p-Index From 2020 - 2025
0.778
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Fish Protech
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH PERBANDINGAN IKAN TEMBANG (Sardinella sp.) DAN TEPUNG TAPIOKA TERHADAP NILAI SENSORI DAN KIMIA KERUPUK IKAN Armin, Armin; Ibrahim, Mohamad Nuh; Rejeki, Sri
Jurnal Fish Protech Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Fish Protech Vol. 3 No. 1 April 2020
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v3i1.11609

Abstract

The Effect of Comparison of Sardinella (Sardinella sp.) and Tapioca Flour to Sensory and Chemical Value of Fish Crackers ABSTRACT         The aim of this study was to determine the ratio of sardinella and tapioca flour to sensory quality, proximate composition, and rising volume of fish cracker fish crackers. This study used a Completely Randomized Design (CRD) consisting of (four) treatments, namely by comparison of sardinella and tapioca flour with concentrations: 40%:60%(P1), 45%:55%(P2), 50%:50%(P3), and 55%:45%(P4). Data gathered were statistically analyzed using ANOVA (Analysis of Variance) at 0.5% significance level, if there were significant differences, the analysis was continued using DMsRT   (Duncan Multiple Range Test). The results showed that the effect of the ratio of sardinella and tapioca flour on the sensory (quality of color, aroma, and crispness), proximate composition, and fish cracker rising volume had a significant effect. While other sensory attributes were not significantly different. The highest proximate composition in P3 with water content, protein, fat and ash  6,92%, 19,69% , 8,33% and 4,48% respectively. The highest value of the rising volume is shown in P1 with 91.28%. Keywords: Sardinella (Sardinella sp.),  sensory, proximate, rising volume.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan dari ikan tembang dan tepung tapioka terhadap kualitas sensori, komposisi proksimat, dan daya kembang kerupuk ikan.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri  dari 4 (empat) perlakuan yaitu dengan perbandingan ikan tembang dan tepung tapioka pada konsentrasi berturut-turut:40%:60% (P1), 45%:55% (P2), 50%:50% (P3) dan 55%:45% (P4).  Data yang terkumpul secara statistik dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Varians) pada taraf nyata 0,5%, jika terdapat perbedaan nyata analisis dilanjutkan menggunakan DMRT (Duncam Multiple Test Range). Hasil menunjukkan bahwa pengaruh perbandingan ikan tembang dan tepung tapioka terhadap kualitas sensori (warna, aroma dan kerenyahan), komposisi proksimat dan uji fisik berpengaruh nyata. Atribut sensori rasa tidak menunjukkan perbedaan nyata. Komposisi proksimat terbaik ditunjukkan oleh perlakuan P3 yaitu kadar air 6,92%, kadar protein 19,69%, kadar lemak 8,33% dan kadar abu 4,48%. Komposisi volume pengembangan terbaik ditunjukkan oleh perlakuan P1 dengan nilai 91,28%.Kata kunci: Ikan Tembang (Sardinella sp.), Sensori, Proksimat, Volume Pengembangan
ANALISIS SENSORI ABON IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DARI PROSES PENGAWETAN YANG BERBEDA Isamu, Kobajashi Togo; Ibrahim, Mohamad Nuh; Suwarjoyowirayatno, Suwarjoyowirayatno; Sahara, Rita
Jurnal Fish Protech Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Fish Protech
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v1i2.4891

