Suwasono
Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Potensi Wisata Komoditas Pertanian Ditinjau Dari Aspek Kegiatan Usaha Tani Di Kota Batu Santika, Yudo Aji; Nurlaelih, Euis Ellih; Heddy, Y.B. Suwasono
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1022

Abstract

Jawa Timur memiliki potensi yang sangat beragam mulai dari obyek wisata religi, obyek wisata alam, cagar budaya, dan pertanian. Pada Tahun 2016, kunjungan wisatawan mancanegara naik sebesar 9,92 persen dibanding pada tahun 2015. Salah satu destinasi andalan Jawa Timur adalah Kota Wisata Batu, hal tersebut dikarenakan Kota Batu memiliki potensi pertanian yang sudah dimanfaatkan menjadi sektor pariwisata. Potensi wisata komoditas pertanian yang ada diharapkan dapat dimanfaatkan sehingga meningkatkan nilai tambah bagi petani. Agrowisata tidak hanya menawarkan rekreasi, namun juga dapat meningkatkan pengetahuan mengenai pertanian terhadap pengunjungn dan mengurangi arus urbanisasi dengan memandirikan serta memajukan perekonomian setempat terutama petani. Kota Batu memiliki komoditas pertanian yang beragam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi wisata komoditas pertanian di Kota Batu ditinjau dari aspek kegiatan usaha tani.Penelitian dilaksanakan di Kota Batu Provinsi Jawa Timur pada Bulan September hingga Oktober 2017. Rancangan penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.Komoditas pertanian di Kota Batu memiliki potensi untuk menjadi obyek wisata dengan keindahan, keunikan dan atraksi yang ada dalam masing-masing komoditas pertanian.Kegiatan usaha tani komoditas pertanian di Kota Batu berlangsung sepanjang tahun dan dapat dimanfaatkan sebagai atraksi wisata.
Pengaruh Pemberian Hormon Giberelin (GA3) terhadap Pembungaan Tiga Jenis Tanaman Soka (Ixora coccinea L.) Hidayati, Antika Rela; Nurlaelih, Euis Ellih; Heddy, Y.B. Suwasono
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1028

Abstract

Soka (Ixora coccinea L.) merupakan salah satu tanaman hias yang berbatang perdu dengan percabangan yang banyak. Sebagai tanaman hias, soka mempunyai keistimewaan yaitu bunganya yang elok dan warnanya yang bermacam-macam seperti merah, kuning pucat, jingga, merah muda dan putih (Anonimous, 1992). Permasalahan yang umum pada budidaya tanaman soka adalah tanaman soka sulit berbunga dan masa berbunga yang terlalu singkat. Zat pengatur tumbuh giberelin merupakan salah satu faktor luar sebagai penentu keberhasilan suatu pertumbuhan tanaman yang berfungsi mempercepat proses pembungaan. Bahan yang digunakan ialah soka merah, soka jingga, soka merah muda, media tanam campuran tanah dan sekam dengan perbandingan 1:1, Air, hormon Giberelin dengan konsentrasi 0 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 300 ppm serta pupuk NPK dengan perbandingan 16:16:16. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAKF) Faktorial terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Penelitian dilaksanakan di UPT Kebun Bibit Tunggulwulung Disperkim Kota Malang. Terdapat interaksi antara jenis tanaman dan konsentrasi giberelin pada parameter pengamatan diameter tajuk tanaman umur pengamatan 42hst-70hst. Sedangkan untuk parameter tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang dan luas daun menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap perlakuan jenis tanaman umur pengamatan 14hst-70hst sedangkan jumlah cabang perlakuan konsentrasi giberelin umur pengamatan 56hst-70hst. Pada parameter waktu muncul bunga dan jumlah anak bunga pada perlakuan jenis tanaman merah muda dengan konsentrasi 150 ppm memiliki nilai yang lebih tinggi. Sedangkan parameter diameter bunga memiliki nilai rata-rata 4,63 dan 5,97 cm.
Evaluasi Kesesuaian Jenis Tanaman Berdasarkan Syarat Ekologi pada Jalur Hijau Median Jalan untuk Mendukung Tema Taman Kota Malang sebagai Kota Bunga Permatasari, Dilla; Heddy, Y.B. Suwasono; Fajriani, Sisca
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1097

