Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISA PRODUKTIVITAS DAN BIAYA OPERASIONAL ALAT BERAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN STREET-RACE CIRCUIT MANDALIKA HASYIM, HASYIM; WARKA, I GEDE PUTU; ARIATI, CAHYA PURI
GANEC SWARA Vol 15, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Mahasaraswati Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35327/gara.v15i1.183

Abstract

     The Mandalika circuit project is a large-scale construction project built in the Mandalika Special Economic Zone (SEZ), Central Lombok, West Nusa Tenggara (NTB). The 4.31 kilometer racetrack will have 19 bends, so it requires heavy equipment to improve the quality production and increase project efficiency. The analysis conducted to obtain the hourly productivity, operating cost, income and profit of excavators, dump trucks, motor grader, vibrator roller, and water tanker used in the worksite of Mandalika circuit.      The hourly productivity for structural cut with a depth of 2 to 4 meter of excavator is 17.778 m3/h and dump truck 11.755 m3/h. The excavator production for stockpiling from  excavated  sources  is  30.521  m3/h, dump truck 13.171 m 3/h, motor graders 1839.780 m 3 /h, vibrator roller 90.414 m 3 /h and water tankers truck 71,142 m 3/h. Motor grader production for road body preparation work is 362,222 m3/h, vibrator roller 126,851 m3/h and water tanker truck 62,250 m3/h. The hourly operating cost for the excavator is Rp. 718,048,581, motor grader Rp. 670,416,081, vibrator roller Rp. 609,423,907, and water tanker truck Rp. 380,806,081. The income and profit from the use of heavy equipment are Rp. 39,488,806,755 and Rp. 3,589,981,523.05.
MODEL OPTIMASI WAKTU DAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN LINIER PADA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG BUDAYA NARMADA: Model Optimization of Time and Labor Programming using Linear Building on Implementation of Cultural Narmada Husya’bani, Akhirul; Warka, I Gede Putu; Wirahman Wiradarma, Lalu
Spektrum Sipil Vol 3 No 1 (2016): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penjadwalan proyek berperan penting terhadap keberhasilan pelaksanaan proyek konstruksi. Pada pelaksanaan Pembangunan Gedung Budaya Narmada, digunakan kurva S (S-Curve) dan diagram batang (Bar Chart) dalam penjadwalan pekerjaan sehingga tidak diketahui secara spesifik hubungan ketergantungan antar kegiatan dan dampak keterlambatan suatu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek. Masalah lain dalam penjadwalan adalah menentukan durasi dan jumlah tenaga kerja pada proyek dengan jumlah kegiatan yang banyak. Kesalahan dalam menentukan durasi dan jumlah tenaga kerja di awal pelaksanaan akan berdampak pada pengalokasian tenaga kerja dengan fluktuasi yang tinggi, serta penambahan atau pengurangan jumlah tenaga kerja sepanjang pelaksanaan. Untuk itu perlu suatu metode yang dapat membantu dalam keputusan penentuan durasi dan jumlah tenaga kerja. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan model optimasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan bentuk model matematis pada penjadwalan pelaksanaan pembangunan Gedung Budaya Narmada, sehingga dapat ditentukan waktu pelaksanaan dan jadwal alokasi tenaga kerja yang optimal sehingga pelaksanaan lebih efektif dan efisien. Pemodelan dilakukan dengan melakukan analisa terhadap data-data sekunder pelaksanaan pekerjaan. Prinsip yang digunakan dalam analisa pemodelan adalah dengan penjadwalan ulang menggunakan metode diagram preseden (PDM) dan metode lintasan kritis (CPM) yang dikonversi ke dalam model optimasi dalam bentuk persamaan matematis yang dapat diselesaikan dengan pemrograman linier. Penyelesaian persamaan model optimasi dilakukan dengan program bantu Excel Solver. Hasil optimasi kemudian dibandingkan dengan hasil analisa durasi dan jadwal alokasi tenaga kerja jadwal pelaksanaan awal. Hasil pemodelan adalah berupa fungsi minimum, yaitu meminimumkan fungsi biaya (Z), dengan memaksimumkan variabel durasi (d). Batasan utama adalah jumlah durasi pekerjaan pada setiap rangkaian kegiatan lebih besar atau sama dengan satu dan kurang dari atau sama dengan durasi maksimal pelaksanaan pekerjaan. Total durasi pelaksanaan pekerjaan pada jadwal hasil optimasi adalah sebesar 148 hari, menghasilkan alokasi jumlah tenaga kerja maksimum mingguan yang lebih kecil dibandingkan dengan jadwal awal dengan perbedaan alokasi tenaga kerja yang signifikan. Selain itu jadwal hasil optimasi menghasilkan biaya tenaga kerja yang lebih kecil serta efektifitas pengalokasian tenaga kerja yang lebih baik dibandingkan dengan jadwal awal.
PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG J (IRMA UTAMA) RSU PROVINSI NTB MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE: Cost and Time Control on Construction Project of NTB Province Public Hospital’s J Building (Irna Utama) using Earned Value Method Warka, I Gede Putu; Handayani, Teti; Asmina, Diana
Spektrum Sipil Vol 2 No 2 (2015): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi memerlukan tindakan pengendalian dari segi biaya dan waktu. Metode Earned value merupakan salah satu alat yang digunakan dalam pengelolaan proyek yang mengintegrasikan biaya dan waktu. Metode Earned value memadukan tiga unsur yaitu jadwal, biaya dan presentasi kerja. Analisa Earned Value ini akan diterapkan pada proyek Pembangunan Gedung J (irna utama) RSU Provinsi NTB. Sebelum dilakukan tindakan pengendalian biaya dan waktu, perlu diketahui terlebih dahulu kinerja proyek yang telah berlangsung. Salah satu cara untuk mengetahui kinerja proyek adalah metode Earned Value. Kinerja proyek dianalisa berdasarkan indeks performansi biaya dan waktu. Perhitungan didasarkan pada nilai Planned Value, nilai Earned Value dan nilai Actual Cost. Pengontrolan performa atau kinerja proyek ditinjau dari minggu ke-17 hingga minggu ke-21. Hasil analisa pada minggu ke-21 menunjukkan bahwa pekerjaan yang dilakukan lebih cepat dari jadwal yang direncanakan dan biaya yang dikeluarkan lebih rendah dari biaya yang dianggarkan, yang ditunjukkan dengan nilai SPI sampai dengan minggu ke-21 ini adalah 1,171415809 ( SPI > 1 ) dan CPI = 1,0557959 ( CPI > 1 ).Jika performa proyek tetap seperti ini, maka akan terjadi penyimpangan positif dari segi waktu dan biaya pada proyek tersebut.
PENGARUH SISTEM PEMBAYARAN TERHADAP CASH FLOW OPTIMAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PENGADILAN NEGERI PRAYA: The Influence of Payment System Addition on the Optimum Cash Flow of Construction Project of Praya Country Courthouse Wirahman, Lalu; Warka, I Gede Putu; Apriliana, Ayu
Spektrum Sipil Vol 2 No 2 (2015): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem pembayaran yang diterima kontraktor sangat mempengaruhi cash flow dalam suatu proyek. Cash flow proyek harus diatur dengan teliti agar mengetahui keadaan keuangan proyek pada saat periode tertentu. Tidak jarang kontraktor mengalami hambatan likuidasi, karena tidak mengatur cash flow dengan baik. Dimana kontraktor cenderung berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Penentuan sistem pembayaran yang tepat dapat memberikan keuntungan maksimum bagi kontraktor. Tujuannya adalah untuk mengetahui sistem pembayaran yang baik, besar keuntungan dan dana yang harus disiapkan kontraktor untuk membiayai proyek, maka dilakukan penelitian pada Proyek Pembangunan Gedung Pengadilan Negeri Praya. Metode yang digunakan yaitu dengan membuat perhitungan RAP proyek sendiri. Kemudian dilakukan perhitungan cash flow dengan beberapa variasi sistem pembayaran berdasarkan RAP dan penjadwalan proyek. Dari hasil perhitungan cash flow dapat diketahui besarnya keuntungan proyek dan besarnya dana yang harus disiapkan kontraktor terlebih dahulu / overdraft untuk mendanai proyek. Hasil analisis data menunjukkan bahwa sistem pembayaran yang memberikan profit maksimum adalah sistem pembayaran termin progress dengan uang muka menghasilkan profit sebesar 23,006% dan overdraft sebesar Rp 172.901.154,- untuk membiayai proyek. Karena berdasarkan hasil perhitungan cash flow proyek, sistem pembayaran termin progress dengan uang muka menghasilkan overdraft negatif yang lebih kecil. Sehingga dana yang disediakan kontraktor lebih kecil dan bisa lebih menguntungkan.
ANALISA PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI AREA PELABUHAN STUDI PADA PT. ASDP WILAYAH KERJA KAYANGAN LOMBOK TIMUR: Analysis of Labor Productivity in the Port Area Study on PT. ASDP East Lombok Kayangan Working Area Purwanto, Rendi Ari; Warka, I Gede Putu; Ashari, Isya
Spektrum Sipil Vol 5 No 2 (2018): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v5i2.139