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengawetan yang berbeda terhadap parameter yang diamati pada uji sensori dan untuk mengetahui uji mutu kimia abon ikan cakalang (Katsuwanus pelamis) pada proses pengawetan yang berbeda. Rancangan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan pengulangan sebanyak tiga kali. Perlakuan dalam penelitian ini yaitu pemindangan, pengasapan, dan pengeringan. Parameter yang diamati yaitu uji sensori (rupa, bau, rasa, dan tekstur). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan analisis sidik ragam, perlakuan dengan proses pengawetan yang berbeda yaitu pemindangan, pengasapan, dan pengeringan tidak menunjukan pengaruh yang nyata terhadap kualitas sensori abon ikan cakalang (Katsuwanus pelamis), namun memiliki rerata yang beragam pada masing-masing perlakuan. Perlakuan yang menunjukan kualitas abon ikan terbaik yaitu perlakuan dengan pemindangan dengan nilai rupa 4, bau 5,33, rasa 5,33, tekstur 4,55.Kata Kunci : abon, ikan cakalang, pemindangan, pengasapan, pengeringan
KAJIAN KUALITAS SENSORI DAN PROKSIMAT KERUPUK DENGAN PROPORSI DAGING KALANDUE (Polymesoda erosa) DAN TEPUNG TAPIOKA YANG BERBEDA Thamrin, Meliyanti; Ibrahim, Mohamad Nuh; Suwarjoyowirayatno, Suwarjoyowirayatno
Jurnal Fish Protech Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Fish Protech
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v1i2.4896

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui proposi dari daging kalandue dan tepung tapioka terhadap kualitas sensori (kenampakan (warna), bau, rasa, kerenyahan, tekstur), komposisi proksimat, dan daya kembang dari kerupuk kalandue. Penelitian ini menggunakan 3 perlakuan berdasarkan proporsi daging kalandue dan tepung tapioka proportion (A = daging kalandue : tepung tapioka ( 10 %: 90 % (b/b)),  (B = daging kalandue : tepung tapioka (20 %: 80 % (b/b))  and  ( C = daging kalandue : tepung tapioka  (30 % : 70 % (b/b))  dan 4 ulangan dimana mengunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data yang terkumpul secara statistik dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Varians) pada taraf nyata 5% lalu lebih lanjut dianalisis menggunakan DMRT (Duncan Multiplate Test Range) jika nampak perbedaan nyata. Hasil menunjukkan bahwa perbedaan proporsi dari daging kalandue dan tepung tapioka dikuti dengan perbedaan kualitas sensori terutama warna, tekstur dan kerenyahan. Hasil terbaik untuk nilai sensori terlihat oleh perlakuan A yang mana memiliki nilai kenampakan 6,68, tekstur 6,80 dan kerenyahan 3,82 berturut-turut, sedangkan atribut sensori yang lain tidak menunjukkan perbedaan nyata. Komposisi proksimat perlakuan terbaik ditunjukkan oleh perlakuan C yaitu kadar (air, protein, abu, lemak, dan BETN (Bahan Ektrak Tanpa Nitrogen)), dimana air 4,39%, protein 11,81%, abu 5,97%, lemak 24,42% dan BETN 68,23%. Perlakuan A menunjukkan perlakuan tebaik untuk volume pengembangan dengan persentase 298,29%.Kata kunci: daging kalandue (Polymesoda erosa), sensori, proksimat, volume  pengembangan.
PENGARUH KONSENTRASI GARAM TERHADAP UJI ORGANOLEPTIK KIMIA KEONG KOWOE (Pila ampullacea) PINDANG SELAMA PENYIMPANAN Bramatya, Eko; Ibrahim, Mohamad Nuh; Isamu, Kobajashi Togo
Jurnal Fish Protech Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Fish Protech Vol. 2 No. 2 Oktober 2019
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v2i2.9233