Abstract

Taman kota merupakan ruang terbuka hijau (RTH) kota yang secara optimal digunakan sebagai areal penghijauan dan berfungsi baik secara langsung maupun tidak langsung untuk kehidupan dan kesejahteraan warga kotanya. Secara umum, taman kota dapat berfungsi secara ekologis, estetika, dan sosial. Metode Penelitian dilakukan dengan tahap persiapan, inventarisasi, evaluasi pada jenis tanaman sesuai syarat ekologinya serta rekomendasi untuk pengembangan tapak selanjutnya. Hasil menunjukkan bahwa pada median jalur hijau jalan keseluruhan pemilihan jenis tanaman yang ditanam toleran terhadap kondisi lingkungan di Kota Malang. Jumlah tanaman hias yang ditanam sudah memenuhi kriteria dengan perbandingan lebih banyak tanaman hias bunga menunjukkan nilai persentase 53,06% daripada tanaman hias berdaun menunjukkan nilai persentase 46,93% yang berarti median jalur hijau jalan ini telah mendukung tema taman kota Malang. Hasil penilaian dan evaluasi median jalur hijau jalan selanjutnya diberikan rekomendasi untuk perencanaan tata hijau serta perhatian pada perawatan taman.
PENGARUH PEMBERIAN BIOURIN KELINCI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS SELADA (Lactuca sativa L.) Sihombing, Martua Rahmawati; Heddy, Y.B. Suwasono
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 7 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/781

Abstract

Tanaman selada ialah sayuran daun yang banyak diminati masyarakat. Selada dikenal sebagai sumber mineral, pro-vitamin A, vitamin C dan serat. Pupuk organik yang digunakan adalah urin kelinci. Satu ekor kelinci yang berusia dua bulan lebih, atau yang beratnya sudah mencapai 1 Kg akan menghasilkan 28,0 g kotoran lunak per hari dan mengandung 3 g protein serta 0,35 g nitrogen dari bakteri atau setara 1,3 g protein. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui interaksi antara dosis biourin kelinci pada 3 macam varietas selada terhadap pertumbuhan dan hasil selada; mengetahui pengaruh pemberian dosis biourin kelinci terhadap 3 macam varietas selada. Bahan yang digunakan ialah selada varietas hijau keriting, varietas grand rapid, varietas georgia, biourin kelinci, air. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai Oktober 2016 di Lahan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Malang. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok  (RAK) Faktorial dengan 3 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA, jika terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara pemberian dosis biourin dan ketiga varietas selada terhadap jumlah daun umur pengamatan 28 HST, luas daun semua umur pengamatan pertumbuhan, bobot segar total per tanaman semua pengamatan pertumbuhan. Kesimpulan yang diperoleh ialah terdapat interaksi pada pengamatan jumlah daun, luas daun, bobot segar total per tanaman dan bobot segar konsumsi per tanaman.
PENGARUH KOMPOSISI DAUN TEBU DAN SERBUK KAYU SENGON SEBAGAI MEDIA TUMBUH PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus florida) Kusumaningrum, Deni; Heddy, Y.B. Suwasono
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 7 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/782

Abstract

Budidaya jamur tiram di Indonesia, umumnya menggunakan serbuk gergaji kayu sengon sebagai media karena memiliki selulosa, lignin, dan hemiselulosa sebagai nutrisi pertumbuhan jamur. Ketersediaan serbuk gergaji kayu sengon semakin lama semakin terbatas diperoleh di sekitar lokasi budidaya jamur tiram karena persaingan dengan industri pembuatan briket arang, campuran batako, pembakaran batu bata, dll. Oleh karena itu, perlu di cari substrat alternatif yang banyak tersedia di sekitar lokasi budidaya dan cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan jamur tiram. Daun tebu kering “klentekan” merupakan limbah perkebunan tebu yang mengandung selulosa, lignin, hemiselulosa, dan kadar abu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan memperoleh komposisi daun tebu dan serbuk kayu sengon yang tepat sebagai media tumbuh jamur tiram yang optimum. Penelitian dilaksanakan pada Februari hingga Juni 2016 di kumbung jamur Sonotengah, Desa Kebonagung, Malang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 macam perlakuan masing-masing di ulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan komposisi substrat daun tebu yang lebih banyak di bandingkan serbuk kayu sengon dapat menghambat pertumbuhan dan produksi jamur tiram akibat adanya kandungan silika pada daun tebu. Perlakuan 25% DT + 75% SKS, 12,5% DT + 87,5 % SKS, dan 0 % DT + 100% SKS memberikan hasil yang optimal pada pada bobot segar badan buah jamur dibandingkan semua perlakuan, namun hasil analisa usaha tani jamur tiram putih pada perlakuan 0% DT + 100% SKS (kontrol) memberikan keuntungan yang lebih tinggi di bandingkan semua perlakuan.
ETNOBOTANI EDELWEIS (Anaphalis spp.) DI DESA NGADAS, TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU Setiyo Utomo, Amanu Budi; Heddy, Y.B. Suwasono
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 8 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/823

