Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PROVIDING AFFORDABLE HOUSING FOR LOW-INCOME GROUPS Handayani, Teti
Jurnal Natah Vol. 2, No. 1 Februari 2004
Publisher : Jurnal Natah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.461 KB)

Abstract

The rapid urban population growth led to an increase in demand of housing as one of the basic needs. Housing demand refers to the total need for houses regardless of economic possibilities to afford housing.The number of housing constructed by formal sector could not contribute substantially to alleviate the housing shortage, especially housing for low-income groups. Moreover, the price of formal housing is too expensive for the target groups.This paper try to describe some cost reduction approaches in order to provide better access for low-income groups to housing in the formal sector.
PENGGUNAAN LIMBAH KACA SEBAGAI FILLER PADA CAMPURAN PERKERASAN ASPAL PANAS Yuniarti, Ratna; Hasyim, Hasyim; Hariyadi, Hariyadi; Handayani, Teti
Jurnal Teknik Sipil Vol 26, No 3 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2019.26.3.10

Abstract

AbstrakPada campuran perkerasan aspal dibutuhkan bahan pengisi (filler) untuk mendukung kinerja konstruksi perkerasan jalan agar dapat menahan beban lalu lintas. Berbagai jenis filler telah banyak digunakan antara lain abu batu, semen portland   dan lain-lain. Namun keterbatasan sumber daya alam mendorong upaya pemanfaatan bahan-bahan buangan dalam konstruksi perkerasan jalan. Pada penelitian ini, digunakan limbah kaca sebagai filler pada  campuran perkerasan aspal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosentase filler limbah kaca yang paling optimum dan pengaruhnya terhadap kinerja campuran. Kinerja tersebut diukur melalui pengujian stabilitas, flow,  Marshall Quotient, rongga dalam campuran, rongga di antara mineral agregat, rongga terisi aspal, Marshall immersion, tegangan tarik tidak langsung dan Cantabro loss. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan limbah kaca dengan proporsi 75% terhadap berat filler meningkatkan stabilitas dan kekakuan campuran sehingga lebih mampu untuk menerima pembebanan. Campuran dengan proporsi 75% filler limbah kaca menghasilkan nilai VIM dan VMA lebih kecil serta nilai VFB lebih besar yang mengindikasikan bahwa campuran memiliki daya ikat dan sifat saling mengunci yang kuat sehingga menghasilkan rongga lebih kecil serta selimut aspal lebih tebal. Berdasarkan hasil uji Marshall immersion dan Cantabro loss, campuran dengan proporsi tersebut lebih tahan terhadap rendaman air sehingga memiliki durabilitas lebih tinggi serta lebih tahan terhadap potensi disintegrasi. AbstractFiller is required in the asphalt concrete mixture to support the performance of pavement construction in order to withstand the traffic load. Various types of filler has been widely used, such as stone ash, portland cement and others. However, because of limitation of available natural resources, there has been a significant increase in the demand for using waste materials in pavement construction. In this study, waste glass was used as filler in asphalt concrete mixture. This study aims to determine the optimum percentage of waste glass filler and evaluate its effect on the performance of asphalt concrete mixtures.  The performance was measured in term of stability, flow, Marshall Quotient, voids in mix, voids in the mineral aggregate, voids filled with bitumen, Marshall immersion, indirect tensile strength and Cantabro loss. The results showed that using the percentage of waste glass of 75% by weight of filler increased stability and stiffness so that the mixture became stronger to withstand the load. The mixtures with a proportion of 75% waste glass filler have smaller VIM and VMA values and a larger VFB. It is indicated that the mixtures have strong bonding and interlocking properties resulting in smaller voids and thicker asphalt binder film thickness. Based on the results test of Marshall immersion and Cantabro loss, the mixtures with stated proportion more resistant to water immersion, resulting in higher durability and greater resistance to potency of disintegration. 
DESAIN PENGEMBANGAN DESA WISATA SETANGGOR BERBASIS ARSITEKTUR TRADISIONAL PENDUKUNG PARIWISATA MANDALIKA - LOMBOK Rini Srikus Saptaningtyas; Zaedar Gazalba; Teti Handayani; I Wayan Sugiartha; Pascaghana Jayatri Putra
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2022.v11i2.005