Abstract

ABSTRACT          The aims of this study was to determine the effect of salt concentration on the organoleptic test of the chemical snail kowoe (pila ampullacea) pindang during storage. This research was conducted at the Laboratory of Fisheries Technology Department of the Faculty of Fisheries and Marine Sciences, University of  Halu Oleo (UHO). This study used a completely randomized design (CRD) consisting of salting with a concentration of 8%, salting with a concentration of 19%, and salting with a concentration of 27% with three replications. Based on the results of the study on the effect of salt concentration showed that the highest taste value at treatment N1 was 6 (quite like), the highest water content in treatment N3 was 82.60%, ash content at N3 treatment was 7.19%, protein content in treatment N1 was 14.30%, fat content at N1 treatment was 1.18% and carbohydrate content in N3 treatment was 6.53%, the effect of storage time showed that the highest water content in treatment T1 was 79.03%, ash content in T3 treatment was 6.39%, protein content in treatment T1 was 12.35% , fat content in treatment T1 was 0.93% and carbohydrate content in treatment T1 was 5.79% and the interaction of salt concentration and storage time showed that the mean value of appearance, smell, taste and texture was obtained the highest value in a row ie at N1T1 treatment of 5 (enough likes), N1T1 treatment is 5 (quite like), N1T2 treatment is 7 (likes), N1T1 treatment is 5 (likes), as long as n the water content, ash, protein, fat and carbohydrate obtained the highest levels in a row namely at N3T1 treatment of 83.34%, N3T3 treatment at 7.23%, N1T1 treatment at 14.44%, at N1T1 treatment at 1.18% and N3T1 treatment at 6.87%. Keywords: Kowoe Snail, Salting, Proximate, Organoleptic ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi garam terhadap uji organoleptik kimia keong kowoe (Pila ampullacea) pindang selama penyimpanan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UniversitasHalu Oleo (UHO).Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri penggaraman dengan konsentrasi 8%, penggaraman dengan konsentrasi 19%, dan penggaraman dengan konsentrasi 27% dengan tiga kali ulangan. Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengaruh konsentrasi garam menunjukkan bahwa nilai rasa tertinggi pada perlakuan N1 sebesar 6 (cukup suka), kadar air tertinggi pada perlakuan N3 sebesar 82.60%, kadar abu pada perlakuan N3 sebesar 7.19%, kadar protein pada perlakuan N1 sebesar 14.30%, kadar lemak pada perlakuan N1 sebesar 1.18% dan kadar karbohidrat pada perlakuan N3 sebesar 6.53%, pengaruh lama penyimpanan menunjukkan bahwa kadar air tertinggi pada perlakuan T1 sebesar 79.03%, kadar abu pada perlakuan T3 sebesar 6.39%, kadar protein pada perlakuan T1 sebesar 12.35%, kadar lemak pada perlakuan T1 sebesar 0.93% dan  kadar karbohidrat  pada perlakuan T1 sebesar 5.79% dan interaksi konsentrasi garam dan lama penyimpanan menunjukkan bahwa rerata nilai rupa, bau, rasa dan tekstur diperoleh nilai tertinggi berturut-turut yakni pada perlakuan N1T1 sebesar 5 (cukup suka), perlakuan N1T1 sebesar 5 (cukup suka), perlakuan N1T2 sebesar 7(suka), perlakuan N1T1 sebesar 5 (cukup suka), sedangkan kadar air, abu, protein, lemak dan karbohidrat diperoleh kadar tertinggi berturut-turut yakni  pada perlakuan N3T1 sebesar 83.34%, perlakuan N3T3 sebesar 7.23%, perlakuan N1T1 sebesar 14.44%, pada perlakuan N1T1 sebesar 1.18% dan perlakuan N3T1 sebesar 6.87%.Kata kunci: Keong Kowoe, Penggaraman, Proksimat, Organoleptik
PENGARUH PERBEDAAN PENAMBAHAN KONSENTRASI ANGGUR LAUT (Caulerpa racemosa) TERHADAP UJI ORGANOLEPTIK DAN UJI KIMIA PUDING ANGGUR LAUT Manitaras, La Ode Aldin; Ibrahim, Mohamad Nuh; Suwarjoyowirayatno, Suwarjoyowirayatno
Jurnal Fish Protech Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Fish Protech Vol. 3 No. 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v3i2.15446