Abstract

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru merupakan salah satu taman nasional yang menyimpan plasma nutfahkhas dataran tinggi salah satunya yaitu Edelweis (Anaphalis spp.), selain manfaat ekologi Edelweis juga memiliki manfaat akan  keberlangsungan budaya Tengger. Masyarakat Tengger adalah kelompok masyarakat yang bertempat tinggal di dataran tinggi Tengger atau Desa Enclave Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan juga Desa-desa sekitar Taman Nasional. Masyarakat Tengger memiliki budaya mengenai pemanfaatan Edelweis sebagai salah satu tumbuhan wajib dalam sesaji untuk ritual adat, dan sedikit banyak pemanfaatan Edelweis dapat mempengaruhi populasi hidup di habitat aslinya. Penelitian dilaksanakan pada bulan April -Mei 2016. Di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur. Metode penelitian ini bersifat diskriptif kuantitatif dengan pengambilan data persebaran menggunakan beltd transekdan hasil wawancara menggunakan metode snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya edelweis (Anaphalis spp.) di Desa Ngadas digunakan sebagai sesaji pada setiap ritual adat, spesies edelweis yang dimanfaatkan bunganya merupakan Anaphalis longifolia dan Anaphalis javanica yang oleh masyarakat tengger disebut dengan Tana Layu. Edelweis di sekitar desa ngadas dapat di temukan di ketinggian 1500-2200 mdpl yang didominasi spesies Anaphalis longifolia dan Anaphalis javanicadengan tipe persebaran masing-masing spesies yang ditemukan adalah mengelompok.
PENGARUH KOMBINASI WAKTU APLIKASI + PROSENTASE DOLOMIT PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogea L.) Pangestu, Inggil Luji; Suminarti, Nur Edy; Heddy, Y.B. Suwasono
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 8 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.45 KB) | DOI: 10.21776/841

Abstract

Kacang tanah ialah salah satu komoditas yang cukup penting, kebutuhan kacang tanah di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat baik untuk konsumsi maupun sebagai bahan industri. Penurunan produksi kacang tanah dapat terjadi karena kondisi lahan kurang baik, aplikasi pupuk kimia secara terus menerus dapat menyebabkan tanah menjadi padat dan bersifat asam. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan hasil produksi kacang tanah ialah menggunakan dolomit dengan waktu aplikasi yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan mendapatkan kombinasi yang tepat antara waktu aplikasi + prosentase dolomit pada pertumbuhan dan hasil kacang tanah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 hingga Februari 2016 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 10 perlakuan dan 3 ulangan sehingga terdapat 30 petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi waktu aplikasi + prosentase dolomit memberikan pengaruh yang nyata pada komponen pertumbuhan yaitu jumlah cabang, jumlah daun, luas daun, dan komponen hasil yaitu bobot kering total tanaman, jumlah polong, bobot kering polong, bobot kering biji, polong hampa, polong isi, maupun panen yaitu bobot 100 biji dan hasil ton ha-1. Berdasarkan hasil analisis usahatani, kombinasi waktu aplikasi + prosentase dolomit (awal tanam + 150%) memberikan nilai R/C lebih tinggi yaitu sebesar 1,72 dan dapat dikatakan layak untuk dikembangkan.
PENGARUH JARAK TANAM DAN VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) Widyaningrum, Intan; Nugroho, Agung; Heddy, Y.B. Suwasono
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 8 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/842