Abstract

Produktivitas tenaga kerja yang baik sangat diperlukan untuk keberhasilan operasional pelabuhan. Produktivitas tenaga kerja akan sangat berpengaruh juga terhadap besarnya keuntungan atau kerugian suatu operasional pelabuhan. Faktor lain yang juga berpengaruh antara lain kondisi lapangan dan sarana bantu,keahlian pekerja, faktor umur atau usia pekerja, kesesuaian upah, pengalaman dalam bekerja, kesehatan pekerja, koordinasi dan perencanaan, jenis kontrak kerja, manajerial atau manajemen lapangan. Variabel-variabel tersebut adalah hal yang tentu menjadi variabel yang berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja. Oleh karena itu dalam usaha menganalisa produktivitas tenaga kerja harus dipertimbangkan variabel-variabel yang mungkin dapat berpengaruh terhadap tingkat produktivitasnya. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat produktivitas tenaga kerja pada pelabuhan khususnya pada cleaning service, kepil, usaha pelabuhan kayangan dan KMP Dingkis dan pengaruh variabel umur, pengalaman kerja, kesesuaian upah, kesehatan pekerja dan keahlian pekerja terhadap tingkat produktivitas pekerja pelabuhan tersebut serta variabel apa yang paling dominan yang berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja. Analisis data pada penelitian ini menggunakan bantuan Software SPSS. Dalam penelitian ini dilakukan Analisis regresi linier berganda untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Dari hasil analisis yang telah dilakukan besarnya tingkat produktivitas pekerja pada pekerjaan cleaning service dan kepil pada PT. ASDP Wilayah Kerja Kayangan Lombok Timur sebesar 85,53%, artinya tingkat produktivitasnya sangat baik. Secara simultan semua variabel berpengaruh signifikan karena memiliki nilai R atau korelasi yang tinggi sebesar 0,722. Variabel yang paling memiliki pengaruh paling dominan terhadap produktivitas tenaga kerja adalah kesesuaian upah.
ANALISIS KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI PADA PROYEK PLTMH KOKOQ BABAK BATUKLIANG UTARA KABUPATEN LOMBOK TENGAH: Analysis of Construction Project Delays at PLTMH Kokoq Babak Batukliang Utara Central Lombok District Aminullah, Akhmad; Setiawan, Agustono; Warka, I Gede Putu
Spektrum Sipil Vol 6 No 2 (2019): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v6i2.152

Abstract

Penyelesaian proyek yang lebih lama dari jadwal yang telah disusun tentu saja akan membawa dampak langsung membengkaknya dana yang dibutuhkan untuk membiayai proyek. Tentu saja hal ini akan mengurangi reputasi pengembangnya sebagai pemilik proyek. Maka aspek-aspek yang menyebabkan keterlambatan pelaksanaan proyek perlu dianalisis lebih seksama. Dengan menguasai aspek-aspek tersebut tentunya akan memudahkan pihak-pihak terkait mengambil langkah pemecahan yang efisien. Dalam menganalisa aspek-aspek yang menyebabkan keterlambatan pelaksanaan jadwal proyek, aspek-aspek yang ditinjau adalah aspek-aspek teknis. Untuk mendapatkan data-data yang akurat sehubungan dengan materi Studi yang dilakukan, dibuat kuesioner yang diedarkan pada para responden yang terdiri dari Pihak-pihak yang terlibat langsung di dalam proyek. Data hasil isian kuesioner diuji perbedaan antar nilai rata-ratanya dengan uji F. Bila terdapat perbedaan antar Nilai rata-ratanya, nilai rata-ratanya akan diuji kembali dengan uji Least Significant Difference (LSD), Kemudian Metode kerjanya dievaluasi dengan membuat Time Schedule dengan Microsoft Project. Dari hasil uji F dan uji LSD, faktor yang paling menentukan keterlambatan pelaksanaan proyek adalah faktor Lain-lain yang terdiri dari aspek Keluhan dari tetangga, aspek Kurangnya Koordinasi dan aspek perubahan Konstruksi. Dan Penjadwalan dengan Microsoft Project menghasilkan Time Schedule yang lebih rinci sehingga alokasi waktu dan tenaga lebih jelas.