Abstract

ABSTRACT         The aims of this study were to determine the effect of increasing the concentration of sea grape on organoleptic value, chemical content, and syneresis test content of sea grape pudding. This study used the completely randomized design (CRD) consisting of four treatments, A (sea grape 16 g), B (sea grape 19 g), C (sea grape 22 g), and D (sea grape 25 g). Analysis of organoleptic tests, chemical and syneresis test (AOAC method). The highest organoleptic test scores, appearance, and scent are present in treatment A with a value of 4.38% and 4.48%, a sense of the treatment of C 4.18%, and the texture of the treatment D 4.31%. The highest value of chemical content, the water content in treatment A with a value of 54.28%, ash content, protein levels, carbohydrate levels, and fiber content are found in D treatment with grades 1.56%, 11.29%, 32.74%, and 5.32%. Respectively the highest syneresis test value is found in treatment A with a value of 82,90%. From Statistic real difference test (DMRT) shows that there is a very real influence on moisture content, ash content, protein levels, carbohydrate content, fiber content, and syneresis test in sea grape pudding. Keywords: Pudding, Sea Grapes, Chemical Content, Organoleptic, SyneresisABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi anggur laut terhadap nilai organoleptik, kandungan kimia dan kandungan uji sineresis puding anggur laut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri empat perlakuan yaitu A (anggur laut 16 g), B (anggur laut 19 g), C (anggur laut 22 g) dan D (anggur laut 25 g). Analisis uji organoleptik, kandungan kimia dan uji sineresis (metode AOAC). Nilai uji organoleptik tertinggi, rupa dan aroma terdapat pada perlakuan A dengan nilai 4,38% dan 4,48%, rasa pada perlakuan C 4,18% dan tekstur pada perlakuan D 4,31%. Nilai kandungan kimia tertinggi, kadar air pada perlakuan A dengan nilai 54,28%, kadar abu, kadar protein, kadar karbohidrat dan kadar serat terdapat pada perlakuan D dengan nilai 1,56, 11,29%, 32,74% dan 5,32%. Nilai uji sineresis tertinggi terdapat pada perlakuan A dengan nilai 82,90%. Dari statistik uji beda nyata (DMRT) menunjukan bahwa terdapat pengaruh sangat nyata pada kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar karbohidrat, kadar serat dan uji sineresis pada puding anggur laut.Kata kunci: Puding, Anggur Laut, Kandungan Kimia, Organoleptik, Sineresis
UJI SENSORI, KIMIA DAN FISIK KERUPUK GURITA DENGAN PENAMBAHAN KONSENTRASI DAGING GURITA (Octopus cyanea) YANG BERBED Natalia, Devi; Ibrahim, Mohamad Nuh; Isamu, Kobajashi Togo
Jurnal Fish Protech Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Fish Protech
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v1i2.4895

Abstract

Abstrak            Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi daging gurita (Octopus cyanea) terhadap parameter pada uji sensori (rupa, bau, rasa, tekstur, dan kerenyahan), uji kimia (kadar protein dan kadar karbohidrat) dan uji fisik (volume pengembangan) pada kerupuk gurita. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari  tiga perlakuan yaitu perlakuan A (DG 45 g : TT 150 g), B (DG 60 g : TT 150 g) dan C (DG 75 g : TT 150 g) dan ulangan sebanyak tiga kali. Data hasil pengamatan dianalisa menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) pada taraf  95%, apabila terdapat beda nyata (P>0,05) maka dilakukan uji lanjut dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada taraf nyata 95%. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa penambahan daging gurita dan tepung tapioka terhadap kerupuk gurita memberikan pengaruh nyata terhadap nilai sensori yang meliputi rasa, tekstur dan kerenyahan. Hasil terbaik untuk penilaian sensori rasa terdapat pada perlakuan C dengan nilai 8,0, sedangkan perlakuan terbaik A untuk  tekstur, kerenyahan, rupa dan bau  7,1, 4,0, 7,2 dan 7,9 secara berurutan. Perlakuan terbaik pada uji kimia terdapat pada perlakuan C dengan nilai kadar protein 19,34% dan kadar karbohidrat 29,36%. Hasil uji fisik volume pengembangan menunjukkan nilai terbaik yaitu perlakuan A dengan nilai 187%.Kata kunci: gurita (Octopus cyanea), kerupuk, uji fisik, uji kimia, uji sensori.
PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN PENGASAP TONGKOL JANGUNG DAN SABUT KELAPA TERHADAP NILAI SENSORI DAN KIMIA IKAN TEMBANG (Sardinella Fimbriata) ASAP Arsad, Arsad; Ibrahim, Mohamad Nuh; Haslianti, Haslianti
Jurnal Fish Protech Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Fish Protech Vol. 4 No. 1 April 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v4i1.18144

