YULIANA, RINDI ASTIKA
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFIKASI DIRI YANG POSITIF SANGAT BERPERAN PENTING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MAHASISWA YULIANA, RINDI ASTIKA; WIDYAN, RAHMA
IKRA-ITH HUMANIORA : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 3 No 3 (2019): IKRAITH-HUMANIORA VOL 3 NO 3 Bulan November 2019
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (952.329 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan efikasi diri yang positif dan dapatberperan penting dalam meningkatkan motivasi belajar Bahasa Inggris mahasiswa. Pendekatanyang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metodeskala, observasi dan wawancara. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2018yang sedang mengambil mata kuliah Bahasa Inggris sejumlah 50 mahasiswa di salah satuperguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Hipotesis penelitian menunjukkan bahwa ada dampakpositif antara efikasi diri yang positif dan dapatt berperan penting dalam meningkatkan motivasibelajar Bahasa Inggris Mahasiswa.
TRANSFORMASI DIGITAL DESA PONGGOK: TANTANGAN DAN POTENSI MENUJU DESA PINTAR YANG BERKELANJUTAN Yuliana, Rindi Astika; Natalia, Natalia
ACADEMIA: Jurnal Inovasi Riset Akademik Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/academia.v5i2.4977

Abstract

ABSTRACT The development of information and communication technology (ICT) has brought significant changes in various aspects of life, including in village governance. Digitalization is one of the main strategies in efforts to improve the quality of public services, administrative efficiency, and empower the economy of rural communities. The concept of smart villages emerged as a response to the need to integrate digital technology in sustainable rural development. This study aims to analyze the implementation of digitalization in Ponggok Village, Klaten Regency, Central Java, as part of the transformation towards a sustainable smart village. Using a qualitative approach with a case study method, the research was conducted on December 5, 2024. Data collection techniques included in-depth interviews, field observations, and documentation involving village officials, local MSMEs, community members, and tourism managers. The results indicate that digitalization has improved the efficiency of village governance through digital information systems that accelerate administrative processes and public services. In the economic sector, the use of social media and e-commerce platforms by MSMEs has enhanced product competitiveness and market reach. In tourism, digital platforms have supported the promotion of leading destinations, although better data integration is still needed. However, challenges such as limited internet infrastructure and low digital literacy hinder optimal implementation. Therefore, infrastructure development, human resource capacity building, and multi-stakeholder collaboration are essential to realizing Ponggok Village as an independent and sustainable smart village ABSTRAK Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam tata kelola pemerintahan desa. Digitalisasi menjadi salah satu strategi utama dalam upaya peningkatan kualitas layanan publik, efisiensi administrasi, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Konsep smart village atau desa pintar muncul sebagai respons terhadap kebutuhan untuk mengintegrasikan teknologi digital dalam pembangunan pedesaan yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi digitalisasi di Desa Ponggok, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dalam rangka mendorong transformasi menuju desa pintar (smart village) yang berkelanjutan. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, penelitian ini dilakukan pada tanggal 5 Desember 2024. Teknik pengumpulan data mencakup wawancara mendalam, observasi lapangan, dan dokumentasi yang melibatkan perangkat desa, pelaku UMKM, masyarakat, dan pengelola pariwisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa digitalisasi telah meningkatkan efisiensi tata kelola pemerintahan desa melalui sistem informasi digital yang mempercepat proses administrasi dan pelayanan publik. Di sektor ekonomi, penggunaan media sosial dan platform e-commerce oleh UMKM meningkatkan daya saing dan pemasaran produk lokal. Pada sektor pariwisata, digitalisasi membantu promosi destinasi unggulan, meskipun masih diperlukan integrasi data wisata yang lebih baik. Namun, tantangan seperti keterbatasan infrastruktur internet dan rendahnya literasi digital masih menghambat optimalisasi digitalisasi. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur, peningkatan kapasitas SDM, dan kolaborasi multipihak menjadi kunci dalam mewujudkan Desa Ponggok sebagai desa pintar yang mandiri dan berkelanjutan.
EVOLUSI REPRESENTASI POLITIK PEREMPUAN DI TINGKAT LOKAL INDONESIA: TANTANGAN DAN PELUANG Yuliana, Rindi Astika; Hermawati, Istiana
SOCIAL : Jurnal Inovasi Pendidikan IPS Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/social.v5i2.5733

Abstract

This study analyzes the evolution of women’s political representation at the local level in Indonesia, without being limited to a specific period. The background of this research arises from the fact that, although Indonesia has established a legal framework encouraging women’s participation in politics, the gap between formal and substantive representation remains striking. This study employs a qualitative approach through a descriptive literature review of various sources, including academic journals, books, and research reports. The findings indicate that, despite significant progress in women’s political participation, their substantive representation still faces numerous challenges, such as structural barriers, patriarchal culture, limited access to political resources, and the stigmatization of traditional gender roles. Nevertheless, opportunities remain open through the presence of female change agents who are able to build political influence through community networks, gender issue advocacy, and self-capacity building. This study emphasizes the need for affirmative policy reforms and the strengthening of women’s political capacity so that their representation is not merely symbolic but can also drive structural transformation towards achieving gender equality in local politics in Indonesia. ABSTRAKPenelitian ini menganalisis evolusi representasi politik perempuan di tingkat lokal di Indonesia secara umum, tanpa dibatasi periode tertentu. Latar belakang kajian ini berangkat dari kenyataan bahwa meskipun Indonesia telah memiliki kerangka hukum yang mendorong keterlibatan perempuan dalam politik, kesenjangan antara representasi formal dan substantif masih tetap mencolok. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi pustaka deskriptif terhadap berbagai sumber, termasuk jurnal ilmiah, buku, dan laporan penelitian. Hasil kajian menunjukkan bahwa meskipun partisipasi politik perempuan telah mengalami perkembangan signifikan, representasi substantif mereka masih dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti hambatan struktural, budaya patriarkal, keterbatasan akses terhadap sumber daya politik, serta stigmatisasi peran gender tradisional. Namun demikian, peluang tetap terbuka melalui hadirnya agen-agen perubahan perempuan yang berhasil membangun pengaruh politik melalui jaringan komunitas, advokasi isu-isu gender, dan penguatan kapasitas diri. Studi ini menegaskan perlunya reformasi kebijakan afirmatif serta penguatan kapasitas politik perempuan agar representasi mereka tidak hanya bersifat simbolik, tetapi juga mampu mendorong transformasi struktural menuju terciptanya kesetaraan gender dalam politik lokal di Indonesia.