Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PROSES PEMBUATAN GARAM DARI PEMANFAATAN AIR LAUT (STUDI KASUS PETANI GARAM DESA KEDUNG MUTIH KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK)Demak) Nida, Khoirin; Husna, Maulidina; Hakim, Alief Lukman
IJTIMAIYA: Journal of Social Science Teaching Vol 3, No 2 (2019): IJTIMAIYA : Journal of Social Science Teaching
Publisher : Program Studi Tadris IPS Fakultas tarbiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/ji.v3i2.6302

Abstract

Kecamatan Wedung terdiri dari dua puluh desa/kelurahan, salah satunya adalah desa kedung mutih.  Masyarakat di Desa kedung mutih sebagian besar mereka menggantungkan hidupnya pada hasil laut dan tambak. Sehingga banyak sekali masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan dan petani garam. Desa ini juga telah dinobatakan sebagai desa penghasil garam tebesar di Kabupaten Demak. Selain desa dengan pengahasil garam terbesar, desa Kedung Mutih sendiri adalah desa dengan pembuatan garam yang berkualitas baik dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan garam yang ada di Desa Kedung Mutih dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif dilakukan dengan menafsirkan keadaan yang terjadi melalui gambaran atau mendeskripsikan keadaan secara objektif yang diperoleh dari beberapa narasumber di lapangan. Sedangkan Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dilakukan melalui dari observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses penggaraman di Desa Kedung Mutih menghadapi berbagai persoalan salah satunya penggunaan teknik yang dilakukan dengan cara tradisional ataupun modern. Sehingga akan berpengaruh pada kualitas garam, jumlah garam yang dihasilkan dan pendapatan petani garam. Dari adanya proses produksi garam yang sedikit berbeda di Desa Kedung Mutih hal inilah yang menghasilkan suatu cara yang berbeda sehingga menghasilkan suatu kearifan lokal
Proses Pembuatan Garam dari Pemanfaatan Air Laut (Studi Kasus Petani Garam Desa Kedung Mutih Kecamatan Wedung Kabupaten Demak) NIDA, KHOIRIN
IJTIMAIYA: Journal of Social Science Teaching Vol 3, No 2 (2019): IJTIMAIYA
Publisher : Program Studi Tadris IPS Fakultas tarbiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/ji.v3i2.6302

Abstract

Kecamatan Wedung terdiri dari dua puluh desa/kelurahan, salah satunya adalah desa kedung mutih.  Masyarakat di Desa kedung mutih sebagian besar mereka menggantungkan hidupnya pada hasil laut dan tambak. Sehingga banyak sekali masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan dan petani garam. Desa ini juga telah dinobatakan sebagai desa penghasil garam tebesar di Kabupaten Demak. Selain desa dengan pengahasil garam terbesar, desa Kedung Mutih sendiri adalah desa dengan pembuatan garam yang berkualitas baik dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan garam yang ada di Desa Kedung Mutih dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif dilakukan dengan menafsirkan keadaan yang terjadi melalui gambaran atau mendeskripsikan keadaan secara objektif yang diperoleh dari beberapa narasumber di lapangan. Sedangkan Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dilakukan melalui dari observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses penggaraman di Desa Kedung Mutih menghadapi berbagai persoalan salah satunya penggunaan teknik yang dilakukan dengan cara tradisional ataupun modern. Sehingga akan berpengaruh pada kualitas garam, jumlah garam yang dihasilkan dan pendapatan petani garam. Dari adanya proses produksi garam yang sedikit berbeda di Desa Kedung Mutih hal inilah yang menghasilkan suatu cara yang berbeda sehingga menghasilkan suatu kearifan lokal
KONSEP PENYESUAIAN DIRI WARIA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PRIBADI DI PESANTREN WARIA AL FATAH YOGYAKARTA nida, khoirin
Martabat: Jurnal Perempuan dan Anak Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/martabat.2019.3.2.247-270