Abstract

ABSTRACT         This study aims to determine the influence of the use of coconut fiber smoke and corn cob against the smoke-high fish and the chemical content of smoked fish. This research uses the group Random Plan (RAK) consisting of three treatments, namely (P1) Coconut husks 3 Kg, (P2) Corn Cob 3 KG, (P3) coconut husks, and Corn cob 3 Kg. Analysis of sensory tests and chemical content (AOAC method). The highest sensory test value, (color) P3 6.76, (Bau) P3 6.38, (flavor) P1 7.05 and (texture) P3 6.14. The highest value of chemical content, the moisture content in Treatment (P3) with a value of 10.06%, ash content (P3) with a value of 8.48%, protein level with value, (P1) 46.64%, and fat with a value (P2) 16.02. The real Difference test statistics (DMRT) show that there are very real influences on, Aroma, ash content, and fat content. Keywords: Sardinella fimbriata, smoke, sensory test, chemical content.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk Mengetahui pengaruh pengunaan bahan pengasap sabut kelapa dan tongkol jagung terhadap ikan tembang asap nilai sensori dan kandungan kimia ikan tembang asap. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri tiga perlakuan yaitu (P1) Sabut Kelapa 3 Kg, (P2) Tongkol Jagung 3 Kg, (P3) Sabut Kelapa dan Tongkol Jagung 3 Kg. Analisis uji Sensori dan kandungan kimia (metode AOAC). Nilai uji Sensori tertinggi, (Warna) P3 6,76, (Bau) P3 6,38, (Rasa) P1 7,05 dan (Tekstur) P3 6,14. Nilai kandungan kimia tertinggi, kadar air pada perlakuan (P3) dengan nilai 10,06%, kadar abu (P3) dengan nilai 8,48%, kadar protein dengan nilai, (P1) 46,64% dan Lemak dengan nilai (P2) 16,02. Dari statistik uji beda nyata (DMRT) menunjukan bahwa terdapat pengaruh sangat nyata pada, Aroma, Kadar Abu dan  Kadar Lemak.Kata kunci: Sardinella  fimbriata, asap, uji sensori, kandungan kimia
ANALISIS PENGGUNAAN RODHAMIN B PADA PRODUK TERASI YANG ADA DISEKITAR MASYARAKAT KECAMATAN POLEANG TENGAH KABUPATEN BOMBANA, SULAWESI TENGGARA Aminarti, Aminarti; Ibrahim, Mohamad Nuh; Sadimantara, Muhammad Syukri
Jurnal Fish Protech Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Fish Protech Vol. 4 No. 1 April 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v4i1.18140

Abstract

ABSTRACT         This research was conducted by Descriptive method to obtain the required information. The way of data collection is by taking samples of shrimp paste in Kampung Baru Village (A), Lampopala Village (B), and Lauru Village (C) and then doing rodhamin B dye testing on the three shrimp paste samples. The results of Analysis of Rodhamin B in shrimp paste Products around the Community of Central Poleang District Bombana regency, Southeast Sulawesi in Kampung Baru Village (A), Lampopala Village (B), and Lauru Village (C) received negative results. Keywords: qualitative analysis, rhodamin B, shrimp paste.ABSTRAKPenelitian ini dilakukan dengan metode Deskriptif untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Cara pengumpulan data yaitu dengan mengambil sampel terasi yang ada di Desa Kampung Baru (A), Desa Lampopala (B), dan Desa Lauru (C) lalu melakukan pengujian pewarna Rodhamin B pada ketiga sampel terasi tersebut. Hasil Analisis Penggunaan Rodhamin B pada Produk Terasi yang ada di sekitar Masyarakat Kecamatan Poleang Tengah Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara pada Desa Kampung Baru (A), Desa Lampopala (B), dan Desa Lauru (C) mendapatkan hasil negatif.Kata kunci: analisis kualitatif, rhodamin B, terasi.