Abstract

Mandalika sebagai salah satu lokasi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan sekaligus sebagai kawasan Destinasi Super Prioritas (DSP) harus didukung oleh pengembangan dan peningkatan kualitas desa wisata yang ada di sekitar kawasan Mandalika. Salah satu desa penyangga kawasan DSP Mandalika adalah Desa Setanggor yang terkenal dengan desa wisata tenun dan budaya. Desa setanggor dengan keunikan desa yang sudah dimiliki perlu diperkuat dengan identitas lokal yang ada yaitu dengan pengembangan kawasan desa yang bercirikan arsitektur tradisional Sasak . Karena hingga saat ini kearifan lokal yang ada masih sangat kurang. Penelitian ini bertujuan membuat suatu konsep desain kawasan tenun didasarkan pada   kearifan lokal dan arsitektur lokal, yang nantinya akan meningkatkan nilai jual desa wisata tersebut dan sekaligus menunjang pengembangan pariwisata di kawasan Mandalika. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Untuk metode penelitian yang digunakan  adalah dengan menganalisa data data primer dari observasi di lapangan dan didukung data skunder yang diperoleh dari instansi terkait. Analisa SWOT digunakan untuk membuat rumusan strategi pengembangan daerah wisata berbasis arsitektur tradisional Sasak dan desain pengembangannya di Desa Setanggor. Kesimpulan hasil penelitian ini berupa konsep rancangan yang dapat mengakomodasi kegiatan masyarakat Setanggor untuk mengembangkan kegiatan produksi usaha tenun lokal dan sebagai penyangga KSPN Mandalika.
Pemanfaatan Limbah Plastik Dan Serbuk Gergaji Kayu Sebagai Bahan Pengisi Bambu Komposit Setempat I Wayan Sugiartha; Aryani Rofaida; Rini Srikus Saptaningtyas; Teti Handayani
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN 2021: Special Issue, Oktober 2021
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v0i0.260

Abstract

This study aims to determine the mechanical properties (compressive strength and shear strength) of bamboo filled with PET plastic and wood sawdust. Five variations of test objects were made, namely BK-0 (bamboo without filler as a control), BK-1 (bamboo filled with PET plastic), BK-2 (bamboo filled with PET plastic + adhesive coated), BK-3 (bamboo filled with PET plastic + powder wood saw), BK-4 (bamboo filled with PET plastic + wood sawdust and coated with adhesive). The test results give the value of the compressive strength of bamboo from BK-0 to BK-4 in a row of 22.7 MPa, 29.4 MPa, 32.7 MPa, 33.2 MPa, 35.7 MPa or an increase in the compressive strength of BK-0 in a row by 30%, 44%, 46%, and 57%. Meanwhile, the shear strength of bamboo from BK-0 to BK-4 is 4.55 MPa, 5.00 MPa, 5.05 MPa, 5.40 MPa, 5.50 MPa or an increase in shear strength to BK-0 is 10%, 11%, respectively. , 19%, and 21%.
Penggunaan Limbah Kaca Sebagai Filler Pada Campuran Perkerasan Aspal Panas Ratna Yuniarti; Hasyim Hasyim; Hariyadi Hariyadi; Teti Handayani
Jurnal Teknik Sipil Vol 26 No 3 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2019.26.3.10

