Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Perancangan Interior Galeri Patung Lilin Tokoh Srimulat di Surabaya dengan Konsep "A Comedian Journey As Friend" Hariyanto, Eric; nugroho, martino dwi; Nilasari, Poppy Firtatwentyna
Intra Vol 2, No 2 (2014): Desain Interior 2013/2014
Publisher : Intra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Srimulat is one artist that is very popular comedy group from Surabaya and people enjoy doing in the 1980s. Wax sculpture is a sculpture made of wax in the melt up to 74 degrees Celsius and a means of supporting the display. For it is necessary to have a tool that can provide a facility to introduce Srimulat with a wax sculpture gallery. In this thesis, the author discusses about the design of a wax sculpture gallery that presents an atmosphere Srimulat periodically and information - information about Srimulat. Taking the concept of "Journey As A Comedian Friend" which is a concept Srimulat journey from the beginning, and to the glorious era terakhinya Srimulat, starting from the creation of space in order to attract visitors by optimizing modern design combined with a pop art style. Srimulat wax figure sculpture gallery is expected to be one - the only place that provides a means of education and introduce Srimulat again to be remembered by the people of Surabaya and Indonesia.
Perancangan Interior Kafe Dharmawangsa Hotel Singgasana di Surabaya Diyanto, Meichael Ferderrick; Indrani, Hedy Constancia; Nilasari, Poppy Firtatwentyna
Intra Vol 7, No 2 (2019): Desain Interior 2018/2019
Publisher : Intra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Human in general have a close relationship with nature, but within the current  era development, they begin to part away from nature. Human will feel peaceful when in a nature themed room, because the nature atmosphere that’s quiet so that people are comfortable when in it.                A place that is often used by humans or people in order to relax in general is a café, where people can gather, relax and rest. Surabaya is a big city that has vast  population, so Surabaya needs a lot of cafes that can be placed in various locations.                 A nature-themed café is a solution that can be offered to public as a place to relax when they have finished their work. The café provides an intense atmosphere with nature, so that human’s relationship with nature can restored.
Akulturasi Budaya Bali-Tionghoa pada Interior TITD Ling Sii Miao Tanah Kilap, Denpasar Santoso, Gunawan Nyoto; Setiawan, Andereas Pandu; Nilasari, Poppy Firtatwentyna
Intra Vol 5, No 1 (2017): Desain Interior 2016/2017
Publisher : Intra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

TITD Ling Sii Miao Tanah Kilap is a unique temple in Denpasar due to the acculturation between Chinese and Balinese culture in its building design. The values of Tri Dharma along with Balinese culture that are commonly sensed by visitors are unconsciously triggered by the design of this temple. The history, art and religion that ran along together from the olden days till today cannot be separated from one another as every detail of the building design contains historical stories, art and Tri Dharma values along with Balinese culture.This research aims to study and understand every detail of the temple’s building design, from its architecture to its interior design, in regards to the acculturation of Chinese and Balinese culture that have taken place.
Pengaruh Distribusi Cahaya Terhadap Image Cafe Calibre di Surabaya Nilasari, Poppy Firtatwentyna
Dimensi Interior Vol 14, No 2 (2016): DECEMBER 2016
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1081.043 KB) | DOI: 10.9744/interior.14.2.84-89

Abstract

Sistem pencahayaan merupakan salah satu aspek penting, baik dalam segi estetis maupun fungsional bagi sebuah ruang. Tidak hanya berfungsi  untuk  menerangi  ruangan  tersebut,  cahaya    juga  memegang  peranan  penting  dalam  menciptakan  suasana  ruang.  Café merupakan salah satu contoh obyek yang sangat membutuhkan desain pencahayaan khusus, karena image sebuah café akan terlihat dari  suasananya.  Pada  penelitian  ini  akan  mengevaluasi  mengenai  distribusi  pencahayaan  yang  ada  pada  Café  Calibre.  Awal penelitian akan dilakukan observasi lapangan, yaitu berupa pengukuran yang dilanjutkan dengan uji simulasi dengan menggunakan software  DiaLUX.  Hasil  penelitian  berupa  karya  desain  berupa  lampu  yang  dirancang  untuk  memenuhi  kebutuhan  image  café Calibre.
Pengaruh Pencahayaan terhadap Pembentukan Persepsi Visual Umat pada Masjid Al-Irsyad Bandung Wangsa, Michael; Indrani, Hedy Constancia; Nilasari, Poppy Firtatwentyna
Dimensi Interior Vol 13, No 1 (2015): JUNE 2015
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.81 KB) | DOI: 10.9744/interior.13.1.41-47