Abstract

Waria merupakan sebutan untuk para laki-laki yang berperilaku seperti layaknya seorang wanita. Waria adalah salah satu kaum marjinal yang mendapatkan tekanan secara struktur dan kultur. Waria sering dikucilkan bahkan mendapat perlakuan diskriminatif. Penulis berupaya melakukan kajian tentang penyesuaian diri waria dalam memenuhi kebutuhan pribadi. Kajian ini memperoleh gambaran mengenai proses penyesuaian diri waria secara personal, sosial, perkawinan atau material, dan vokasi dalam memenuhi kebutuhan diri waria. Peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif terhadap dua orang responden dengan menggunakan teknik penelitian observasi dan wawancara (interview) di Pesantren Waria Al Fatah Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa waria yang ada di pesantren waria masih melakukan proses penyesuaian diri dalam memenuhi kebutuhan pribadi di lingkungan masyarakat sejak dirinya merasa memiliki jiwa perempuan pada tubuh pria yang terus berlangsung hingga ia dewasa. Kata kunci : waria, penyesuaian diri, kebutuhan diri.
Pertumbuhan Kecambah Kentang (Solanum tuberosum L.) secara In Vitro pada Konsentrasi NaClO dan Waktu Sterilisasi yang Berbeda Nida, Khoirin; Luaeliyah, Masrukhatul; Nurchayati, Yulita; Izzati, Munifatul; Setiari, Nintya
Life Science Vol 10 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lifesci.v10i1.47165

Abstract

Potato (Solanum tuberosum L.) have been cultivated with tubers. One alternative to the propagation of potatoes can be done with seeds that are germinated in vitro. The factors that influence the germination of potato seeds are the concentration of sterilant and time of sterilization. The purpose of this study was to determine the proper sterilant concentration and sterilization time to increase growth in the optimal percentage of germination and potato sprouts. The method used is in vitro culture with different concentrations and time treatment. This study used explants of potato seeds which were sterilized with a concentration of 15% and 20%, 1 and 3 minutes of sterilization. The design used a completely randomized design 2x2 factorial. The factor are sterilant concentration and sterilization time. The parameters observed were germination time, plant height, number of leaves and roots. The results showed that sterile concentration did not affect of germination time but affected the germination. A 15% concentration indicates that germination occurs rapidly, while a 20% concentration inhibits germination. A 15% concentration results in an optimal number of leaves and plant height. The higher the concentration of sterile, tends to inhibit the growth of roots and leaves. Keywords: Sprouts; potatoes; in vitro culture; NaClO; growth; sterilization, Kecambah; kentang; kultur in vitro; NaClO; pertumbuhan; sterilisasi Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) selama ini dibudidayakan dengan umbi. Salah satu alternatif perbanyakan kentang dapat dilakukan dengan biji yang dikecambahkan secara in vitro. Faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji kentang adalah konsentrasi sterilan dan waktu sterilisasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konsentrasi sterilan (yang mengandung zat aktif 5,25% NaClO) dan waktu sterilisasi yang tepat untuk meningkatkan persentase perkecambahan dan pertumbuhan kecambah kentang. Metode yang digunakan adalah kultur in vitro biji kentang dengan perlakuan konsentrasi sterilan dan waktu sterilisasi yang berbeda. Penelitian ini menggunakan eksplan biji kentang yang dilakukan sterilisasi dengan konsentrasi sterilan 15% dan 20% dan waktu sterilisasi 1 menit dan 3 menit. Desain penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2x2. Faktor pertama adalah konsentrasi sterilan dan faktor kedua adalah waktu sterilisasi. Parameter yang diamati adalah waktu perkecambahan, tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi sterilan tidak berpengaruh terhadap waktu perkecambahan dan pertumbuhan kecambah. Konsentrasi sterilan 15% menyebabkan waktu perkecambahan cenderung lebih cepat dan konsentrasi sterilan 20% cenderung menghambat pertumbuhan kecambah. Keywords: Sprouts; potatoes; in vitro culture; NaClO; growth; sterilization, Kecambah; kentang; kultur in vitro; NaClO; pertumbuhan; sterilisasi
PROSES PEMBUATAN GARAM DARI PEMANFAATAN AIR LAUT (STUDI KASUS PETANI GARAM DESA KEDUNG MUTIH KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK)Demak) Nida, Khoirin; Husna, Maulidina; Hakim, Alief Lukman
IJTIMAIYA: Journal of Social Science and Teaching Vol 3, No 2 (2019): IJTIMAIYA : Journal of Social Science and Teaching
Publisher : Program Studi Tadris IPS Fakultas tarbiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/ji.v3i2.6302