Abstract

AbstrakPada campuran perkerasan aspal dibutuhkan bahan pengisi (filler) untuk mendukung kinerja konstruksi perkerasan jalan agar dapat menahan beban lalu lintas. Berbagai jenis filler telah banyak digunakan antara lain abu batu, semen portland   dan lain-lain. Namun keterbatasan sumber daya alam mendorong upaya pemanfaatan bahan-bahan buangan dalam konstruksi perkerasan jalan. Pada penelitian ini, digunakan limbah kaca sebagai filler pada  campuran perkerasan aspal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosentase filler limbah kaca yang paling optimum dan pengaruhnya terhadap kinerja campuran. Kinerja tersebut diukur melalui pengujian stabilitas, flow,  Marshall Quotient, rongga dalam campuran, rongga di antara mineral agregat, rongga terisi aspal, Marshall immersion, tegangan tarik tidak langsung dan Cantabro loss. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan limbah kaca dengan proporsi 75% terhadap berat filler meningkatkan stabilitas dan kekakuan campuran sehingga lebih mampu untuk menerima pembebanan. Campuran dengan proporsi 75% filler limbah kaca menghasilkan nilai VIM dan VMA lebih kecil serta nilai VFB lebih besar yang mengindikasikan bahwa campuran memiliki daya ikat dan sifat saling mengunci yang kuat sehingga menghasilkan rongga lebih kecil serta selimut aspal lebih tebal. Berdasarkan hasil uji Marshall immersion dan Cantabro loss, campuran dengan proporsi tersebut lebih tahan terhadap rendaman air sehingga memiliki durabilitas lebih tinggi serta lebih tahan terhadap potensi disintegrasi. AbstractFiller is required in the asphalt concrete mixture to support the performance of pavement construction in order to withstand the traffic load. Various types of filler has been widely used, such as stone ash, portland cement and others. However, because of limitation of available natural resources, there has been a significant increase in the demand for using waste materials in pavement construction. In this study, waste glass was used as filler in asphalt concrete mixture. This study aims to determine the optimum percentage of waste glass filler and evaluate its effect on the performance of asphalt concrete mixtures.  The performance was measured in term of stability, flow, Marshall Quotient, voids in mix, voids in the mineral aggregate, voids filled with bitumen, Marshall immersion, indirect tensile strength and Cantabro loss. The results showed that using the percentage of waste glass of 75% by weight of filler increased stability and stiffness so that the mixture became stronger to withstand the load. The mixtures with a proportion of 75% waste glass filler have smaller VIM and VMA values and a larger VFB. It is indicated that the mixtures have strong bonding and interlocking properties resulting in smaller voids and thicker asphalt binder film thickness. Based on the results test of Marshall immersion and Cantabro loss, the mixtures with stated proportion more resistant to water immersion, resulting in higher durability and greater resistance to potency of disintegration. 
Kajian Potensi Wisata Kuliner Pantai Ampenan Rini S. Saptaningtyas; Teti Handayani; Ni Ketut Ayu Intan Putri Mentari Indriani
SADE : Jurnal Arsitektur, Planologi dan Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2021): SADE April 2021
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.397 KB) | DOI: 10.29303/sade.v1i1.6

