Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Penerapan Tema Arsitektur Neo Vernakular pada Fasilitas Seni Teater Boneka di Kota Surabaya Rahayu, Dewi Syahputri; Sulistyo, Broto Wahyono; Laksmiyanti, Dian P. E
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 2, No 2 (2021): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2021.v2i2.1922

Abstract

Beberapa komunitas, pertunjukan, workshop dari Seniman atau Komunitas Seni Teater Boneka terdapat di Kota Surabaya. Selain dikenal dengan banyak komunitas dan kegiatan seni, Surabaya juga dikenal sebagai Kota Pusat Pendidikan di Jawa Timur. Seperti halnya dengan fungsi daripada Seni Teater Boneka yang dapat berperan dalam hal pendidikan karena merupakan media komunikasi paling baik untuk segala usia. Namun kegiatan tersebut kurang terekspos sehingga kurang mendapatkan minat dari masyarakat. Perancangan Fasilitas Seni Teater Boneka di Kota Surabaya, Tema arsitektur Neo Vernakular diharapkan dapat menjadi wadah untuk para seniman atau komunitas dan masyarakat untuk berkolaborasi dan mengembangkan serta menjadi wadah atau media edukasi baru untuk masyarakat Kota Surabaya, yang mampu tetap mengangkat esensi lokal yang bersanding dengan gaya kekinian. Konsep mikro tatanan lahan “Memusat pada area pertunjukan” dengan sirkulasi linear yang dapat mengalirkan pengunjung dari titik awal dimana merupakan sajian awal mula Seni Teater Boneka hingga titik akhir yang merupakan sajian lebih terkini. Mikro bentuk “Joglo Jawa Kastil” didapatkan dari ikon Seni Teater Boneka bentuk kastil yang direpresentasikan menggunakan gubahan dari Joglo yang dikombinasikan dengan material lokal. Mikro Ruang “Natural Modern” digunakan untuk dapat mencerminkan sifat serta perkembangan Seni Teater Boneka serta implementasi dari Arsitektur Tradisional Jawa.
Penerapan Tema Arsitektur Perilaku pada Desain Fasilitas Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus di Surabaya Andriyansa, Ravi; Sulistyo, Broto Wahyono; Atika, Firdha Ayu
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 2, No 1 (2021): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2021.v2i1.1476

Abstract

Abstract. Education is not only aimed at normal children in general, but children with special needs are also entitled to a proper education. Children with special needs usually go to school in Extraordinary Schools (SLB), but nowadays many regular schools that accept children with special needs to learn with normal children in general so that later can support inclusive educational facilities in their learning, between children with special needs and normal children in general are merged into one. so that children with special needs can adjust to the environment in East Java, especially in the city of Surabaya. But sometimes only one type of child with certain special needs is accepted in the school, thus encouraging researchers to combine all types of children with special needs in one area, while the types of children with special needs are Deaf, Visually Impaired, Visually Impaired. The research method used is qualitative descriptive research and data obtained from field case studies and literature. Design with macro educational concepts so that all designs can be a learning for residents. Micro land order concept is Flexible so that residents can be free to do activities and also easier to move or move around considering this building is a building for children with special needs. Micro concept of shapes is Geometric because geometric shapes are very easy to be known for kindergarten and elementary school children, and also have a variety of shapes such as triangles, circles, squares, etc. So that students can easily recognize the concrete shape of the surrounding buildings. Micro interior concept is Play Based Learning because most students will spend the most time in the room to do their activities. so that with the concept of Play Based Learning Keywords. Children with Special Needs, Education, Inclusive Education Abstrak. Pendidikan yang layak tidak hanya ditujukan kepada anak normal pada umumnya, namun anak berkebutuhan khusus juga berhak memperoleh nya. Sekolah Luar Biasa adalah sekolah khusus untuk anak berkebutuhan khusus. Namun sekarang ini sekolah regular pun juga menerima anak berkebutuhan khusus. Karena itu sekolah regular dituntut untuk menjadi sarana pendidikan inklusif, agar anak berkebutuhan khusus dan anak pada umumnya beraktivitas dalam satu atap. Dalam menerapkan system sekolah inklusif, sekolah regular di Jawa Timur khususnya kota Surabaya kurang memperhatikan kebutuhan anak berkebutuhan khusus. Bahkan hanya salah satu tipe anak berkebutuhan khusus tertentu yang diterima di sekolah tersebut. Hal itu  mendorong peneliti untuk  memfasilitasi pendidikan dari beberapa tipe anak berkebutuhan khusus dalam satu kawasan, antara lain Tunarungu, Tunanetra, dan Tunagrahita dari jenjang TK dan juga Sekolah Dasar. Metode yang digunakan adalah metode rancangan dengan makro konsep Edukatif agar semua desain bisa menjadi pembelajaran bagi penghuni. Mikro konsep tatanan lahan adalah Fleksibel agar penghuni bisa bebas beraktifitas dan juga lebih mudah bergerak atau berpindah tempat mengingat bangunan ini adalah bangunan untuk anak anak berkebutuhan khusus. Mikro konsep bentuk adalah Geometris karena bentuk geometri sangat mudah dikenal untuk anak TK maupun SD, Mikro konsep interior adalah Play Based Learning.Kata Kunci. Anak Berkebutuhan Khusus, Edukatif, Pendidikan Inklusif
Behaviorisme sebagai Pendekatan Tema dalam Rancangan Pusat Kreasi dan Eksplorasi Musik Indie di Surabaya Aprimianto, Ghanda Pradana; Sulistyo, Broto Wahyono; Ratniarsih, Ika
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 1, No 2 (2020): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2020.v1i2.1181

Abstract

Perkembangan musik dewasa ini sangat beragam dan semakin kreatif, salah satu dampak dari perkembangan musik tersebut adalah munculnya jalur dan pergerakan musik indie. Tidak terkecuali di Indonesia dan khususnya di kota Surabaya, yang sudah mulai mengenal jalur bermusik ini sejak tahun 1990an. Dan sudah banyak pula musisi-musisi indie yang berprestasi bahkan go international membawa nama baik Indonesia di kancah musik dunia. Hal tersebut berbanding terbalik dengan kondisi yang ada, dikarenakan jalur musik indie yang bebas dan mandiri serta memiliki idealisme yang kuat dalam berkarya, maka jalur musik ini kurang mendapat wadah serta perhatian dari para penikmat musik dan label rekaman besar. Letak lokasi site tepatnya berada di Jalan Mayjend Yono Suwoyo, Pradahkalikendal, Dukuh Pakis, Kota Surabaya, Jawa Timur. Site terletak dekat dengan area komersil yaitu Pakuwon Trade Center (PTC) Surabaya, Lenmarc Mall Surabaya dan Intiland. Batas utara site merupakan pemukiman warga, batas selatan site adalah jalan raya dan Lenmarc Mall. Sedangkan batas barat site adalah lahan parkir, tanah kosong dan pemukiman warga. Dan batas timur site adalah jalan raya, ruko dan apartemen Adhiwangsa. Dengan luas site sebesar 5,3 Ha, yang meliputi fasilitas utama seperti gedung pertunjukan musik indoor, amphiteater outdoor, dan gedung pelatihan musik. Sedangkan fasilitas pendukung seperti galeri musik, convention hall, cafe dan foodcourt.