Abstract

Kedelai ialah komoditas tanaman pangan yang mampu mendukung ketahanan pangan penduduk Indonesia. Saat ini kedelai banyak digunakan untuk berbagai macam pangan antara lain tempe, tahu, es krim, susu kedelai, tepung kedelai, minyak kedelai, pakan ternak, dan bahan baku industri. Kebutuhan kedelai di Indonesia setiap tahun selalu meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan perbaikan pendapatan perkapita. Suatu solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi kedelai adalah dengan pengaturan jarak tanam dan varietas. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh jarak tanam dan varietas pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai, menentukan jarak tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai dan menentukan varietas yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober – Desember 2015 di Balai Pengkajian Teknologi Pertnian (BPTP) Jawa Timur yang terletak di Jalan Raya Karangploso Km 4 Malang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 3 ulangan sehingga didapat 27 kombinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan jarak tanam berpengaruh nyata pada komponen pertumbuhan yang meliputi jumlah daun, tinggi tanaman, luas daun, bobot kering total tanaman, jumlah cabang, serta komponen hasil yang meliputi jumlah polong, jumlah polong hampa, bobot 100 biji, berat biji serta panen ton per hektarnya. Tanaman kedelai pada perlakuan jarak tanam 20 cm x 20 cm dengan varietas Grobogan menghasilkan hasil panen per hektar yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya yaitu sebesar 5,17 ton ha-1 dengan R/C rasio paling tinggi yaitu 1,85 yang berarti usaha tani dalam penelitian ini bisa dikatakan layak untuk dikembangkan.
UJI EFEKTIFITAS PUPUK HAYATI PADA TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) Siahaan, Christian Daniel; Sitawati, Sitawati; Heddy, Y.B. Suwasono
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 9 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/879

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu komoditas unggulan hortikultura di Indonesia yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Masalah utama dari tanaman Cabai rawit ialah rendahnya kandungan unsur hara dalam tanah karena penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan, sehingga menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi lambat dan rendahnya produktifitas tanaman. Salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksitanaman cabai rawit ialah dengan penggunaan pupuk hayati sebagai upaya untuk meningkatkan kesuburan tanah dan efisiensi pemberian pupuk anorganik agar tercipta agroekosistem yang berlanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk hayati dan pengurangan dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata pada pemberian pupuk hayati dan pengurangan dosis pupuk NPK terhadap parameter jumlah daun, luas daun, jumlah cabang, jumlah buah, bobot basah buah, bobot kering buah, bobot basah tanaman dan bobot kering tanaman, akan tetapi pada parameter tinggi tanaman tidak memberikan pengaruh nyata pada tanaman. Pemberian pupuk hayati dapat mengurangi penggunaan dosis pupuk NPK hingga 25% terhadap pertumbuhan dan produksi dengan menghasilkan bobot basah buah 10,17 ton/ha dan bobot kering tanaman sebesar 54,05 g/tan dibandingkan dengan penggunaan pupuk NPK 100%. Pada jumlah buah cabai, bobot basah buah dan bobot kering buah, pemberian pupuk hayati dan pengurangan pupuk NPK 50% memberikan hasil yang lebih baik dari pada penggunaan pupuk NPK 100% dengan nilai RAE >100% dan R/C >1.
Pengaruh Interval Waktu Penyiraman terhadap Rasio Pembungaan dan Pembentukan Buah pada Tanaman Stroberi (Fragaria sp.) Desiana, Novita; Heddy, Y.B. Suwasono
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 9 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/906

Abstract

Stroberi (Fragaria sp.) komoditas buah yang tumbuh di negara yang beriklim subtropis. Produktivitas stroberi mencapai 0,45 kg /tanaman. Perkembangan ekspor buah stroberi di Indonesia dari tahun 2000-2004 mencapai rata-rata 3971,4 kg/tahun. Air salah satu komponen fisik yang sangat penting dan diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sekitar 85-90% dari bobot segar sel dan jaringan tanaman. Kekurangan air pada jaringan tanaman dapat menurunkan turgor sel, meningkatkan konsentrasi makro molekul serta mempengaruhi membran sel dan potensi aktivitas kimia air pada tanaman (Mubiyanto, 1997). Tanaman yang mengalami kekurangan air berakibat terganggunya proses metabolisme tanaman, yang berpengaruh pada laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tujuan Penelitian untuk mempelajari dan menganalisis interval penyiraman pada rasio pembentukan bunga dan buah stroberi. Hipotesis dari penelitian ini yaitu diduga interval penyiraman akan mempengaruhi rasio pembentukan bunga dan buah stoberi. Hasil penelitian menunjukan Interval pemberian air tidak berpengaruh terhadap jumlah daun, luas daun dan waktu muncul bunga. Interval pemberian air 2 hari sekali akan menurunkan jumlah bunga dan jumlah buah. sebaliknya semakin jarang interval pemberian air 4 hari sekali dan 4 hari dua kali justru meningkatkan jumlah bunga, jumlah buah dan perlakuan 2 hari sekali meningkatkan fruitset.