Abstract

Masyarakat  Indonesia  87,18% beragama Islam, beribadah di masjid pada waktu Subuh, Zuhur, Asar, Maghrib, dan Isya. Di Jawa Barat  dengan  persentase  umat  islam  tertinggi  di  Pulau  Jawa,  terdapat  masjid  yang  memiliki  konsep  ruang  dan  pencahayaan  yang mengkondisikan umat dalam merasakan kehadiran Allah, yaitu Masjid Al-Irsyad, Bandung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pencahayaan alami dan buatan terhadap pembentukan persepsi visual akan kehadiran Allah dan perbedaannya pada 5 waktu shalat umat di ruang masjid tersebut. Peneliti berharap dari penelitian ini dapat memaksimalkan perancangan bangunan religius umat Islam  di  Indonesia.  Penelitian  ini  dilakukan    dengan   metode   penelitian   kualitatif   yaitu dengan melakukan analisa dari data kuisioner.  Hasil  analisa    menunjukkan  bahwa    secara    keseluruhan  dari    5  waktu  shalat,  mayoritas  responden  umat  setuju  bahwa pencahayaan dalam ruang dapat memberikan pengaruh terhadap pembentukan persepsi visual atau kesan akan kehadiran Allah  saat  shalat di  ruang Masjid Al-irsyad. Usia, jenis kelamin, kesehatan mata, waktu shalat, sumber pencahayaan (alami dan/atau buatan) yang  diterima,  dan  posisi  duduk  umat  mempengaruhi  kejelasan  melihat  ustad,  kesan  akan  pencahayaan  dalam  ruang,  kesan  akan kekontrasan  cahaya,  yang  secara  keseluruhan  akan  mempengaruhi  pembentukan  persepsi  visual    umat    akan  kehadiran Allah saat shalat.
KEKUPU ILLUMINA: INTEGRASI ESTETIKA TRADISIONAL DAN DESAIN MODERN DALAM PENCIPTAAN LAMPU DEKORATIF Prabawati, Nyoman Ayu Diah Prabawati; Mulya, Arauna Kristiani; Siswono, Stefanny; Nilasari, Poppy Firtatwentyna
Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun Vol 5 No 2 (2025): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desain lampu dekoratif interior yang mengangkat nilai budaya semakin penting dalam upaya melestarikan warisan tradisional di era modern. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah kurangnya pemahaman dan adopsi elemen budaya dalam desain interior, termasuk aksesoris busana Tari Baris Kekupu Bali yang memiliki makna spiritual mendalam dalam ritual Mamukur. Artikel ini menyajikan studi mengenai desain lampu dekoratif interior yang mengadaptasi estetika dan filosofi aksesoris busana Tari Baris Kekupu ke dalam produk pencahayaan modern. Dalam penelitian ini, metode Design Thinking ala Kelley diterapkan melalui tahapan empathize, define, ideate, prototype, dan test. Konsep desain "Kekupu Illumina" diusung dengan tujuan menginterpretasikan elemen budaya ke dalam desain kontemporer tanpa kehilangan makna simbolisnya. Proses desain meliputi eksplorasi makna aksesoris busana Tari Baris Kekupu, pengembangan bentuk yang terinspirasi dari sayap kupu-kupu, pemilihan material seperti laser-cut metal dan akrilik, serta penerapan finishing untuk menciptakan efek pencahayaan yang lembut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lampu dekoratif ini tidak hanya berfungsi sebagai elemen pencahayaan, tetapi juga sebagai medium pelestarian budaya yang mampu meningkatkan apresiasi terhadap warisan tradisional Bali. Diharapkan penelitian ini dapat mendorong pengembangan desain interior yang lebih berpihak pada pelestarian budaya serta memperkuat hubungan antara tradisi dan inovasi dalam industri kreatif di Indonesia.