Abstract

Sejak ditetapkannya KEK Mandalika tahun 2017, Pulau Lombok kini menjadi salah satu tujuan utama wisata di Indonesia. Selain jenis wisata alam dan budaya yang ditawarkan, terdapat juga kuliner yang khas seperti plecing kangkung, ayam taliwang, sepat, bebalung yang disukai wisatawan. Aspek kuliner mempunyai peranan yang sangat kuat dalam keberhasilan pengembangan sebuah destinasi (Pepela & O'Halloran, 2014), karena menikmati makanan lokal dapat memberikan peluang bagi wisatawan untuk mempelajari geografi dan budaya masyarakat setempat (Richards, 2002). Pemerintah Kota Mataram menyadari hal tersebut dan menyusun sebuah rencana pembangunan tempat wisata kuliner yang tidak hanya fokus pada kulinernya, namun juga keindahan alam, seni dan budaya. Dinas Pariwisata Kota Mataram bekerjasama dengan Fakultas Teknik Universitas Mataram melakukan studi kelayakan penataan tempat wisata kuliner kawasan pantai Kota Tua Ampenan, yang diharapkan menghasilkan kajian awal untuk menyusun perencanaan pembangunan dan dasar pengambilan keputusan. Kegiatan studi ini bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan berupa data primer dari hasil observasi dan wawancara. Data sekunder diperoleh dari dokumen, literatur dan jurnal ilmiah. Berdasarkan hasil analisa, didapatkan kesimpulan bahwa Pantai Ampenan layak dan sangat berpotensi untuk dijadikan tempat wisata kuliner, karena posisinya yang dekat dari pusat kota, dapat memperkuat citra kawasan, mendukung revitalisasi, serta memiliki sarana dan prasarana memadai.
Kajian Arsitektur Vernakular dan Ramah Lingkungan pada Gedung Kampus Universitas Mataram Teti Handayani; Rini Saptaningtyas; Zaedar Gazalba; Giska Pradana Ayu Putri Kamase; Jasmine Chanifah Uzdah Bachtiar; Ni Ketut Ayu Intan Putri Mentari Indriani
SADE : Jurnal Arsitektur, Planologi dan Teknik Sipil Vol 1 No 2 (2021): SADE Oktober 2021
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.824 KB) | DOI: 10.29303/sade.v1i2.19

Abstract

In the last decade, the development of new buildings in Mataram University has shown a shift towards contemporary forms and materials which results a quite different facade / appearance from the existing buildings. The situation raises an awareness that if it is allowed to continue, Mataram University as one of the state universities in West Nusa Tenggara will lose its identity. This study aims to examine the characteristics of vernacular and environmentally friendly architecture that can be applied to Mataram University’s building and evaluate it in the old and new buildings. This study uses a qualitative method, by reviewing the literature and evaluating the building based on the criteria obtained. The library building represents the old building and the Fisipol building represents the new building as subjects studied. Data analysis was done by descriptively qualitatively. The results show that the library building and Fisipol meet the same criteria or vernacular architectural characteristics even though visually the buildings look different. However, the library building meets the criteria for environmentally friendly architecture compared to Fisipol building, which is a new building. This study is expected to increase research on vernacular architecture as the identity of new campuses in Indonesia. This research still has many shortcomings, therefore it requires more similar studies in the future.
PIPANISASI AIR BERSIH UNTUK MASYARAKAT KORBAN GEMPA DI DUSUN KERUJUK KABUPATEN LOMBOK UTARA Humairo Saidah; Muhammad Bagus Budianto; Tri Rachmanto; Rini Srikus Saptaningtyas; Teti Handayani
Jurnal Abdi Insani Vol 8 No 2 (2021): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v8i2.415

Abstract

Dusun Kerujuk adalah salah satu wilayah di Kabupaten Lombok Utara yang terdampak parah atas kejadian bencana gempa Lombok pada Juli 2018 yang mengakibatkan rusaknya berbagai infrastruktur termasuk diantaranya infrastruktur air bersih. Perbaikan infrastruktur telah diupayakan oleh pemerintah daerah setempat, namun masih terdapat kekurangan khususnya pasokan air untuk kebutuhan Masjid Nurul Hidayah dan masyarakat di sekitar masjid. Sehingga tim bermaksud membantu menambah jaringan perpipaan menuju masjid agar kebutuhan air untuk kegiatan ibadah di masjid dan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar masjid dapat terpenuhi secara layak. Pipanisasi dimulai dari bagian intake penyadap yang diletakkan pada mata air yang ada di bagian hulu dusun, peletakan dua tandon di sekitar masjid serta pemasangan jaringan pipa yang membawa dan mendistribusikan air ke masjid dan rumah warga di sekitar masjid. Meskipun pipanisasi yang dipasang masih semi permanen namun masyarakat dapat langsung memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari melalui jaringan pipa tersebut dalam menghadapi masa tanggap darurat gempa
KONSTRUKSI BAMBU PLESTER UNTUK RUMAH LAYAK HUNI DAN TAHAN GEMPA DI DESA REMBITAN KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH Teti Handayani; Rini Srikus Saptaningtyas; Zaedar Gazalba; Jasmine C.U. Bachtiar; Fauza Hastati
Jurnal Pepadu Vol 3 No 4 (2022): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.186 KB) | DOI: 10.29303/pepadu.v3i4.2049

