Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Survey of Malaria Vectors in the Rainy Season in Inalipue Village, Wajo District, South Sulawesi Naswir, Naswir; Hamzah, Erlina; Syukur, Muhammad; Saleh, Muhammad
SAMATA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH SCIENCE Volume 3, Issue 2, March-August 2024
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/sociality.v3i2.47678

Abstract

Climate change will affect the physical and biological environment that supports the development of various infectious diseases, including malaria. Wajo District, particularly Inalipue Village in Tanasitolo Sub-district, faces a major challenge in controlling the malaria vector, the Anopheles mosquito. The main objective of this survey was to identify and understand the environmental factors that contribute to Anopheles mosquito population density in Inalipue Village. Data were obtained by capturing adult mosquitoes using the Human Landing Collection (HLC) method as well as surveying Anopheles mosquito larval breeding sites. Mosquito trapping was conducted inside and outside the house and around livestock pens. Anopheles barbirostris was the most dominant species, found in all capture methods with the highest Man Biting Rate (MBR) of 1.00 for outdoor capture. Anopheles nigerrimus and Anopheles vagus were also found, although in smaller numbers. Of the 17 breeding habitat sites, 5 showed positive larval results. Water temperature, pH, and the presence of flora and fauna in these habitats varied, but most had ideal conditions for mosquito breeding. Anopheles barbirostris shows high adaptation to a wide range of habitats, making it the main vector. These findings provide a strong basis for local governments and health agencies to plan and implement more effective and integrated malaria control programs.
Pengaruh Kedalaman Sumbu Yang Terbenam Dalam Tanah Pada Sistem Irigasi Kapiler Zulfakri, Zulfakri; Naswir, Naswir; Candra, Aldo Deska; Yudhi, Rendi Satria
JURNAL AGROTEKNOSAINS Vol 9, No 1 (2025): Jurnal Agroteknosains
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/ja.v9i1.1539

Abstract

Irigasi kapiler memiliki tingkat efisiensi penggunaan air yang cukup tinggi. Cara kerja irigasi kapiler dengan memanfaatkan sumbu misalnya kain flanel untuk mengalirkan air menggunakan prinsip kapilaritas dengan perantara suatu media dari sumber air. Keunggulan dari irigasi kapiler yaitu memiliki efisiensi penggunaan air yang tinggi, mudah dalam pengaplikasianya, mudah dalam pembuatannya dan relatif murah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi air di zona perakaran tanaman dengan menggunakan irigasi kapiler, dan interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman Selada (Lactuca sativa L.). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang terdiri dari 5 taraf kedalaman sumbu kapiler  ( 2 ; 4; 6 ; 8; 10 cm dari permukaan tanah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kedalaman sumbu tidak memberi  pengaruh nyata terhadap; diameter basah tanah, dan luas basah tanah. Namun memberi pengaruh yang nyata terhadap volume basah tanah dan lama air yang membasahi tanah. Untuk pertumbuhan tanaman tidak memberikan pengaruh yang nyata, tetapi untuk panjang akar tanaman dan produksi tanaman memberikan pengaruh yang nyata dari semua perlakuan. Produksi tanaman dengan hasil terbaik dari rata-rata berat segar di tunjukan pada perlakuan 5 (10 cm) yaitu 76.57 g  tanaman/polybag.
Dinamika Habitat dan Aktivitas Nyamuk Anopheles Selama Musim Kemarau di Desa Inalipue Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan Naswir, Naswir; Nurhayati, Nurhayati; Syukur, Muhammad; Saleh, Muh.
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 10 No 3 (2024): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Musim kemarau memengaruhi dinamika habitat dan perilaku vektor malaria, terutama nyamuk Anopheles. Penelitian ini dilakukan di Desa Inalipue, Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo, untuk memahami pola perkembangbiakan dan aktivitas nyamuk selama musim kemarau. Survei entomologi menggunakan metode Human Landing Collection (HLC) untuk penangkapan nyamuk dewasa di dalam dan luar rumah, serta pengamatan habitat larva di sawah, saluran irigasi, dan parit kecil. Hasil menunjukkan tiga spesies nyamuk Anopheles, yaitu Anopheles barbirostris, Anopheles vagus, dan Anopheles nigerrimus, dengan Anopheles barbirostris menjadi spesies dominan dan MBR tertinggi sebesar 3,00 gigitan/orang/malam di luar rumah, mengindikasikan tingginya risiko paparan gigitan nyamuk. Habitat utama larva ditemukan di sawah yang mengering (40%), saluran irigasi dengan aliran lambat (30%), dan parit kecil (20%). Faktor utama yang mendukung keberadaan larva meliputi ketersediaan genangan air, vegetasi pendukung, dan stabilitas air. Hasil ini menunjukkan bahwa meskipun jumlah habitat berkurang selama musim kemarau, nyamuk Anopheles tetap mampu memanfaatkan habitat yang tersisa untuk berkembang biak. Strategi pengendalian berbasis habitat seperti pengeringan genangan air, pengelolaan vegetasi, dan aplikasi larvasida direkomendasikan untuk menekan risiko penularan malaria di wilayah ini. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengeksplorasi hubungan antara perubahan iklim, perilaku nyamuk, dan efektivitas metode pengendalian berbasis komunitas untuk menekan populasi nyamuk di wilayah endemis. Kata Kunci: Anopheles, Musim Kemarau, Habitat, Malaria, Survei entomologi