Abstract

Kecamatan Wedung terdiri dari dua puluh desa/kelurahan, salah satunya adalah desa kedung mutih.  Masyarakat di Desa kedung mutih sebagian besar mereka menggantungkan hidupnya pada hasil laut dan tambak. Sehingga banyak sekali masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan dan petani garam. Desa ini juga telah dinobatakan sebagai desa penghasil garam tebesar di Kabupaten Demak. Selain desa dengan pengahasil garam terbesar, desa Kedung Mutih sendiri adalah desa dengan pembuatan garam yang berkualitas baik dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan garam yang ada di Desa Kedung Mutih dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif dilakukan dengan menafsirkan keadaan yang terjadi melalui gambaran atau mendeskripsikan keadaan secara objektif yang diperoleh dari beberapa narasumber di lapangan. Sedangkan Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dilakukan melalui dari observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses penggaraman di Desa Kedung Mutih menghadapi berbagai persoalan salah satunya penggunaan teknik yang dilakukan dengan cara tradisional ataupun modern. Sehingga akan berpengaruh pada kualitas garam, jumlah garam yang dihasilkan dan pendapatan petani garam. Dari adanya proses produksi garam yang sedikit berbeda di Desa Kedung Mutih hal inilah yang menghasilkan suatu cara yang berbeda sehingga menghasilkan suatu kearifan lokal
PENGUATAN PERAN PEREMPUAN MELALUI PEMBUATAN ECOENZYME LINGKUNGAN RUMAH TANGGA Hafshah, Mutista; Wibowo, Teguh; Ismail, Amrizarois; Nida, Khoirin
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v4i2.2839

Abstract

Limbah rumah tangga merupakan penyumbang limbah terbesar. Sebagian besar limbah rumah tangga adalah limbah organik yang jika tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak negatif. Berdasarkan hal tersebut maka pengelolaan limbah organik perlu dilakukan secara komprehensif. Pelatihan pembuatan eco-enzyme bertujuan untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga dalam mengolah sampah organik rumah tangga menjadi produk eco-enzyme. Metode pengabdian ini adalah sosialisasi dan diskusi terkait teknologi eco-enzyme, demonstrasi teknologi eco-enzyme, dan praktik langsung pembuatan eco-enzyme bersama peserta pelatihan. Eco-enzyme dapat dibuat dari campuran limbah organik, molase dan air dengan perbandingan 3:1:10. Kegiatan pelatihan tersebut mendapatkan respon yang baik dari peserta, diantaranya jumlah kehadiran peserta lebih dari 85%, antusias dan semangat peserta baik, tanggapan masyarakat terkait kegiatan pelatihan positif. Produk eco-enzyme yang dihasilkan oleh peserta baik dan sesuai indikator eco-enzyme, yaitu warna kecoklatan, bau khas buah dan sedikit beraroma alkohol, pH asam (3-4), dan tidak ditumbuhi jamur atau belatung
American English in Hotels: A Sociolinguistic Observation and Analysis Nida, Khoirin; Ardianto, Ardik
Prosodi Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 19, No 2: (2025): prosodi
Publisher : Program Studi Bahasa Inggris Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/prosodi.v19i2.31671

Abstract

In the global hospitality industry, English plays a crucial role as a lingua franca to facilitate communication between diverse international personnel and guests. Although English exists in various accent varieties worldwide, initial observation within the context of hotels in Indonesia indicates a tendency towards the dominant use of English with an accent resembling American English (AE). This study aims to explore this phenomenon by identifying the linguistic characteristics of the observed accent and analyzing the underlying sociolinguistic factors. Employing a descriptive-qualitative approach based on observation and literature review, it incorporates a linguistic analysis of prominent AE pronunciation features, as well as a sociolinguistic analysis relating to external influences. Findings indicated that the accent used by personnel displays the characteristic of AE features, such as rhoticity and certain vowel patterns. Further analysis suggested that the prevalence of this accent is significantly influenced by extensive exposure to American English through mass media—a positive perception of such variety regarding comprehensibility and professional image as well as the potential influence of American English models in hospitality training materials. Albeit facing challenges of accent diversity in the multilingual environment, the tendency towards AE accent reflects the complex dynamics in the use of English as a lingua franca in the service sector shaped by the convergence of sociocultural and pedagogical factors.