Abstract

Bambu sebagai material konstruksi bangunan sudah lama diketahui, tetapi konstruksi bambu plester belum banyak dikenal. Keberadaannya menjadi langka karena masyarakat banyak yang belum mengetahui kelebihan konstruksi ini. Padahal menurut hasil penelitian, konstruksi bambu plester selain harganya lebih murah, juga bertahan lama dan tahan gempa. Sementara itu, Desa Rembitan memiliki potensi besar sebagai penghasil tanaman bambu, tetapi belum termanfaatkan secara optimal. Kegiatan pengabdian ini bertujuan membantu masyarakat di wilayah Kabupaten Lombok Tengah, khususnya di Desa Rembitan agar dapat memanfaatkan bambu sebagai material konstruksi rumah layak huni yang murah, ramah lingkungan dan sekaligus lebih tahan gempa. Metode pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan mengenai karakteristik bambu, pengenalan bambu plester, dan proses perakitan rumah bambu plester. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di aula kantor Desa Rembitan dengan peserta yang hadir sebagian bermatapencaharian sebagai tukang bangunan. Pemaparan materi disertai contoh aplikasinya dalam bentuk gambar, foto dan peragaan langsung. Tahap pengkonstruksian rumah bambu plester disampaikan dengan berpedoman pada buku Modul Pelatihan Konstruksi Dinding Bambu Plester yang disusun oleh Dr. Ing Andry Widyowijatnoko, ST., MT. dan Mustakim, ST. Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat cukup tinggi untuk memahami konstruksi dinding bambu plester, karena teknik pembuatannya agak berbeda dari yang biasa mereka ketahui dan lakukan. Hal yang menarik lainnya bagi peserta adalah tampilan akhir dari konstruksi bambu plester yang menyerupai bangunan berdinding bata, sehingga memunculkan keinginan masyarakat untuk mencoba mengaplikasikannya. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa, meskipun kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dalam masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir, tapi kegiatan pengabdian ini telah berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan.
Perancangan Area Restoran di Arung Rinjani berbasis Nilai Lokal dan Tanggap Covid-19 Jasmine Chanifah Uzdah Bachtiar; Ni Ketut Ayu Intan Putri Mentari Indriani; Rini Srikus Saptaningtyas; Teti Handayani
SADE : Jurnal Arsitektur, Planologi dan Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2023): SADE Oktober 2023
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/sade.v2i2.51

Abstract

The North Lombok District has many fascinating and diverse tourist destination potentials. However, over the past two years, the tourism sector has experienced a decline in income due to the Covid-19 pandemic. Some tourism sectors have started to bounce back this year by designing new projects that can attract and ensure tourists form Covid-19 transmission. To develop that project, the new building attraction will be developed from local value and Covid-19 risk transmission. This research was conducted to find out how the criteria of restaurant area can be designed to support the bounce back of tourism in Arung Rinjani. This area is on the regional route of the Senaru Traditional Village. This region is predicted will be popular after the Covid-19 pandemic due to its traditional values and strategic location. Data were collected through field observations and data literature. All data will be analyzed by qualitative descriptive method to design an adaptive restaurant building criteria. The results show that the restaurant area can be designed by transforming local value and attributes to the physical form of buildings to elevate the value of locality. Meanwhile, responsive design for Covid-19 can be achieved by choosing the right furniture, changing the room layout, maintaining the adequate distance between dining areas, maximizing window openings for passive design, and educating visitors to follow health protocols during traveling. These results are expected to be design ideas and programs to design a restaurant area in Arung Rinjani.